NovelToon NovelToon
KARMA

KARMA

Status: tamat
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Tamat
Popularitas:920.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: santi.santi

Novel ini menceritakan tentang sebuah KARMA yang di terima oleh Mesya, si pemeran antagonis dalam hubungan Bisma dan Alya.
Dalam hidup Mesya, Bisma adalah dunianya, jadi dia menghalalkan segala cara untuk menghancurkan hubungan Bisma dengan Alya.
Namun satu kesalahan yang di buat Mesya hingga membuat Alya hamil dengan orang suruhannya, sehingga membuat kekasih dari Bisma itu trauma berat dan mengakhiri hidupnya.

Bisma yang tidak terima dengan apa yang Mesya perbuat sampai dia kehilangan wanita yang ia cintai, dia memutuskan untuk membalas semua perbuatan Mesya.
Bisma benar-benar membuat Mesya hancur sehancur-hancurnya.
Bagaimana cara Bisa membalas dendam??
Apa Mesya sanggup bertahan di saat semua orang sudah pergi meninggalkannya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terimakasih Kak Bisma

Tangan Mesya mulai bergerak menekan gagang pintunya ke bawah.

Namun entah Bisma bersembunyi di mana, atau Bisma mempunyai kekuatan menghilang, Mesya sudah tidak bisa lagi melihat Bisma di tempatnya tadi berdiri.

Di depan rumah Mesya sungguh tidak ada siapa-siapa lagi. Seakan-akan apa yang Mesya lihat tadi hanyalah halusinasi belaka.

"Tidak mungkin!! Jelas-jelas aku melihat Kak Bisma berdiri di sana. Aku tidak mungkin salah lihat" Tapi nyatanya Mesya tidak bisa menemukan bayangan Bisma sekalipun.

"Tapi kenapa bisa pergi secepat ini?? Apa dia bisa menghilang??"

Mesa akhirnya memilih duduk di kursi terasnya. Merenung sambil memijat kakinya yang terasa sakit karena setiap berjalan begitu jauh untuk menjual kerupuknya.

Sementara Bisma, pria yang sedari tadi di cari oleh Mesya hanya berdiam diri di balik pohon. Pakaiannya yang serba hitam mampu menyamarkannya dari pengelihatan Mesya.

Bisma juga ngelihat bagaimana Mesya memijat kakinya sendiri. Ingin rasanya Bisma mendekat dan memijat kaki Mesya. Ia tau pasti tak akan mudah jika harus berjalan jauh dengan perut sebesar itu. Bisma pernah dengar jika Ibu hamil akan merasa lelah berkali-kali lipat dari biasanya.

Tapi tentu saja ego Bisma yang menjulang tinggi itu masih menghalangi Bisma untuk mulai menunjukkan dirinya di depan Mesya.

"Sampai kapan aku harus seperti ini??" Tanya Bisma pada dirinya sendiri.

Malam semakin larut, tapi Mesya masih saja duduk di terasnya. Seperti tidak ada niatan sama sekali untuk masuk ke dalam rumahnya.

Mesya masih bergelut dengan perasaannya sendiri. Kemarin dia berkata di Alya jika dia menyerah terhadap cinta Bisma. Namun di sisi lain dirinya begitu menginginkan Bisma di sampingnya saat ini.

Biar bagaimanapun Mesya mencoba melupakan Bisma, semuanya akan terasa sia-sia karena adanya buah hati mereka. Janin itu yang selalu menghubungkannya dengan Bisma.

"Dek, orang yang nolongin kita kemarin itu Papa. Tapi sayangnya kamu belum pernah dengar suara Papa ya??" Tangan Mesya begitu lembut membelai perut buncitnya.

"Tapi kamu tenang aja, kalau Papa kamu terus sembunyi seperti ini. Mama sendiri yang akan memaksanya keluar" Memang tak ada cara lain lagi selain Mesya sendiri yang memancing Bisma keluar.

Mesya sudah tak tahan, dia ingin menanyakan langsung kepada Bisma tentang semua ini. Apa maksudnya dia selaku berada di sekitar Mesya jika Bisma sama sekaki tidak menginginkan keduanya.

-

-

-

Seminggu telah berlalu, Mesya yang awalnya berencana memancing Bisma keluar dari persembunyiannya terpaksa harus gagal. Selama seminggu ini, Mesya tidak merasakan kehadiran Bisma di sekitarnya. Mesya hanya melihat beberapa orang utusan Bisma yang terus mengawasinya. Tak ayal hal itu membuat Mesya merasa khawatir.

Mesya dengan keberaniannya, membawa rasa penasarannya justru mendekati orang yang terus berada di sekitarnya itu.

"Dimana Bos kalian??" Tanya Mesya langsung pada intinya.

"Apa maksudmu?? Lagipula siapa dirimu?? Aku tidak mengenalmu, kenapa bertanya seperti itu??"

Mesya hanya tersenyum kecut ketika anak buah Bisma itu memainkan perannya dengan begitu baik.

"Tidak usah mengelak!! Aku tau kalian terus saja mengawasi ku setiap hari. Jadi sekarang katakan!! Kemana Bos kalian seminggu ini?? Kenapa dia tidak mengawasi ku sendiri??"

"Apa yang kau bicarakan?? Aku tidak mengerti sama sekali. Ayo pergi dari sini!!" Ajak salah satu anak buah Bisma itu pada yang lainnya.

Mereka benar-benar patuh pada Bisma hingga menjaga mulutnya agar tetap tertutup rapat.

"Hey tunggu!! Kalian belum menjawab dimana Bos kalian!!" Mesya hang terus mencoba menghentikan pria-pria berbadan tinggi itu tetap tak di hiraukan sama sekali.

"Kemana sebenarnya Kak Bisma?? Kenapa perasaanku tak enak seperti ini??" Gumam Mesya sambil menatap kepergian orang-orang yang taka mau bekerjasama dengannya itu.

-

-

-

"Ada apa Fer??"

"Mesya sengaja mendatangi Roy dan anak buahnya Bos" Jelas Bisma setelah mendapat telepon dari Roy.

"Mesya?? Kenapa Bisa??"

"Katanya mencari mu Bos"

Bisma termenung sejenak. Sudah tiga hari ini dia berbaring di rumah sakit. Luka di tangannya yang tak di tangani dengan benar menyebabkan infeksi hingga Ferry menemukan Bisma pingsan di ruangannya tiga hari yang lalu.

"Kenapa dia mencari ku?? Apa terjadi sesuatu dengannya??" Ferry melihat sorot kekhawatiran dari mata Bisma.

"Nggak tau, kangen kali"

Tak dapat di pungkiri jika Bisma merasa bahagia saat ini. Ternyata Mesya menyadari jika dirinya tak ada di sekitarnya satu minggu ini.

Setelah terkahir kali melihat Mesya yang tampak iri melihat keharmonisan suami istri yang sedang berbelanja keperluan bayi. Di saat itu hati Bisma seperti di cubit-cubit melihat tatapan mata Mesya yang sendu.

Dua hari sebelum Bisma pingsan di ruangannya memang dia tidak sempat untuk melihat Mesya dari kejauhan karena ada sedikit masalah di kantor Bisma. Hingga setelah itu Bisma justru harus di rawat di rumah sakit karena infeksi pada lukanya juga pola makannya yang tak teratur membuat daya tahan tubuhnya menurun.

Sekarang, mengetahui jika Mesya mencari keberadaannya membuat tubuhnya segar kembali. Rasa sakit pada lengannya yang masih bisa Bisma rasakan langsung hilang seketika.

"Kenapa dia bisa menemukan Roy??" Bisma baru tersadar jika Mesya juga menyadari tentang orang yang mengawasinya.

"Ya bayangin aja Bos, dia di awasi hampir tujuh bulan lamanya, ya pasti sadar lah"

"Lalu kapan aku bisa keluar dari rumah sakit?? Katakan pada Dokter kalau aku sudah baik-baik saja. Aku ingin pulang sekarang juga"

Permintaan Bisma itu justru di sambut tawa terbahak dari Ferry.

"Kenapa lo??"

Jangan heran dengan gaya bicara mereka berdua. Mereka yang berstatus Bos, sekretaris dan juga sahabat membuat mereka menggunakan bahasa sesuka mereka.

"Cieee, yang di cariin langsung minta pulang. Bisa gitu ya?? Saat tau Mesya khawatir sama lo, bisa langsung seger gini" Cibir Ferry membuat Bisma salah tingkah.

"Baj***an lo!!" Umpat Bisma pada Ferry yang masih terkikik memegangi perutnya.

"Tadi Dokter udah bilang, kalau lo baru boleh pulang besok" Jelas Ferry yang menemui Dokter di ruangannya.

"Nggak bisa sekarang??" Tawar Bisma.

"Ya elah, mau kemana sih Bos, buru-buru amat. Lagian kan Dokter harus memastikan kondisi lo baik-baik aja sebelum lo pulang kan??"

Bisma hanya bisa pasrah setelah itu. Dia tidak mungkin akan pergi dari rumah sakit begitu saja. Dia juga tidak mau menemui Mesya dengan kondisi sakit seperti itu.

"Apa aku harus menemuinya?? Apa hati ku siap berhadapan dengannya??"

"Lebih baik lo istirahat aja Bos!! Besok kalau udah sembuh, gue antar kemana pun lo mau"

-

-

-

Hari berikutnya, Bisma sudah keluar dari Rumah sakit. Sepulang dari kantor, Bisma langsung mengganti pakaian serba hitamnya. Setelah itu dia akan mengimbangi tempat yang begitu ia rindukan. Lebih tepat ya merindukan pemilik rumah itu.

Benar, Bisma kini menyadari jika perasaan anehnya untuk Mesya bukan hanya rasa kasihan dan prihatin belaka. Bisma rasa lebih dari itu, namun Bisma belum berani mengakuinya karena dia masih meyakinkan hatinya terlebih dahulu.

Bisma berangkat seorang diri tanpa adanya Ferry bersamanya. Sore ini benar-benar ingin Bisma habiskan untuk memandangi wajah Mesya dari jauh.

Setelah mendapat laporan dari anak buahnya tentang keberadaan Mesya, Bisma langsung meluncur menuju tempat itu.

Hoodie hitam, tak lupa masker dan topi hitamnya menemani Bisma saat keluar dari mobil. Setelah beberapa hari, akhirnya Bisma bisa melihat wanita bertumbuh semampai dengan rambut panjang berjalan di depannya lagi.

Entah mengapa Bisma menyukai berjalan dengan posisi seperti itu. Berjalan mengikuti langkah Mesya dari kejauhan.

Mesya yang berada dalam jarak pandangnya terus berjalan melewati jalanan menuju ke rumahnya. Jalanan yang minim pencahayaan dan begitu sepi itu.

Kali ini Mesya bisa merasakan kehadiran seseorang yang selama beberapa hari ini tidak muncul di sekitarnya.

"Awww!!"

Bisma berlari mendekat dapat Mesya tersungkur di jalan akibat kakinya yang tergelincir.

Sisa dagangan Mesya sudah berhamburan di jalanan dengan Mesya yang kesakitan memegangi kakinya yang sedikit lecet.

Bisma dengan panik melihat kaki dan tangan Mesya satu per satu.

Mesya memang tidak terkejut sana sekali, namun dia tetap mematung melihat pria yang beberapa hari menghilang kini sudah ada didepannya lagi.

Mesya juga masih diam saat Bisma membantunya memungut dagangannya yang tercecer di jalanan.

Namun ketika Bisma berjongkok di hadapan Mesya lagi untuk membalut kaki Mesya yang terluka dengan sapu tangannya. Bisma di buat membeku karena ucapan Mesya.

"Terimakasih Kak Bisma"

1
Jeng Ining
mungkinkah Meisya mengulang waktu tp di Bisma terjadi sperti mimpi saja🤔
Jeng Ining
jangan kepedean Bisma, belom tentu anakmu lahir dg selamat kalo kelakuanmu tdk kamu rubah dn akhirnya kamu jauh lbh jahat, jauh lbh buruk dr Meisya krn udh ngebunuh ank kamu sndiri
Rina Wati.S
jd pengen bc dr awal lg
Rina Wati.S
luar biasa keren bgt thor 👍baru pertama kali bc novel kayak gini.
Rina Wati.S: bener thor sek gk isa move on
santi.santi: thank youuu😘😘
otor aja yang nulis baca berkali-kali
total 2 replies
⍥⃝⃝꩗ᴜᥱ֟፝ᥱɴ_𝔅𝔢𝔢𖹭.ᐟ🐝
Di bab sebelum sebelumnya itu kan, pagi Mesya datang terus kejadiannya Alya BUNDIR di malam hari, pasti ada org lain lagi selain Mesya yg datang. karena biasanya yg kasusnya seperti Alya, tertekan batin pasti setelah Mesya pulang, seharusnya di saat itu jga Alya BUNDIR.
Rafiii Rafi'a
benar2 menguras air mata
Neng Alifa
cari perkara nih laki /Frown/
Khoerun Nisa
hrusnya udh prhatian keanknya juga hrus brsukur jgn jdi brtingkh mnginginkn lebih bgtu bima kn emng cinta mati ma Alya loh
Khoerun Nisa
keren
Nur HafniOctavia
keren🤩🤩🤩
Mrs. Ketawang
Cerita yg sangat KEREN dan MENARIK...
Dunia khayalku serasa di obrak abrik dg mmbaca karyamu thoor...
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Mrs. Ketawang
Keren keren keren
Cerita yg sangat KEREN beda dari yg lain...👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Semangat Berkarya 💪🏻💪🏻
Mrs. Ketawang
Loh trnyata Alya jg sudah move on,...aaaaa sia" aq ikut meratapi kandasnya hubungan Alya dan Bisma🙈🙈🙈
Benar" penuh kejutan dari kk Santi👍🏻👍🏻
Mrs. Ketawang
Stelah di bikin nangis sama Mesya😭
lanjut greget bgt sama Bisma 😠
eh skrang di buat meleleh hatiku sama Bisma Mesya 😍
Mrs. Ketawang
Bisma Mesya akan menikah
Alya tinggal nyanyi "Tak Jodoh" by T2...
Gen Milenial pasti tahu lagunya🤣🤣
Mrs. Ketawang
Sbgitu baik dan tulus ikhlasnya hatimu Alya😭😭
Mrs. Ketawang
BenCi = Benar Benar Cinta
itulah KARMA bagi Bisma yg skrang BuCin Gila pada Mesya hanya krn mimpi😤
Kasihan Alya menjga jodoh org lain slama 10th lbih,sakit hatiku thoorr😢
Dini Dian
udah selesai aja
Mrs. Ketawang
Alya definisi wanita baik dan tulus
Sudah di sakiti sbegitu dalamnya mau mnrima dg lapang dada akan takdirnya...
10th lebih jagain jodoh org lain😭😭
Mrs. Ketawang
Sudah betul nih cerita judulnya KARMA...
yg dpt KARMA bukan Mesya tp Bisma,. Dulu sgt membenci Mesya,dan skrang stelah mimpi itu jd gila gara" cintanya kpd Mesya...
Yg sangat kasihan adalah Alya,menjaga jodoh org lain slama 10th lebih🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!