NovelToon NovelToon
Cassanova - Dendam Gadis Buta

Cassanova - Dendam Gadis Buta

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Dendam Kesumat
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wida_Ast Jcy

Casanova seorang gadis cantik. Namun sayang sekali dengan parasnya yang cantik ia memiliki kekurangan. Kedua matanya buta. Meski ia buta ia merupakan kembang desa. Karena kecantikannya yang luar biasa. Walaupun ia buta ia memiliki kepandaian mengaji. Dan ia pun memiliki cita cita ingin menjadi seorang Ustadzah. Namun sayang...cita cita itu hanya sebatas mimpi dimana malam itu semuanya telah menjadi neraka. Saat hujan turun lebat, Casanova pulang dari masjid dan ditengah perjalanan ia dihadang beberapa pemuda. Dan hujan menjadi saksi. Ia diperkosa secara bergantian setelah itu ia dicampakan layaknya binatang. Karena Casanova buta para pemuda ini berfikir ia tidak akan bisa mengenali maka mereka membiarkan ia hidup. Namun disinilah awal dendam itu dimulai. Karena sifat bejad mereka, mereka telah membangkitkan sesuatu yang telah lama hilang didesa itu.

"Mata dibayar mata. Nyawa dibayar nyawa. Karena kalian keluarga ku mati. Maka keluarga kalian juga harus mati.

Yuk...ikuti kisahnya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida_Ast Jcy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4 SAKIT LUAR DALAM

Cassanova terus berteriak meminta tolong dan memohon agar para pemuda-pemuda durjana itu melepaskan nya. Ia terus memberontak, kakinya menendang nendang pemuda-pemuda itu dan berusaha untuk menyelamatkan diri. Namun semua usaha nya hanya sia sia. Pemuda-pemuda durjana itu malah semakin bertambah brutal.

Empat pria itu memegang tangan nya dengan kuat. Dan Casanova terus menendang, memukul, menggigit, dan melakukan segala cara untuk melawan mereka. Namun kekuatan mereka terlalu besar. Hingga Cassanova pun tak berdaya.

Dalam sekejap, tubuhnya pun lemas tak berdaya. Salah satu dari mereka menyumpal mulutnya dengan kain, membuatnya hanya bisa menangis dalam diam. Ia tahu bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi padanya malam ini.

"Sreeettt... (baju Cassanova pun koyak)

Salah satu dari mereka merobeknya dengan paksa. Sehingga tampak lah kulit Casanova yang menonjol dibagian dadanya. Kulit yang putih mulus tanpa celah sedikit pun, yang membuat jiwa para pemuda-pemuda durjana itu ingin segera menikmatinya.

"Wow... mulus bro. Ini mah rezeki nomplok. "ucap salah seorang pemuda dengan berusaha payah untuk menelan ludahnya.

Mereka pun tampak seperti binatang buas yang sedang kelaparan saat melihat dada Casanova. Dengan ketidak berdayaan Casanova, mereka pun mulai menyentuh, mencium dan mencumbui tubuh itu. Hingga ia hanya bisa pasrah menangis dan terisak dengan aksi bejad yang dilakukan mereka.

Kini tubuh Casanova lunglai tak berdaya dan tak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. ia hanya bisa menahan sakit dan menangis setiap kali mereka menggilir tubuhnya secara bergantian.

Kini semuanya yang terasa bagai mimpi buruk. Mereka merenggut kendali atas tubuhnya, merobek martabat dan rasa amannya. Dalam gelap, hanya cahaya senter yang menyinari wajah-wajah lelaki lelaki durjana itu. Casanova menggeliat, berteriak tanpa suara, air matanya bercucuran tiada henti, namun tak ada satu pun yang mendengar.

Sakit terlalu sakit itu yang dirasakan Cassanova saat ini. Bukan hanya sekadar luka fisik, tapi rasa hancur yang merayap pelan dari dalam dadanya. Cassanova tergeletak lemas di tanah yang dingin dan basah. Tubuhnya bergetar, bukan hanya karena udara malam, tapi karena trauma yang baru saja terjadi.

Matanya terus mengalirkan air mata yang terus bercucuran dipelipis matanya. Masa depannya yang dulu ia impikan kini terasa begitu jauh. Ia pernah bermimpi menjadi Hafizah, mengabdikan hidup untuk kebaikan dan ilmu agama. Ingin menjadi seorang ustazah yang ahli mengaji.

Tapi malam ini, impiannya hanya tinggal kenangan. Mahkota yang ia jaga begitu baik semuanya terasa seperti telah direnggut paksa dan tanpa ampun. Bukan hanya kehormatan, tapi juga harapan, harga diri, dan rasa aman yang selama ini ia genggam erat telah sirna dan musnah.

Di kejauhan, suara tawa beberapa pemuda itu masih terdengar seperti cambuk di telinganya. Tawa yang tak manusiawi, puas, liar, seperti binatang buas yang baru saja memangsa korbannya. Mereka tak bicara banyak, hanya sesekali terdengar potongan kalimat.

"Sudah beres. Sekarang dia pingsan. Gila ya tu cewek buta buta tapi legit bro. Eehmmm... menggemaskan. Tak sia sia gue rela hujan hujanan malam ini demi mendapatkan nya. "ucap salah seorang pemuda dengan tertawa puas.

"Lu... memang perkara beginian paling cepat bro. Apalagi barang free. " jawab seorang teman lagi dengan tertawa.

"Jangan lama-lama kita di sini. Kita harus pergi sebelum ada yang melihat. Orang orang kampung kenal sama gue. Bahaya kalau orang tau ini semua angkara kita. Sudah ayo cepat gerak. " jawab Rendi salah satu warga situ.

Mereka pun berdiskusi sebentar tentang bagaimana menutupi jejak, tentang risiko jika perbuatannya ketahuan. Tak satu pun dari mereka menunjukkan penyesalan. Yang tersisa hanya suara langkah yang menjauh dan lampu senter yang redup semakin kecil.

Cassanova masih tak bergerak. Satu-satunya hal yang membuatnya tetap hidup adalah detak jantungnya sendiri walau lemah, namun belum berhenti. Dalam gelap, ia mengumpulkan sisa kekuatannya. Ia tahu malam ini akan menjadi bekas luka yang tak akan pernah hilang. Tapi jika ia masih bisa bernapas, maka ia masih bisa bertahan.

“Sepertinya sudah dulu untuk malam ini jangan diterusin lagi. Lagian kita semua sudah puaskan menikmati tubuhnya. Tinggalkan saja dia! Dia kan tidak bisa melihat kita, dia itu kan buta,” ujar salah satu pemuda dengan nada enteng.

“Kalau pun nanti dia bisa pulang kerumahnya, dia pasti tidak bisa mengenali kita satu per satu. Jangan takut dech. Sudahlah, tinggalkan saja dia disini. "ucap pemuda itu lagi.

“Bener juga. Dia kan tidak bisa melihat. Ya sudah yuk, cepatan kita cabut dan gerak sekarang! Jangan lama lama,” sahut yang lain.

Empat pemuda itu lalu beranjak pergi dari kebun kosong yang sunyi, meninggalkan sosok gadis yang terkulai tak berdaya. Nafasnya pelan, wajahnya memar, dan tubuhnya kotor oleh tanah dan hujan yang turun begitu deras.

Ketika semuanya berakhir, tubuh Casanova tergeletak lemah. Luka dan lebam menghiasi kulitnya, dan sisa-sisa kekejian masih melekat di tubuh dan batinnya. Banyak bekas bekas love bite dileher dan dada bahkan hampir diseluruh tubuh indahnya.

Para pemuda-pemuda bejad itu pun akhirnya pergi, meninggalkannya dalam kegelapan yang jauh lebih mencekam dari malam itu sendiri. Ia hanya bisa menangis, berusaha mengumpulkan kembali serpihan dirinya yang tercerai-berai.

Kilatan petir menyambar langit. Suara gemuruh menggelegar bersamaan dengan turunnya hujan yang deras. Tubuh Casanova terguyur derasnya air yang jatuh dari langit. Suhu dingin menyentuh kulitnya, membuat tubuhnya menggigil dan dengan perlahan mengembalikan kesadarannya.

“Hu...Hu…” gumamnya lirih dengan isak, yang nyaris tak terdengar.

Rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya, membuatnya nyaris tak mampu menggerakkan tubuhnya sendiri.

Dengan tertatih dan sisa tenaga yang ia miliki, Cassanova mencoba meraih potongan pakaian yang berserakan di sekitarnya.

Dengan perlahan ia meraba dan mencari-cari pakaian pakaiannya yang tercecer entah dimana. Dengan matanya yang buta ia pun mulai meraba-raba. Ia pun menemukan semua pakaian nya itu. Hanya kerudung nya saja yang entah hilang kemana, mungkin terbawa air hujan yang deras.

Dengan tangannya yang gemetar hebat ia pun berusaha memakai baju nya dan mencoba untuk mengancingkan kembali dengan perlahan-lahan. Banyak kancing yang sudah terlepas karena ditarik paksa oleh para durjana itu. Membuat nya sulit untuk menutupi bagian dada nya. Bibirnya pecah dan masih mengeluarkan darah, tapi ia tak menyerah.

"Duaaarrr...

"Duaaarrr...

"Duaaarrr...

Terdengar suara petir yang menyambar nyambar. Ia pun mencoba berteriak lagi untuk meminta tolong.

"To... To... looonggg...." ucapnya.

Suaranya yang lirih nyaris tak terdengar karena suara hujan dan petir. Meski pandangannya gelap dan tubuhnya lemah, hatinya masih berdenyut dengan sisa-sisa kekuatan. Tubuhnya begitu sakit untuk berdiri pun sangat susah. Apalagi berjalan.

BERSAMBUNG...

1
Susi Santi
bgus
Susi Santi
up yg bnyak dong thor
Anyelir
hai kak aku mampir
mampir juga yuk kak ke karyaku
Wida_Ast Jcy: ok say. baiklah...tq ya sudah mampir dikaryaku. 🥰
total 1 replies
Susi Santi
plis lanjut thor
Wida_Ast Jcy: Hi... say. tq ya sudah mampir. Ok kita lanjuti ya harap sabar menunggu 🥰
total 1 replies
Wida_Ast Jcy
jangan lupa tinggal kan jejak nya yah cintaQ. TQ
Wida_Ast Jcy
Jangan lupa tinggal kan jejak nya disini ya cintaq. coment dan like
Wida_Ast Jcy: tq say.... atas komentar nya. yuk ikuti terus cerita nya. jgn lupa subscribe dan like yah. tq 😘
Nalira🌻: Aku suka gaya bahasanya... ❤
total 2 replies
Wida_Ast Jcy
Hi.... cintaQ mampir yuk dikarya terbaruku. Jangan lupa tinggal kan jejak kalian disini yah. tq
Wida_Ast Jcy
😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!