Lintang, seorang gadis dari keluarga kaya yang harus menjalani hidupnya bersama sang kakak setelah rumah tangga orang tuanya hancur karena ulah sang mama. Namun seiringnya bejalan sang kakak tertimpa masalah dengan keluarga sang mama membuat hidupnya tidak tenang dan akhirnya sang kakak memberikannya Bodyguard.
Disini lah kisah Lintang di mulai, Bodyguard yang di berikan sang kakak ternyata merupakan mantan kekasihnya saat kuliah.
Lintang yang masih memiliki perasaan pada laki-laki itu berusaha untuk menutupinya namun hati tidak dapat berbohong. Begitu laki-laki itu.
Sampai akhirnya mereka berusaha bersama namun semuanya tidak berjalan mulus masalah demi masalah mulai datang.
Bagaimana kan kisah mereka?... yu simak cerita di bawah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
apa pekerjaan Zyan?
Hari ini Zyan harus ke luar kota melakukan tugas yang di berikan Darius.
"Ren, gue titip Lintang, " pesan Zyan pada Daren sebelum berangkat.
"Siap, lo tenang aja gue pasti jagain dia bukan karena kewajiban gue aja tapi buat lo juga, " balas Daren.
"Lo hati-hati di sana karena orang yang lo hadapi sekarang bukan orang biasa, " pesan Ciko yang sedikit tau tentang keluarga Nugraha.
"Iya bang, " balas Zyan lalu keluar kamar sambil menarik kopernya dan di luar Lintang sudah menunggunya.
Zyan tersenyum saat melihat Lintang berdiri menunggu dirinya. Zyan pun menghampiri Lintang lalu memegang tangannya.
"Kamu tunggu aku pulang, saat aku pulang aku akan bawa ibu temui kamu dan keluarga kamu kita nikah, " ucap Zyan.
"Janji ya kamu harus pulang dengan selamat, " balas Lintang.
"Aku janji, " ucap Zyan lalu memeluk Lintang.
Mereka pun berjalan ke luar lewat jalan samping dan di depan Darius sudah menunggu.
"Zyan, aku percaya sama kamu, aku minta kamu pulang dengan membawa kabar baik, " ucap Darius.
"Baik pak, " jawab Zyan.
"Jaga diri kamu, " ucap Kevin.
Zyan tidak pergi sendiri tapi dia pergi berempat dengan rekan kerjanya yang lain. Setelah pamit Zyan pun berangkat. Lintang dia masuk ke dalam rumah dan bersiap untuk pergi ke kantor karena hari ini dia harus bertemu Dika untuk membahas pekerjaan.
"Lin, abang temani kamu ketemu Dika, " ucap Kevin saat Lintang turun dari lantai atas.
"Ga usah bang, aku ada Davit jadi bisa di bantu dia, " tolak Lintang.
"Kamu yakin gak mau di temani abang? "Kevin merasa tidak yakin.
" Bang, aku akan bertemu bang Dika bukan orang lain jadi bang Dika bisa memaklumi jika ada kesalahan, "ucap Lintang meyakinkan sang abang.
" Ya udah kalau kamu yakin abang percaya sama kamu, "ucap Kevin akhirnya.
Lintang pun berangkat ke kantor dengan di temani Daren. Namun Lintang merasa beda saja karena biasanya dia di temani Zyan dan itu bukan suasana bisa dan majikan tapi sebagai pasangan.
" Non udah kangen Zyan ya? "tanya Daren.
Lintang tersenyum lalu berkata " ya bisanya kalau di jalan gini ada saja yang kita bahas tapi sekarang suasana nya beda karena yang di samping ku bang Daren.
"Non sabar aja dua minggu itu cepat lo, " ujar Daren.
"Cepat, bukan nya lama ya bang kalau kangen sama orang yang kita sayang? " tanya Lintang.
"Iya si non, saya juga kalau ingin pulang kadang terasa lama, " balas Daren dan Lintang hanya tersenyum.
Mereka pun tiba di kantor, Lintang naik ke ringannya dengan di ikuti Daren dan orang di kantor gak asing dengan Daren karena dulu Daren sering datang juga saat Lintang sebelum bersama Zyan. Tibanya di ruangan Lintang masuk dan Daren duduk di depan ruangan saja. Lintang mulai bekerja seperti biasa. Tepat pukul sepuluh Lintang ke luar ruangan Lintang untuk pergi bertemu Dika. Lintang di temani Davit dan Daren. Tibanya di tempat ketemu Lintang masuk dan mencari keberadaan Dika.
"Pak Dika, " panggil Lintang dan Dika langsung mengangkat kepalanya melihat Lintang lalu berdiri dan mengalami Lintang dan Davin.
"Silahkan duduk, " ucap Dika, Lintang pun duduk dan Daren memilih meja yang lain.
Dika pun mulai membicarakan pekerjaan dan Lintang memperhatikannya. Cukup lama mereka membicarakan pekerjaan sampai waktunya makan siang tiba dan mereka segera memesan makan siang.
"Abang senang lo, akhirnya kamu ada peningkatan dalam mengurus perusahaan, " ucap Dika.
"Makasih lo bang, aku terus belajar bang karena gak mau bikin bang Kevin kecewa sama aku, " balas Lintang.
"Oya aku dengar kamu udah punya calon suami, dia anak buahnya pak Darius. yang itu orang nya? " ucap Dika sambil menunjuk Daren yang sedang makan.
"Bukan bang, dia lagi ada tugas dari papa Darius jadi gak bisa temani aku, " jawab Lintang.
"Eh abang pernah ketemu kok, yang waktu itu datang sendiri buat bahas kontrak kerja sama, " meningkatkan pertemuan Dika dengan Zyan.
"Oh Zyan maksud kamu? " tebak Dika.
"Iya bang, " jawab Lintang.
"Wah kalau dia abang setuju karena menurut abang dia cowok baik, "ucap Dika.
Lintang pun hanya tersenyum. Dika pun melihat jam sudah waktunya kembali ke kantor karena jam istirahat hampir habis.
" Abang balik duluan, kamu hati-hati aja, "ucap Dika pamit lalu pergi.
Lintang dia pun segera mengajak Davit dan Daren kembali ke kantor namun Davit dia menolak dan meminta izin untuk ketemu seseorang sebentar .
" Bu, saya minta izin sebentar ingin ketemu tan dulu, "ucap Davit dan Lintang pun mengizinkannya namun Daren merasa sedikit curiga tapi gak bisa berbuat apa-apa.
Lintang dan Daren pun kembali ke kantor dan melanjutkan pekerjaan nya. Jam pulang pun tiba dan Lintang langsung pulang bersama Daren. Lintang kembali lebih awal karena ingin makan malam di rumah dan benar saja saat tiba di rumah belum waktu yang makan malam jadi Lintang bisa pergi mandi dan selesai mandi barulah dia turun untuk makan malam.
"Papa mana ma? " tanya Lintang saat turun ke meja makan Darius belum ada.
"Masih di ruang kerjanya, kayanya lagi nelepon Zyan, " jawab sang mama sambil menatap makanan.
"Pantesan aku chat gak di bales lagi sibuk ternyata, " gumam Lintang lalu duduk.
Tak lama Kevin dan Tantri turun laku duduk.
"Ayo kita makan, " ucap sang mama.
"Gak nunggu pala? " tanya Lintang.
"Papa masih lama jadi kita makan duluan aja, " jawab sang mama dan Lintang pun mengambil makanan walau di kepalanya banyak. pertanyaan karena sebenarnya apa yang sedang Zyan lakukan.
Benar saja sampai mereka selesai Darius gak turun-turun membuat Lintang semakin penasaran apa yang di kerjakan Zyan. Lintang pun mendekati sang mama yang sedang membereskan makanan.
"Ma, papa nyuruh Zyan ngapain sih kayanya penting banget? " tanya Lintang.
Sang mama berbalik melihat ke arah Lintang lalu memegang tangan Lintang.
"Papa dan Zyan sedang menyelidiki seseorang jadi pekerjaan ini sangat penting. Kamu berdoa saja agar urusan Zyan selesai dengan cepat dan tidak ada masalah, " ucap Ajeng sang mama membuat Lintang berpikiran macam-macam.
"Jadi pekerjaan itu berbahaya? " tanya Lintang.
"Kalau itu mama juga tidak tahu, kamu jangan berpikiran macam-macam. Ini bukan pertama kalinya buat Zyan jadi Zyan sudah biasa, " jawab sang mama.
Lintang pun mengangguk lalu kembali ke kamarnya walau dengan banyak pertanyaan karena penasaran dengan pekerjaan Zyan. Lintang pun naik ke tempat tidur lalu mengambil ponselnya kemudian melihat aplikasi pesan namun Zyan belum membuka pesan nya. Lintang pun akhirnya memutuskan untuk tidur saja.
