NovelToon NovelToon
Transmigrasi Calon Ibu Muda

Transmigrasi Calon Ibu Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Sistem
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Q Lembayun

Tamara adalah seorang wanita muda yang independen dan mandiri. Ia bisa hidup bahagia dan kaya tanpa dukungan seorang laki-laki. Ia juga membenci anak-anak karena menurutnya mereka merepotkan dan rewel.
akan tetapi takdir membuatnya harus mencicipi kehidupan yang paling ia benci yaitu bertransmigrasi menjadi seorang ibu muda dari anak yang bernasib malang...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Q Lembayun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah baru

Tamara rasanya ingin memeluk Vin sekali lagi, akan tetapi ia merasa malu mengingat bahwa laki-laki itu masih dianggap asing dalam hidupnya. Ia tak tahu perasaan macam apa itu akan tetapi Tamara merasa bahwa setiap perhatian yang diberikan Vin padanya begitu berkesan dan membuatnya sangat bahagia. Entah itu perasaan miliknya sendiri atau milik pemilik tubuh sebelumnya, tapi yang pasti Tamara merasa bahwa ia mulai jatuh hati pada suaminya di dunia ini.

Saat Vin mengambil alih Yumna dari tangannya, laki-laki itu tak henti-hentinya tersenyum dan menatapnya dengan tatapan bangga.

Mungkin dia bangga karena Tamara berhasil bertahan hidup dari semua penderitaan yang telah terjadi sebelumnya.

"Biarkan aku yang menggendong Putri kita, aku tahu tanganmu mulai pegal kan?" Tanya Vin yang mulai menggoda istrinya.

"Yahh, lumayan. Anak itu cukup berat saat digendong." ucap Tamara mengeluh.

"Apanya yang berat, putriku sangat ringan. Dia adalah putri tercantik yang pernah aku lihat. Mulai hari ini aku akan membantumu merawat mereka, jadi tanganmu tidak akan pegal lagi."

Tamara yang mendengar hal itupun langsung mendekat ke arah Vin. Ia benar-benar ingin menggoda laki-laki ini lebih banyak.

"Dia adalah putri tercantik yang pernah kamu lihat, lalu aku apa? Apakah aku jelek sekarang jadi kamu tidak melihatku sebagai wanita tercantik lagi."

Terlihat dengan jelas dari wajah Tamara bahwa ia sedang merajuk kali ini, dan hal tersebut membuat Vin tertawa.

"Kamu adalah paling cantik dari semua yang tercantik."

Mereka pun tertawa bersama.

Keduanya kini duduk bersama di dalam mobil dan segera berangkat menuju rumah mereka yang baru.

Sebelum mereka pulang, para perawat dan dokter berbondong-bondong memberi mereka hadiah. Hadiah itu diperuntukkan pada Dave dan Yumna. Mereka senang melihat keluarga Tamara kembali lengkap setelah apa yang terjadi sebelumnya.

"Kado yang terima oleh Dave dan Yumna sangat banyak. Sepertinya para dokter dan perawat di rumah sakit berlomba-lomba memberi mereka banyak hadiah, terutama hadiah dari dokter Adam." ucap Tamara sambil melihat beberapa kado kecil di tangannya.

"Ya, aku senang melihat banyak orang memperhatikan kalian dan aku benar-benar bersyukur disaat aku tidak ada, kalian masih memiliki keberuntungan untuk bertahan hingga sekarang."

Vin harus mengakui bahwa Tamara dan Dave dapat bertahan hidup hingga sekarang adalah sebuah keberuntungan yang tidak terhingga. Mengingat bagaimana Tamara yang tak bisa hidup mandiri dan selalu bergantung padanya. Begitu pula putranya yang masih terlalu kecil untuk mengurus semuanya seorang diri. Beruntung bahwa Dave dan Tamara memiliki banyak orang baik di sekelilingnya. Karena kalau tidak, mungkin yang ia lihat saat ini adalah mayat dari sang istri dan putranya yang terlantar.

Kini yang dilihat Vin adalah istrinya yang masih sehat, bersama dengan putrinya yang baru lahir. Jangan lupa bahwa putranya kini menjadi begitu dewasa dari anak-anak pada umumnya. Hal itu merupakan keberkahan dalam hidup yang tak bisa Vin ungkapkan hanya dengan kata-kata.

Sepanjang perjalanan Tamara tak henti-hentinya melihat ke arah jendela. Ia ingin memastikan bahwa dunia yang ia tinggali saat ini benar-benar berbeda dari dunianya di kehidupan sebelumnya. Akan tetapi ia salah, dunia masih sama seperti biasanya. Hanya saja orang-orang yang ada di dalamnya berbeda dari ingatan di masa lalunya. Di dunia ini ia bukan lagi seorang wanita karir, ia hanya seorang wanita dengan dua orang anak dan juga seorang istri dari seorang tentara.

"Apakah rumahnya masih jauh?" Wajar jika Tamara bertanya tentang jarak dari rumah barunya, mengingat tempat yang mereka lewati saat ini terlihat begitu asri dan jauh dari perkotaan yang padat.

"Tidak jauh, hanya saja aku memilih rumah yang memiliki lingkungan yang lebih hijau. Jadi anak-anak bisa bermain dengan taman yang lebih luas."

"Bukankah itu mahal?" Tamara tau betul bahwa harga rumah dengan dengan taman adalah rumah yang sangat mahal. Apalagi jika mengingat rumah itu terletak di tengah kota yang terkesan metropolitan.

Mendengar pernyataan istrinya, Vin pun membeku sejenak. Ia tidak mungkin mengatakan pada sang istri bahwa ia sangat kaya hingga bisa membeli rumah mewah di kota. Apalagi mengingat Tamara telah hidup melarat selama beberapa bulan terakhir. Jadi Vin pun mencoba berbohong untuk menutupi kecurigaan sang istri.

"Ya, itu adalah hadiah yang diberikan pemerintah padaku karena menyelesaikan misi berbahaya."

"Benarkah? Wow, negara sangat murah hati sehingga memberi kita rumah yang begitu nyaman."

Vin yang mendengar hal itu hanya mampu mencibir di dalam hati. 'yahh, negara memang sangat murah hati. Hingga dapat melelang apapun untuk mengenyangkan orang-orang yang korup'

Jujur saja Vin masih sangat dendam atas semua kekayaannya yang hampir digelapkan oleh oknum-oknum yang lapar. Kalau dia tidak pulang dalam keadaan hidup kali ini, mungkin mereka akan berpesta pora dengan menggunakan uangnya. Beruntung ia masih hidup dan bisa kembali. Dengan begitu uangnya tetap utuh. Mungkin setelah pulang nanti Vin akan menemui pengacaranya dan mengurus semua hartanya dan memindahkan atas nama Tamara, Dave dan Yumna. Sehingga Vin tak lagi khawatir.

Jika Vin pergi ke misi berbahaya lagi dan meninggal di ditengah misi, biarkan istri dan anak-anaknya menikmati semua uang hasil kerja kerasnya.

Saat mereka sampai ke rumah, keempat anggota keluarga itu pun keluar. Rumah yang dibeli Vin memiliki nuansa putih dengan banyak pohon yang rindang. Halamannya juga sangat luas dengan rumah yang relatif besar, jadi dapat dilihat secara sekilas bahwa rumah ini bukanlah rumah yang 'murah'.

Vin membeli rumah terbaik dengan fasilitas terbaik, ia ingin mengkompensasi semua penderitaan yang dialami Tamara dan Dave dengan memanjakan mereka dengan banyak kemewahan. Ia ingin keduanya dapat melupakan semua kenangan buruk yang telah terjadi beberapa bulan yang lalu.

"Selamat di rumah baru kita." ucap Vin sambil tersenyum bahagia.

Ia menggandeng tangan anak dan istrinya, dan keempatnya pun masuk ke dalam rumah bersama-sama.

Rumah ini akan menjadi tempat mereka berlindung dari semua hal buruk di masa depan. Kini hidupnya telah lengkap dan lembaran baru akan segera dimulai. Vin berharap langkah pertama mereka masuk ke dalam rumah ini merupakan langkah terbaik yang mereka lakukan. Vin berharap lembaran baru ini akan dipenuhi dengan banyak tinta warna-warni dan cerita tawa di dalamnya. Tentu saja Vin berharap tak ada lagi rasa sakit yang akan dialami oleh istri dan putranya lagi. Setidaknya selama ia masih hidup di dunia ini, Vin akan melakukan banyak hal untuk melindungi mereka. Bahkan jika itu harus menumpahkan darah, baik darahnya maupun darah dari orang yang menggangu keluarga kecilnya.

1
Aryanti endah
Luar biasa
Travel Diaryska
selamatkan dharma 🤣
Travel Diaryska
up, semangat author ✨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!