Kembali Ke Masa Lalu

Ciara terkejut dengan ucapan makhluk kecil itu, dan Ciara juga nampak bingung, karna di kehidupan masa lalu Ciara tak mempunyai ruang ajaib ini.

" Kenapa aku menjadi orang yang terpilih?" Ciara tak kuasa menahan pertanyaan nya dalam hati.

" Ini balasan untuk Tuan, karna di masa lalu begitu banyak kebaikan yang telah Tuan perbuat, dan ini juga adalah imbalan karna di masa lalu Tuan begitu menderita" mahkluk kecil itu menjelaskan dengan sabar pada Ciara.

"Begitu ya.. lalu aku harus memanggil mu apa?" Ciara bingung jika harus mengobrol dengan seseorang tanpa tau namanya.

" Aku belum memiliki nama, " mahkluk itu tampak sedih.

"Kenapa? katanya usiamu sudah ribuan tahun, tapi kenapa kamu tak punya nama?" Tentu saja jawaban mahkluk itu membuat Ciara heran.

"Karna setiap mahkluk penunggu ruang ajaib, akan di berikan nama oleh Tuan nya, jadi... apakah Tuan akan memberikan nama untuk ku? mahkluk itu begitu berharap agar Ciara memberikan nya nama.

"Seperti itu ya?.. kau itu tampak kecil dan menggerakkan, kau juga sangat pintar, tapi kau juga seperti nya adalah seorang naga, emmm.. siapa ya namamu? emmm... Ciko saja, habis nya kau sangat menggemaskan.. bagaimana apakah kau setuju" Ciara tentu saja tak bisa mengambil keputusan sendiri.

"Tentu aku setuju, apapun nama ku selagi Tuan yang memberikan nya aku akan merasa senang" Ciko nampak begitu bahagia karna akhirnya dia memperoleh nama.

"Lalu.. rumah kecil itu rumah siapa?" Ciara penasaran pada apa yang ada di setiap ruang ajaib itu.

"Itu rumah anda Tuan" Ciko membawa Ciara masuk. ke rumah kecil itu.

"Kenapa rumah nya kecil sekali?" Ciara heran, halaman nya luas tampan batas tapi kenapa rumah nya sekecil ini.

"Rumah ini akan membesar dengan sendiri nya, tapi dengan sarat!! Tuan harus menambah kekuatan Tuan" Ciko menjelaskannya semua yang bersangkutan dengan ruang ajaib ini.

"Kekuatan.. jadi menurut mu aku bisa menjadi ahli bela diri?" Ciara tau diri ya bukan lah ahli bela diri, karna sedati kecil energi dalam tubuh nya telah terkunci.

"Bisa Tuan, selagi energi dalam tubuh Tuan di buka, maka Tuan akan menjadi ahli bela diri yang sangat hebat" Ciko tau bahwa energi dalam tubuh Tuan nya itu telah di kunci seseorang.

"Bagaimana cara membukanya? selama ini aku dan orang tua ku selalu berusaha membuktikan nya, tapi selalu saja gagal" Ciara menceritakan berbagai upaya untuk membuka energi nya yang terkunci namun selalu saja gagal.

"Itu karna di tubuh Tuan ada racun yang bersarang, Tuan harus membuang racun itu dulu baru energi Tuan akan bisa di buka, " Ciko melihat tubuh Tuan nya yang sangat di tumpuki oleh racun.

"Racun!!" Ciara tak percaya dengan ucapan Ciko.

"Benar Tuan racun, anda di racuni semenjak anda masih dalam kandungan, untung saja Ibu Tuan adalah seorang ahli, jadi dampak nya tidak terlalu buruk untuk Tuan dan dirinya" jika yang terkena racun itu orang biasa, sudah dapat di pastikan dua-duanya akan meninggal.

"Astaga.. separah itu? sebenarnya siapa yang telah tega meracuni aku dan Ibu ku?" Ciara begitu terkejut dengan ucapan Ciko.

"Untuk itu aku asih harus menyelidikinya, namun untuk sekarang lebih baik Tuan bersihkan dulu racun yang ada di dalam tubuh Tuan" Ciko tak ingin Tuan nya membuang waktu karna itu akan berdampak buruk untuk Tuan nya itu.

"Dengan cara apa aku menghilangkan racun itu?" Ciara tak tau bagaimana caranya, karna dia tak mempunyai pengetahuan tentang pengobatan.

"Tuan minumlah air ajaib itu, dan Tuan juga harus bermeditasi disini selama tiga hati" Ciko memberitahu kan cara membuka energi Ciara juga membuang racun yang bersarang di dalam tubuh Ciara.

"Tiga hari... itu terlalu lama bagaimana jika orang-orang di luar sana mencari ku?" Ciara tau bibi dan adik nya yang sok baik itu pasti akan mencari nya.

"Tenang lah Tuan.. perbedaan waktu di ruang ajaib dan di alam luar.. perbedaan nya sangat jauh, satu hari disini berarti satu jam disana, " perbedaan waktu nya begitu jauh ternyata.

"Kenapa bisa begitu?"Ciara bertanya merasa heran dengan waktu yang begitu jauh berbeda.

"Alasan tepat nya saya tidak tau, tapi itu justru baik bukan buat Tuan, Tuan bisa dengan leluasa berlatih disini, " jawaban Ciko ada benar nya, dengan begini Ciara bisa dengan leluasa untuk bermeditasi.

"Oke baiklah.. jadi bisa kah kita mulai sekarang juga?" Ciara begitu bersemangat karna yang di katakan Ciko itu ada benar nya juga.

"Bisa Tuan.. Tuan ikutlah Tuan duduk lah di atas batu di tengah-tengah air terjun ajaib itu, tapi sebelum itu Tuan harus meminum air dari atas air terjun terlebih dahulu, " Ciko mem bingbing Ciara agar dia tidak salah mengambil tindakan.

Ciara mengikuti semua yang di katakan Ciko, karna Ciara juga takut melakukan kesalahan yang akhirnya hanya akan membuat Ciara merasa menyesal.

…………………………………………

"Suami ku.. batu ini.. batu ini bersinar, apakah Putri kita bisa di pertemukan dengan cincin itu?" tanya sang istri dengan sangat gembira.

"Seperti nya dia menemukan nya istri ku, buktinya batu giok di kalung mu bersinar" sang suami juga sama gembira nya dengan sang istri.

"Tapi.. tapi. bagaimana jika cincin itu di temukan orang lain?" sang istri takut cincin itu di miliki orang lain.

"Penunggu di cincin itu hanya akan bangun jika pemilik yang terpilih bersamanya, dan Putri kita adalah orang yang terpilih itu, maka.. sudah dapat di pastikan, bahwa Putri kita telah menemukan cincin itu" sang suami benar-benar bahagia karna kini Putri nya akan ada yang melindungi.

"Benar kah? jika seperti itu aku tak akan terlalu khawatir lagi, karna Putri kita akan selalu ada yang menjaganya, " sang istri merasa beban nya sedikit berkurang, karna dia tau di cincin itu ada satu mahkluk penunggu yang berkekuatan besar.

"Maka dari itu kita di sini tak boleh membuang waktu, kita harus cepat-cepat memulihkan kekuatan kita, agar kita bisa segera berkumpul kembali dengan Putri kita" sang suami mengajak istri nya itu untuk fokus ke penyembuhan kekuatan mereka, agar mereka segera bisa terbebas dari tempat ini.

"Kau benar suami ku.. kita harus segera pulih, kita harus segera membangkitkan kekuatan kita, agar kita bisa keluar dari tempat ini dan kembali kepada Putri kita.. tentu nya kita akan membalas perbuatan mereka yang membuat kita seperti ini" sang istri sudah merasa tak sabar untuk terlepas dari tempat ini, dia juga ingin segera membalas semua perlakuan jahat orang-orang itu.

Yah.... Bersambung.