Book 1 : Pahlawan Di Dunia Kultivator (End)
Book 2 : Bangkitnya Sang Pahlawan (End)
Karya Ongoing.
- Reinkarnasi Sang Pahlawan
- Pahlawan Di Dunia Moderen
Typo bertebaran...
Shin adalah seorang anak dari Jepang yang dipanggil ke dunia lain untuk menjadi seorang pahlawan yang akan menyelamatkan dunia dari Raja Iblis.
Setelah Shin berhasil membunuh Raja Iblis dan membawa kedamaian, dia akan dikirim kembali ke dunianya.
Namun karena sebuah kesalahan, dia malah terlempar ke dunia kultivator.
Bagaimanakah perjalanan Shin di dunia kultivator...
_______
Genre: Action, fantasi, petualangan, Romance, Harem.
Awal saja saya kasih tau ya.
Arc 1 ini mc nya bakalan op, namun di Arc 2 mc nya bakalan di nerf, dan juga di Arc 2 bakalan jadi awal perjalanan dari mc menjelajahi dunia kultivator.
Jadi bisa dibilang kalau Arc 1 ini adalah prolog dari cerita yang kepanjangan.
Jika ada saran, silahkan tulis di kolom komentar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ardian Uzumaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.30 - Melawan Martial Saint V
Shin sekarang dalam kondisi yang kurang baik, nafas memburu, armor tanahnya retak dan hancur dibeberapa bagian, topengnya juga retak dan hancur di bagian mata sebelah kiri memperhatikan mata biru indahnya, tapi tanda pedang di matanya sudah hilang, rambut apinya yang berkobar sudah kembali seperti semula, begitupun dengan tangan dan kakinya, yang tersisa hanya armor dan mata birunya.
Sedangkan untuk Lui Meiyu terlihat baik-baik saja, aura kuat yang menekan masih menyelimuti tubuhnya, tidak ada luka dan lecet sedikit pun yang terlihat. Disampingnya sekarang sudah ada Qin Zhiyun yang masih terkurung dalam bola energi.
Bola energi itu terhubung dengan Lui Meiyu, jadi sejauh apapun bola energi itu berada dia dapat memindahkannya ke tempatnya, begitupun dengan orang yang terkurung didalamnya.
"Guru" Qin Zhiyun terlihat sangat khawatir melihat gurunya seperti itu, ini pertama kalinya dia melihatnya terluka seperti itu, dia tidak kuasa menahan air matanya.
Qin Zhiyun menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian ini, karena dirinya yang ingin ikut dengan gurunya semua hal ini terjadi, karena dirinya yang lemah gurunya berjuang mati-matian untuk menyelamatkannya, karena dirinya, gurunya harus kehilangan sahabat sekaligus satu-satunya keluarganya yang tersisa, karena dirinya, gurunya terluka sampai seperti ini.
"Sudahlah guru, kau tidak perlu berjuang samapi seperti ini" Qin Zhiyun tersenyum, dia tidak ingin gurunya terluka lebih dari ini demi dirinya.
Dia tau dalam situasi ini gurunya tidak mungkin bisa menang, dan jika pertarungan ini terus berlanjut maka itu tidak akan berakhir baik bagi gurunya, dan kemungkinan terburuknya adalah kematian gurunya, dan dia tidak menginginkan hal itu.
"Apa yang kau katakan Yun'er, aku pasti akan menyelamatkan mu" Shin berkata dengan tegas sambil mengatur nafasnya yang memburu.
Qin Zhiyun sedikit tertegun mendengar itu, meskipun dalam hati dia merasa senang karena gurunya sangat peduli padanya, tapi dia lebih khawatir pada kondisi gurunya.
"Hahaha... berhentilah memainkan drama yang menyedihkan ini, aku jadi ingin menangis" Lui Meiyu mencibir, dengan ekspresi wajah bahagia dan senyum mengerikan diwajahnya.
Shin menggenggam erat pedangnya, matanya menendang dengan tajam kearah Lui Meiyu, aura membunuh keluar dari tubuhnya.
Lui Meiyu tersenyum sinis dan dengan gerakan cepatnya yang luar biasa, dia sudah berada didepan Shin, dengan pedang yang terangkat bersiap menebas Shin menjadi dua.
Dengan mata birunya, Shin bisa melihat gerakan cepat itu, dan dengan reaksinya, dia langsung bergerak kesamping.
Wooosss...
Duaaarrr....
Pedang Lui Meiyu menebas udara kosong, memancarkan gelombang angin tipis yang mengenai daratan membuat daratan terbelah dua.
Shin dengan cepat bergerak mundur mengambil jarak, dia melihat kearah tanah yang terbelah dengan garis memanjang dan dalam, dia yakin jika terkena tebasan tadi maka sudah pasti dia akan langsung mati.
Shin juga jadi lebih waspada, dengan kecepatan Lui Meiyu yang luar biasa jika bukan karena mata birunya maka sudah pasti dia tidak akan melihat gerakan Lui Meiyu. Mata biru Shin bisa melihat gerakan seseorang dengan kecepatan berkali-kali lipat dari gerakannya sendiri, itu akan sangat membantu untuk melawan orang dengan kecepatan tinggi.
Lui Meiyu tertawa kecil sebelum kembali menyerang Shin, suara dentingan pedang terdengar.
Shin terlihat kesusahan, meskipun dia bisa melihat gerakan Lui Meiyu, tapi dia tidak bisa mengimbangi kecepatan gerakan Lui Meiyu, karena itu lah dia terus-menerus ditekan olehnya.
Sampai kemudian Shin mendapatkan sebuah tendangan keras diperutnya, membuatnya terpental jatuh dan mendarat keras ditanah, armornya retak di bagian perut.
Shin bangkit dan terbang menuju Lui Meiyu hanya untuk kembali mendapat tendangan dan mendarat keras ditanah. Hal itu terus berlanjut sampai berkali-kali, tapi Shin tidak menyerah dan terus bangkit kembali.
Shin sudah terluka sangat parah, armornya hanya tersisa dibeberapa bagian, tulangnya patah dan retak diberbagai bagian tubuhnya.
Qin Zhiyun menangis sejadi-jadinya dan terus berteriak agar gurunya menyerah saja agar hal mengerikan didepan matanya tidak terus berlanjut.
"Sudahlah guru... kenapa guru tidak berhenti saja... kenapa... kenapa guru melakukan sampai seperti ini... hanya untuk diriku...?" Qin Zhiyun berteriak sambil terisak, dia sudah tidak sanggup lagi melihat ini, hal yang paling tidak ingin ingin dia lihat dimana gurunya yang sudah terluka sangat parah tapi masih tetap berjuang demi menyelamatkannya meskipun dia tau kalau hal itu tidak mungkin, dia merasa menjadi gadis paling tidak berguna.
Shin saat ini baru saja mendarat keras ditanah, dia mendengar apa yang dikatakan Zhiyun barusan, dia bangkit kembali "Bukankah sudah jelas" Shin berdiri tegak kemudian berteriak "Karena aku mencintaimu"
Qin Zhiyun tertegun mendengarnya, hal itulah yang paling dia tunggu-tunggu, hal yang paling ingin dia dengar dari gurunya baru saja diucapkan gurunya, dia merasa sangat bahagia dalam hatinya sampai dia menutup mulutnya, tapi ini bukanlah saat yang tepat untuk itu, sekarang gurunya sedang terluka sangat parah karena itulah dia tidak ingin gurunya melanjutkan pertemuan yang tidak mungkin untuk dimenangkan.
Lui Meiyu kembali tertawa "Hahaha... jadi begitu, percintaan antara guru dan murid, aku jadi terharu mendengar pengakuan mu" Lui Meiyu mencibir, semakin bersemangat untuk membuat kondisi Shin menjadi semakin parah.
Tapi karena dia tidak ingin hal yang tak terduga terjadi, dia berniat mengakhiri pertempuran ini, agar Shin tidak lagi menjadi duri dimasa depan.
Lui Meiyu memasukan pedangnya ke cincin penyimpanannya. Aura Lui Meiyu kemudian semakin meningkat, dengan satu kepalan tangan yang dipenuhi aura menindas dan mematikan dia mengeksekusikan pukulannya.
"Pukulan Dewi Perang"
Dari pukulan Lui Meiyu keluar pancaran energi ungu kuat yang menindas mengarah cepat menuju Shin.
Shin melihat pancaran energi itu merasa ajalnya sudah dekat, seketika waktu seperti berjalan melambat, dia menutup matanya sudah pasrah jika ini adalah ajalnya, dia memasang senyum kecil karena sebentar lagi dia akan bertemu kembali dengan keluarganya.
Dia kembali teringat saat-saat dia masih di bumi, bersama ayah dan ibunya, makan bersama, bercanda dan tertawa bersama, dia sangat merindukan saat-saat itu.
Shin kemudian teringat dengan Drago, naga kecil yang selalu menemani setiap saat di dunia terkutuk yang selalu membuatnya tidak merasa bosan disana dengan tingkah lucunya, dan pada akhirnya dia tidak dapat melindunginya.
Setelah itu Shin teringat dengan Qin Zhiyun, seorang gadis cantik dan juga seorang putri dari Kekaisaran Awan, seorang gadis yang menjadi murid pertamanya, dan seorang gadis yang menjadi cinta pertamanya.
Dia teringat saat-saat bersama Zhiyun kembali, saat dia melatihnya, saat dia menggodanya yang membuat mukanya selalu memerah, saat dia melihat kembang api di pencak bukit berduaan.
"Pada akhirnya aku tidak pernah mencium Yun'er, yah... setidaknya aku pernah melihat tubuhnya" Shin merasa kematiannya ini akan penuh dengan penyesalan yang mendalam.
"BOOOMMM..."
Ledakan besar terjadi membuat tanah bergetar karena serangan dari Lui Meiyu.
"GURUUU..."
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Maaf w kasih B1 🙄🙄🙄🙄