NovelToon NovelToon
CEO KEJAM SUAMIKU

CEO KEJAM SUAMIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat / Kontras Takdir / Pernikahan rahasia
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: CrystalCascade

Seorang gadis yang duduk di bangku SMA yang mempunyai kepribadian yang ceria dan selalu tersenyum.

seketika semuanya berubah ketika dia di jodohkan oleh orang tuanya dengan CEO yang sangat kejam dan tak tau belas kasih.

Semua keceriaan nya dan senyum nya berubah menjadi tangisan.

hiks hiks kak jangan pukul aca"
aca terisak CEO yang telah menjadi suaminya , memukul nya tanpa belas kasihan.

apakah aca sanggup menghadapi CEO yang kejam , dingin dan tak berperasaan dan yang telah menjadi suami sah nya itu dengan belah kasihan .

Dan apakah aca bisa mengubah sifat dingin dan kejam suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CrystalCascade, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14.MASAKAN

Assalamualaikum semuanya ✨

Sebelum baca jangan lupa like dan komen ya dukungan kalian buat aku semangat nulis cerita 😚😋

Setelah pulang dari mall Aca langsung mengganti pakaian nya, dan berdiri Di dapur seperti pejuang siap perang.

wajahnya serius tapi mata bening nya penuh rasa gugup di depannya, Sudah tertata berbagai sayur bumbu dan satu buah buku resep yang menjadi panduan masakannya.

sementara itu aldo hanya duduk di meja makan dengan kedua tangan nya disilangkan, ekspresi tetap tak berubah tangannya memainkan ponsel sesekali melirik Aca yang tampak Kikuk memegang pisau.

"aca potong wortel nya kayak gini ya" tanya aca sambil mencoba membela wartel dengan posisi pisau nyaris mengenai tangan nya.

Aldo mendongak "kamu masak atau mau potong jari"

Acha mengerucutkan bibirnya ya "maaf Aca baru dua kali memegang pisau, saat ini dan kemaren saat Aca di ajarkan mama masak di rumah"

Aldo berdecak menatap datar aca "Gini" Aldo berdiri mengambil pisau dari tangan dan menunjukkan teknik dasar memotong.

tangan nya Cekatan, nadanya tetap Datar "tangan kiri tahan sayur jari di teku, biar gak kena potong. pisau gerak naik turun Bukannya dia dorong kayak gergaji"

Aca mencoba menirukan nya dan....krak!! ujung Gorter terpental ke lantai. Aca melongok lalu tertawa sendiri.

"ya ampun ini wartel nya susah diatur" protesnya.

Aldo mengangkat alis "masalahnya bukan di wartel,tapi di kamu"

Aca tertawa terus merutuki kelakuannya, Aldo tetap di sana tidak pergi tapi Aldo diam-diam memperhatikan Aca, tak menawarkan bantuan tetapi Berdiri cukup dekat untuk membantu sesekali iya mengomentari.

"kebanyakan minyak nya itu"

"itu bawangnya gosong bukannya mateng"

"Air nya jangan segentong kita bukan masak untuk satu RT"

"Air nya jangan segentong kita bukan masak untuk satu RT"

setiap komentar Aca ingin melempar sendok ke arahnya. tetapi di sela-sela itu ada juga momen kecil yang membuat pipinya memanas. seperti saat ada Aldo dengan pelan menyimbahkan helaian rambut Aca yang terjatuh ke depan wajahnya.

Aca mencicip sambal yang baru iya buat menurut nya sambal iya buat terlalu pedas.

Aca pun menyendokkan sambal yang iya masak kepada Aldo, dengan tenang aldo mencicip Dan benar saja sambal yang Aldo maka akan terasa membakar lidahnya.

Aca yang melihat itu pun tertawa melihat ekspresi Aldo yang merasa kepedasan.

Setelah acara masak-memasak mereka telah selesai Aca pun bergegas menghidangkan makanan tersebut di meja makan.

Makan malam ini yang Aca masak sangat sederhana tumis bayam, sebening serta sambal. buatan Aca meja makan Yang biasanya hanya diisi beberapa lauk kini terisi banyak masakan yang telah Aca buat, membuat suasananya hangat.

"Gimana rasanya?"

Tanya Aca penuh harapan

Aldo mengaduk sup dan mencicipinya, ekspresi wajahnya tetap datar.

"Boleh lah" katanya pelana.

"Hah? cuma 'boleh lah' aca hampir bakar dapur lo Kalau kk tau"

"Kalo kamu berhasil bakat dapur saya bisa beli rumah baru" jawabnya santai.

Aca menatapnya dengan mulut terbuka sebelum itu ikut tertawa lagi. di balik sikap cuek nya, Aldo tidak benar-benar mengabaikan aca, Aldo punya cara sendiri untuk menunjukkan perhatian kepada nya Aca yakin itu.

Setelah acara makan malam mereka selesai Aca dan Aldo pun memasuki kamar masing-masing.

Aca pun memilih untuk membersihkan dirinya dan lanjut untuk bers istirahat karena merasakan tubuhnya yang lelah

POV ALDO

Di lain sisi Aldo menaiki tangga menuju ke kamarnya saat telah tiba di kamar Aldo pun duduk di meja kerjanya sambil mengerjakan Setumpuk pekerjaannya yang masih belum ia kerja kan.

tapi saat Aldo Anda melanjutkan pekerjaan yang tertunda fokusnya teralihkan kepada seorang gadis yang ia pikirkan sejak sore tadi, ya memikirkan Aca apakah salah selama ini bersikap kejam terhadap Aca.

Saat melihat Aca yang berusaha keras untuk belajar memasak untuk nya pun merasa terbersit di benak nya merasa bersalah telah memperlakukan Aca dengan kejam dan kasar.

Aldo pun berpikir untuk merubah sikap nya sedikit kepada Aca, Tapi Aldo masih merasa Takut untuk bersikap baik kepada wanita karena Aldo telah terlanjur pernah dikecewakan oleh seseorang.

"Apa saya layak untuk bersikap baik kepada Aca, apakah aca tidak akan berubah seperti dia yang telah ak perlakukan baik tapi di balas dengan pengkhianatan"

Guam Aldo pada diri nya sendiri.

Aldo pun kembali berguam "Tidak ada salahnya kan mencoba untuk membuka hati kembalikan ingat kata Dimas apa salahnya mencoba sesuatu kembali mungkin Aca berbeda dengan dia"

Aldo pun pusing sendiri memikirkan nya iya harus bagaimana bersikap dengan Aca.

Aldo yang pusing itu pun lebih memilih untuk tidak melanjutkan pekerjaannya dan lebih memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya di kasur.

Pagi itu mentari baru saja mengintip malu-malu di balik jendela kamar Aca, Aca bangun lebih awal dari biasanya. karena semalam ia baru saja belajar memasak Aca memberanikan diri untuk memasak kembali untuk Membuatkan bekal untuk Aldo.

Walaupun tangannya masih terasa pegal akibat Belajar memasak kemarin semangatnya aca tidak luntur untuk Membuatkan bekal untuk suaminya bekerja.

Aca pun mulai memasak masakannya, waktu berjalan dengan cepat dapur pun mulai dipenuhi aroma harum dari masakan Aca.

Tak lama masakan yang Aca buat telah siap, Aca puas melihat hasil masakannya walaupun ia tidak tau apakah Aldo akan menyukai masakan nya atau tidak.

Saat Aca mulai memasukkan masakan nya ke dalam wadah bekal untuk di berikan kepada Aldo tiba-tiba saja terdengar suara seseorang dari belakang tubuh nya.

"Apa yang Kamu lakukan pagi-pagi sekali"

Suara Barito khas yang membuat jantung aja berdebar lebih cepat, Ia pun menoleh mendapati Aldo yang berdiri di dapur dengan Penampilan yang sudah rapi menggunakan pakaian kantornya.

"A.....Aca bikin bekal buat kk"

kata Aca gugup menunduk sambil menyerahkan bekal yang sudah Aca siapkan dengan senyuman canggungnya.

Aldo mendekat lalu melirik bekal yang Aca berikan "Apa yang kamu masak?"

"Aca masak semur ayam kalau kk Aldo enggak mau, ya sudah, aku makan sendiri aja"

Ucap Aca pasrah pasalnya Aca baru sadar mana mau seorang Aldo yg sifat nya cuek dan sombong ini mau menerima bekal dan membawa nya ke kantor.

Tangan Aca masih menggantung Menggenggam tas bekal yang masih belum diterima Aldo, Aca yang melihat itu pun Menurunkan tangannya iya berpikiran bahwa Aldo tidak mau menerimanya.

Aldo pun yang melihat itu pun langsung menarik dengan cepat tas bekal yang Aca genggam itu pun seketika beralih tangan kepadanya.

Aca melihat itu pun seketika senyuman pun muncul "semoga kk suka ya sama masakan Aca"

Aldo pun mengangguk "terimakasih sudah menyiapkan bekal ini untuk saya"

Aca hanya tersenyum sebagai jawaban, setelah itu Aldo berpamitan untuk pergi ke kantor nya.

Sebelum Aldo melangkah kaki nya Aca menahan tangan Aldo "Kk Aca belum salim"

Aldo pun menaikkan sebelah alis nya seakan bertanya kenapa "kan kk suami Aca, jadi Aca harus selalu berpamitan dengan mencium tangan kk sebagai rasa hormat Aca kepada kk Aldo sebagai suami Aca"

Aldo yang paham pun langsung memberikan tangannya dan aja pun menyalini tangan Aldo setelah itu aldo pun pergi ke kantornya.

Aca mencicip sambal yang baru iya buat menurut nya sambal iya buat terlalu pedas.

Aca pun menyendokkan sambal yang iya masak kepada Aldo, dengan tenang aldo mencicip Dan benar saja sambal yang Aldo maka akan terasa membakar lidahnya.

Aca yang melihat itu pun tertawa melihat ekspresi Aldo yang merasa kepedasan.

Setelah acara masak-memasak mereka telah selesai Aca pun bergegas menghidangkan makanan tersebut di meja makan.

Makan malam ini yang Aca masak sangat sederhana tumis bayam, sebening serta sambal. buatan Aca meja makan Yang biasanya hanya diisi beberapa lauk kini terisi banyak masakan yang telah Aca buat, membuat suasananya hangat.

"Gimana rasanya?"

Tanya Aca penuh harapan

Aldo mengaduk sup dan mencicipinya, ekspresi wajahnya tetap datar.

"Boleh lah" katanya pelana.

"Hah? cuma 'boleh lah' aca hampir bakar dapur lo Kalau kk tau"

"Kalo kamu berhasil bakat dapur saya bisa beli rumah baru" jawabnya santai.

Aca menatapnya dengan mulut terbuka sebelum itu ikut tertawa lagi. di balik sikap cuek nya, Aldo tidak benar-benar mengabaikan aca, Aldo punya cara sendiri untuk menunjukkan perhatian kepada nya Aca yakin itu.

Setelah acara makan malam mereka selesai Aca dan Aldo pun memasuki kamar masing-masing.

Aca pun memilih untuk membersihkan dirinya dan lanjut untuk bers istirahat karena merasakan tubuhnya yang lelah

POV ALDO

Di lain sisi Aldo menaiki tangga menuju ke kamarnya saat telah tiba di kamar Aldo pun duduk di meja kerjanya sambil mengerjakan Setumpuk pekerjaannya yang masih belum ia kerja kan.

tapi saat Aldo Anda melanjutkan pekerjaan yang tertunda fokusnya teralihkan kepada seorang gadis yang ia pikirkan sejak sore tadi, ya memikirkan Aca apakah salah selama ini bersikap kejam terhadap Aca.

Saat melihat Aca yang berusaha keras untuk belajar memasak untuk nya pun merasa terbersit di benak nya merasa bersalah telah memperlakukan Aca dengan kejam dan kasar.

Aldo pun berpikir untuk merubah sikap nya sedikit kepada Aca, Tapi Aldo masih merasa Takut untuk bersikap baik kepada wanita karena Aldo telah terlanjur pernah dikecewakan oleh seseorang.

"Apa saya layak untuk bersikap baik kepada Aca, apakah aca tidak akan berubah seperti dia yang telah ak perlakukan baik tapi di balas dengan pengkhianatan"

Guam Aldo pada diri nya sendiri.

Aldo pun kembali berguam "Tidak ada salahnya kan mencoba untuk membuka hati kembalikan ingat kata Dimas apa salahnya mencoba sesuatu kembali mungkin Aca berbeda dengan dia"

Aldo pun pusing sendiri memikirkan nya iya harus bagaimana bersikap dengan Aca.

Aldo yang pusing itu pun lebih memilih untuk tidak melanjutkan pekerjaannya dan lebih memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya di kasur.

Pagi itu mentari baru saja mengintip malu-malu di balik jendela kamar Aca, Aca bangun lebih awal dari biasanya. karena semalam ia baru saja belajar memasak Aca memberanikan diri untuk memasak kembali untuk Membuatkan bekal untuk Aldo.

Walaupun tangannya masih terasa pegal akibat Belajar memasak kemarin semangatnya aca tidak luntur untuk Membuatkan bekal untuk suaminya bekerja.

Aca pun mulai memasak masakannya, waktu berjalan dengan cepat dapur pun mulai dipenuhi aroma harum dari masakan Aca.

Tak lama masakan yang Aca buat telah siap, Aca puas melihat hasil masakannya walaupun ia tidak tau apakah Aldo akan menyukai masakan nya atau tidak.

Saat Aca mulai memasukkan masakan nya ke dalam wadah bekal untuk di berikan kepada Aldo tiba-tiba saja terdengar suara seseorang dari belakang tubuh nya.

"Apa yang Kamu lakukan pagi-pagi sekali"

Suara Barito khas yang membuat jantung aja berdebar lebih cepat, Ia pun menoleh mendapati Aldo yang berdiri di dapur dengan Penampilan yang sudah rapi menggunakan pakaian kantornya.

"A.....Aca bikin bekal buat kk"

kata Aca gugup menunduk sambil menyerahkan bekal yang sudah Aca siapkan dengan senyuman canggungnya.

Aldo mendekat lalu melirik bekal yang Aca berikan "Apa yang kamu masak?"

"Aca masak semur ayam kalau kk Aldo enggak mau, ya sudah, aku makan sendiri aja"

Ucap Aca pasrah pasalnya Aca baru sadar mana mau seorang Aldo yg sifat nya cuek dan sombong ini mau menerima bekal dan membawa nya ke kantor.

Tangan Aca masih menggantung Menggenggam tas bekal yang masih belum diterima Aldo, Aca yang melihat itu pun Menurunkan tangannya iya berpikiran bahwa Aldo tidak mau menerimanya.

Aldo pun yang melihat itu pun langsung menarik dengan cepat tas bekal yang Aca genggam itu pun seketika beralih tangan kepadanya.

Aca melihat itu pun seketika senyuman pun muncul "semoga kk suka ya sama masakan Aca"

Aldo pun mengangguk "terimakasih sudah menyiapkan bekal ini untuk saya"

Aca hanya tersenyum sebagai jawaban, setelah itu Aldo berpamitan untuk pergi ke kantor nya.

Sebelum Aldo melangkah kaki nya Aca menahan tangan Aldo "Kk Aca belum salim"

Aldo pun menaikkan sebelah alis nya seakan bertanya kenapa "kan kk suami Aca, jadi Aca harus selalu berpamitan dengan mencium tangan kk sebagai rasa hormat Aca kepada kk Aldo sebagai suami Aca"

Aldo yang paham pun langsung memberikan tangannya dan aja pun menyalini tangan Aldo setelah itu aldo pun pergi ke kantornya.

Isi dong Kata-kata dari kalian untuk hari ini ges😋

> Please vote, follow, dan komen ya...

Soalnya autor udah mulai ngomong sendiri depan monitor, nanya:

“Apakah mereka suka? Kenapa nggak ada komen?” 😩💔

Ayo selamatkan autor dari overthinking berkepanjangan 😆🧠

1
slebewwws
kenapa setiap bab slasu ada pengulangan
Blu Lovfres
aku baru masuk baca ,tpi ada penyiksaan waduh jdi penasaran gimana, kelanjutan nya,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!