Dokter Cantik milik tuan mafia...
Di tengah malam yang sunyi dan hujan yang tak henti mengguyur kota, Flo seorang dokter muda yang baru saja di pindah tugaskan dari rumah sakit besar ke klinik kecil pinggiran kota, tanpa sengaja menemukan seorang pria tergeletak di tepi jalan bersimbah darah namun masih bernapas.
Pria itu misterius tanpa identitas jelas, hanya mengenakan jaket kulit hitam yang robek di bagian bahu, dan luka tembak di sisi tubuhnya, masih berdarah. Dengan naluri seorang dokternya meronta, dan tak bisa tinggal diam.
Flo membawanya ke rumahnya karena saat itu klinik tempat ia bekerja sudah tutup.Flo pun menolongnya.
sepanjang malam, ia hanya bisa menahan napas di antara rasa takut dan tanggung jawab.
Namun, siapa sangka, pria itu bukan orang biasa. Namanya Gilhan Alfaro seorang mantan agen intel yang kini diburu oleh orang-orang dari masa lalunya.
Luka yang ia bawa bukan hanya di tubuhnya, tapi juga di hatinya yang penuh rahasia, dendam, dan kehilangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Syakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30 Rahasia terungkap...
Malam itu,angin malam berhembus pelan di pelataran atap sebuah gedung tua di pusat Kota Ardara.
Lampu-lampu kota berpendar sayup di kejauhan, sementara Gilhan berdiri memandangi langit malam yang kelam.
Di lehernya, kalung hitam dengan liontin perak bertuliskan RM 07 berkilau samar tertimpa cahaya lampu kota yang baru mereka datangi.
Di belakangnya, Flo berjalan perlahan.
Matanya masih menahan banyak pertanyaan yang selama ini hanya ia simpan di hati.
Ia telah melihat Gilhan bertarung, menyusun strategi militer, dan menggertak lawan dengan ketenangan yang mustahil dimiliki orang biasa.
Malam itu, setelah semua yang terjadi, ia tahu…Gilhan menyimpan sesuatu yang lebih besar dari sekadar masa lalu yang kelam.
"Han...,"suara Flo terdengar pelan, namun menusuk.
"Sudah cukup aku menebak-nebak siapa kamu sebenarnya."
Gilhan menunduk sejenak. Rahangnya mengeras. Ia tahu saatnya tidak bisa lagi bersembunyi.
"Kau ingin kebenaran?" Tanya Gilhan dengan suara yang hampir tak terdengar.
"Ya. Aku berhak tahu," jawab Flo mantap.
"Hmph....!"
Gilhan menarik napas panjang, kemudian melepaskan sarung tangan taktikal nya satu per satu.
"Aku dulu bukan hanya sekadar pengawal bayaran.
Aku mantan intelijen operasi khusus, bagian dari unit bayangan yang bahkan tidak tercatat dalam sistem pertahanan mana pun."
Flo menahan napasnya. Gilhan melanjutkan ucapannya....
"Kami menangani kasus rahasia, operasi penyelundupan teknologi, pembongkaran jaringan bawah tanah… termasuk proyek "Seraph" proyek gelap yang menciptakan chip yang sekarang jadi rebutan."
"Chip itu…," Flo menggenggam tangannya sendiri.
"Jadi kau pernah jadi bagian dari semua ini?"
Gilhan mengangguk pelan. " Ya....Awalnya aku percaya itu semua untuk kebaikan dunia. Tapi… saat tahu chip itu sebenarnya alat kontrol global, sesuatu yang bisa mengendalikan sistem pertahanan, jaringan komunikasi, bahkan senjata militer di seluruh dunia… aku sadar, kami sedang menciptakan neraka.!"
Tampak kilatan kesedihan melintas di matanya.
"Aku membelot. Aku kabur, membawa chip itu sebelum jatuh ke tangan orang-orang yang ingin memakainya untuk menguasai dunia bawah tanah.
Sejak saat itu… aku jadi buruan. Mafia, kelompok militer bayangan, bahkan eks-rekan satu tim ku sendiri." jelaskan Gilhan...
Keheningan yang seketika memberat....
Gilhan menatap langit malam yang semakin kelam.
Flo terpaku, merasa tidak percaya...
Banyak potongan cerita yang dulu tidak masuk akal kini menyatu seperti puzzle yang tersusun rapi....
cara Gilhan membaca situasi, ketenangannya saat pertempuran, kemampuannya menghindari penyadapan, serta alasan mengapa Damar dan Black Serpent menginginkan chip itu begitu mati-matian.
"Jadi… semua ini karena kau mantan intelijen,?" ucap Flo lirih.
"Dan aku… hanya dokter biasa yang kebetulan terseret ke dalam masalah dan hidupmu....!"
Gilhan menatapnya dalam, ada rasa bersalah dalam hatinya namun sesaat kemudian,lalu ia berkata tegas.
"Bukan kebetulan, Flo. Kamu satu-satunya orang yang ku percaya. Orang lain akan membunuh demi chip ini. Tapi kamu… kamu berusaha menyelamatkan orang bahkan saat kamu tau itu mereka musuh ku...!"
Flo tidak langsung menjawab. Ia berjalan mendekat, berdiri di samping Gilhan.
"Kamu seharusnya tidak menanggung semua ini sendirian, Han....."ucapnya sambil menggenggam tangan pria berotot itu.
Di saat mereka berbicara, Gilhan mengeluarkan peta digital kecil dari dalam jaketnya.
Di tengahnya muncul simbol RM 27 — titik pertemuan rahasia dengan "pemilik kode"
"Mereka ini adalah mantan ilmuwan Seraph. Satu-satunya yang bisa menghancurkan chip atau mengamankannya ke tempat yang tak bisa dijangkau siapa pun."ujar Gilhan...
Flo menatap peta itu dengan mata menyipit.
"Berarti kita tidak hanya membawa chip… kita membawa semua orang yang menginginkan kekuasaan untuk memburu kita."
Gilhan mengangguk. "Dan mereka tidak akan berhenti."
Dan mungkin kah kali ini misi mereka akan berhasil, atau kah yang terjadi malah sebaliknya....?
___
