NovelToon NovelToon
Sistem Miliarder: Bangkit Dari Nol Setelah Diceraikan Istri

Sistem Miliarder: Bangkit Dari Nol Setelah Diceraikan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Chal30

Rio Baswara diceraikan istrinya karena dianggap bangkrut dan gagal. Satu hari kemudian, dia dapat sistem informasi paling akurat. Seminggu setelahnya, dia jadi miliarder.

Mantan istri yang sombong kini hanya bisa menangis menyesal. Sementara Rio sibuk bangun kerajaan bisnis dan dekat dengan adik kandung mantannya yang jauh lebih baik—cantik, baik hati, dan setia.

Saatnya dunia tahu, pria yang mereka remehkan kini jadi penguasa baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chal30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5: PERCAYA DAN TIDAK PERCAYA

Karena Rio gak main-main soal investasi sahamnya, Pak Surya jadi lebih tenang.

Tapi masalah lain langsung muncul.

Salah satu alasan besar kenapa Rio dulu bertahan gak mau cerai sama Vanya adalah karena mertuanya ini bener-bener baik banget ke dia.

Orang tua Rio udah meninggal sejak dia masih kecil, makanya dia lebih ngerti pentingnya menghargai orang yang sayang sama dia.

Cuma ya, ada hal yang gak bisa disembunyiin selamanya. Harus diomongin juga.

Setelah mikir beberapa saat, Rio mutusin buat jujur aja sama Pak Surya, toh cepat atau lambat mereka bakal tau juga.

"Pak, ada yang perlu saya bilang, saya sama Vanya tadi pagi udah selesai urus surat cerai," ucap Rio pelan tapi jelas.

Di seberang telepon, Pak Surya menghela napas panjang, dia sebenernya udah siap mental dari kemarin-kemarin.

Cuma gak nyangka aja bakal secepat ini.

Gak ada yang lebih paham soal sifat Vanya selain Pak Surya sendiri, yang dia khawatirin bukan anaknya, tapi cucunya.

Kenzie masih kecil banget, gak punya ibu di samping pasti bakal ngaruh ke psikologisnya nanti.

"Ya udahlah, Rio. Kalau lu masih mau ngakuin Bapak, kita tetep keluarga, bagaimanapun juga, Bapak ini kakek Kenzie," jawab Pak Surya dengan nada tulus meskipun terdengar lelah.

"Saya pasti tetep ngakuin Bapak, kalau Bapak atau Ibu butuh apa-apa, tinggal bilang aja, saya usahain," balas Rio dengan suara agak bergetar, matanya sedikit berkaca-kaca.

"Oke, kalau sempet, bawa Kenzie main ke rumah ya. Bapak sama Ibu kangen banget sama dia."

"Nanti saya cariin waktu, Pak. Sekarang lagi harus pantau saham terus, gak berani jauh-jauh."

"Ya udah, lu fokus aja urusin itu. Jangan mikirin yang lain dulu," ucap Pak Surya dengan nada memaklumi.

"Baik, Pak. Makasih ya."

Setelah menutup telepon, Rio menghembuskan napas panjang, beban di dadanya sedikit berkurang.

Setelah terus terang, dia merasa lebih lega.

Sementara itu, petugas supermarket udah selesai ngebungkus lobster Boston. Rio beli dua ekor sekaligus.

Selain itu, dia juga beli berbagai macam bahan makanan lain, makan siang hari ini bakal lebih mewah dari tahun baru.

Sambil bawa belanjaan segambreng, Rio keluar dari supermarket dan langsung pesan ojek online.

Pas baru duduk di dalam mobil, ponselnya berbunyi lagi.

Rio keluarin dan lihat layarnya, ternyata Tante Mira yang nelpon, pasti soal duit juga.

Yang bikin Rio gak nyangka, beritanya cepet banget sampe ke Tante Mira, padahal tantenya lagi liburan di luar negeri loh.

Entah siapa yang ngasih tau.

"Halo, Tante?" sapa Rio sambil menempelkan ponsel ke telinga.

"Rio! Apa-apaan sih lu? Gue denger dari Sepupu lu, katanya lu bangkrut? Gimana ceritanya? Tante kan udah berulang kali bilang, jangan main-main sama hal-hal aneh! Sekarang gimana? Duitnya ilang, istri juga kabur. Kalau Bapak Ibu lu masih hidup, pasti mereka gantung lu di tiang bendera!" bentak Tante Mira tanpa jeda, seperti tembakan mesin.

Rio cuma bisa diem aja nunggu tantenya selesai ngomel, setelah yakin Tante Mira udah puas, baru deh Rio jelasin hal yang sama kayak yang dia jelasin ke Pak Surya tadi.

Dibanding Pak Surya, Tante Mira sedikit lebih ngerti soal investasi, dia punya reksa dana.

"Tante, kalau sekarang Tante ada dana lebih, mending invest sedikit, siapa tau dapet rejeki nomplok," saran Rio santai.

Di seberang sana, Tante Mira yang lagi di Singapura menatap screenshot grafik saham yang dikirim Rio dengan ekspresi ragu campur kaget.

Dia bahkan buka aplikasi saham sendiri buat ngecek, ternyata beneran Rio gak bohong.

Melihat berapa besar profit yang Rio dapet dalam waktu beberapa jam, Tante Mira gak bisa nahan diri, dia sampai nganga.

"Rio, ini beneran bisa dibeli?" tanya Tante Mira dengan nada gak yakin.

"Jelas bisa, Tante. Semua harta gue udah masuk ke situ, masa gue mau nipu Tante sendiri?" jawab Rio dengan nada serius.

Sebenernya, Rio dari awal emang mau ngajak keluarga dan teman deket buat ikutan cuan bareng.

Tapi gara-gara ulah teman-teman kampusnya yang fitnah dia, Rio udah coret semua orang itu dari daftar.

Yang masih bisa dia ajak ya keluarga deket kayak Tante Mira. Lagipula, sepuluh juta dari duit yang Rio pinjam itu dateng dari Tante Mira.

"Oke deh. Gue coba liat caranya gimana, tapi lu harus bantuin gue pantau ya," pinta Tante Mira mulai percaya.

"Tenang aja, Tante. Kalau gue mau keluar, pasti gue kabarin Tante duluan," jamin Rio.

Setelah telepon ditutup, Tante Mira yang lagi di Singapura mikir sebentar, terus dia nelpon anak perempuannya.

"Dinda sayang, tadi Tante udah nelpon Rio. Dia gak bangkrut kok, jangan percaya aja sama omongan orang sembarangan," ucap Tante Mira dengan nada agak kesal.

"Loh Ma, kok Mama bilang gitu? Ini kan info langsung dari Vanya, gara-gara masalah ini aja mereka sampe cerai, masa bohong?" balas Dinda dengan nada gak percaya.

"Entahlah. Udahlah, nanti lu tanya langsung aja sama Rio kalau gak percaya, sekarang Mama minta tolong dulu."

"Minta tolong apa emangnya?"

"Cairkan semua reksa dana Mama, terus beliin saham Galaksi Ventura," perintah Tante Mira dengan nada final.

Di Jakarta, Dinda yang lagi di kantor langsung mengerutkan kening, dia duduk di meja kerjanya sambil browsing internet.

Dia cepet-cepet buka website bursa saham, nyari saham yang disebutin ibunya.

Begitu liat grafik saham Galaksi Ventura yang melesat naik, Dinda langsung terdiam sejenak.

"Mama, siapa yang nyuruh Mama beli saham ini? Menurut aku sih ini udah mau peak, kalau Mama masuk sekarang, sama aja jadi orang yang beli di harga paling tinggi. Rugi dong nanti," jelas Dinda dengan nada khawatir.

"Udah, gak usah banyak tanya. Mama yang minta, ya lu kerjain, mama dapet info dari orang dalem, kalau lu mau, lu juga bisa ikutan beli," sahut Tante Mira dengan nada keras kepala.

Tante Mira di rumah emang orangnya tegas banget. Kalau dia bilang A, suami sama anaknya gak ada yang berani bilang B.

Meskipun Dinda yakin ini keputusan gak masuk akal, dia tetep nurut, soalnya kalau enggak, nanti pas Tante Mira pulang ke Indonesia, dia bakal kena omel.

Uang reksa dana Tante Mira sekitar dua puluh juta, ditaro di reksa dana emang lebih untung dikit dibanding nabung di bank biasa.

Dinda mikir, kalau sampe rugi juga gak papa. Biar ibunya kapok dan gak gampang percaya omongan orang.

Setelah selesai beli saham atas nama ibunya, Dinda baru kepikiran nanya, "Ma, siapa sih yang kasih info ini ke Mama?"

"Rio lah, siapa lagi? Dia udah untung lumayan dari saham ini, kalau mau ikut, sekarang masih keburu," jawab Tante Mira enteng.

"APA?!"

Dinda sampe teriak kenceng di tengah kantor. Beberapa rekan kerjanya langsung noleh dengan ekspresi kaget.

Sejak kecil, Dinda selalu gak suka sama Rio. Menurutnya, Rio itu nyuri setengah kasih sayang ibunya.

Ditambah ada kejadian tertentu di masa lalu yang bikin hubungan mereka makin renggang. Gak sampai berantem tiap ketemu sih, tapi juga gak ada obrolan yang enak.

Dinda bahkan gak tau kalau Tante Mira udah minjemin duit ke Rio. Kalau tau, pasti dari tadi udah dia telpon buat ngomel-ngomel.

Tapi sekarang, denger Rio malah ngajakin ibunya main saham? Dinda marah banget.

Tanpa mikir panjang, Dinda langsung putus telepon sama ibunya dan langsung nelpon Rio.

Tapi yang dia denger cuma nada sibuk, dia coba beberapa kali, tetep aja sibuk.

Dinda langsung curiga Rio sengaja ngindarin dia.

Makin lama dia makin kesel, akhirnya dia buka grup keluarga dan mulai nge-share opininya dengan nada nyinyir.

Sekalian dia rencanain, nanti pulang kantor langsung ke rumah Rio buat minta penjelasan.

Soal uang yang udah masuk ke saham, sementara gak bisa ditarik dulu.

Soalnya sistem trading saham di Indonesia pakai aturan T+1, artinya, paling cepet baru bisa dijual besok.

——

Rio sama sekali gak tau kalau sepupunya udah nyimpen dendam ke dia. Dia sekarang lagi sibuk ngangkat telepon dari Lita Andriani, ketua angkatan waktu kuliah.

Meskipun tadi Rio udah kirim pesan jelasin semuanya, Lita tetep gak yakin, dia mutusin buat nelpon langsung.

Hubungan Rio sama Lita sebenernya cukup deket. Sebelum kejadian ini, Rio pikir dia paling akrab sama Dimas.

Tapi sekarang jelas, dari semua teman kuliahnya, yang paling bisa dipercaya cuma Lita.

Setidaknya, dia gak langsung percaya gosip, dia masih percaya sama Rio.

"Rio, gue liat postingan lu, tapi gue tetep pengen denger langsung dari lu. Lu beneran gak kenapa-kenapa kan?" tanya Lita dengan nada khawatir tapi lembut.

Rio tersenyum kecil meskipun Lita gak bisa liat. "Gue baik-baik aja, Lit. Malah sekarang lagi untung gede dari saham. Tenang aja, duit lu aman, paling lama dua minggu, gue balikin dengan bonusnya."

"Rio, gue gak telpon buat nagih duit, gue cuma mau mastiin lu gak ada masalah. Soal duit, kapan lu bisa balikin, ya balikin aja, gue gak buru-buru kok," balas Lita tulus.

"Makasih ya, Lit. Lu emang temen yang bisa dipercaya, gue gak nyangka ada yang masih mau percaya gue di tengah kekacauan kayak gini," ucap Rio dengan nada haru.

"Yah, gue kan kenal lu dari lama, gue tau lu orangnya gimana, gak mungkin lu tiba-tiba jadi orang yang main judi atau ngutang gak jelas. Pasti ada alasannya," jawab Lita dengan nada yakin.

"Thanks, Lit. Beneran. Lu gak tau betapa berartinya kepercayaan lu buat gue sekarang."

"Iya sama-sama. Oiya Rio, kalau lu butuh bantuan apa-apa, kabarin gue ya, jangan sungkan."

"Siap. Oh iya, kalau lu punya dana nganggur, coba deh invest sedikit di saham Galaksi Ventura, gue jamin bakal untung," saran Rio.

"Serius? Aman gak tuh?" tanya Lita ragu tapi tertarik.

"Gue gak bakal ngajakin lu kalau gak yakin. Ini info orang dalem, lercaya deh," jawab Rio meyakinkan.

Lita terdiam sebentar. "Oke deh, gue coba masukin sedikit, lima juta cukup gak?"

"Lebih dari cukup, nanti gue bantuin pantau. Kalau udah waktunya keluar, gue kabarin lu," jamin Rio.

"Deal. Makasih ya, Rio."

"Sama-sama, Lit."

Setelah menutup telepon, Rio bersandar di jok mobil dengan senyum tipis.

Setidaknya, masih ada orang yang percaya sama dia.

Dan buat orang-orang kayak Lita, Rio bakal pastiin mereka ikut untung besar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Ardi Provision
ini angka apaan?
Kila~: itu komen ke 86 yang setuju untuk Rio di kick kak/Smile/
total 1 replies
ラマSkuy
thor apa Nadya ini yang bakal jadi istri Rio atau bakal banyak wanita lainnya? 🤔
Kila~: banyak wanita yang akan dekat dengan MC😁, tapi untuk wanita pendamping nya ya... 🤷/Ok/
total 1 replies
Fairuz
semangat kak jangan lupa mampir
Xiào Hān ୧⍤⃝🍌
Jeratan manis si boker cantik? 🤣 ... Oh, aku salah baca 🗿
Kila~: bjirr, bisa-bisanya salfok kesitu/Sob//Facepalm/
total 1 replies
Kila~
Jika kalian menyukainya, alangkah baiknya jika memberi like, komen, dan vote untuk membantu karya ini terus update ✌️
Andi Wiranto
bagus
Kila~: makasih/Smile/
total 1 replies
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Kila~: Siap cees💪😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!