Usia ku baru 10 tahun, aku melihat ibu ku pergi dengan sebuah koper di seretnya ayah ku diam saja melihat ibu ku pergi tidak menahan nya...
Sejak kepergian ibu ku ayah ku menikah lagi dengan wanita yang lebih muda dari ibu ku... wanita itu sangat baik dan menyayangi ku... sejak saat itu aku memanggilnya mama...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29...
Hari pun berganti sudah 3 hari mami Sintia tinggal di rumah Devan selama tiga hari Sandra tidur di kamar Devan di sebuah sofa kecil tubuhnya terasa sakit apalagi kondisinya yang lagi sudah masuk 4 bulan dan putri sudah masuk 9 bulan bayi itu sangat aktif.
"Nanti jam dua ada baby sister untuk Putri." ucap mami Sintia saat mereka lagi sarapan pagi.
"Mami..." ucap Devano.
"Mami tidak mau ada penolakan kalau tidak Putri tinggal bersama papi nya di Australia." ucap mami Sintia.
"Sandra lagi hamil... Mami tidak mau Sandra kecapean..." ucap mami Sintia.
"Mi aku tidak apa apa..." ucap Sandra...
Mami Sintia tidak peduli dengan ucapan Sandra dan Vano sarapan selesai mami Sintia pergi ke kamarnya karena hari ini mami Sintia akan menjemput papi Bagas di bandara...Sandra merapikan meja makan.
"Kamu bicara apa sama mami.?" ucap Vano mencengkram lengan Sandra.
"Sakit tuan...lepas tuan aku tidak bicara apa pun sama mami." ucap Sandra.
"Wanita seperti kamu memang tidak pantas di baikin jangan harap aku akan mengakuin anak di dalam perut mu aku yakin dia bukan anak ku." ucap Vano melepaskan cengkraman nya dan pergi meninggalkan Sandra.
Sandra hanya diam di tempat menatap Vano yang pergi dengan emosi, selama ini Vano mengira Sandra tidur banyak pria seperti wanita murahan... Mbo Nunung yang mendengar ucapan Vano sambil menggendong Putri.
"Non..." ucap Mbo Nunung.
"Mbo... Putri rewel ya.?" ucap Sandra berbalik badan setelah menghapus air mata nya dan memasang wajah senyumnya seakan tidak terjadi apa apa...
"Tidak non... Apa non baik baik saja.?" ucap Mbo Nunung.
"Iy mbo, apa yang mbo lihat di sini jangan kasih tahu mami ya." ucap Sandra...
Sandra mengambil Putri dari gendongan mbo Nunung... Saat Sandra mau ke kamar mami Sintia keluar dan pamit untuk pulang kerumahnya langsung Angel sudah lebih duluan kembali ke rumah.
"Non... Di luar ada baby sister nya nona Putri." ucap Mbo Nunung.
"Oh iya mbo tunggu sebentar." ucap Sandra.
Sandra turun ke bawah menemui baby sister Putri sepertinya usia nya sudah berumur sekitar 36 tahun Sandra mendekat ke baby sister bernama Yani... Dengan rahma Sandra mempersilakan Yani masuk ke dalam.
"Mba, kenalkan saya Sandra." ucap Sandra Rahma.
"Saya Yani Bu..." ucap Yani.
"Panggil saya Sandra saja sepertinya anda lebih tua dari saya." ucap Sandra sopan dan Rahma pada Yani karena Sandra merasa posisi nya sama.
"Non Sandra." ucap Yani.
Sandra hanya tersenyum saja dia tidak tahu lagi semua pelayan memanggilnya non padahal posisi nya sama dia statusnya saja istri Devano tapi sikap Vano padanya seakan Sandra hanya seorang wanita murahan.
"Kamu hanya masak untuk makan Putri dan Putri tidak ada alergi." ucap Sandra.
"Iya non..." ucap mba Yeni...
Sandra berkenalan dan bertanya usia anak umur dan mba Yeni bercerita tempat tinggal karena Sandra ingin Putri aman dan tepat di jaga oleh siapa bila suatu saat dia melahirkan meninggalkan Putri sama mba Yeni akan lega...
"Kamu siapa.?" tanya Vano baru pulang.
"Saya Yani tuan..." ucap Yani.
Vano mengibaskan tangannya menyuruh mba Yani pergi dari hadapannya... Sandra sudah berada di kamarnya bersama Putri saat Vano mau masuk kamar Vano mendengar tawa Putri dari kamar Sandra.
Bersambung...