Alze adalah seorang seorang suami yang berprofesi sebagai pemanen sawit, ia bekerja demi kebutuhan sang istri, karena istrinya bergaya elit, karena istrinya adalah wanita sosialita, jadi uang yang ia cari habis untuk kebutuhan gaya elit sang istri.
Tapi balasan apa yang ia dapat? Istrinya malah selingkuh dan mendapatkan pria lain yang lebih kaya dengan terang-terangan meminta cerai di depan Alze yang baru saja pulang bekerja.
Alze frustasi, dan ia pun duduk termenung di depan rumahnya, siapa sangka tengah malam, ada cahaya menghampiri dan ia pun mendapatkan sistem.
Sistem itu menawarkan misi dan hadiahnya ada di pikiran Alze, apa yang di hayalkan Alze dan mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16
573
...⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️...
...Happy Reading...
...❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️⛈️⛈️⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹...
Keesokan paginya, matahari sudah naik ke ufuk timur, memancarkan sinar emas yang hangat ke seluruh desa. Seorang mandor bernama Jio mendatangi rumah Alze, rumah sederhana yang terletak di antara rumah-rumah warga.
Tok! Tok! Tok!
"Alze! Alze!" panggil Jio dengan suara keras, mengetuk pintu rumah Alze yang terbuat dari kayu.
Tapi tidak ada sahutan dari Alze yang masih tidur di dalam kamarnya. Jio merasa sedikit khawatir, karena Alze biasanya sudah bangun pagi-pagi untuk membantu pekerjaan di kebun sawit.
Jio mengetuk pintu lagi, kali ini lebih keras. "Alze! Bangun! Kita harus berangkat ke kebun sawit hari ini!" panggil Jio, suaranya terdengar lebih keras dan lebih mendesak.
Tidak ada jawaban dari dalam rumah. Jio mulai merasa tidak enak, apakah Alze sakit atau ada sesuatu yang terjadi padanya? Jio memutuskan untuk membuka pintu rumah Alze dan memanggilnya lagi. "Alze! Apa kamu baik-baik saja?" panggil Jio, suaranya penuh kekhawatiran.
Ketika Jio membuka pintu, dia melihat Alze terbaring di tempat tidurnya, tapi ada sesuatu yang tidak biasa. Alze terlihat seperti sedang tidur, tapi wajahnya terlihat berbeda, seperti ada sesuatu yang tidak beres.
"Apakah Alze sedang frustrasi karena ia cerai dengan istrinya ya?" gumam Jio, pikirannya dipenuhi dengan kekhawatiran. Kabar tentang Alze yang cerai dengan istrinya dan istrinya kini menjadi kekasih manager PT sawit itu sudah tersebar luas, dan semua orang di desa sudah mengetahuinya. Saat ini, gosip sedang memanas, dan Jio khawatir bahwa Alze tidak bisa menahan tekanan emosional yang sedang dialaminya.
Jio berjongkok di samping tempat tidur Alze dan memegang bahu Alze dengan lembut. Ia takut terjadi sesuatu pada Alze, takut Alze melakukan sesuatu yang tidak diinginkan, seperti bunuh diri. Jio sudah mengenal Alze sejak lama, dan dia tahu bahwa Alze adalah orang yang kuat, tapi perceraian dan kehilangan orang yang dicintai bisa membuat siapa saja menjadi lemah.
"Alze, bangunlah! Apa yang terjadi padamu?" panggil Jio, suaranya lembut dan penuh kekhawatiran. Tapi Alze tidak bergerak, tidak ada respons dari dirinya. Jio semakin khawatir, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Apakah Alze sedang mengalami depresi? Atau apakah ada sesuatu yang lebih serius yang terjadi padanya?
Jio memutuskan untuk memanggil dokter desa untuk memeriksa Alze. Ia tidak ingin mengambil risiko apa pun yang bisa membahayakan nyawa Alze. Sementara itu, Jio terus memegang bahu Alze, berharap bahwa Alze akan segera bangun dan memberikan tanda bahwa dia baik-baik saja.
"Ya ampun Alze, jangan sampai terjadi sesuatu pada mu Alze!" ucap Jio dengan penuh kekhawatiran, ia memohon kepada Tuhan agar Alze tetap aman dan sehat. Jio juga sudah mengirim pesan kepada manager, kerani, dan mandor yang lain untuk datang segera ke rumah Alze, karena dia khawatir bahwa Alze mungkin membutuhkan bantuan medis atau dukungan emosional.
Tiba-tiba, Alze menghela napas panjang dan membuka matanya. "Hoammmm... " Alze baru saja terbangun dari tidurnya dan terperanjat karena rumahnya sudah dipenuhi oleh orang-orang.
"Lho, ada apa ini ramai-ramai di sini?" tanya Alze dengan nada panik, dia tidak mengerti mengapa ada begitu banyak orang di rumahnya.
Manager, kerani, dan mandor yang lain sudah berkumpul di ruang tamu, mereka semua terlihat khawatir dan penasaran. "Alze, kami khawatir tentang kamu," kata manager dengan suara lembut. "Kami mendengar bahwa kamu tidak menjawab panggilan Jio, dan kami pikir ada sesuatu yang tidak beres."
Alze masih terlihat bingung, dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. "Aku... aku baik-baik saja," kata Alze, mencoba untuk meyakinkan mereka. Tapi manager dan yang lain tidak percaya, mereka bisa melihat bahwa Alze tidak baik-baik saja.
"Alze, kami tahu bahwa kamu sedang mengalami kesulitan karena perceraianmu," kata manager dengan suara yang penuh empati. "Kami ingin membantu kamu, jika kamu mau."
Alze merasa seperti sedang dihantam oleh perasaan yang kompleks, dia tidak tahu bagaimana harus bereaksi.
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...