NovelToon NovelToon
Bangkitnya Permaisuri Yang Terlupakan

Bangkitnya Permaisuri Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Reinkarnasi / Harem / Mengubah Takdir
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Setelah terpeleset di kamar mandi, Han Sia, gadis modern abad 25, terbangun di tubuh Permaisuri Han Sunyi tokoh tragis dari novel yang dulu ia ejek sebagai “permaisuri paling bodoh”.

Kini terjebak di dunia kerajaan kuno, Han Sia harus berpura-pura sebagai permaisuri yang baru sadar dari koma, sambil mencari cara untuk bertahan hidup di istana penuh intrik dan penghianatan. Namun alih-alih pasrah pada nasib, ia justru bertekad mengubah sejarah. Dengan kecerdasan modern dan lidah tajamnya, Han Sia siap membalikkan kisah lama dari permaisuri lemah menjadi wanita paling berkuasa dan akan membuat mereka semua menyesal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 — “Restoran Cahaya Langit”

Kota Qingbei, salah satu kota perbatasan yang padat namun penuh warna. Jalanannya dipenuhi aroma rempah, kain sutra bergelantungan di toko-toko, dan suara pedagang yang memanggil pembeli. Namun, di tengah hiruk-pikuk itu, berdiri satu bangunan yang tampak berbeda dari lainnya.

Bangunan itu dua lantai, berarsitektur sederhana tapi menenangkan, dindingnya dari kayu cendana gelap dan atapnya bergaya melengkung khas istana selatan. Di atas pintu tertulis papan kayu besar bertuliskan huruf kaligrafi indah:

Restoran Cahaya Langit

Tidak banyak yang tahu siapa pemiliknya. Restoran itu baru dibuka sebulan lalu, namun langsung dikenal karena makanannya yang lezat, pelayanannya cepat, dan suasananya yang menenangkan. Tapi di balik dapur yang sibuk dan ruang makan yang ramai, tersembunyi rahasia besar yang hanya diketahui oleh segelintir orang.

Dan di ruang bawah tanah restoran itu berdiri Han Sunyi.

Ia mengenakan pakaian sederhana warna biru tua, rambutnya disanggul rendah tanpa hiasan, wajahnya tanpa riasan. Tak seorang pun yang melihatnya akan menebak bahwa ia adalah penguasa lembah Phoenix yang dulu membuat seluruh klan pemburu tunduk hormat.

Di hadapannya, Jin Yue sedang melaporkan keadaan. “Restoran berjalan lancar, Nona. Pengunjung terus bertambah. Bahkan utusan dari kota barat sering datang hanya untuk mencicipi masakan kita.”

Han Sunyi mengangguk ringan tanpa menoleh. “Bagus. Pastikan mereka tidak menemukan apa pun selain hidangan lezat dan pelayan yang sopan.”

“Ya, Nona.”

Zhi Dao yang bersandar di dinding ikut menimpali. “Aku sudah memeriksa jalur belakang. Tidak ada tanda-tanda penguntit atau mata-mata dari istana. Kota ini aman untuk sementara.”

Han Sunyi memandangi peta kota yang terbentang di meja. “Untuk sementara,” ulangnya pelan. “Tapi jangan pernah lengah. Mereka yang memburu Li Feng… pasti tidak akan berhenti hanya karena kehilangan jejaknya.”

Feng Yu menaruh secangkir teh di meja. “Nona, apa Nona benar-benar percaya bahwa kaisar muda itu akan menjaga kata-katanya?”

Han Sunyi menatap uap teh yang melayang perlahan. “Tidak ada kaisar yang bisa menjaga kata-kata, Feng Yu. Tapi aku percaya pada sesuatu yang lebih kecil dari itu rasa malu karena berhutang budi.”

Bai Ren tertawa kecil. “Kalau begitu kita bertaruh pada perasaan kaisar. Bukan pilihan yang aman, tapi menarik.”

“Diam, Bai Ren,” tegur Yuyi sambil membawa tumpukan buku catatan. “Lebih baik kau bantu hitung hasil penjualan hari ini daripada bercanda.”

Yuyu menambahkan dengan wajah masam, “Dan jangan makan kue di dapur lagi, pelanggan marah karena habis sebelum dihidangkan!”

Bai Ren mengangkat tangan. “Baik, baik! Tapi bagaimana aku menahan diri kalau aromanya seperti panggilan dewa?!”

Suasana ruang bawah tanah itu sejenak terasa ringan karena tawa kecil yang pecah. Namun Han Sunyi hanya tersenyum tipis, kemudian kembali serius.

“Nuan,” panggilnya.

Gadis lembut itu maju mendekat. “Ya, Nona?”

“Pastikan orang-orang yang kulatih tetap di posisi mereka. Aku tidak ingin ada satu pun dari mereka menonjol. Restoran ini bukan sekadar tempat makan, tapi tempat di mana informasi mengalir tanpa disadari.”

Nuan menunduk patuh. “Sudah kuatur, Nona. Para pelayan berpura-pura sebagai warga biasa, tapi mereka tahu kode rahasia dan hanya menjawab pada orang tertentu.”

Han Sunyi berjalan ke arah rak kayu besar di dinding, menekan ukiran phoenix kecil di sudut rak. Suara lembut terdengar, lalu dinding itu bergeser perlahan, membuka lorong rahasia menuju ruang kecil di dalamnya.

Ruang itu terang benderang dengan cahaya kristal batu giok biru, dan di tengahnya terdapat meja bundar berisi gulungan surat-surat, peta, dan kotak kecil dari perak.

Han Sunyi mengambil salah satu gulungan, membukanya perlahan. Isinya adalah laporan dari para pengamat yang menyamar di berbagai penjuru kota.

“Gerakan di ibukota semakin kacau,” katanya pelan. “Pasukan kekaisaran memburu ‘pemberontak yang menculik kaisar muda’, padahal kaisarnya sendiri yang melarikan diri. Orang-orang mulai curiga, tapi belum ada bukti.”

Zhi Dao mengangguk. “Kau benar, Nona. Aku mendengar rumor di pasar, sebagian pejabat tinggi hilang dalam semalam. Mungkin mereka terlibat dalam rencana pembunuhan itu.”

“Dan kita?” tanya Bai Ren sambil duduk di kursi. “Apa rencana kita selanjutnya? Tetap bersembunyi di sini sambil menjual sup ayam?”

Han Sunyi menatapnya sekilas, tajam tapi tenang. “Bukan bersembunyi. Kita sedang menunggu waktu yang tepat. Restoran ini akan menjadi mata dan telinga kita. Jika dunia luar bergejolak, berita pertama akan sampai ke sini.”

Feng Yu menambahkan, “Dan jika mereka menemukan lembah Phoenix sudah lenyap, mereka tidak akan tahu ke mana mencarinya.”

Han Sunyi tersenyum samar. “Itulah tujuannya. Lembah itu kini tersembunyi di dimensi cahaya, tak bisa dilihat oleh manusia biasa. Hanya aku yang bisa memanggilnya kembali.”

Semua terdiam, masih kagum meski sudah melihatnya dengan mata kepala sendiri.

Yuyi, yang biasanya banyak bicara, kali ini hanya berbisik, “Nona… kekuatan itu, bagaimana bisa? Seolah lembah Phoenix menjadi satu dengan Nona.”

Han Sunyi menatapnya lembut. “Karena memang begitu. Lembah itu adalah bagian dari jiwaku, sama seperti busur Skyflare.”

Ia menatap langit-langit ruangan yang berkilau oleh pantulan batu giok. “Selama aku hidup, lembah itu akan tetap ada. Tapi jika aku jatuh… maka lembah pun akan lenyap selamanya.”

Bersambung

1
Cindy
lanjut kak
kaylla salsabella
lanjut thor
Wahyuningsih
d tnggu upnya kmbli thor yg buanyk hrs tiap hri sehat sellu thor n jga keshtn tetp 💪💪💪💪💪 dlm upnya😁😁😁😁
Cindy
lanjut kak
inda Permatasari
sebenarnya baik ingin mencari Han Sunyi untuk balas Budi dan juga merasakan cinta padanya tapi Han Sunyi tidak mau bertemu
kaylla salsabella
aku kok masih bingung ya ini li feng itu baik apa gak sama han sunyi
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
li feng bukannya kabur jadi buronan?? kok uda di istana lg thor??
Wahyuningsih
wahhhh mkin sru thor d tnggu upnya kmbli yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu thor n jga keshtn tetp 💪💪💪💪💪
Vivi❄️❄️
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 kirain si bawah panah cinta ala cupid 🤣🤣🤣
sahabat pena
Luar biasa
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Fransiska Husun
keren banget
🌸 Maya Debar 🌸
Semangat terus Thor 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘❤️🥰🥰🥰🥰🥰🥰❤️❤️❤️❤️❤️🤩🤩
Tiara Bella
semangat 😍
🌸 Maya Debar 🌸
Tak tunggu selalu upnya Thor, Keren buanget ❤️❤️❤️❤️❤️🥰🥰🥰😍😍😍🤩🤩🤩😍😍😍😍🤩🤩🤩❤️❤️❤️🥰🥰🥰🥰
Wahyuningsih
q penasaran lanjutannya thor d tnggu upnya kmbli yg buanyk n hrs tiap hri jgn lma2 upnya thor ntar lumutan loh 😁😁😁 sehat sellu thor jga keshtn n tetp 💪💪💪 dlm upnya 😄😄😄
Wahyuningsih
q mampir thor mga2 critanya seeeeruuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!