Ara yang melarikan diri ke luar negeri, tidak sengaja menyaksikan pembunuhan terhadap bosnya saat bekerja, dan itu membuatnya menjadi tawanan pria yang kejam, bahkan lebih kejam dari orang orang di masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
"ha ha ha sangat lucu"
Ara tertawa miris, bagaimanapun dia menghindar dari nasib buruk yang menimpanya, nasib buruk lainnya datang, mata ara menatap benci pada caesar yang sudah membuatnya terlibat dengan hal merepotkan begini, lalu gadis itu tertawa seperti orang gila.
"tuan, kau yakin anak di perut istrimu darah dagingmu?"
Ara menelan ludahnya saat pria paruh baya itu menatapnya dengan tajam, tapi dia tetap harus menyelesaikan kata katanya.
"apa kau tau kalau istrimu dan..
Ara menjeda kalimatnya, ia menatap caesar yang juga menatapnya dengan kening berkerut.
"putramu dulu adalah sepasang kekasih?"
Tanya ara, tatapannya mengarah pada wajah pria yang di panggil justin itu, dia membaca perubahan wajah justin untuk bisa memikirkan baik baik apa yang harus dia katakan selanjutnya.
"maksudmu ini anak caesar?"
bukan bertanya, tapi justin menertawakan perkataan gadis kecil itu, dia menganggap gadis itu berpikir akan mudah membodohinya.
"tentu saja tidak, tapi"
Ara mengambil sesuatu dari atas meja, lalu membuka galeri ponselnya, kemudian mendekati justin dengan ponsel di tangannya.
Merlin meneguk liurnya dengan susah payah, perutnya yang terasa sakit hampir membuatnya tidak sadarkan diri, tapi dia berusaha tetap sadar, dia tidak tau apa yang akan terjadi jika dia pingsan.
Mata justin menggelap karena marah, napasnya mulai naik turun menahan emosi yang akan segera meledak.
Ara menarik kembali ponselnya, kemudian ia melipat tangan di perut dengan wajah sombong.
"tunggu apa lagi, bawa dia pergi, erggg bau darah ini, sangat menjijikan"
Ara menendang seorang pengawal yang berdiri agak dekat dengannya, dan itu membuat semua orang saling menatap dengan heran.
justin berdiri dengan wajah yang sangat gelap.
"bawa dia"
Perintahnya, barulah merlin yang terlihat mulai melemah itu di gendong keluar dari sana.
"ya ampun, kenapa seorang wanita tega membunuh anaknya sendiri hanya demi seorang pria, ck ck ck"
Ara tersenyum sinis pada caesar yang dari tadi hanya berdiri dengan wajah tercengang.
Pria itu bigung dengan apa yang terjadi, apa yang di tunjukkan alia pada ayahnya, dan bagaimana calon istrinya bisa dengan mudah meredakan amarah sang ayah, padahal jika itu menyangkut darah dagingnya, sang ayah akan sangat sensitif.
Sedangkan ara diam diam mengepalkan tangannya erat, dia benar benar berpikir akan di bawa pergi, dan akan mengalami hal yang sama seperti dulu, atau bisa lebih berat dari itu,
dia benar benar takut.
tentang bagaimana dia menemukan banyak informasi tentang merlin adalah dengan mengancam seseorang yang selalu berada di sisi caesar tampa sepengetahuan pria itu, dan dari pria licik yang bernama richard lah ara tau apa saja yang di lakukan merlin, dan apa yang sedang wanita itu rencanakan, lagi pula dia harus bersiap siap dengan apa yang akan terjadi kedepannya jika dia tidak bisa menghindar dari pernikahan ini.
"ekhem"
Richard berdehem
"tuan, tuan muda, bagaimana kalau kita pergi ke aula, sekarang sudah waktunya"
Richard mencairkan suasana di dalam ruangan itu, dia tidak menyangka gadis yang di panggil alia oleh bosnya akan dengan kejam menendang perut merlin, walaupun merlin sendiri yang meminum obat penggugur kandungan sebelum menemui ara, dan gadis itu sudah mengetahui rencananya, tapi jika melihat tendangan gadis itu yang begitu keras, kemungkinan merlin akan memiliki rahim yang cacat.
"tentu saja, ayo sayang"
Ara mendekati caesar lalu menggandeng pria yang langsung mematung saat tangannya di peluk dengan mesra oleh ara untuk yang pertama kali, caesar berusaha menahan senyumnya agar tidak muncul dan membuatnya terlihat bodoh di depan gadis itu.
'karena tidak bisa menghindar dari pernikahan, kenapa aku tidak menggunakan kekuatan pria ini untuk membersihkan namaku saat kembali nanti'
Beberapa hari ara menimbang nimbang keputusan apa yang akan ia ambil, akhirnya dia berpikir untuk mencoba memanfaatkan kesempatan ini untuk menyelidiki sesuatu, sesuatu yang belum sempat ia selesaikan, yaitu tentang ayahnya, karena keinginan akan hidup damainya di hancurkan oleh caesar, maka dia akan mengambil manfaat dari pria ini.
Setelah kepergian caesar dan yang lainnya ke aula, justin menatap pria yang ada di sisinya.
"buang wanita yang sudah tidak berguna itu"
Ucap justin dengan wajah dingin, dia cukup terkejut saat merlin mengatakan dia hamil tadi, padahal dia selalu bermain aman, dan wanita itu hanya dia gunakan sebagai pajangan, karena wanita matre itu sudah tidak berguna, maka tidak perlu memeliharanya lagi.
"baik tuan"
Jawab pria yang berbadan tinggi dan tegap itu sambil menundukkan kepalanya sopan, kemudian dia hanya menatap kosong punggung tuannya yang mulai meninggalkan ruangan.
'entah sampai kapan tuan akan hidup begini, kalau saja nyonya tidak meninggalkannya, mungkin tuan dan tuan muda akan hidup dengan baik sekarang, tampa ada bayang bayang bahaya di mana mana, tampa melakukan pekerjaan yang kotor dan berbahaya'
Aula hotel tempat di adakan acara pernikahan caesar dan ara ramai dengan teman bisnis justin dan caesar, teman dekat dan keluarga dekat.
Caesar yang mengobrol dengan beberapa tamu sesekali melirik ara yang sudah berubah auranya setelah 3 hari tidak bertemu, entah apa yang gadis itu pikirkan dan rencanakan, caesar tidak peduli, dia akan memastikan gadis itu akan selalu berada di sisinya.
"nona ara, anda kejam juga, setidaknya rahim wanita itu akan hancur karena tendangan anda"
Richard mengerutkan keningnya masih membayangkan tendangan kencang yang gadis itu hadiahkan pada merlin yang memang berniat menjebak gadis itu, richard memanggil nama ara atas keinginan gadis itu sendiri.
"bukankah dia sudah melakukan hal yang sama pada wanita lainnya, aku hanya membalaskan dendam mereka"
Ucap ara dengan wajah cuek, bagaimana dia tau, tentu dengan kemampuan richard, pria yang berhasil menggagalkan rencana merlin menjebak caesar dengan cinta dan wajah polos itu, dia tidak menyangka richard sangat memikirkan bos yang ia layani, hingga sanggup membuat rencana berbahaya dengan membuat merlin dan justin bersatu dan membuat tuannya sangat hancur karena penghianatan dari wanita yang ia cintai, entah bagaimana nasib pria ini kalau caesar tahu, dan bagaimana dia bisa tahu, tentu saja dengan kemampuannya meretas komputer pribadi pria itu, ara bisa memberi sedikit tekanan pada richard dengan hal hal yang pria lakukan di belakang caesar, ara awalnya hanya ingin mencari kelemahan caesar dari seseorang yang selalu di sisinya, karena komputer caesar tidak mudah di tembus oleh seorang pemula sepertinya, melihat apa yang ia dapatkan dari komputer pribadi richard, ara sedikit berterima kasih dengan pelatihan keras yang farhan berikan dulu.
"nona, tuan caesar bukanlah orang yang kejam seperti yang anda pikirkan, terkadang apa yang anda lihat tidaklah sama dengan kejadian yang sebenarnya"
Ucap richard dengan wajah serius.
Ara terdiam mendengar kata kata yang pria yang selalu rapi itu.
'Terkadang apa yang anda lihat tidaklah sama dengan kejadian yang sebenarnya'
Kata kata itu seperti menggambarkan apa yang terjadi dengannya dulu, dia juga mengalami hal yang sangat cocok dengan kata kata itu.
"kamu benar, tapi.."
Ara menjeda kata katanya, matanya melirik ke arah caesar yang kebetulan sedang melihat ke arahnya.