NovelToon NovelToon
Sang Bunga Kekaisaran

Sang Bunga Kekaisaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Celestyola

Lady Seraphine Valmont adalah gadis paling mempesona di Kekaisaran, tapi di kehidupan pertamanya, kecantikannya justru menjadi kutukan. Ia dijodohkan dengan Pangeran Pertama, hanya untuk dikhianati oleh orang terdekatnya, dituduh berkhianat pada Kekaisaran, keluarganya dihancurkan sampai ke akar, dan ia dieksekusi di hadapan seluruh rakyat.

Namun, ketika membuka mata, ia terbangun ke 5 tahun sebelum kematiannya, tepat sehari sebelum pesta debutnya sebagai bangsawan akan digelar. Saat dirinya diberikan kesempatan hidup kembali oleh Tuhan, mampukah Seraphine mengubah masa depannya yang kelam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Celestyola, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Acara Amal

...**✿❀♛❀✿**...

"Jadi begitu," gumam Seraphine.

Ia baru saja selesai membaca surat yang dikirimkan oleh Pangeran Frederick. Di dalam surat tersebut sang Tunangan tak hanya menyapa dan menanyakan keadaannya. Namun, Pria itu juga telah mengkonfirmasi bahwa rumor buruk mengenai Putra Mahkota yang tersebar luas memang disiasati olehnya.

Bagi Seraphine, membaca deretan kalimat itu terasa seperti mendengar derap genderang perang yang mulai dipukul, yang artinya langkah kedepannya benar-benar akan berbahaya.

"Tahap pertama telah dimulai, saatnya Aku juga ikut bertindak," gumam Gadis itu sembari menatap bagian surat yang mengatakan perihal langkah selanjutnya yang akan mereka lakukan.

Pangeran Frederick telah menyiapkan panggung untuknya di acara amal yang diadakan oleh keluarga Marquis Renard.

Meski acara amal ini hanya kedok untuk menghimpun pengikut, nyatanya Pangeran Frederick tetap memperhatikan fokus utama dari acara ini adalah untuk mengumpulkan gandum yang akan disumbangkan oleh para bangsawan.

Nantinya, gandum-gandum ini akan disalurkan kepada masyarakat yang terdampak permainan politik Putra Mahkota. Mereka hanya perlu panggung untuk membuat bangsawan netral menyadari pihak mana yang harus mereka dukung kedepannya.

Gadis itu segera bersiap, lalu bergegas berangkat ke acara amal bersama dengan Zephren sebagai pengawalnya.

Perjalanan menuju Wilayah Marquis Renard memakan waktu kurang lebih empat puluh lima menit, begitu sampai kediaman Marquis Renard telah dipadati oleh berbagai kereta kuda. Tampaknya, para bangsawan telah berkumpul di sana.

Seraphine melangkah anggun, gaun hijaunya tampak berkilau lembut di bawah cahaya matahari. Ia tahu, banyak wanita bangsawan yang diam-diam mengeluhkan Putra Mahkota.

Sebagian karena kelangkaan gandum turut merugikan mereka, sebagian lagi karena terprovokasi rumor yang tersebar. Jika ia bisa menaklukkan hati mereka, maka simpati rakyat dan separuh kekuatan bangsawan akan berbalik mendukung pihaknya.

Seraphine mendekati sekelompok wanita bangsawan yang duduk melingkar di meja, wajah mereka tersaput kipas renda, disertai suara bisik-bisik denga nada yang tajam.

"Selamat siang, Lady Evelyn, Lady Maurell, dan Lady Grisella," sapanya anggun seraya sedikit menunduk sopan.

Ketiga Lady itu menoleh serentak. Lady Evelyn, yang tertua, tersenyum dengan anggun. Lady Maurell mengangkat alis, sementara Lady Grisella yang masih muda tampak menyambut dengan rasa ingin tahu.

“Oh, Lady Seraphine. Suatu kehormatan Anda bergabung dengan kami,” ucap Lady Evelyn, memberikan isyarat tangan agar ia duduk.

Seraphine duduk dengan gerakan yang seolah terukur. Ia tahu, di dunia bangsawan, cara seorang wanita melipat gaunnya saat duduk bisa menjadi bahan gosip selama berminggu-minggu.

“Bagaimana kabar Anda sekalian, Lady?” ia membuka percakapan dengan ringan.

Lady Maurell mendesah pelan. “Bagaimana bisa kabar kami baik, ketika meja makan Rakyat mulai terasa kosong?” raut wajahnya tampak iba jika dirinya kembali mengingat wajah rakyat yang kelaparan.

Lady Grisella menambahkan, suaranya lirih tapi sarat akan emosi, “Anak-anak petani di wilayah kami menangis kelaparan. Bahkan harga roti naik dua kali lipat. Lalu siapa yang harus kami salahkan selain tindakan sewenang-wenang dari orang itu?”

Kipas Lady Evelyn menutup sebagian wajahnya, namun matanya berkilat penuh peringatan. “Tentu saja kita tidak bisa sembarangan menyebutkan hal itu di tempat umum, Lady Grisella.”

Seraphine mencondongkan tubuh sedikit, suaranya mengalun lembut.

“Kadang kebenaran memang berbahaya bila diucapkan keras-keras. Namun justru karena itu, ia harus diucapkan di tempat dan kepada orang yang tepat.”

Para Lady menoleh kepadanya. Itu sebuah sinyal, tentu mereka dapat memahami makna tersirat yang Lady Valmont itu coba sampaikan.

Seraphine menatap mereka satu per satu, lalu berkata dengan lirih, “Bukankah sudah jelas siapa yang diuntungkan dari kelangkaan gandum ini? Siapa yang membuat rakyat lapar, hanya agar ia bisa menimbun emas di gudang istana?”

Lady Grisella menunduk, gelisah. Lady Maurell mengepalkan kipasnya sementara Lady Evelyn mengangkat dagu, matanya menyipit penuh selidik.

“Wah, berani sekali Anda mengatakannya langsung seperti itu, Lady Seraphine,” ucap Lady Evelyn sedikit takjub.

Seraphine tersenyum samar. “Keberanian lahir dari rasa kepedulian. Bagaimana mungkin Saya menutup mata, ketika Saya melihat sendiri anak-anak kurus kering di jalanan karena kelaparan?”

Lady Maurell akhirnya berbisik, “Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Kita hanyalah perempuan. Suara kita tak sekuat suara para dewan.”

“Ah, Lady Maurell.” Seraphine meraih tangan wanita itu dengan penuh kehangatan.

“Justru karena kita perempuan, bukankah kita memegang kunci hati para pria? Suami-suami kita mendengar kata-kata kita, putra-putra kita belajar dari teladan kita. Kita mungkin tak duduk di kursi dewan, tapi kita bisa menentukan ke arah mana hati keluarga kita condong,” ucapnya kemudian dengan bersungguh-sungguh.

Lady Evelyn menutup kipasnya, tersenyum penuh arti. “Kau berbicara seakan sudah tahu siapa yang layak menggantikan Putra Mahkota.”

Mata Seraphine berkilat tajam, lalu ia berkata lirih.

“Seorang pangeran yang berjiwa rakyat, yang bahkan telah mengabdikan diri hidup di medan perang demi membuat Kekaisaran ini aman. Seorang pria yang tidak akan membiarkan anak-anak menangis di jalanan karena kelaparan. Tentu, Kalian tahu siapa yang kumaksud.” Seraphine tersenyum penuh arti setelah mengatakannya.

Nama itu tidak disebut. Namun keheningan yang jatuh setelah kalimat itu sudah cukup untuk menjelaskan, bahwa mereka mengetahui siapa yang ia maksud.

Di aula, acara amal mulai berjalan. Para pelayan mengumpulkan karung gandum yang dibawa para bangsawan. Marquis Renard berdiri di panggung, memberikan pidato singkat tentang rasa kepedulian terhadap sesama.

Namun sebagian besar tamu malah lebih sibuk bergosip.

Seraphine memanfaatkan momen itu. Ia mencoba mematik api di antara para Lady yang memang merasa resah akan peristiwa kelangkaan gandum ini dan rumor yang menyertainya.

Hal itu ia lakukan, agar peluang pihak mereka menghimpun kekuatan semakin meningkat.

Lalu, menjelang senja, ketika musik mulai melembut dan para tamu sibuk menari, Seraphine duduk lagi bersama dengan Lady Evelyn, Lady Maurell, dan Lady Grisella.

Lady Grisella berbisik dengan mata berbinar, ia mengatakan hal yang membuat Seraphine senang, “Saya telah menulis surat pada kakak Saya. Ia anggota dewan bangsawan wilayah barat. Bila ia mendengar kata-kata Saya, ia pasti akan mulai ragu pada Putra Mahkota.”

Lady Maurell menimpali, “Saya bisa membujuk suami Saya untuk memberikan sedikit dukungan pada Yang Mulia Pangeran kedua. Ia selalu mendengar kata-kata Saya saat kami makan malam.”

Lady Evelyn tersenyum puas. “Lady Seraphine, Saya rasa ucapan Anda benar. Kita mungkin hanya wanita, tetapi suara kita juga bisa berguna, bahkan mungkin akan mampu mengguncang pilar Kekaisaran”

Seraphine menunduk rendah, ia senang karena mereka mulai memilih untuk memihaknya. “Saya hanya melakukan apa yang menurut Saya benar, Lady. Saya hanya ingin rakyat kita tak lagi menangis.”

Seraphine mengepalkan tangannya yang berada di pangkuan. Kini benih telah ditanam, dan segera, saat Frederick bergerak, benih itu akan bertumbuh menjadi hutan yang siap meruntuhkan pengaruh dan kekuasaan Putra Mahkota.

Malamnya, ketika acara amal telah selesai dan kereta Seraphine kembali membawa dirinya pulang, ia membuka tirai kecil jendela kereta.

Sementara Zephren duduk tegak di depan, di atas kudanya sebagai pengawal.

Seraphine menatap bintang, sambil menggenggam erat surat Frederick yang masih ia simpan di saku gaunnya.

“Tahap kedua telah dimulai, Yang Mulia,” gumamnya dalam keheningan.

Tak ada yang menyahut, tentu saja. Karena kini Frederick pun tengah sibuk menjalankan misinya sendiri.

Namun tiba-tiba, ia merasakan ada sesuatu yang aneh. Dari kejauhan, ia melihat bayangan kuda hitam mengikuti kereta mereka. Jaraknya cukup jauh, tapi ia yakin, jelas-jelas bayangan kuda itu tampak mengikuti.

Seraphine menarik napas. Jangan bilang kejadian seperti saat itu akan terulang lagi? Sama seperti saat ia bertemu dengan Pangeran Frederick.

“Apakah itu mata-mata Putra Mahkota?” bisiknya tajam.

Kereta pun melaju kencang menembus malam, mencoba menghindari mata yang tengah mengawasi dalam kegelapan, karena sekali ia tertangkap, rencana mereka akan berantakan.

...**✿❀♛❀✿**...

...TBC...

1
Ita Xiaomi
Apakah Frederick jg mengalami hal yg sama hidup kembali setelah kematiannya?
Ita Xiaomi: Sama-sama kk.
total 4 replies
Ita Xiaomi
Jgn nak mengarang bebas Virrel😁.
Ita Xiaomi
Setuju.
Ita Xiaomi
Keren ceritanya. Mulai adu kecerdikan dan strategi. Semangat berkarya kk. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama-sama kk.
total 2 replies
celestyola
aciyeeee
kleponn
Kata² keramat ini
celestyola: Real haha
total 1 replies
kleponn
typo kah?
celestyola: iyaaa ih typoo rupanyaa, aku nggak sadar klo typo😭
total 1 replies
Ateya Fikri
seraphine ini hobi bgt di taman🗿
Ateya Fikri
tiba-tiba banget ngajak nikah sdh kaya ngakak makan bakso
Ateya Fikri
ada benih-benih cinta ni yeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!