NovelToon NovelToon
Ugly To Beautiful

Ugly To Beautiful

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kyqilla

Ketika banyak yang mulai mempermasalahkan penampilan ku, disitulah perubahan mulai merubah penampilan ku. Ya, gadis cupu ini sudah berubah menjadi cantik, Zevana Willen, kini dia sudah bisa mengepakkan sayapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyqilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pacarku

Ya, dua pasang mata itu milik Zayn dan juga Lexi, mereka terus melihat ke arah Zevana dan Febian tanpa berkedip.

|| Siapa pria di sampingnya itu? Apa mungkin dia kakaknya? Wajahnya juga sudah cukup dewasa, mungkin kakaknya. ||Batin Lexi. 

…..

Zevana dan Febian pun beranjak lalu mereka meninggalkan lapangan basket tersebut. Dan saat mereka berdua sedang berjalan keluar dari lapangan basket, lagi-lagi Zevana  harus berpapasan dengan Ayna dan teman-temannya.

“ Kak Bian? “ Sapa Ayna lalu menghampiri Febian.

“ Hai Ayna, kamu mau lihat pertandingan basket? “  Tanya Febian, lalu ia dengan segera meraih tangan Zevana dan menggandeng nya.

Sontak saja kedua mata Ayna langsung tertuju pada tangan Febian yang tiba-tiba saja menggandeng tangan Zevana. Ayna bahkan sampai melotot karena ia begitu terkejut melihat Febian yang tiba-tiba menggandeng tangan Zevana.

“ Kalau begitu aku dan Ze duluan ya. “ Lanjut Febian dan mereka pergi begitu saja meninggalkan Ayna dan teman-temannya.

Ayna masih terus saja tercengang dan ia tidak berkedip sedikitpun, kedua matanya terus tertuju pada Febian dan juga Zevana sampai mereka berdua masuk ke dalam mobil Febian.

“ Tidak, aku pasti salah lihat, tidak mungkin kak Bian menggandeng tangan wanita cupu itu kan? “  Gumamnya sambil mengucek-ucek kedua matanya.

“ Kamu tidak salah lihat Ay, mereka memang bergandengan tangan?Ada apa? Kenapa kamu terlihat sangat terkejut? “ Tanya Ayla heran.

“ Argghhhhhh!!! “ Teriak Ayna lalu mengacak-acak rambutnya.

Steffi dan Ayla hanya bisa saling bertukar pandangan mereka saat melihat sikap Ayna yang tampak begitu aneh setelah berpapasan dengan Zevana dan Febian.

*****

Febian memarkirkan mobilnya lalu meminta Zevana untuk segera turun. “ Ayo Ze, kita makan dulu ya…”

Zevana mengangguk, lalu mereka berdua turun dari mobil Febian. Setelah berada di dalam restoran, mereka langsung memesan beberapa menu makanan.

Saat Zevana dan Febian sedang menunggu pesanan mereka datang, tiba-tiba saja ada sebuah pesan masuk pada ponsel Zevana.

Zevana pun langsung membuka pesan masuk tersebut, dan ternyata dari nomor yang tidak dikenalnya.

{ +62xxxxx }

{ Ze…siapa pria yang pulang bersama mu tadi? Dia pasti kakakmu kan? } 

Zevana mengernyitkan keningnya, ia tidak tahu siapa yang mengirimkan pesan seperti itu. Lalu ia hanya mengabaikannya dan tidak membalas pesan tersebut.

Dan tidak lama setelah itu makanan yang mereka pesan pun tiba.

“ Makan yang banyak ya, jangan sampai sakit. “ Ucap Febian.

Zevana hanya bisa mengangguk sambil tersenyum samar, ia masih merasa canggung dan agak sedikit aneh makan hanya berdua saja dengan Febian, tapi Zevana mulai ingin membiasakannya karena saat ini mereka berdua sedang menjalin hubungan.

Zevana juga berusaha untuk tetap menjadi dirinya sendiri saat bersama dengan Febian, ia makan seperti biasanya dan tanpa adanya rasa jaim sedikitpun.

“ Ternyata makanmu banyak juga ya Ze. “

“ Iya kak…kakak nggak nyesel kan ajak aku makan hari ini? “ Tanya Zevana iseng.

“ Hahaha…tentu saja tidak, kamu tau nggak? Aku malah seneng banget karena kamu makannya banyak, jadi aku nggak sia-sia ajak kamu makan. “ Ungkapnya.

Lalu mereka tertawa, dan di sela-sela itu, tiba-tiba saja ponsel Zevana bergetar, Zevana melihat layar ponselnya dan ternyata nomor yang sama yang menghubunginya.

|| Duh, siapa sih ini?? || Batin Zevana. 

Zevana tidak mengangkatnya dan hanya membalikkan ponselnya.

“ Siapa Ze? Kenapa nggak diangkat? “

“ Kayaknya nomor iseng deh kak, aku juga nggak tahu itu nomor siapa. “

“ Tapi kalau penting gimana? Takutnya dari mama kamu, atau papa kamu pakai nomer temennya , bisa jadi kan? “

Lalu Zevana pun sedikit berpikir, dan kemudian akhirnya ia mengangkat panggilan telfon tersebut.

‘ Halo? Siapa?’

‘ Lama banget sih kamu angkat telfon nya, aku keburu jamuran nunggunya. ‘

‘ Ini siapa? ‘

‘ Kamu lupa? Baru juga tadi ketemu, aku nya kangen, eh kamu nya malah lupa. ‘ 

‘ Nggak jelas banget sih, aku tutup nih!! ‘ 

‘ Eh, jangan dong…aku masih kangen nih, aku Lexi, kamu ingat kan sekarang? ‘ 

‘ Ah, aku kira siapa, nggak penting ternyata. ‘ 

Zevana pun langsung mematikan ponselnya dengan raut wajah yang sudah sedikit kesal.

“ Hanya telfon iseng? “ Tanya Febian yang sudah bisa menebak hanya dengan melihat raut wajah Zevana saat ini.

Kemudian Zevana hanya mengangguk dengan pasti, dan mereka kembali melanjutkan aktivitas makan mereka.

Dan di tempat lain…

Lexi terus saja menatap layar ponselnya, baru kali ini dirinya diperlakukan seperti itu oleh seorang wanita, dan wanita itu adalah Zevana.

“ Sangat menarik, Zevana, aku akan mendapatkanmu, bagaimanapun caranya. “ Gumamnya sambil tersenyum menyeringai.

*****

Zraaaaassshhhhhhh…..

Jdarrrrrr…..

Hujan turun dengan begitu derasnya, suara petir dan kilat bergantian menyambar. Zevana yang baru saja selesai mandi itu langsung menutup jendela kamarnya.

“ Menyeramkan. “ Gumamnya sambil menutup jendela kamarnya.

Lalu Zevana membaringkan tubuhnya di atas ranjang besar miliknya, hari ini cukup melelahkan baginya, dan ia juga sedikit senang karena bisa makan berdua dengan Febian sebelum Febian mengantarnya pulang tadi.

Zevana meraih ponselnya, lalu ia membuka percakapan pesan antaranya dan juga Febian, Zevana melihat kembali isi percakapan mereka dalam pesan sampai Zevana senyum-senyum sendiri karena malu dengan percakapan canggung mereka saat bertukar pesan.

Dan saat ia sedang membaca kembali satu persatu pesan teks antara dirinya dan juga Febian, tiba-tiba saja ponselnya bergetar.

Zevana langsung terduduk dan kemudian ia dengan segera mengangkat panggilan telfon tersebut.

‘ Iya kak? ‘ 

‘ Kamu belum tidur kan? ‘ 

‘ Belum kak, ada apa? ‘ 

‘ Tidak, aku cuma kangen. Pengen denger suara kamu. ‘ 

[ Zevana menahan nafasnya lalu ia tersenyum sambil menggigit sarung bantal yang sedang dipegangnya. ]

‘ Kan tadi kita baru ketemu. ‘

‘ Kurang lama, aku masih belum puas, mungkin kalau kamu jadi istriku aku baru akan merasa puas. ‘ 

‘ Pftttttt…’ [ Zevana menahan tawanya]

‘ Kenapa Ze? Kamu tertawa? ‘

‘ Tidak kak, aku hanya belum bisa membayangkannya saja, apalagi kalau sampai aku menikah di usia ini. ‘ 

‘ Kalau kamu mau ya bisa saja besok aku langsung melamarmu. ‘ 

‘ Ah…ha..ha..tidak-tidak, aku belum siap kak…’ 

‘ Padahal kalau kamu udah siap, malam ini juga tidak apa-apa lho kita bisa langsung menikah. ‘ 

‘ Kak Bian? ‘ 

‘ Hahaha…aku cuma bercanda Ze, jangan terlalu serius ah. ‘ 

Dan mereka berbicara melalui telfon sampai Ze tertidur, saat Febian tahu jika Zevana sudah tidak menjawabnya dan sudah terdengar begitu hening, Febian pun langsung mematikan panggilan telfonnya.

‘ Ze? Kamu sudah tidur? Mimpi indah ya Ze, sayangku…’ 

Dan Zevana pun tenggelam dalam mimpi indahnya, ia bahkan tertidur dengan sangat lelap. Suara hujan juga semakin membuatnya nyenyak sampai tidak terasa hari sudah mulai pagi.

Terik matahari mulai masuk ke dalam kamar Zevana melewati sela-sela tirai jendelanya. Zevana menggeliat dan kemudian ia membuka sebelah matanya dengan menyipit dan ia baru tersadar jika hari sudah pagi.

Zevana bangun terduduk lalu yang pertama di carinya saat terbangun adalah ponselnya, karena semalam ia sedang bertelfonan dengan Febian, Zevana lupa kalau dirinya tertidur dan panggilan sudah berakhir dari semalam.

“ Ah, ternyata sudah mati…” Gumamnya sambil menatap layar ponselnya.

Dan saat Zevana ingin meletakkan ponselnya kembali, tiba-tiba saja ada notifikasi pesan yang masuk, Zevana pun segera membukanya.

{ Kak Bian}

{ Pagi sayang ku…tidurmu nyenyak kan? Jangan lupa sarapan ya, dandan yang cantik sebelum pergi sekolah, eh…jangan cantik-cantik deh, nanti kalau kamu terlalu cantik ada yang naksir lagi…jangan, kamu cuma punya aku, dandan untuk aku aja ya. Nanti aku jemput. } 

Zevana tersipu malu setelah membaca pesan dari Febian, senyumannya bahkan tidak pudar sedikitpun saat membaca isi pesan dari Febian.

{ Pagi kak…iya, kak Bian juga jangan lupa sarapan, aku tunggu jemputan tampanku. } 

“ Pfffttttt”

Zevana merasa aneh dengan pesan yang ia kirim ke Febian, dan saat ia ingin menghapus pesan itu, ternyata Febian sudah membacanya, Zevana pun hanya bisa kembali berguling-guling di atas ranjang besar miliknya.

“ Ahkkkk…aku malu…malu…apa sih? Malu banget…” Pekiknya masih dengan tubuh yang menggeliat di atas ranjang besar nya.

*****

Zevana langsung masuk ke dalam mobil Febian dengan raut wajah yang masih tampak malu-malu karena ia masih memikirkan isi pesan yang ia kirim ke Febian pagi tadi.

Sementara Febian, ia begitu serius menatap ke arah Zevana yang terlihat sudah sangat cantik pagi ini, dengan rambut yang digerai dan juga bando berwarna merah muda, Zevana semakin terlihat manis.

“ Cantiknya pacarnya aku. “ Puji Febian masih dengan tatapan penuh artinya.

Zevana terpaku, ia menjadi salah tingkah saat mendengar pujian yang dilontarkan Febian. Lalu kemudian Zevana pun mencoba untuk membalas perkataan Febian.

“ Kak Bian juga tampan…pacarnya aku. “  Ucapnya dengan penuh keberanian.

Setelah mengatakan kalimat seperti itu, tubuh Zevana seperti merinding karena ia bukan hanya malu, tapi juga merasa aneh dengan apa yang baru saja dikatakannya.

Zevana langsung memalingkan wajahnya dan kemudian memejamkan kedua matanya, ia benar-benar sangat malu untuk melihat ke arah Febian saat ini.

Sementara Febian, ia hanya bisa tersenyum gemas melihat tingkah manis kekasihnya itu.

“ Manis sekali…” Ucapnya sambil mengusap-usap kepala Zevana.

Lalu Febian pun melajukan mobilnya menuju sekolah Zevana.

*****

Zevana berjalan di koridor sekolahnya sambil sesekali memegangi wajahnya yang masih terasa panas karena menahan rasa malu saat berada di dalam mobil Febian tadi.

Zevana yang terus saja memegangi kedua pipinya itu tidak sadar jika dari kejauhan sudah ada sepasang mata yang mengawasinya.

Dan saat tubuh Zevana dan tubuh sepasang mata yang mengawasinya itu sudah mendekat, tanpa sadar mata Zevana terpejam lalu.

Brughhhh!!

Zevana menabrak tubuh tinggi yang sudah berada di hadapannya, tubuh pemilik sepasang mata yang sedang mengawasi Zevana itu sengaja berdiri tepat di hadapan Zevana, sehingga Zevana yang tidak menyadarinya itu tidak sengaja menabraknya.

“ Maaf…” Ucap Zevana lalu kemudian ia mendongak dan melihat siapa pria yang sudah di tabraknya itu.

“ Zayn??”

Ternyata sepasang mata yang terus mengawasi Zevana itu adalah milik Zayn, selama semalaman Zayn sama sekali tidak bisa tidur sampai dia memutuskan untuk berangkat sekolah pagi-pagi sekali. Zayn juga sudah mencoba untuk tidur saat berada di dalam kelasnya tadi, namun dia juga tidak bisa tidur.

Perasaan Zayn menjadi sangat tidak karuan setelah mengetahui hubungan antara Zevana dan juga Febian, ia merasa terusik dan terganggu dengan hubungan antara keduanya, lalu kini Zayn memutuskan untuk kembali mencoba merebut hati Zevana yang kini sudah menjadi milik Febian.

1
Goresan_Pena421
semangat ya Thor.
Mila Arida: terimakasih ya 🙏💪
total 1 replies
Goresan_Pena421
apalagi yang disukain anak populer 😊
Goresan_Pena421
nah apa lagi ada yang taksir ya menurut aku si berubah penampilan gak masalah.
Goresan_Pena421
hemm ga masalah si mau bagaimana penampilan nya tapi kan kalau penampilan nya di rawat di tata terus berprestasi itu udh poin plus😊
Goresan_Pena421
murid berprestasi 💪 keren baru baca udah di sambut sama tokoh keren kaya gini.
Himura Kenshin
thor, bisa bikin sekuelnya? Pengen baca terus nih!
Mila Arida: maksudnya gimana? maaf ya masih pemula soalnya...
total 1 replies
My sói
Menghibur banget!
Mila Arida: makasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!