NovelToon NovelToon
MR.A Sang Pembalap

MR.A Sang Pembalap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:96.4k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Merasa bosan hidup di lingkungan istana. Alaric, putra tertua dari pasangan raja Carlos dan ratu Sofia, memutuskan untuk hidup mandiri di luar.

Alaric lebih memilih tinggal di Indonesia ketimbang hidup di istana bersama kedua orang tuanya.

Tanpa bantuan keluarganya, Alaric menjalani kehidupan dan menyembunyikan identitasnya sebagai seorang pangeran dan juga seorang pembalap.

Sementara sang ayah ingin Alaric menjadi penerus sebagai raja berikutnya. Namun, Alaric yang lebih suka balapan tidak ingin terkekang dan tidak punya ambisi untuk menjadi seorang raja.

Justru, Alaric malah meminta sang ayah untuk melantik adiknya, yaitu Alberich sebagai raja.

Penasaran? Baca yuk! Siapa tahu suka dengan cerita ini.

Ingat! Cerita keseluruhan dalam cerita ini hanyalah fiktif alias tidak nyata. Karena ini hasil karangan semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 30

Setelah selesai makan, Alaric membayar makanan mereka. Baru setelah itu mereka pun pulang ke rumah.

"Kakak nggak ikut pulang bersama kami?" tanya Alderich.

"Tidak," jawab Alaric singkat.

"Sudahlah Dik," kata Alberich.

Alderich pun terdiam. Tidak ada yang ingin di bicarakan olehnya. Hingga mereka pun tiba di rumah kontrakan.

Kamar cuma ada dua, namun mereka lebih memilih tidur sekamar walau berhimpitan.

Alaric mengatakan jika besok dia harus kerja, jadi tidak bisa mengantarkan mereka ke bandara. Alderich dan Alberich bisa apa?

"Cepat tidur, besok pagi-pagi harus bangun," kata Alaric. Kedua adiknya memang patuh kepada Alaric. Mereka pun tidur lebih awal.

Keesokan paginya ...

Mereka pun sarapan bersama. Hanya roti dan secangkir kopi untuk sarapan mereka.

"Apa Kakak bisa bertahan hidup seperti ini?" tanya Alderich.

"Bisa. Kamu ini kepo banget sih? Entah siapa yang kamu ikuti kepo begitu?" tanya Alaric.

Ya, di antara mereka yang banyak bicara itu Alderich. Sementara Alaric dan Alberich sedikit pendiam.

Alaric meminta mereka untuk lebih cepat, karena Alaric akan berangkat bekerja. Sebelum mereka datang, Alaric harus lebih dulu yang datang.

Saat mereka keluar rumah, ponsel Alaric berdering. Alaric melihat panggilan video dari Sofia.

"Assalamualaikum Bun," ucap Alaric sambil tersenyum.

"Waalaikumsalam sayang, kamu tidak pulang Nak? Katanya adikmu hari ini pulang."

"Nanti saja Bun, mungkin bulan depan."

"Oh iya, bawa calon menantu Bunda ya?"

Alaric terdiam. Lalu menyerahkan ponselnya ke adiknya. Alderich langsung tersenyum melihat bunda nya.

"Kakak ipar cantik Bun, itu sebabnya kak Al mau," kata Alderich.

"Heh, ngomong sembarangan!" tegur Alaric.

Namun Alderich tidak perduli, ia malah bercerita tentang Indah yang jago balapan dan jago beladiri.

Sofia tersenyum mendengarnya. Sofia dan Carlos tidak perduli walau anak-anak mereka menikah dengan orang biasa.

Yang penting, anak-anak nya hidup bahagia bersama pasangan masing-masing. Mereka sudah kaya dan juga seorang raja dan ratu. Namun, dalam memilih menantu tidak harus dari keturunan bangsawan.

"Bun, sudah dulu ya, aku mau kerja," kata Alaric mengakhiri percakapan nya. Kemudian Alaric mengucapkan salam.

Jika di biarkan, adiknya akan cerita yang macam-macam kepada bundanya. Sementara Alaric sendiri masih belum mau mengakui perasaannya. Dia masih belum yakin dengan perasaannya sendiri.

Tanpa ia sadari, dia sudah membuat Indah baper dengan perlakuannya. Namun untuk mengakui perasaannya, Alaric masih ragu.

Alaric pun berangkat bekerja. Sementara Alberich dan Alderich kembali ke rumah Oma nya dan akan kembali ke negaranya hari ini juga.

Alaric melajukan motornya tanpa menghiraukan kendaraan lain. Yang penting dia secepatnya sampai di tempat kerjanya.

Seperti biasa, salon mobil tempatnya bekerja masih sepi. Selalu saja dia yang datang duluan.

Alaric membuka pintu, kemudian masuk. Alaric menunggu sebentar, kemudian tidak berapa lama rekan yang lainnya pun berdatangan.

"Wah, rajin banget kamu Al, selalu saja kamu yang duluan datang," kata Kamal.

"Iya Mal, lagipula tempat tinggal ku tidak terlalu jauh dari sini," ujar Alaric.

Kemudian datang Miranda. Baru saja keluar dari mobil, Miranda langsung tersenyum melihat Alaric.

Padahal Alaric berada di dalam. Dan juga, Alaric tidak melihat Miranda karena sedang membereskan sesuatu.

"Bagaimana kemarin nonton balapan?" tanya Miranda.

"Seru, terima kasih Bu boss," jawab Alaric.

Miranda sengaja meliburkan mereka untuk menonton balapan motor. Miranda pun masuk ke dalam ruangannya.

Ponsel Alaric berdering, Alaric segera melihat nama pemanggil. Alaric segera menjawab panggilan tersebut.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Al, bilang ke boss, aku tidak masuk kerja hari ini. Aku bantuin ayah untuk membuat warung. Kemarin ada beberapa orang datang memberikan bantuan untuk modal usaha. Mereka juga memberikan motor sebagai kendaraan."

Alaric tersenyum, ia menduga jika orang-orang itu suruhan adiknya. Namun Alaric tidak mengatakan itu.

Kebiasaan adiknya, yaitu Alberich sering membantu orang tanpa melibatkan diri, hanya mengurus orang lain yang dirasa percaya.

"Ya sudah, nanti aku bilangin ke Bu Miranda."

Kemudian Alaric menutup teleponnya setelah mengucapkan salam. Karena ia akan lanjut kerja.

"Pacar mu?" tanya Miranda yang tiba-tiba sudah ada ada di belakang Alaric.

"Bukan Bu boss. Telepon dari Boni, katanya dia tidak masuk hari ini," jawab Alaric.

"Oh, kirain pacarmu," kata Miranda.

Alaric tidak lagi berkata. Ia malas menanggapi hal seperti itu. Alaric lebih memilih kesibukan lain.

"Bu boss suka kamu ya?" tanya Kamal pelan. Dia takut omongan nya di dengar oleh orang lain.

Alaric menggeleng. "Suka itu banyak jenisnya. Beliau suka karyawan nya wajarlah."

"Oh iya, bagaimana ya kabar Heri di penjara?" tanya Kamal.

"Aku belum pernah jenguk dia. Lagipula dia tidak suka aku. Aku tidak tahu apa salah ku padanya," jawab Alaric.

Kamal menceritakan, sebelum Alaric bekerja di sini, mereka tidak ada yang suka dengan Heri.

Namun mereka tidak berani, karena Heri seolah-olah berkuasa di sini. Apalagi dia kesayangan boss waktu itu.

Heri merasa dirinya yang paling hebat dan paling pintar dalam urusan memperbaiki mobil. Itu sebabnya ia menjadi kesayangan boss.

"Begitulah. Mungkin Heri merasa tersaingi sejak kehadiran kamu. Jadi melakukan segala cara untuk menyingkirkan kamu," kata Kamal setelah selesai bercerita.

Alaric hanya mengangguk perlahan. Kemudian datang sebuah mobil derek. Dan di belakang nya ada mobil mewah.

Dari dalam mobil keluar seorang wanita seksi. Yang lain semuanya melihat ke arah wanita itu.

Hanya Alaric yang tidak. Dia tidak tertarik dengan cewek seperti itu. Dari cara berpakaian nya saja sudah tidak di sukai oleh Alaric.

"Heh montir, aku mau mobilku cepat di perbaiki," kata wanita itu.

"Baik Tante," ujar Alaric.

"Apa? Tante? Aku baru 25 di panggil Tante?" Wanita itu emosi karena Alaric memanggil Tante.

"Tampan sih, tapi sayang orangnya miskin," batin wanita itu.

Alaric tidak bicara lagi. Ia hanya sibuk memperbaiki mobil milik wanita itu. Tidak butuh waktu lama, Alaric sudah bisa memperbaikinya.

Alaric meminta wanita itu untuk mengetes nya. Wanita itu pun langsung menghidupkan mesin mobilnya dan ternyata benar-benar bisa.

"Hebat juga nih bocah," batin wanita itu.

"Silakan bayar di sana," kata Alaric.

Wanita itu dengan angkuhnya berjalan melenggak-lenggok menuju tempat pembayaran. Setelah selesai wanita itu pun segera pergi.

Wanita itu masih kesal karena di panggil tante oleh Alaric. Bahkan dia sampai melihat wajahnya di cermin untuk memastikan jika dia masih muda dan cantik.

"Al, saya mendapat telepon ada mobil yang perlu di perbaiki. Kamu datang ke sana dan ajak satu atau dua orang untuk pergi ke sana," kata Miranda.

"Baik." Alaric mengajak Kamal untuk ikut dengannya. Miranda menyerahkan kunci mobil, Alaric bisa lebih cepat.

"Yang begini nih aku paling malas. Kenapa tidak dibawa ke tempat ini saja? Jadi kita tidak perlu susah payah seperti ini," gerutu Kamal di dalam mobil.

Alaric hanya terdiam. Ia tidak masalah, karena itu adalah bagian dari pekerjaan nya sebagai seorang montir.

1
Sani Srimulyani
ga kebayang gimana syok nya mereka pas lihat mobil berjejer mana rombongannya banyak lagi .....
Sani Srimulyani
wah pasti pada kaget tuh yang ada disana....
Nanin Rahayu
jgn pingin nnt mlh ga JD lamaran 🤭🤣🤣 satu kelurahan datang 😂😂
StAr 1086
Next
kaylla salsabella
nah kan terkaget-kaget ya 🤭🤭🤭
StAr 1086
next
Astuti tutik2022
Akhirnya bisa ketemu besan jga, daaaaannn kaget ortu Indah😄😄
StAr 1086
serem euy
Puspa Dewi kusumaningrum
jngn sampai pingsan y thooor
Leny Wijaya
terkaget yg dtg klurga handerson😄miranda pasti juga kagetlah slma ini dia penasaran dgn alaric
Healer
pasti ada yg mau pingsan ni .... Miranda/Dedi/Alia 🤣🤣👍👍...s tunggu up nya thor 👍👍
Zea Rahmat
mato berdiri tuh emak nya indah🤣🤣🤣

dobel ka
White Fire
lanjut kak👍
Astuti tutik2022
Cieeee yg mau dilamar cieeee
Sani Srimulyani
ayo Arsy kasi pelajaran berharga untuk dokter gadungan itu.
Sani Srimulyani
wiiihhhh keluarga Henderson emang ga kaleng2.
Leny Wijaya
Akhirnya perang selesai😄Indah akan dilamar oleh Alaric
semngat thor💪terimakasih hari ini 2bab bisa di baca😄🤭🤭
Rohana Omar: terima kasih thor 2 bab.....💪💪💪💪💪💪💪
total 1 replies
Soraya
lanjut
kaylla salsabella
lanjut Thor
Nanin Rahayu
hati indah berbunga"
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!