NovelToon NovelToon
Teperdaya Maharani Merindu

Teperdaya Maharani Merindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Misteri / Romansa Fantasi / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat
Popularitas:310
Nilai: 5
Nama Author: OMIUS

Di tengah masalah pelik yang menimpa usaha kulinernya, yang terancam mengalami pengusiran oleh pemilik bangunan, Nitara berkenalan dengan Eros, lelaki pemilik toko es krim yang dulu pernah berjaya, namun kini bangkrut. Eros juga memiliki lidah istimewa yang dapat membongkar resep makanan apa pun.
Di sisi lain, Dani teman sedari kecil Nitara tiba-tiba saja dianugerahi kemampuan melukis luar biasa. Padahal selama ini dia sama sekali tak pernah belajar melukis. Paling gila, Dani tahu-tahu jatuh cinta pada Tante Liswara, ibunda Nitara.
Banyak kejanggalan di antara Dani dan Eros membuat Nitara berpikir, keduanya sepertinya tengah masuk dalam keterkaitan supernatural yang sulit dijelaskan. Keterkaitan itu bermula dari transfusi darah di antara keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OMIUS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yang Kelima Belas

“Ros, bagaimana kalau kita kembali rujuk saja?”

Begitu enteng mantan istriku mengungkap keinginannya sewaktu menyambangiku di Teman Segar. Tidakkah dia sadar, baru lima bulan lalu kami berdua resmi bercerai. Malahan dia sendiri yang dulu bersikukuh untuk mengakhiri pernikahan bareng denganku. Sekonyong-konyong dia sekarang meminta, supaya aku kembali hidup bersamanya lagi.

Tidak, tegas aku menolak keinginannya. Bahkan kalaupun Nitara tidak sedang mengisi hatiku, niscaya aku akan tetap menolak ajakannya untuk rujuk kembali. Cukup sekali saja aku menjalani model pernikahan ala sinetron picisan dengannya.

Kendati demikian aku masih dapat mengerti, sebab mantan istriku hendak kembali hidup bersamaku lagi. Melani tengah frustrasi berat. Sosok pria idamannya, yang di matanya lebih dari segalanya dibandingkanku malah mengecewakannya. Setelah hanya dipakai perempuan simpanan saja pria itu enggan menikahinya, terlebih menceraikan sang istri. Padahal demi pria idamannya, Melani sampai rela mencampakkanku sebagai suaminya.

“Selagi masih muda, carilah pria yang dapat menyenangkanmu. Yang mampu menjamin masa depanmu kelak. Bukan malah kembali pada pria yang hidupnya tinggal bergantung pada sisa tabungan.”

Sengaja aku menyindirnya. Sewaktu hendak menggugat cerai diriku, Melani memang tak ragu berterus terang sebab dulu meminta dinikahiku. Dia mengaku tertipu oleh penampilanku yang selayaknya seorang bankir, senantiasa parlente dan meyakinkan.

Ternyata aku tidak sekaya apa yang dibayangkannya selama ini. Meski kemudian menjadi pewaris Teman Segar, namun toko es krim legendaris itu tengah dalam kondisi ditinggal pelanggan. Melani tak ragu mengaku kecewa padaku.

“Benar kalau Eros sudah mantap pilih Tara sebagai calon istrimu lagi?”

“Kita sudah resmi bercerai, tak perlulah Melan turut campur urusanku! Lagian aku dan Tara baru dalam masa penjajakan diri masing-masing. Belum pacaran, apalagi tunangan.”

“Melan cuma mengingatkan saja, sejatinya Tara cuma mau memanfaatkan keistimewaan lidahmu saja. Sebagai sesama wanita, Melan melihat tidak ada cinta di mata Tara.”

“Dasarnya apa Melan menuding begitu?”

“Melan sudah lama kenal Tara. Dia perempuan oportunis, segala cara akan dilakukan demi ambisi. Tara berencana memajukan rumah makannya. Untuk itu dia butuh resep-resep rahasia andalan resto papan atas. Lidahmu solusi untuk mencurinya.”

“Aku tak percaya!”

“Katamu tadi, kalian berdua cuma tengah dalam masa penjajakan saja. Itulah pintarnya Tara. Dalam masa penjajakan ini, dia akan mengamati segala potensi yang dimilikimu untuk dimanfaatkannya.”

“Sampai detik ini aku tak melihat Tara mau memanfaatkanku.”

“Polos amat jadi orang! Tara sempat minta lantai atas Teman Segar, bukan?”

“Tahu aja kamu.”

“Tara mengerti kalau rukomu ini lokasinya strategis, dan paling penting dikenal orang. Daripada sewa lahan strategis yang mahal, mendingan sewa gratis di Teman Segar buat rumah makannya.”

“Jika benar Tara punya niat seperti tudinganmu, aku sebagai calon suami justru akan menyokongnya.”

Tak suka mendengar pernyataanku, Melani spontan menyeringaikan bibirnya.

Tampaknya terus melayaninya hanya akan menjurus ke percekcokan, lebih-lebih Nitara nanti siang akan datang kemari. Berdalih beberapa jam lagi aku akan pergi ke Cirebon, kuminta Melani untuk berlalu dari hadapanku.

 ***

“Mas Eros, ada kabar bagus! Temanku yang bekerja di Bank Jasa Arta kemarin kasih info positif. Katanya, Bank Jasa Arta sedang buka lowongan khusus untuk bagian kredit. Kayaknya syarat dan kriteria pelamar bisa dipenuhi Mas Eros.”

“Terima kasih atas informasinya. Tapi, maaf aku sudah bosan!”

“Kok bosan sih?”

“Maksudku, aku sudah bosan diberi surat cinta dari HRD. Dengan menyesal kami harus mengatakan, ternyata saudara tidak masuk dalam kriteria yang kami cari.”

“Namanya juga perjuangan, kadang gagal kadang berhasil. Mas Eros enggak boleh putus asa, tetap semangat mencari kerja!”

“Jika bulan lalu aku pasti akan antusias melamar. Tapi, kalau sekarang aku lagi semangat buka Teman Segar!”

“Kemarin bilangnya kerja di perbankan adalah tuntutan hati. Tahunya malah jualan es krim lagi.”

“Kemarin itu perisanya masih misteri, beda dengan sekarang. Lagian keren banget kayaknya jika suami istri kolaborasi bisnis kuliner. Yang di atas main hot pakai sambal pedas, sedang yang di bawah main cool pakai es krim.”

“Pede banget sampai nyebut suami istri.”

“Lah, buktinya Tara sampai detik ini masih saja mau dekati pengangguran.”

“Soalnya Mas Eros gagah, itu saja alasannya.”

Sebenarnya Nitara datang di pagi ini bukan hanya hendak mengabarkan lowongan pekerjaan saja. Dia datang sembari membawa aneka sambal khas rumah makannya. Rencananya siang nanti Eros akan pergi ke Cirebon. Sementara Nitara hendak menjadikan aneka sambal itu sebagai oleh-oleh, khususnya untuk calon ibu mertuanya yang menetap di Cirebon.

Ya, calon ibu mertuanya. Setelah sekian lama menjalani masa penjajakan, betapa dia meyakini bila Eros memang senantiasa sejalan dengannya, dari segi apa pun. Di antara semua lelaki yang pernah dikenalnya, Eros adalah tipikal lelaki yang paling mau mendengarnya. Jauh dari kesan ego. Belum dengan sifat serba apa adanya, serta tak ragu untuk senantiasa berterus-terang menjadi poin yang paling disukainya.

Ditambah ibunya yang menilai Eros amat cocok untuk dijadikan teman hidup, Nitara akhirnya tak ragu menjadikan duda satu anak itu sebagai calon suami keduanya. Dia pun merasa Eros layaknya bujangan dikarenakan sang anak berada dalam pengasuhan mantan istri, terlebih kini tinggal di luar Pulau Jawa. Soal cinta Nitara percaya, bakalan menyusul kemudian seiring dengan berjalannya waktu.

Setelah berhari-hari melakukan perenungan dalam-dalam, sepertinya pagi ini adalah waktu terbaik untuk menyampaikan berita bagus untuk Eros. Sedangkan calonnya itu tengah disibukkan dengan aktivitas mengepak barang ke dalam garasi mobil.

“Sembilan hari dari sekarang, Tara akan kasih tahu Mas Eros kapan waktunya melamar Tara.”

Hingga terpana dalam sekali Eros, tidak menyangka sekali bila sang kekasih akhirnya menyampaikan hasil dari masa penjajakan bersama. Terlebih Nitara menyampaikannya di pagi ini, menjelang dirinya berangkat menuju Cirebon.

“Tara bersedia jadi istriku ...?

“Siapa yang ngomong mau jadi istri Mas Eros?”

“Terus ngapain juga Tara kasih tahu waktu lamaran?”

“Dengar Mas Eros, sembilan hari nanti bukan berarti Tara bersedia dipinangmu! Tara cuma beri tahu, kapan waktunya Mas Eros datang menemui Ibu.”

Tak terkira kegembiraan Eros di pagi ini. Memang sang kekasih tidak gamblang menerima uluran cintanya. Namun, pesan yang tersirat dari pernyataan Nitara teramat mudah dibacanya. Lebih-lebih lirikan mata sang kekasih, yang menurutnya kentara mengisyaratkan kesediaan menjadi pendamping hidupnya.

***

Tiga jam usai melepas pergi Eros menuju Cirebon, Nitara kembali tenggelam dalam rutinitas kesehariannya di RM. Sambal Kejora. Seperti biasa, memasuki jam makan siang karyawan kantor, rumah makan yang dikelolanya tengah padat-padatnya didatangi pengunjung. Tahu-tahu ponselnya berdering.

Memungut ponselnya dari dalam saku celana panjangnya, dia mendapati panggilan dari nomor seluler Eros. Bukan suara Eros yang terdengar di seberang seluler ternyata. Kendati demikian Nitara masih mengenali suara itu, yang ternyata suara kakak perempuan Eros.

“Ada kabar buruk, Tara. Eros mengalami kecelakaan di Tol Cikampek. Mobilnya terbalik gara-gara bannya meledak.”

Tersengat Nitara.

“Tapi, Mas Eros enggak apa-apa, kan, Kak?” Nada suaranya saat menanyakan kondisi Eros terdengar tenang. Meski begitu suasana batinnya justru berkebalikan, amat riuh oleh cemas.

“Eros terluka parah. Saat ini Eros sudah berada di Siloam Hospitals Bekasi. Eros mengalami luka dalam, hari ini juga harus segera dioperasi.”

Spontan Nitara menghela nafas panjang, lega. Kendati dikabarkan Eros mengalami luka parah, namun setidaknya calon pendamping hidupnya masih hidup. Sedangkan hal mengerikan sudah lebih dulu terbayang dalam pikirannya.

“Kalau begitu Tara nanti akan menyusul segera ke Siloam!”

“Kakak mau minta tolong pada Tara, siapa tahu Tara kenal teman, atau orang dengan golongan darah B negatif. Di sini tidak tersedia. Kakak sudah cari-cari di PMI Bogor, Bekasi, maupun Jakarta, tapi mereka mengaku persediaan darah B negatif sedang kosong. Padahal Eros mesti segera dioperasi.”

“Setahu Tara, darah O negatif bisa juga didonorkan ke B negatif.”

“O negatif juga lagi kosong sejabodetabek.”

Nitara memang sudah mengetahui golongan darah Eros adalah langka sekali, B rhesus negatif. Itu sebab dia tak bosan-bosan mengingatkan Eros, supaya senantiasa hati-hati dalam bertindak. Pemilik golongan darah B rhesus negatif terlarang sampai harus mengalami transfusi darah, karena sulit mencari pendonor darah.

Lacur, apa yang dikhawatirkannya malah terjadi. Petaka menimpa Eros. Calon pendamping hidupnya itu harus segera beroleh transfusi darah. Kendati demikian Nitara tak lantas tenggelam dalam kepanikan. Dia mengerti, kepada siapa dirinya harus sesegera mungkin mencari pertolongan.

o15o

1
Asnisa Amallia
Enak banget karya ini, aku nggak sabar nunggu kelanjutannya!
Yusuf Muman
Menyentuh hati.
Mich2351
Aku suka banget sama karakter-karakternya 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!