Anara gadis 25 tahun mengalami kecelakaan setelah mengetahui perselingkuhan calon suaminya dengan kakak tirinya. Tubuhnya yang tidak berdaya dan dinyatakan koma, tetapi ternyata arwahnya gentayangan. Arwah bisu itu harus menyaksikan banyaknya kepalsuan yang terjadi selama hidupnya. Ibu diri yang dianggap sudah sebagai ibu kandungnya yang ternyata juga selama ini hanya berpura-pura baik kepadanya. Tetapi takdir berkata lain, Dokter tidak bisa menyelamatkan Anara.
Anara menangis meminta keadilan untuk hidupnya, meminta kesempatan agar diberi kehidupan kembali untuk membalaskan dendam pada orang-orang yang telah menyakitinya.
Siapa sangka di saat matanya terbuka, Anara
berubah menjadi anak kecil yang berusia 6 tahun, walau tubuh Itu tampak kecil, tapi sisi dewasanya masih ada. Anara gunakan kesempatan itu untuk membongkar kepalsuan ibu tirinya.
Jangan lupa untuk ikuti terus novel saya.
Follow Ig saya : Ainuncefenis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30 Ketahuan
Akhirnya mereka sampai juga di kediaman Haris. Nesya yang buru-buru keluar dari mobil dan langsung membantu Haris yang terlihat masih sangat lemah sekali. Nesya juga memapah Haris yang membawanya masuk ke dalam rumah.
Ternyata hal itu sangat bertepatan dengan Tami yang kebetulan ada di ruang tamu dan pasti sangat kaget melihat suaminya yang merangkul bahu wanita lain yang dia juga mengenal siapa wanita itu.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Tami dengan perasaannya yang langsung menggebu-gebu sangat cepat langkahnya menghampiri Nesya.
"Lancang sekali kamu melakukan semua ini kepada suami saya hah! Kamu mau jadi pelakor!" Tami yang dipenuhi dengan amarah yang langsung melepaskan tangan Nesya dengan secara paksa yang alhasil membuat hari terjatuh sehingga terduduk.
"Om!" Nara begitu panik langsung mendekati Haris.
"Nyonya jangan salah paham dulu dan saya hanya membantu Pak Haris!" tegas Nesya terlihat sangat khawatir kepada Haris dan mencoba untuk membantunya kembali saat terduduk di lantai.
"Jangan sentuh suami saya!" tegas Tami yang menarik tangan Nesya.
Plakkk.
Tami bahkan sampai melayangkan tangan ke pipi Nesya yang membuat Haris benar-benar kaget Indonesia sendiri memegang pipi sebelah kanannya.
"Kurang ajar sekali kamu berani melakukan semua itu di depan saya!" tegas Tami menunjuk tepat di wajah Nesya dengan tatapan matanya yang sangat tajam.
"Tami!" bentak Haris.
Tadinya dia tampak begitu lemah sekali dan ketika melihat apa yang terjadi di depan matanya membuatnya langsung berdiri.
"Apa yang kamu lakukan!" Haris dengan penuh amarah menepis tangan istrinya itu yang telah menunjuk Nesya.
"Apa-apaan Mas hah! Mas membentakku di depan wanita ini hanya karena aku mencegah kekurangan ajarannya yang berani menyentuh kamu di depanku!" tegas Tami yang benar-benar tidak percaya dengan tindakan Haris dan dia semakin marah.
"Kamu jangan berpikiran buruk. Nesya baru saja membantu saya, tiba-tiba jantung saya sakit!" tegas Haris.
"Alasan saja. Saya benar-benar tidak tahu sebenarnya ada hubungan apa di antara kalian. Sudah jelas Anara tidak pernah menyukai wanita ini dan Mas begitu sangat percaya kepadanya. Di depan wanita sialan ini berani membentakku dan secara terang-terangan membela dia!" tegas Tami yang meluapkan amarahnya.
"Saya tidak ada gunanya berbicara dengan kamu. Saya bukan kamu yang berpikiran kotor. Sudah saya katakan jika Nesya membantu saya dan saya tidak harus mengulang itu berkali-kali!" tegas Haris.
Haris menghadap Nesya yang membelakangi istrinya.
"Nesya saya benar-benar minta maaf atas apa yang terjadi pada kamu," ucap Haris yang merasa tidak enak.
Mendengar suaminya meminta maaf kepada wanita lain di depannya membuat ulu hati Tami semakin menggebu-gebuk dengan wajahnya seperti monster yang ingin menerkam kedua orang itu. Namun ternyata di balik ketegangan itu ada Nara yang tersenyum sejak tadi seolah menonton hal yang menarik itu.
"Apa-apaan kamu. Mas!" Tami tidak terima dengan hal itu langsung menggeser suaminya.
"Kamu bukannya mau minta maaf kepadaku dan malah meminta maaf kepada wanita ini. Apa maksud kamu melakukan semua itu hah!"
"Kita bisa bicara nanti!" tegas Haris.
"Nesya saya sekali benar-benar minta maaf dan tidak percaya semua ini bisa terjadi," ucap Haris lagi.
"Tidak apa-apa. Pak, saya sangat memaklumi bagaimana perasaan Nyonya kami yang berpikiran buruk kepada saya. Saya juga tidak perlu menjelaskan apa-apa karena bapak ingin menjelaskannya. Kalau begitu Saya permisi!" ucap Nesya terlihat dengan tenang yang menunjukkan kepalanya dan sebelum dia pergi melihat serius ke arah Tami yang sebenarnya ada dendam di wajah Nesya yang tidak terima jika dia ditampar oleh Tami.
Tetapi Nesya masih menghargai Haris dan bagaimanapun dia tidak ingin ribut di rumah orang lain.
"Awas saya melihat kamu menggoda suami saya lagi. Kamu akan berhadapan dengan saya!" Tami teriak-teriak tidak karuan dan bahkan ingin menghampiri Nesya dan Haris yang berusaha untuk menghentikannya.
"Apa kamu puas sudah membuat malu saya?" tanya Haris.
"Apa kamu bilang. Jadi kamu malu di depan wanita itu karena saya menamparnya dan kamu tidak malu dengan perbuatan kamu yang pulang bersama wanita lain secara mesra-mesraan hah!" jawab Tami.
"Saya sudah mengatakan berhenti berpikiran kotor. Saya pergi bersama Nara dan pulang juga bersama Nara dan jika ada Nesya itu karena dia membantu untuk menyetir karena Kondisi saya tidak memungkinkan untuk menyetir!" tegas Haris.
"Aku bukan perempuan bodoh Mas bisa kamu kelabui seperti ini," ucap Tami.
"Kalau begitu terserah kamu percaya atau tidak," jawab Haris dengan tenang yang langsung berlalu dari hadapan istrinya.
"Kamu mau kemana aku belum selesai bicara!" Tami menghentikan kepergian suaminya itu dengan memegang lengannya.
"Aku mau istirahat dan tidak punya waktu untuk meladeni kamu," jawab Haris.
"Apa yang membuat kamu bersikap seperti ini kepadaku? Apa Wanita itu sudah mempengaruhi pikiran kamu hah! Mas kamu punya hubungan dengan wanita itu?" lagi-lagi Tami terus memberikan tuduhan yang tidak masuk akal kepada Haris.
"Saya tidak memiliki hubungan apapun dengan dia. Dia bagian dari Perusahaan. Tetapi pertanyaan ini seharusnya untuk kamu. Sebenarnya saya sangat malas ingin membahas ini dan saya ingin istirahat, tetapi sepertinya saya harus mempertanyakan kepada kamu apa sebenarnya hubungan kamu dengan Rudi?" tanya Haris yang langsung to the point membuat Tami kaget.
"Apa jangan-jangan sebelumnya banyak pembicaraan antara Papa dan Nesya sebelum aku datang. Astaga aku benar-benar banyak melewatkan hal," batin Nara.
"Apa-apaan kamu. Jadi kamu sekarang sudah menjadi laki-laki manipulatif dan seperti inilah ciri-ciri laki-laki yang berusaha untuk menyembunyikan kesalahannya. Jika istrinya sudah mulai curiga jika dia memiliki wanita lain di balik pernikahannya dan maka dia akan mempertanyakan hal-hal yang tidak masuk akal dan mengaitkan dengan hal yang tidak jelas!" ucap Tami yang berusaha tidak terpancing dengan pertanyaan yang diberikan Haris.
"Saya bukan laki-laki manipulatif. Kamu jawab saja apa hubungan kamu dengan dia dan kenapa kamu mengatakan semenjak dia berada di perusahaan dan kamu tidak pernah berkomunikasi dengannya?" tanya Haris.
"Itu memang adalah kenyataan! Aku tidak pernah berhubungan dengan Rudi dan aku juga tidak tahu bagaimana dia berada di Perusahaan, bukankah selama ini aku hanya mengurus butik dan tidak ikut-ikutan dengan perusahaan yang mana Mas, Anara dan Nindy yang berada di sana!" tegas Tami.
"Kalau begitu apakah Nindy sudah menyampaikan kepada kamu, bahwa dia melihat Bu Rudi mentransfer dengan jumlah yang cukup besar 800 juta ke rekening yang ternyata atas milik kamu?" tanya Haris.
Bola mata Tami seolah ingin jatuh ketika mendengar pernyataan yang sangat mengejutkan itu, jantungnya berdebar dengan kencang yang tidak percaya jika Haris mempertanyakan hal seperti itu yang artinya Haris mengetahui sesuatu.
"Jadi Nindy tidak mengatakan apapun kepada kamu atas sebenarnya Nindy sudah mengatakan kepada kamu dan kamu berpura-pura tidak tahu?" tanya Haris selagi
"Jadi benar-benar sudah banyak yang diketahui oleh Papa. Bahkan masalah penggelapan dana perusahaan yang dilakukan Rudi yang ternyata ibu tiriku ini terlibat. Baguslah akhirnya Papa mengetahui semuanya dan itu artinya papa akan bisa mengambil tindakan," batin Nara yang menjadi saksi mendengarkan semua itu.
Bersambung.....
dan pastinya ku harap ini cerita sp end..sumpeh capek bgt baca cerita udah baca berbab" eh diujung malah diganting kayak jemuran...gariiinngggg bookk
apa setelah ini ada kejutan lainnya yang akan terbongkar??? wah, pasti seru ini...
Ceritanya bagus, Konfliknya tidak terlalu bertele2 dan Sesuai alurnya jadi gak buat bosan ...
Penyampaian kosakatanya mudah dipahami....
Semoga sukses kakk othor❤️
kasian anara dikeliling orang jahat yang suka berkhianat apalagi ibu tiri & kakak tirinya, ingin menguasai apa yg dimiliki anara... termasuk heri, berselingkuh dgn kakak tiri anara.