NovelToon NovelToon
Gadis Dibalik Koma

Gadis Dibalik Koma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi / Misteri / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa / Dunia Hybrid
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Caca4851c

Sinopsis:
Tertidur itu enak dan nyaman hingga dapat menjadi kebiasaan yang menyenangkan bagi banyak orang, namun jika tertidur berhari-hari dan hanya sekali dalam sebulan terbangun apakah ini yang disebut menyenangkan atau mungkin penderitaan..

Sungguh diluar nalar dan hampir mustahil ada, tapi memang dialami sendiri oleh Tiara semenjak kecelakaan yang menewaskan Ibu dan Saudaranya itu terjadi. Tidak tanggung-tanggung sang ayah membawanya berobat ke segala penjuru Negeri demi kesembuhannya, namun tidak kunjung membuahkan hasil yang bagus. Lantas bagaimanakah ia dalam menjalani kehidupan sehari-harinya yang kini bahkan sudah menginjak usia 16 tahun.

Hingga pertemuannya dengan kedua teman misterius yang perlahan tanpa sadar membuatnya perlahan pulih. Selain itu, tidak disangka-sangkanya justru kedua teman misterius itu juga menyimpan teka-teki perihal kecelakaan yang menewaskan ibu dan saudaranya 3 tahun yang lalu.
Kira-kira rahasia apa yang tersimpan..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca4851c, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30

Sontak saja Tante Amy langsung berpaling ke arah yang Ku tunjuk, namun sebagaimana diriku Tante Amy pun tidak melihat apapun di sana.

"Kamu yakin tadi beneran ada doggy yang berkeliaran di sana?", tanya Tante Amy memastikan.

"iya Tan..., Tapi mengapa secepat itu Ia pergi. Atau mungkin diriku saja yang salah lihat tadi", gumamku heran.

"Hmm, Mungkin saja Kamu tidak salah lihat Honey...Coba perhatikan jendela itu", tunjuk Tante Amy ke arah jendela yang terbuka itu.

"Eh iya, tadi si doggy keluar dari dalam Rumah lewat jendela itu", seruku mengingat-ingat.

"Berarti memang benar apa yang Kamu lihat Honey, mungkin saja penghuni Rumah itu memelihara doggy di dalam sana sehingga Tante tidak pernah melihatnya selama ini", ujar Tante Amy.

"Eh, btw karena kelamaan membahas doggy Tetangga jadinya Tante lupa mau mengajakmu untuk minum Teh bersama", imbuh Tante Amy seraya menepuk jidat pelan.

"Hehe, gara-gara omongan tidak penting Ara sih.. Yaudah ayo Tante", sahutku penuh semangat.

Langsung saja Aku mengekor di belakang Tante Amy melewati beberapa bilik hingga tak beberapa lama sampailah di depan sebuah ruangan kosong yang digelar tikar di dalamnya. Di ujung sana juga terdapat perapian yang berada di dekat sebuah jendela dengan sebuah korden yang menutupinya.

Ku hampiri salah satu bean bag yang ditata agak melingkar di atas sebuah karpet menghadap ke perapian. Ku hempaskan pantatku di atasnya sembari melihat Tante Amy yang tampak menyibak korden jendela itu hingga menampilkan langit malam yang dipenuhi bintang-bintang di baliknya.

"Hmm, suasana malam ini syahdu sekali..", gumam Tante Amy lirih sembari berjalan ke arah meja yang ada di dekat tungku memasak di penghujung sana.

Tampak Tante Amy menuangkan sesuatu yang ada dalam teko itu ke dalam dua cangkir mini. Tak lama setelah itu Ia menekan tombol of pada saklar.

BLAMM

Seketika saja lampu di sini padam dan hanya kegelapan yang menyelimuti. Hingga beberapa menit kemudian, tiba-tiba saja kegelapan di dalam ruangan ini ternetralisir oleh sebuah cahaya Orange kemerahan dari dalam perapian.

"Nah, sekarang kan jauh lebih syahdu", seru Tante Amy dengan senyum manisnya berjalan menghampiriku sembari membawa 2 cangkir yang berisi teh.

Langsung saja aku mengekor di belakang Tante Amy melewati beberapa bilik hingga tak beberapa lama sampailah di depan sebuah ruangan kosong yang digelar tikar di dalamnya. Di ujung sana juga terdapat perapian yang berada di dekat sebuah jendela dengan sebuah korden yang menutupinya.

Ku hampiri salah satu bean bag yang ditata agak melingkar di atas sebuah karpet menghadap ke perapian. Ku hempaskan pantatku di atasnya sembari melihat Tante Amy yang tampak menyibak korden jendela itu hingga menampilkan langit malam yang dipenuhi bintang-bintang di baliknya.

"Hmm, suasana malam ini syahdu sekali.." gumam Tante Amy lirih sembari berjalan ke arah meja yang ada di dekat tungku memasak di penghujung sana.

Tampak Tante Amy menuangkan sesuatu yang ada dalam teko itu ke dalam dua cangkir mini. Tak lama setelah itu ia menekan tombol off pada saklar.

BLAMM

Seketika saja lampu di sini padam dan hanya kegelapan yang menyelimuti. Hingga beberapa menit kemudian, tiba-tiba saja kegelapan di dalam ruangan ini ternetralisir oleh sebuah cahaya orange kemerahan dari dalam perapian.

"Nah, sekarang kan jauh lebih syahdu," seru Tante Amy dengan senyum manisnya berjalan menghampiriku sembari membawa dua cangkir yang berisi teh.

Ku menerima salah satu cangkir darinya dengan tangan yang sedikit bergetar, terasa hangat yang memeluk jemariku saat memegang gagang cangkir itu. Kubawa ke bibir dan menyeruput perlahan, aroma wangi dan rasa manis yang lembut mengalir memenuhi mulutku. Suasana hening itu seolah mengikat perbincangan kami menjadi sesuatu yang tak perlu terlalu banyak kata, cukup menikmati kehangatan dan ketenangan malam bersama.

Kami duduk berdampingan di atas bean bag yang empuk itu, tatapan kami terarah pada api yang melompat-lompat pelan di dalam perapian. Kerlip api tampak seperti menari-nari, memantulkan bayangan hangat di wajah Tante Amy. Sementara di luar jendela, bintang-bintang tetap memancarkan sinarnya, seolah mengawasi momen kecil di dalam ruangan itu.

"Kamu tahu, Honey," mulai Tante Amy dengan suara lembutnya, "Malam seperti ini selalu menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan perjalanan kita. Kadang, keheningan membawa jawaban yang selama ini kita cari."

Aku mengangguk pelan, merasa ada ketenangan menjalar dari sekitarku. Semua hiruk-pikuk dan kebingungan yang kerap menghampiri tiba-tiba terasa sedikit terobati dalam kegembiraan sederhana itu.

"Kamu tidak perlu merasa sendiri," lanjutnya, "Terkadang, Kita hanya perlu memberi waktu bagi diri untuk beristirahat, menyelaraskan hati dan pikiran."

Aku tersenyum kecil, memandang api yang membara di hadapan. Semerbak aroma teh yang masih mengepul menjadi sempurna menemani syahdunya malam ini. Hingga Aku pun merasa, bahwa walau perjalanan kadang terasa penuh teka-teki, Aku tak perlu takut melangkah. Karena ada tempat hangat dan jiwa-jiwa yang peduli siap menyambut dan menemani.

Tante Amy menyeruput teh hangatnya perlahan, lalu menatapku dengan mata yang menyejukkan. “Honey, Aku ingin bercerita sedikit tentang perjalanan hidupku, supaya K tahu bahwa setiap orang punya kisah yang unik dan pelajaran berharga,” ujarnya lembut sembari memandang ke arah api yang menari.

“Dulu, Aku bukan seperti yang Kau lihat sekarang. Aku sempat terjebak dalam situasi sulit dan penuh ketidakpastian, sama seperti yang mungkin sedang Kau rasakan sekarang. Waktu itu, Aku merasa dunia begitu gelap dan tak ada jalan keluar. Tapi kemudian, Aku belajar untuk menerima keadaan dan menemukan kekuatan dalam diri sendiri,” lanjutnya dengan suara penuh kehangatan.

Aku diam mendengarkan, merasakan setiap kata yang diungkapkan Tante Amy seperti pelita yang menuntun dalam kegelapan. Suaranya begitu tenang, membawa damai yang sulit aku jelaskan dengan kata-kata.

“Aku percaya, Honey , bahwa setiap pengalaman, baik atau buruk, adalah guru terbaik. Kadang kita harus melewati badai untuk melihat pelangi. Ketika kau merasa terpuruk, ingatlah bahwa kau tidak sendiri. Ada orang-orang di sekitarmu yang peduli dan ingin membantu, sepertiku,” ujar Tante Amy sambil menggenggam tanganku dengan lembut.

Aku mengangguk, hatiku mulai terbuka dan terasa lebih ringan. Cerita Tante Amy memberiku harapan dan keberanian untuk menghadapi apa pun yang akan datang.

“Terima kasih, Tante Amy, Aku akan berusaha kuat dan menjalani semuanya dengan lebih berani,” kataku lirih sambil tersenyum.

Tante Amy membalas senyum itu dengan penuh kehangatan. “Itulah yang Aku harapkan, Honey. Ingatlah selalu, hidup bukan tentang menyembunyikan luka, tapi bagaimana Kita bangkit dan terus melangkah.”

Kami duduk bersama dalam keheningan yang nyaman, ditemani oleh nyala api dan hangatnya teh, sementara bintang-bintang di langit malam terus menyinari perjalanan baru yang tengah kita mulai.

1
Dheana Chichi Norica
Iyah nih, jadi kira2 Andi baik atau nggak nih🤔
Zainuri Zaira
andi sllu menghilangkan jgn sengaja biar ara celaka
Zainuri Zaira
bingung bacax
Dheana Chichi Norica
Terimakasih/Smile//Pray/
Iolanthe
Happy banget!
🔍conan
Gemesin banget nih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!