NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pendekar

Kembalinya Sang Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Pusaka Ajaib
Popularitas:122.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: biru merah

Seorang pendekar tua membawa salah satu dari Lima Harta Suci sebuah benda yang kekuatannya bisa mengubah langit dan bumi.

Dikejar oleh puluhan pendekar dari sekte-sekte sesat yang mengincar harta itu, ia memilih bertarung demi mencegah benda suci itu jatuh ke tangan yang salah.

Pertarungan berlangsung tiga hari tiga malam. Darah tumpah, nyawa melayang, dan pada akhirnya sang pendekar pun gugur.

Namun saat dunia mengira kisahnya telah berakhir, seberkas cahaya emas, menembus tubuhnya yang tak bernyawa dan membawanya kembali ke masa lalu ke tubuhnya yang masih muda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon biru merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 30. Pertarungan Di Tengah Kota

Guru Bai baru saja melangkah keluar dari dalam makam ketika sebuah serangan mendadak menyambarnya dari samping.

Trang!

Dengan sigap ia mengangkat pedangnya, menahan serangan itu dengan satu tangan. Dentingan logam terdengar nyaring, menyebar seperti gema di antara bebatuan.

“Tidak kusangka... kita akan bertemu di tempat seperti ini,” ucap sosok berjubah hitam itu, senyumnya menyeringai penuh ejekan.

Mata Guru Bai memerah dalam sekejap. Genggaman tangannya di gagang pedang mengencang, dan wajahnya yang biasanya tenang kini berubah garang.

“Su Ci!!”

Nama itu meluncur dari bibirnya seperti petir menyambar.

Su Ci—tetua agung dari Sekte Iblis Darah. Sosok yang begitu dibenci oleh Guru Bai, karena pernah membunuh salah satu sahabat terdekatnya di masa muda. Ia melakukannya dengan cara paling keji—memenggal kepala sahabat itu tepat di depan mata Guru Bai.

Kala itu, Guru Bai nyaris ikut mati, jika saja bantuan dari sektenya tak datang tepat waktu. Sejak saat itu, Su Ci menghilang bersama beberapa pengikutnya, meninggalkan dendam yang tak pernah padam dalam hati Guru Bai.

Beberapa tahun lalu, mereka sempat berpapasan di ibu kota Kerajaan We. Tapi karena adanya peraturan kerajaan yang melarang pertarungan di dalam ibu kota, Guru Bai menahan diri. Ia tak ingin menumpahkan darah dan menyeret rakyat biasa ke dalam konflik berdarah mereka.

Namun hari ini—di sini—tidak ada larangan. Tidak ada yang menghalangi.

Emosi Guru Bai melonjak seperti gunung meletus.

"Ada apa dengan wajah busukmu itu? Kau masih belum bisa menerima kematian sahabatmu?" Suara Su Ci penuh ejekan, seakan sengaja mengobarkan bara dendam yang telah lama tersimpan.

Belum sempat Guru Bai membalas, beberapa orang mendekat dengan tergesa. Mereka adalah kelompok Lan Zhi dari Sekte Seribu Teratai.

Dengan napas memburu, Lan Zhi berteriak, “Paman Long!”

Mata Guru Bai menoleh dan segera mengenali seragam mereka.

“Kalian, cepat bawa pergi Tetua Du Long,” ucapnya dengan tegas. Ia kemudian menurunkan tubuh Du Long yang tak sadarkan diri ke tanah.

“Dia terluka parah. Aku sudah menyalurkan tenaga dalam untuk menghentikan pendarahannya, tapi dia harus segera diobati,” tambahnya cepat.

Tanpa membuang waktu, Lan Zhi mengangguk dan bersama kelompoknya segera membawa tubuh Du Long pergi.

Saat mereka menghilang dari pandangan, mata Guru Bai kembali menajam menatap Su Ci.

“Sekarang... tinggal kita berdua.”

Su Ci terkekeh. “Dan? Apa masalahnya?”

“Masalahnya,” jawab Guru Bai sambil melesat, “aku akan membunuhmu.”

Trang!

Benturan pedang kembali terjadi, menggetarkan tanah di sekitar mereka. Suara logam bertemu logam menggema tajam di udara. Tak ada lagi basa-basi, tak ada percakapan. Hanya dentingan pedang, desingan angin, dan gelombang tenaga dalam yang menghancurkan sekitarnya.

Keduanya adalah pendekar tingkat Suci Menengah. Kecepatan gerakan mereka sulit ditangkap mata biasa. Dalam sekejap, puluhan tebasan dan tusukan mengisi udara.

Ledakan kecil tercipta tiap kali pedang mereka berbenturan. Tanah retak. Bebatuan melayang. Pohon-pohon di sekitar tumbang, dan reruntuhan mulai berserakan.

Pertarungan itu perlahan mengarah ke Kota Kematian. Para penduduk dan pengelana yang berada di sekitar sana segera mundur, menyadari bahaya yang mengancam.

“Sudah cukup main-main, Bai!” seru Su Ci.

Guru Bai tidak menggubris. Ia justru menekan lebih kuat, serangannya semakin ganas dan bertubi-tubi.

“Jurus pertama, Kitab Pedang Langit—Tarian Pedang Laut!”

Puluhan bayangan pedang biru menyapu udara, seperti gelombang laut yang menggulung. Setiap sabetan mengandung kekuatan menghancurkan, membuat Su Ci harus bertahan penuh.

Namun Su Ci tak tinggal diam.

“Teknik Pedang Darah Iblis!”

Seketika, pedangnya diselimuti aura merah gelap. Ia menyambut jurus Guru Bai dengan tebasan balik yang brutal, meninggalkan jejak merah menyala di udara. Ledakan kembali terdengar, membuat tanah di bawah mereka terbelah.

Bentrokan itu terus berlangsung, meninggalkan kerusakan besar di kota. Bangunan demi bangunan runtuh, penginapan hancur, dan jalan-jalan berubah jadi puing-puing. Debu mengepul tebal, menyelimuti medan pertarungan mereka.

Tubuh keduanya mulai terluka. Sayatan dan darah menghiasi pakaian mereka. Namun, luka di tubuh Su Ci jauh lebih banyak. Meski Kitab Pedang Langit milik Guru Bai belum mencapai bentuk sempurna, kekuatan dan penguasaannya tetap mengungguli teknik Su Ci.

Saat mereka memasuki bagian tengah kota, tak ada bangunan yang tersisa. Tanah datar terbuka lebar. Kota seolah telah dipangkas habis oleh badai pedang mereka.

Su Ci mencibir.

“Cukup bermain. Sekarang aku akan serius.”

Dengan suara pelan dan penuh tekanan, ia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi.

Aura merah kehitaman menyelimuti pedang itu. Urat-urat muncul di wajah Su Ci, seperti ada kekuatan jahat yang bangkit dari dalam tubuhnya. Teknik Penghisap Darah—jurus terlarang yang hanya boleh digunakan oleh para tetua Sekte Iblis Darah.

Guncangan dari aura itu membuat udara di sekitar mereka terasa berat. Sesuatu yang mengerikan sedang bangkit.

Trang!!

Serangan pertama dari Su Ci setelah mengaktifkan teknik itu membuat Guru Bai terdorong mundur. Pedangnya bergetar hebat saat menahan serangan yang luar biasa berat. Setiap tebasan Su Ci kini mengincar bagian vital—khususnya leher.

Satu luka terbuka di bahu Guru Bai. Lalu satu lagi di pahanya. Serangan itu terlalu cepat, terlalu padat. Nafas Guru Bai memburu. Tubuhnya mulai kehilangan keseimbangan.

"Apa yang harus kulakukan..." gumamnya dalam hati. “Apa aku harus menggunakan itu?”

Namun sebelum sempat ia membuat keputusan, sebuah serangan menusuk ke arah perutnya—berbeda dari pola sebelumnya. Terkejut, ia buru-buru menangkis, namun tetap terdorong keras ke belakang, menabrak reruntuhan bangunan.

Su Ci melesat mengejarnya, pedangnya siap menebas.

Tapi saat tiba di lokasi—serangannya hanya menebas udara kosong.

“Ke mana dia—”

Wuuung...

Aura berwarna biru muda tiba-tiba muncul dari balik reruntuhan. Perlahan, sosok Guru Bai keluar dari bayangan, berdiri dengan mantap.

Pedangnya kini bersinar, dikelilingi oleh aura tenang namun tajam seperti es.

Su Ci menyipitkan mata. Ia bisa merasakan perubahan. Pedang di tangan Guru Bai bukan lagi pedang biasa. Sesuatu telah bangkit bersamanya.

1
Nanik S
jaga kesehatan agar tetap Up
Nanik S
Lanjutkan Tor 🙏
Nanik S
Kalau masih di kawasan gunung masa Lin Yang tak mendengar keributan
Paddle Pops
/Sleep/
Paddle Pops
/Hey/
Kismin Akut
MC kejam tapi masih lemah,bukannya meningkatkan kekuatan malah berpetualang mengejar harta Karun,yang belum tentu di dapat🤔
Nanik S
Emang Neraka yang ganas
Nanik S
Lanjutkan Tor 💪💪💪
Kismin Akut
sudah ada di pendekar bumi ko tingkatan tenaga dalamnya sedikit🤔
Nanik S
Gaaaas Pooool
Nanik S
Apakah Lin Yang bisa keluar dari dalam jurang
Nanik S
Air Panas... siapa tau bisa menyembuhkan luka
Nanik S
Apa Lin Yang akan selamat
Nanik S
Apakah Mata Naga
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Kabut dimanapun berbahaya
Nanik S
Lanjut terus Tor
Nanik S
Mantap sekali Tor
Nanik S
Bantai saja wanita Iblis rambut perak
Nanik S
Tidak adalah penolong untuk sekte Es
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!