kampung Gaib adalah sebuah kampung terpencil yang terletak di daerah pegunungan yang sangat jauh dari pusat kota dan kampung ini merupakan kampung sesat yang memuja sekte hitam dan setiap bulan selalu mencari tumbal untuk kampung tersebut. Adat istiadat ini telah ada sejak kepala desa tersebut ganti dengan kepala desa baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kriicers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30•
Pov Nisa
Waktu pun beranjak tengah malam. Saat Nisa yang tertidur dengan keadaan terikat pun dibangunkan dengan sesosok genderuwo yang bertubuh besar berbulu dan sangat mengerikan. Ya itulah makhluk yang disembah oleh para warga kampung Alas yaitu sesosok genderuwo yang menyeramkan dan sangat kuat. Seketika Nisa pun diam tanpa bisa melakukan apa apa kecuali hanya bisa menangis pasrah.
"Wahaha gadis yang sangat muda dan berisi, aku akan menambah kekuatanku dengan memakan mu supaya aku bisa mengalahkan siluman ular sialan itu, hahaha
Nisa pun hanya bisa mengerang meminta pertolongan. Tapi sayang usahanya sangat sia - sia.
"Teman - teman jika aku banyak salah sama kalian aku minta maaf, aku minta maaf kepada semua. Ayah, ibu, maafkan Nisa yang selalu membangkang apa yang ayah dan ibu katakan. Nisa menyesal yah, bu pergi nekat kesini tanpa mempertimbangkan nasehat dari semua orang. Nisa sayang sama kalian semua". Batin Nisa didalam hati sebelum tubuhnya diangkat oleh genderuwo itu dan dengan kejam sosok itu mem*kan mentah - mentah tubuh Nisa mulai dari kepala badan dan yang terakhir kaki sampai semua dar*h muncrat kemana -mana didalam ruangan itu.
"Akhirnya kekuatanku kembali pulih. Walaupun tidak sekuat tumbal saat bulan purnama ini akan cukup untuk melawan siluman ular itu ".
Flash back masa lalu Nisa.
"Hai Sam". Panggil seorang perempuan dan itu adalah Nisa.
"Oh hai Nis tumben kamu sudah keluar kelas, memangnya mata kuliah kamu sudah selesai"? Tanya Sam sembari mengaduk kopi yang baru ia pesan.
"Oh tadi dosennya lagi ada seminar di gedung pusat jadi ngak pelajaran deh, kamu sendiri kenapa sudah nongkrong disini "? Tanya Nisa sembari ikut duduk berdua bersama Sam.
"Hmm lagi malas aku ketemu pak Surya . Sudah pasti entar kena omel karena gua belum ngerjain tugas dari nya". Jawab Sam dengan cemberut.
"Ihhhh gaboleh begituu kamu itu harus rajin kuliahnya kasihan kan orang tuamu sudah biayain semua kebutuhan dan uang kuliahmu". Nisa kemudian memarahi Sam karena kemalasan Sam.
"bawelnya sayang akuuuuuuu". Rayu Sam kepada Nisa.
"Mulai deh gombalnya entar bikin seneng orang dirinya sendiri yang ngilang".
"mana ada aku ngilang orang kamunya yang sering nolak aku". Balas Sam yang tidak mau kalah.
"Oke deh okeee aku nerima kamuuu".Ucap Nisa
Sam yang mendengar itupun langsung memuncratkan kopi yang sedang ia minum.
"Eh elu serius Nis nerima cinta gue"? Tanya Sam.
"Tapi ada syaratnya kalau kamu mau jadi pacarku ".
"Apapun syaratnya tuan putri kakanda akan menurutinya ". Ucap Sam dengan semangat sembari hormat kepada Nisa. Kemudian Nisa pun mendekati ke telinga Sam dan membisikkan sesuatu.
"Putuskan Lala kampungan itu maka aku mau jadi pacarmu". Ucap Nisa. Ia tidak peduli jika Sam sudah mempunyai wanita lain. Asalkan dia mau memutuskan hubungannya dengan Lala maka ia akan menerima Sam menjadi pacarnya.
Kemudian Sam pun berfikir sejenak mendengar apa yang Nisa syaratkan kepadanya.
"Okeee aku akan mutusin Lala asalkan kamu mau bermain denganku". Jawab Sam.
"Oke nanti kamu dateng ke rumah, ayah ibuku sedang bekerja di luar, kamu bebas ingin berbuat apa saja asalkan syarat ku juga kamu penuhi ".
"Okeeee". Pungkas Sam.
Waktu pun terus berlalu hingga genap 6 bulan berjalannya hubungan gelap Sam dan Nisa tidak pernah disadari oleh pacar Sam lain yaitu Lala. Dan Nisa sendiri pun tidak menyadari bahwa dirinya juga telah ditipu oleh Sam kekasih gelapnya itu.
Hari itu adalah hari cuti kuliah. Nisa pun mengajak Dina untuk sekedar minum kopi di cafe tempat biasa mereka berdua nongkrong. Saat mereka sedang asyik -asyiknya meminum kopi Dina melihat Sam juga sedang di cafe itu dengan pacarnya Lala.
"Eh Nis lihat ada Sam samperin yukk".
Ajak Dina kepada Nisa. Nisa pun bingung dengan Dina karena setahunya Sam sudah memutuskan Lala karena Sam pun telah memiliki hubungan baru dengan dirinya.
"hiii Lala Samm ternyata kalian juga berada di sini yah kebetulan kita ketemu". Sapa Dina dengan senyumnya yang lebar.
"Haii Dina Nisaa tumben kalian ke sini biasanya kalian ke cafe sebelah, sini sini gabung dengan kita". Ajak Lala dengan ramah.
"Makasih yuk Nis kita gabung mereka ". Ajak Dina kepada Nisa yang masih berdiri mematung menatap Sam dan Lala. sam pun saat itu hanya diam kepergok masih berhubungan dengan Lala.
"Anji*g lah kenapa lagi Nisa dan Dima kemari. Habislah aku". Batin Sam mengutuk dirinya sendiri.
"hehe ngak makasih udah ngak nafsu aku duluan aja ya Din kamu gabung aja sama Sam dan Lala yang lagi mesra - mesra itu nanti semua bakalan tau ". Ucap Nisa kemudian dia berjalan meninggalkan ketiga temannya tersebut.
"Ehh Din itu temen kamu Nisa kenapa? Tadi aku salah ngomong ya"? Tanya Lala kepada Dina.
"Perasaan kamu ngak salaah ngomong dehh, udahlah biarin aja La kayaknya dia sedang ngak mood". Ujar Dina.
********
"Dasar memang laki - laki ngak tau di untung, sudah dari awal aku meminta kamu memutuskan Lala tapi nyatanya sampai sekarang masih main dibelakangku ". Umpat Nisa kepada Sam saat mereka di parkiran motor.
"Iyaa Nis sorry - sorry gua salahhhh gua janji akan segera mutusin Lala, tolong dengerin penjelasan gua dulu". Ucap Sam yang menjelaskan kepada Nisa.
"Ngak gua udah gak mau dengerin penjelasan dari mulut tukang bohong gua udah ngak percaya lagi sama elu ". Jelas Nisa sambil berteriak seperti orang kerasukan sampai - sampai tukang parkir yang berada di situ pun turut menoleh kepada mereka berdua.
"Iya gua janji plisss suaramu jangan keras keras nanti semua pada denger emang kamu ngak malu"..
"Bodo amat lu udah bohongin gua lu udah mengkhianati gua terus lu mau ngejelasin apa lagi, kan semua sudah jelas".
Ucap Nisa penuh emosi.
"Oke fine sekarang gua nurut ama lu, tolong gua harus ngapain supaya elu mau maafin gue, gue sayang elu Nis lebih dari Lala dan gua ngak bisa tanpa lu". Rayu Sam kepada Nisa.
"Oke kalau kamu masih mau sama gue bun*h Lala supaya tidak ada penghalang di antara kita berdua ".
Degggggg.....
Sontak perintah Nisa membuat Sam seakan berhenti bernafas karena mengira Nisa sudah gila.
"Kamu sudah gila? Kamu mau ngebu*uh Lala, sumpah gile kamu Nis sampai segitunya ".
"Kamu Sam yang sudah segitunya sama aku. Aku udah ngorbanin semuanya untuk mu sampai sampai badanku sudah kamu rasakan semua. Apa semua itu kurang haaaa ". Teriak Nisa sembari menangis tidak kuat dengan perlakuan Sam.