NovelToon NovelToon
Bahagia Untuk Kanaya

Bahagia Untuk Kanaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Mengubah Takdir / Keluarga
Popularitas:13.6k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Kisah seorang gadis bernama Kanaya, yang baru mengetahui jika dirinya bukanlah anak kandung di keluarga nya saat umurnya yang ke- 13 tahun, kehadiran Aria-- sang anak kandung telah memporak-porandakan segalanya yang ia anggap rumah. Bisakah ia mendapatkan kebahagiaannya kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BUK- 29 : Alasan perubahan sikap Areksa

Areksa tiba- tiba menghentikan mobilnya di sebuah mall. "Turun."

"Ngapain kak? "

"Makan. Kamu belum makan siang kan? "

Kanaya hanya menurut, Areksa keluar lebih dulu lalu di susul dengannya yang juga keluar. Saat ini Kanaya masih memakai seragam sekolah dengan tas di pundaknya, sementara areksa berpenampilan rapi dengan kemeja putih dan jam tangan mahal. Perbedaan yang begitu mencolok dari penampilan mereka membuat Kanaya sedikit tidak nyaman, di tambah beberapa pasang mata melirik ke arah mereka, tidak seperti di sekolah tadi nampaknya Kanaya mulai sedikit risih dengan apa yang menjadi penilaian mereka namun dengan cepat ia berusaha mengesampingkan itu semua.

"Ayo! " suara berat areksa memecah lamunan Kanaya. Tidak seperti saat mereka pertama kali datang ke rumah ketika areksa meninggalkan Kanaya di belakangnya begitu saja, saat ini pria itu berusaha menyamakan langkahnya dengan Kanaya, membuat mereka berjalan sejajar seolah-olah begitu menghargai setiap detik mereka bersama.

Begitu mereka masuk ke dalam mall terbesar di kota itu, Areksa langsung mengajak Kanaya ke sebuah restoran Sushi. Kanaya terkejut, matanya menatap Areksa tak percaya.

Tidak, ini pasti hanya kebetulan, pikir nya dalam hati.

Kanaya hanya mengikuti langkah Areksa, masih dengan pikiran yang kalut. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini semua hanyalah sebuah kebetulan. Bahwa Areksa tidak mungkin mengingat hal- hal kecil tentang nya.

Setelah masuk ke dalam, mereka akhirnya duduk di sebuah meja di sudut paling ujung dekat dengan sebuah lukisan antik. Areksa mengambil buku menu dan meletakkannya di depan Kanaya. "pilih apa saja yang kamu mau. "

Kanaya membuka mulut nya ragu- ragu. "Aku... pesan yang biasa saja. "

Areksa tidak menggubris. Ia langsung memanggil pelayan tanpa melihat menu. "Sushi salmon, tuna, sama udang. Tiga porsi. Sashimi salmon satu, sama es teh manis dua. "

Kanaya terkejut. Matanya membulat tak percaya. Areksa memesan semua makanan kesukaannya tanpa perlu bertanya. Bukan hanya itu, Areksa juga memesan sashimi salmon, yang merupakan makanan yang ia suka, dan es teh manis, minuman favoritnya.

"Maaf, tuan, ada lagi? " tanya pelayan.

Areksa mengangguk. "tolong jangan pakai Wasabi. "

Ucapan Areksa membuat Kanaya semakin terkejut. Ia menatap kakaknya dengan tatapan tak percaya. Wasabi adalah satu-satunya hal yang tidak ia suka dari sushi. Dan Areksa tahu itu.

"Kak..." Kanaya berbisik, suaranya bergetar. "Kenapa... Kakak tahu semua ini?"

Areksa menoleh, menatapnya dengan lembut. "Tentu saja Kakak tahu. Kamu pikir Kakak sudah lupa?"

Hati Kanaya mencelos. Ia tidak bisa menahan air matanya. Selama ini, ia selalu berpikir ketika putri keluarga arkatama yang asli muncul, maka dirinya bukanlah bagian keluarga itu lagi, selama ia selalu berpikir jika dirinya di buang ketika Aria datang ke kehidupan mereka, apalagi melihat bagaimana areksa yang begitu memanjakan Aria, Kanaya berpikir bahwa areksa tidak pernah perduli lagi padanya.

Ia selalu merasa sendirian, tetapi semua yang dilakukan Areksa hari ini, membuktikan hal yang sebaliknya.

"Kak... kenapa Kakak tiba-tiba baik begini?" tanya Kanaya, suaranya bergetar.

Areksa tidak menjawab. Ia hanya menatap Kanaya, lalu menghela napas. Pikirannya melayang pada malam sebelumnya, saat ia tidak sengaja menemukan buku harian Kanaya.

Flashback on.

Malam itu Areksa melewati kamar Kanaya yang terbuka setengah, memperlihatkan Kanaya yang ternyata tertidur di atas meja belajar, bersandar di tumpukan buku tebal.

Areksa menghentikan langkahnya. Ia menatap adiknya yang begitu rapuh dalam tidur. Rambutnya sedikit acak- acakan, kacamata masih bertengger di hidungnya. Rasa lelah yang ia rasakan sirna seketika, tergantikan oleh rasa penasaran yang aneh. Sudah lama ia tidak melihat Kanaya, apalagi dalam keadaan seperti ini. Ia menghela nafas dan memutuskan untuk masuk.

Kakinya melangkah perlahan ke dalam kamar. Ruangan itu terlihat rapi, namun penuh dengan buku-buku pelajaran. Di samping tangan Kanaya, tergeletak sebuah buku kecil dengan sampul kusam. Areksa membungkuk, hendak membenarkan posisi Kanaya agar bisa tidur di kasur. Saat itulah, matanya tak sengaja menangkap tulisan tangan rapi di sampul buku yang tergeletak di samping tangan Kanaya: Diary Kanaya Ivanka.

Areksa tertegun. Ia mengambil buku itu. Awalnya, ia berniat untuk segera mengembalikannya, tidak mau melanggar privasi adiknya. Namun, sebuah kalimat yang terpampang di halaman yang terbuka menghentikannya. Kalimat itu ditulis dengan tebal, seolah sang penulis ingin menegaskan perasaannya.

.... Aku benci harus hidup seperti ini. Aku lelah dengan semua ini.

Rasa penasaran menguasai Areksa. Dengan hati- hati ia membalik beberapa halaman. Tangannya bergetar saat membaca setiap kata yang tertulis di sana.

17 September 20XX

Hari ini aku akhirnya harus tinggal dipanti asuhan, katanya sebagai bentuk hukuman untuk mendisiplinkan ku karena telah mendorong Aria dari tangga. Padahal aku sama sekali tak pernah mendorong nya.

Tapi... kata kak Reksa aku hanyalah orang asing yang menumpang di sini, bagaimana mereka akan mempercayai ku?

Mereka bilang panti asuhan adalah rumah ku yang sebenarnya, pasti aku akan betah di sini, maka aku mempercayai nya.

Aku juga berdoa semoga Aria baik- baik saja, meskipun dia yang lebih dulu mengajak ku berdebat hingga terjatuh sendiri dari tangga, tapi aku tak ingin dia kenapa- napa.

14 Januari 20XX. Hari ini Tia memakai baju ku lagi, aku hampir kehabisan baju untuk ku pakai sehari- hari, boneka teddy bear ku juga tidak ada di kasur, padahal itu adalah pemberian dari kak Reksa. Tidak apa- apa jika mereka mengambil baju dan barang- barang ku, asal jangan boneka itu.

17 Agustus 20XX. Lagi- lagi bibi Ratna tidak mempercayai ucapan ku, sekeras apapun aku membela diri rasanya percuma, bibi Ratna hanya mendengarkan anak panti yang lebih lama dari ku. Hari ini hukumannya aku harus mencuci semua sepatu anak- anak panti, tangan ku sampai kebas dan lecet.

Tuhan, sampai kapan penderitaan ini terjadi?

Air mata Areksa jatuh. Hatinya hancur berkeping-keping, kata demi kata yang ia baca seperti sebilah pisau yang menyayat- nyayat hatinya. Selama ini, ia selalu mengira Kanaya baik-baik saja, ia terlalu fokus pada Aria, tanpa sadar ia telah mengabaikan Kanaya.

Hingga pada lembar terakhir buku itu, di mana seperti nya itu di tulis baru- baru ini, mata Areksa terbelalak membacanya.

2 juni 20XX. hari ini Pak Guntur bilang akan ada lomba. Beasiswa full sampai S2. Itu... jalanku. Jalanku untuk keluar dari neraka ini. Aku muak. Aku lelah dengan semua ini. Aku akan berjuang untuk beasiswaku, dan setelah itu aku akan bebas. Aku tidak akan pernah kembali ke rumah Arkatama.

Areksa merasakan hatinya di remat dengan kuat. Kanaya sampai berpikir untuk kabur dari rumah ini, Areksa sama sekali tak menduga ini. Rasa bersalah yang semakin besar seolah-olah menggerogoti hatinya, rasa sesal itu begitu besar hingga dia tidak bisa menahan nya.

Areksa perlahan meletakkan kembali buku harian Kanaya, lalu mematikan lampu kamar. Ia berdiri di sana untuk beberapa saat, menatap wajah Kanaya yang tenang dalam tidur. Ia merasa gagal sebagai seorang kakak. Ia telah mengabaikan adiknya, membiarkan adiknya menderita sendirian. Sejak saat itu, Areksa berjanji pada dirinya sendiri. Ia akan memperbaiki semuanya. Ia tidak akan membiarkan Kanaya pergi. Ia akan menjadi kakak yang selalu ada untuk Kanaya, seperti dulu.

Flashback off.

Areksa tersenyum, menatap Kanaya yang kini sedang meminum es teh manis nya. Ia akan memperbaiki semuanya, ia tidak akan lagi membiarkan Kanaya merasa sendirian, ini adalah janjinya pada dirinya sendiri.

1
Herlina Susanty
lanjut thor smgt 💪💪
Makhfuz Zaelanì
nunggunya lama banget eh cuma 1 bab😡
Kusii Yaati
ya kan sudah ku Dugong 😏... terus Kanaya anak siapa Thor
Dancingpoem: di tunggu yaa lanjutannya
total 1 replies
Kusii Yaati
jangan jangan aria anak hasil selingkuhan Abimana dengan wanita lain 🤔
Makhfuz Zaelanì
seru thor banyakin up nya tambahin donk.. 😍
Dancingpoem: okeee di tunggu yaww/Scream//Scream/
total 1 replies
Kusii Yaati
benar benar harus stok kesabaran extra nih 😤
Kusii Yaati
di jemput paksa setelah itu di jadikan pembantu di rumah itu, sama aja boong 😤... semoga cerita ini nggak bikin menguras emosi 😩
Kusii Yaati
mampir Thor 😁
nonoyy
hmmm ternyata aria berkerja sama dgn ratna
penasaran rahasia besar ayah ny.. wkwk
Saja Endah
ia lebih baik pergi daripada terus menerus di sudutkan dan nggak diinginkan
Fathur Rosi
bagus
Kavina
Kepedean bgt aria, ending nya malu kan 🤭
Fathur Rosi
up Thor....... lagi
Dancingpoem: di tunggu ya
total 1 replies
nonoyy
baca buku harian kanaya ikut nyesek
semoga kebahagiaan menyertai mu nay
Wulan Sari
wah ceritanya bagus banget mengenai seorang anak yg ingin maju dan cerdas cip 👍 semangat Thor 💪 salam sehat selalu ya ❤️🙂🙏
Sribundanya Gifran
lanjut
Keyraaleyababy Keyraaleya
lanjut dong thoor bagus ceritanya
Aiyaa writer
Keren
Dancingpoem
❤❤❤❤❤
nonoyy
astaga keluar dari mulut singa, masuk ke mulut buaya sunguh malang nasibmu naya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!