NovelToon NovelToon
Mencintai Anak Bos Mafia

Mencintai Anak Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mata-mata/Agen / Romansa Fantasi / Fantasi / Mafia / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:56
Nilai: 5
Nama Author: intan maggie

Clara yang kini hidup seorang diri, menerima penawaran pekerjaan sebagai mata-mata dari seorang temannya yang merupakan anak dari pemilik organisasi mafia dengan upah yang lumayan tinggi. Ia harus bertahan hidup dengan kerasnya dunia di usia muda.

Ibunya yang meninggal karena kecelakaan dan ayahnya yang cacat akibat kecelakaan itu, membuatnya harus mencari uang, hingga ayahnya juga menyusul ibunya 3 bulan kemudian, saat ia ingin memasuki SMA. Saat itulah kemudian ia menerima sebuah misi baru. Apakah ia akan berhasil menjalani misi itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon intan maggie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

sementara itu di rumah sakit....

"pak angga, terima kasih" ucap ara melihat pak angga masuk ke ruangan dan duduk di bangku tempat tidurnya.

"iya sama-sama, kamu ingat kenapa kamu pingsan?" tanya pak angga.

"hmm.. Tadi lagi di kamar mandi terus pingsan tiba-tiba, eh tapi kayanya sempat bertemu seseorang" ara memikirkan kejadian sebelumnya, benar kata dokter ia mengalami kebingungan.

"gapapa ingatnya nanti aja, sekarang istirahat dulu ya" balas pak angga, ara mengangguk.

"pak angga kesini sendiri?" tanya ara.

"berdua sama ray, tadi dia nyari makan dulu, tapi kok belum kembali juga ya" ucap pak angga.

"tuh anak gak bisa ditebak pak, nanti juga balik sendiri" balas ara tersenyum.

"hai ara" panggil willie saat memasuki kamar ara dirawat, ia datang bersama anna.

"kalian berdua aja?" tanya pak angga.

"sisanya masih diluar pak, gantian" balas willie kemudian berjalan mendekat, pak Angga juga izin keluar sebentar.

"ray mana? Bukannya tadi dia kesini duluan?" tanya willie.

"makan dulu" jawab ara.

"ohh.. Terus keadaan lo gimana ra?" tanya willie lagi.

"kata dokter gapapa kok, besok pagi gua udah boleh pulang" balas ara.

"syukurlah, kita panik tau gak liat lo tergeletak di kamar mandi begitu, apalagi ray, panik banget dia, sampai tasnya ditinggal, boleh nitip sini gak?, nanti dia kesini lagi kan?" ucap willie dan meletakkan tas ray di lantai pojok.

"sama tas lo juga ra, gua taro sini ya" sambung anna yang juga membawakan tas ara.

"terimakasih ya" ucap ara.

"sama-sama" balas willie.

"kita keluar dulu ya, gantian sama yang lain" ucap lagi willie, ara mengangguk, akhirnya mereka keluar, berganti yang lain masuk.

Hingga semuanya sudah menjenguk, kemudian pulang. Willie dan anna masuk lagi.

"kalian lagi?" tanya ara.

"ahaha yang lain sudah pada pulang" balas willie.

"btw mana ray gak balik-balik dia, makan doang lama amat" sahut anna.

"pulang lagi tuh anak" sahut willie.

Mereka mengobrol menemani ara, sampai pak angga kembali, ray belum juga kembali.

"udah jam 6 ini, serius apa si ray?" sahut willie.

"coba kalian telpon" ucap pak angga.

"Udah pak dari tadi, tapi gak diangkat" balas willie.

"ra, lo gapapa?" tanya def yang tiba-tiba saja sampai.

"gapapa" balas ara.

"siapa yang buat lo sampe begini? Apa manusia aneh itu?" tanya def.

"bukan ray def, malah dia yang bawa gua kesini" balas ara.

"kalo iya, gua bunuh tuh orang" balas lagi def.

"untungnya bukan" sahut willie.

Def melirik willie sekilas, kemudian mengabaikannya.

"kapan boleh pulang ra?" tanya def.

"besok pagi" balas ara.

"syukurlah, setelah itu lo harus istirahat dulu ya, kalo ada perlu apa-apa bilang aja ke gua, oke?" ucap def lagi.

"iya, terima kasih def" balas ara.

"Eh ray nelpon" ucap willie memberi tahu, kemudian mengangkatnya.

"lo dimana? makan gak balik-balik" tanya willie langsung.

"masih banyak orang di dalam ya? Gua gak bisa masuk" balas ray mengabaikan pertanyaan willie sebelumnya.

"oh ada 4 orang sih ini, sebentar ya, gua kabarin yang lain dulu" balas willie.

"oke" jawab ray kemudian mematikan telponnya.

Willie mengabarkan hal itu, kemudian pak angga pamit pulang.

"pak angga, terimakasih banyak udah tepatin janji ke saya, tapi saya juga minta maaf sampai selama ini, tadi ada halangan sedikit" ucap ray ke pak angga saat ia keluar.

"gapapa ray, yang penting sekarang kamu sudah kembali, bapak pamit pulang ya" balas pak angga.

"iya pak, hati-hati" balas ray, pak angga mengangguk kemudian lanjut melangkah keluar.

sedangkan ray melangkah masuk.

Def sedang duduk di samping ara, menggantikan posisi pak angga tadi.

Sekarang tangan kiri def memegang tangan ara, sedang tangan kanannya mengelus kepalanya.

"abis mandi lo ray" ucap willie, melihat rambut ray yang masih basah.

"segar banget kayanya" sahut anna.

"aa.. maaf lama" jawab ray singkat.

"Kapan boleh pulang?" tanya ray melihat ke ara, ia berdiri di sisi kanan ara, sedang def di sebelah kiri ara.

"besok pagi" balas ara.

"lo datang-datang tanya dulu gitu keadaannya gimana, terus dia kenapa-kenapa gak" seru willie.

"boleh pulang cepat udah tanda dia baik-baik aja kan?" balas ray dengan dinginnya.

"ya benar sih, tapi... perlihatkan kalo lo tuh peduli sama dia, basa basi dulu gitu" balas willie.

"percuma ngomong sama manusia batu ini" sahut def.

"gua gak mau cari ribut sama lo ya" balas ray menatap def Tajam.

"takut lo sama gua?" tanya def tajam melihat ray balik, ia berdiri menghadap ray.

Ray berganti ke arah def yang juga menatapnya tajam. Mereka saling berhadapan, diantara ara yang masih terbaring.

"takut? sama lo? Gua cuma gak mau cari ribut sama lo ya" balas ray.

"udah kalian, def, ray, jika kalian ribut, mending kalian pulang aja" sahut ara.

Ray berpaling, kemudian duduk di sofa panjang dekat dinding bersama willie dan anna.

Def juga duduk kembali.

"ray, lo dari mana aja tadi?" tanya willie pelan.

"ohh.. Makan, mandi, terus kesini lagi" jawab ray.

"lo mandi berjam-jam?" tanya anna.

"ya enggak, gua temuin kak yan sebentar, gak enak kan gua udah minta jemput tadi, tapi gua malah jalan duluan naik taxi" balas ray lagi.

"oiya tadi lo sempat minta jemput kakak lo ya" sahut willie.

"iya" balas ray singkat.

"pulang yuk wil, udah malam" ucap anna kemudian.

"lo yakin ninggalin ray berdua sama def? Kalo berantem siapa yang misahin?" balas willie.

"yuk pulang, gua juga mau pulang kok" sahut ray.

"eh serius?" tanya willie.

Ray mengangguk kemudian berdiri mendekat ke arah ara.

"ra, gua duluan ya, maaf langsung balik, tapi kalo misalnya si sumbu pendek ini pulang, kabarin gua, gua bakal kesini" ucap ray.

"eh?.. Iya ray gapapa, makasih ya" balas ara dengan berat hati, padahal ia ingin ray tetap menemani nya, tapi ara juga gak bisa mengusir def begitu saja? membiarkan mereka berdua juga tidak mungkin.

"ra kita juga pulang ya" willie ikut pamit.

"ya hati-hati kalian" balas ara, kemudian mereka bertiga keluar, meninggalkan def dan ara berdua.

"ray lo yakin meninggalkan mereka berdua aja?" tanya willie di perjalanan menuju liar rumah sakit.

"terus? Gua harus jadi nyamuk gitu?" tanya ray.

"ya gimana ya, emang Lo gak cemburu?" tanya willie.

"dia bukan siapa-siapa gua juga" balas ray.

"jadi ini alasan lo belum nembak ara?" tanya willie.

"enggak juga, belum mau pacaran aja gua nya" balas ray.

"masa?" tanya willie menggoda ray.

"ray lo kan tau def sama ara juga gak ada hubungan apa-apa, awas nanti ke ambil duluan nyesel, mending lo buru-buru tembak dah" sahut anna.

"liat nanti aja ya, gua duluan, bye" ucap ray kemudian masuk ke mobil yang baru saja menunggu di depan gerbang.

"hati-hati" balas willie yang masih menunggu jemputan bersama anna.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!