NovelToon NovelToon
SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Playboy / Cinta Terlarang / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Tamat
Popularitas:41.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Apa-apaan nih!" Sandra berkacak pinggang. Melihat selembar cek dilempar ke arahnya, seketika Sandra yang masih berbalut selimut, bangkit dan menghampiri Pria dihadapannya dan, PLAK! "Kamu!" "Bangsat! Lo pikir setelah Perkutut Lo Muntah di dalem, terus Lo bisa bayar Gue, gitu?" "Ya terus, Lo mau Gue nikahin? Ngarep!" "Cuih! Ngaca Brother! Lo itu gak ada apa-apanya!" "Yakin?" "Yakinlah!" "Terus semalam yang minta lagi siapa?" "Enak aja! Yang ada Lo tuh yang ketagihan Apem Gue!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Sandra memejamkan matanya perlahan saat tangan terapis mulai mengusap lembut punggungnya. Sudah lama ia tak merasakan sentuhan penuh perhatian seperti ini.

Sejak dinyatakan positif hamil, terutama di trimester pertama, tubuhnya kerap terasa lelah tanpa alasan jelas.

Meski kehamilannya berjalan lancar tanpa keluhan berarti, rasa lelah itu seolah menjadi pengingat bahwa dirinya kini membawa kehidupan baru di dalam rahimnya.

Napasnya tersengal halus ketika pijatan berpindah ke bahu, menuntunnya ke relaksasi yang sangat dibutuhkannya saat ini.

Sandra tahu, momen seperti ini adalah hadiah kecil bagi dirinya yang tengah berjuang menjaga keseimbangan antara rasa lelah dan kebahagiaan menjadi calon ibu.

"Silahkan Mbak, wedang jahenya dinikmati selagi hangat."

Salah seorang terapis yang tengah memijat kaki Sandra menawarkan minuman hangat yang memang biasa dinikmati setiap pengunjung yang melakukan treatment.

Sandra mengambil cangkir, kepulan uap wedang jahe menyeruak indera penciuman Sandra.

Perlahan, Sandra menyesap sedikit demi sedikit. Hangat mengalir tenggorokan Sandra menambah relaksasi saat menerima pijitan dititik yang berhasil menambah rasa nyaman.

"Kalau pijatannya terlalu keras, bilang aja Mbak,"

"Enggak kok, segini cukup. Enak."

Sandra memejamkan mata, rasanya damai sekali. Sesekali memanjakan diri dan santai dengan rehat menikmati pijatan tidak salah kan.

Apalagi sudah izin Suami dan Opa saat akan pergi kesini. Bahkan sempat mau diantar tapi Sandra memilih pergi drngan mobil saja. Nyetir sendiri, melepas rindu. Karena selama ini Revano melarangnya. Tapi Sandra janji akan baik-baik saja dan Ia butuh Me Time.

Ponsel Sandra berdering, Ia izin mengangkat telepon duli sambil pijatan tetap diteruskan.

"Sayang, masih disana? Mau Mas jemput saja? Mobil Kami biar anak kantor ya bawa pulang."

"Ya sudah, kalau memang Kamu berubah pikiran, Mas siap kapanpun jemput Kamu."

"See you soon, Darling,"

Sandra tersenyum. Hangat dan manis sekali Suami Kakunya. Tak menyangka Sandra akan memiliki kesempatan merasakan dicintai dan disayangi.

Bahkan tak hanya Revano, Sandra juga memiliki Opa Narendra yang sangat menyayanginya. Padahal belum lama mengenal, tapi Sandra bisa merasakan ketulusan Revano dan Opa Narendra kepadanya.

Dalam lubuk hati Sandra, rasa syukur tak terkira yang Sandra rasakan. Meski semua berawal dari sebuah kesepakatan, tapi nyatanya makin hati, rasa itu tumbuh meski Sandra tahu ini masih terlalu dini.

"Kok Aku, ngantuk banget ya," Perlahan Sandra tak tahu lagi sejak kapan mulai jatuh tertidur.

*

Mendengar suara Istrinya ditelepon, mengurangi rasa khawatir Revano.

"Mungkin hanya rasa khawatir berlebihan saja." Revano bangkit dari kursi kerjanya bergegas menuju ruang meeting karena sudah ditunggu.

Karena terburu-buru, ponsel yang biasa langsung masuk saku pun tak sadar tertinggal diruang kerja.

*

Sandra membuka matanya perlahan, kegelapan menyambutnya dengan dingin yang menusuk tulang. Udara lembab memenuhi ruang sempit di sekelilingnya, membuat napasnya terasa berat. Tangannya dan kakinya terikat kuat pada kursi kayu kasar, kabel tis yang melingkar erat mengekang pergerakannya tanpa ampun. Jantungnya berdegup kencang saat ia mencoba mengingat bagaimana bisa berada dalam keadaan ini. Sensasi ketakutan mulai merayapi pikirannya, namun matanya terus menyapu ruangan, mencari secercah harapan atau petunjuk dari kegelapan yang pekat.

"Aku dimana? Tadi masih di tempat treatment. Bagaimana bisa Aku disini? Apa Aku di culik?"

Sandra berusaha melepaskan diri, namun kabel tis yang mengikatnya dengan erat justru semakin menyakiti tangan dan kaki Sandra saat Sandra berusaha meloloskan diri.

"Tolong! Siapa pun yang ada tolong! Saya sedang hamil!"

Sandra sadar. Kini dirinya dalam bahaya. Entah bagaimana caranya, Ia bisa berada di tempat gelap, lembab dan kotor begini.

"Hai Angel! Gimana? Kaget?"

"Oh jadi ini ulah Lo anak Dajjal! Lepasin Gue gak! Lo gak akan bisa selamat apalagi ada Vano dan yang lain, Mereka bakal tahu kalo Lo udah nyulik Gue Setan!"

"Suit! Lo gak usah marah-marah. Gak takut kandungan Lo kenapa-kenapa? Mau keguguran?"

"Brengsek Lo Andri! Lo jangan pernah berani ngancem Gue apalagi bawa-bawa anak dalam perut Gue! Kalo Lo nekat, Lo sendiri yang bakal nyesel"

"Ih, takut! Lo pikir, Gue takut? Gak! Lebih baik sekarang cepet Lo tanda tangani ini"

"Cuih! Gak sudi Gue kasih harta Papa ke Lo!"

"Banyak Bacot! Plak!"

"Yasmin! Lo gila! Dia bisa keguguran!"

Andri panik, tak diduga Yasmin yang sudah ditutupi emosi melihat adu argumen antara Andri dengan Sandra membuat Yasmin naik pitam.

Yasmin menampar wajah Sandra dan menendang perut Sandra hingga Sandra jatuh tersungkur dengan kursi menimpanya.

Dalam sisa kesadarannya Sandra masih bisa mendengar dan melihat pertengkaran antara Andri dengan Yasmin sebelum Sandra jatuh tak sadarkan diri.

*

"Pokoknya, Lo beresin Dia! Gue gak mau tahu! Terserah Lo! Tapi Gue mau Lo bunuh anak yang ada dalam kandungannya! Dia gak boleh punya anak dari Revano!"

"Lo gila hah! Gue bisa balik lagi kepenjara kalo bunuh Dia! Gue cuma minta harta Gue balik! Dan Lo bisa gugurin kandungan Lo sendiri kan! Terserah!"

"Enak aja! Gue gak mau dia selamat dan Vano balik ke dia dan malah semakin gak mau lepas! Jadi, turutin kata-kata Gue, atau Gue akan bongkar semua rencana busuk Lo!"

"Oh, jadi Lo mau bongkar semua? Oke. Gue juga bakal bongkar siapa dalang dari semuanya! Dan satu lagi, Lo yang culik Sandra, Lo yang nyekap Dia! Lo gak akan bisa lepas dari jerat hukum kalo Gue buka mulut!"

"Diem! Sekarang gimana! Lo pukul dan tendang Dia! Kita harus bawa Dia ke rumah sakit! Dia bisa mati!"

"Itu yang Gue mau!"

*

"Sandra di culik Opa!"

"Apa! Bagaimana bisa Vano!"

"Om sudah lacak! Terakhir kali mobil yang membawa Sandra hilang jejak menuju hutan diperbatasan kota. Dan Om sudah tigaskan anak buah Om menuju kesana. Menyisir setiap wilayah yang ada didekat sana. Memang disana masih banyak lahan hutan kosong dan tak ada penduduk."

Revano menyugar rambutnya kasar. Semua anak buahnya juga sudah dikerahkan untuk mencari keberadaan Sandra.

Namun belum ada titik temu. Revano hampir gila dibuatnya.

"Kalau sampai ini semua ada kaitannya dengan Andri, Aku sendiri yang akan membuatnya membusuk di penjara!"

Opa Narendra tak tinggal diam, semua yang ia miliki Ia kerahkan yang paling utama adalah menemukan Sandra dengan segera dan selamat.

Sayang, Mas pasti akan menemukan Kamu. Kamu baik-baik saja ya.

"Tuan! Kami sudah menemukan titik lokasi dimana keberadaan Nyonya."

"Aku akan kesana sekarang!"

"Om ikut Vano!"

"Selamatkan Sandra Vano!"

"Pasti Opa!"

Opa Narendra berdiri di tepi halaman Mansion dengan wajah penuh kecemasan. Matanya yang mulai keriput tak lepas menatap sosok Revano yang bergegas meninggalkan Mansion dengan semua pengawal yang mengiringinya menuju tempat Sandra yang tengah dalam bahaya.

Hatinya dipenuhi doa-doa lirih agar Sandra, Cucu Menantunya dan Calon Cicitnya itu selamat tanpa kurang suatu apa pun.

Perut Sandra yang mulai membuncit selalu menjadi bayangan dalam pikirannya—sebuah kehidupan baru yang rapuh dan butuh perlindungan ekstra.

Meski tubuhnya renta, semangat Opa Narendra tak pernah surut, ia percaya kekuatan doa dan keberanian Revano akan membawa Mereka pulang dengan selamat.

1
Cicih Sophiana
thor lanjut anak nya Sandra dong...
happy ending... bintang lima dan bunga untuk othor ⭐️🌹😍🌹⭐️
Cicih Sophiana
parah nih Devano masih baby udah di janjian pegang pistol 🤣🤣🤣
Cicih Sophiana
selamat untuk Sandra dan Vano jg untuk opa opanya... semoga kalian semakin bahagia atas kedatangan dua malaikat kecil...
Cicih Sophiana
mantap Sandra mendapatkan cinta dan kasih sayang dari mereka... bahagia nya kamu Sandra mendapat jodoh sultan yg penuh dgn kasih sayang yg melimpah...
darsih
lanjut KA d kehidupan anak2 nya Sandra
darsih
wkwkwkwkwkwk
devano. devano ada2 aja
Radya Arynda
the end,,,,cepet banget
TIARA
Terima kasih untuk semua Readersku. Cerita Mereka selesai sampai sini. Ada karya baru dari Aku. Jangan lupa mampir ya. Salam hangat dan sayang untuk Kalian semua 🥰😘❤️
Rahma Inayah
akhrnya allah ganti ank sandra yg pergi sblm dia lahir ke dunia ..jd baby kembar vano junior nikmat mna yg kau dustakan ..bertambah byk kebahahian opa buyut ,opa armando dan jg opa seno dan jg suami bucin akut vano
Rahma Inayah
sultan ma bebas pingk mkn nsi padang lngs otw ke padanng pake jer pribadi
darsih
launching lagi junior Revano fan Sandra
Radya Arynda
akhirnya dua malaikat udah lahir,,,,kayak nya udah mau end nih
Radya Arynda
semangaaaat💪💪💪💪
Cicih Sophiana
wow klo sultan belanja aja naik jet pribadi kluar negri..
Cicih Sophiana
wah seru nih 4 lelaki keren... yg muda hanya Vano
Cicih Sophiana
novel bagus ini...ceritanya
Cicih Sophiana
karena yg hamil kan Sandra... klo Vana mual nya aja yah
Rahma Inayah
sultan ma bebas
Rahma Inayah
vani lgi ngerasin ngidam yg asrem2 di mata org rp di mata vano bush tetsbt manis dan segar
Radya Arynda
mantap semangaat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!