NovelToon NovelToon
Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Romansa Fantasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Idola sekolah / Gadis nakal
Popularitas:138.8k
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Ratu Maharani, gadis 17 tahun yang terkenal bandel di sekolahnya, dengan keempat sahabatnya menghabiskan waktu bolos sekolah dengan bermain "Truth or Dare" di sebuah kafe. Saat giliran Ratu, ia memilih Dare sebuah ide jahil muncul dari salah satu sahabatnya membuat Ratu mau tidak mau harus melakukan tantangan tersebut.

Mau tahu kisah Ratu selanjutnya? langsung baca aja ya kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Suara pengumuman pramugari yang bertugas menggema lembut di kabin pesawat.

"Para penumpang yang terhormat, mohon kencangkan sabuk pengaman Anda dan pastikan kursi dalam posisi tegak. Pesawat akan segera mendarat. Terima kasih telah terbang bersama kami."

"Ladies and gentleman's, please fasten your seatbelts and make sure your seats are in the upright position. We will be landing shortly. Thank you for flying with us."

Sebagian besar penumpang mulai bersiap, mengemasi barang bawaan dengan serius. Namun, Ratu masih duduk santai di kursinya, asyik dengan musik di earphone-nya, tanpa sedikit pun menunjukkan tanda akan segera bersiap.

Dari suara mesin yang mulai menderu di landasan pacu, pesawat mulai memperlambat kecepatannya lalu berhenti sempurna. Penumpang pun mulai berdiri dan berlalu mengambil barang mereka.

Di ruang kokpit, Nathan yang biasanya tenang dan santai, kini tampak terburu-buru. Ia menoleh ke co-pilot Erland. "Aku duluan ya, Erland?" tanyanya singkat.

Erland tersenyum dan mengangguk, paham dengan maksud sang captain Nathan.

Nathan menghela napas panjang sebelum melewati deretan penumpang yang mulai turun dari pesawat. Matanya cepat menelusuri kabin.

"Dimana Ratu? Apa dia sudah turun?" katanya dalam hati.

Tatapannya menantang saat melihat kursi Ratu yang ternyata sudah kosong. Dengan langkah cepat, Nathan beralih ke arah koridor keluar, mencari sosok Ratu di antara kerumunan para penumpang.

Akhirnya Nathan melihat sosok Ratu yang sudah mulai menjauh melangkah meninggalkan pesawat dan memulai jalan di lorong bandara. Dengan segera, tak membuang waktu Nathan membelah kerumunan penumpang yang mulai keluar dari pesawat, matanya tetap fokus pada Ratu.

"Ratu!" panggil Nathan dengan suara hangat, ada sedikit lega di senyumnya.

Nathan dengan karakter yang pengertian dan lembut kalau bicara dengan Ratu mengunakan bahasa aku kamu, sedangkan Ratu yang terkenal bar-bar ia akan mengunakan bahasa Lo, gue. hanya sekedar informasi biar yang baca gak bingung dengan tulisan author yang terlihat tidak konsisten dalam penulisan kata ganti.

Ratu yang sedang menyandarkan tubuh ke dinding menoleh cepat, alisnya sedikit mengernyit melihat Nathan mendekat.

"Ada apa?" tanyanya singkat, dengan nada agak dingin khas dirinya yang bar-bar.

Nathan melangkah lebih dekat, menatapnya penuh perhatian.

"Kamu, mau ke mana?"

Ratu melempar pandang singkat ke Nathan. "Gue mau ke rumah sakit. Kenapa?"

Nathan menatapnya serius. Nathan menatap Ratu dengan sorot mata yang penuh perhatian tapi tak ingin terkesan lemah.

"Kalau boleh tahu, siapa yang sakit?" tanya Nathan perhatian.

 "Eyang." Jawab Ratu singkat sambil mengangkat bahunya.

Nathan tersenyum tipis, tapi ada nada harap dalam suaranya.

"Aku boleh ikut nggak? Temani kamu jenguk Eyang."

Ratu mengerutkan alis, ekspresinya makin tajam. "Ngapain lo ikut-ikutan, Nathan? Gue ke rumah sakit bukan ke taman hiburan."

Nathan mengangkat tangan, tampak sedikit tersinggung tapi masih santai.

"Ya, aku tahu Ratu. Aku kan habis ini off sampai besok siang. Di hotel suntuk. Jadi, boleh ya, aku ikut sama kamu? Please ya,"

Ratu melirik jam di pergelangan tangannya sesaat, lalu menghela napas pelan. Dia tahu susah menolak Nathan kalau sudah begini. Akhirnya dia mengangguk pelan, "Oke. Tapi lo kudu nurutin sama gue, ya!"

Nathan langsung sumringah seperti anak kecil dapat hadiah. Dengan sigap Nathan mengambil alih koper di tangan Ratu dan menarik tangannya, menuntunnya ke ruang ganti.

"Eh ... eh ... lo mau bawa gue ke mana, Nathan?" tanya Ratu kebingungan, sedikit kesal dengan aksinya yang tiba-tiba.

"Tunggu aku ganti baju dulu. Abis itu langsung kita berangkat ke rumah sakit," jawab Nathan sambil terus melangkah tanpa menoleh.

Sepanjang jalan mereka melintasi terminal yang mulai ramai, beberapa penumpang melirik dengan tatapan kagum dan penuh rasa penasaran saat melihat mereka berdua berjalan bersama.

Tak lama Nathan masuk ke ruang khusus kru, sementara Ratu duduk di sofa tunggu.

"Tunggu di sini, ya. Gue gak lama," ucap Nathan sambil tersenyum dan segera masuk ke ruang ganti.

Kurang dari lima menit kemudian, Nathan sudah berdiri di depan Ratu mengenakan pakaian kasual khas anak muda masa kini dengan celana jeans hitam dipadukan dengan kaus putih, dan kemeja yang sengaja dibiarkan terbuka menambah kesan santai dan modern.

"Ayo, gue siap," kata Nathan antusias.

Ratu mengangkat alis, sedikit terkejut dengan waktu singkat yang Nathan perlukan untuk menganti pakaian.

“Cepat banget? Kayak artis yang ganti kostum lagi performance aja," heran Ratu.

Nathan tersenyum penuh percaya diri, tapi tak melepas tatapan waspada ke arah Ratu.

“Biar kamu gak kelamaan nunggu, mending kita jalan sekarang sebelum macet di luar,” katanya sambil menggenggam erat tangan Ratu, mengajaknya beranjak dari sofa.

Ratu menghela napas panjang, tapi tak menolak ketika Nathan menarik tangannya.

“Oke," katanya santai.

Ada senyum kecil tipis yang mengembang di bibir Ratu. Ia tahu Nathan memang bukan tipe orang yang mudah menyerah.

Mereka pun melangkah keluar dari ruang tunggu, menyusuri lorong menuju area parkir dengan langkah yang penuh energi. Di tengah gemuruh keramaian bandara, Nathan tetap di sisi Ratu, seperti penjaga setia yang tak ingin melepas.

Nathan dan Ratu berjalan beriringan di sepanjang koridor rumah sakit yang dingin dan terang. Nathan menarik pelan koper Ratu dengan satu tangan, sementara tangan lainnya sesekali menyentuh lengan Ratu, memberikan rasa tenang tanpa harus banyak bicara. Ratu yang biasanya bar-bar, kini terlihat lebih lembut, meski matanya tetap waspada memperhatikan setiap sudut lorong.

Sesampainya di depan sebuah pintu kamar, terlihat sosok Bibi Wanita paruh baya yang selalu sigap menjaga Eyang Rita. Berdiri menunggu dengan wajah penuh harap. karena sebelumnya Ratu sempat mengirim pesan singkat memberitahukan kedatangannya.

"Bi, bagaimana kondisi Eyang?" tanya Ratu dengan suara sedikit bergetar, mencerminkan kekhawatirannya.

Bibi tersenyum lembut, nada suaranya menenangkan. "Sudah lebih baik, Non. Ayo masuk."

Ia melirik sebentar ke arah Nathan yang berdiri tegap di belakang Ratu, senyumnya ramah dan hangat menyambut kehadiran Nathan.

Ratu mengikuti pandangan Bibi, lalu buru-buru menjelaskan, sedikit tersipu namun dengan nada yakin, "Oh, hampir lupa, ini Nathan, teman Ratu dari Jakarta. Tadi kita tak sengaja bertemu di bandara, dan dia minta ikut jenguk Eyang."

Nathan mengangguk sopan, membungkuk sedikit ke arah Bibi. "Senang bertemu, Bibi, saya harap Eyang segera pulih."

Bibi mengangguk hangat, kemudian membuka pintu kamar dengan lembut. Di dalam kamar, Eyang Rita terbaring dengan perawakan lemah, namun matanya yang sayu langsung berbinar begitu melihat Ratu.

Ratu segera mendekat dan menggenggam tangan Eyang, menatap penuh kasih. Nathan berdiri di samping, tenang namun siap siaga.

1
Lisa Halik
gila sekali lisa..huhuhu
Rita
aduh knp nih apa jgn2 ada sesuatu yg terjadi???
Arin
Jangan sampai ada kabar buruk tentang Oma nya Ratu????
Rita
semoga dilancarkan smpe hari H
Bu Kus
lanjut
Mineaa
Tok....Tok.... Tok....
haiiisss ganggu aja......😁
Bu Kus
semoga aja jalan man dan udah ada etika baik untuk sadar kesalahan
Rita
duh bang lg jam pelajaran sabar donk
Rita
kalian b2 dah tau dan merasakan konsekuensi dari perbuatan kalian,semoga penyesalan kalian nyata buat pelajaran kedepannya
Rita
hhhmmmmm
budak jambi
mampus km ny mikir jgn bantu adk km yg sintg itu.walau pun dia adk kl perbuatan ny salah jgn di bantu
⚔️⃠🧸🍁𝐘𝐖❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
Yg pnting, udh ada itikad baik, niscaya, smua pny jalan ny
riniasyifa: benar sekali
total 1 replies
Uri
lanjut thor
Saya Sayekti
untuk Natan bisaka lebih tegas walaupun teman.udah biasa teman makan teman
riniasyifa: he he
total 1 replies
Bu Kus
lanjut
Nur Adam
lnjut
mami syila
luar biasa keren banget dengan alur yang mudah di ikuti
Elsa
kamu pasti bisa Nathan cepat usaha sedikit lagi
Surya
jangan percaya Kompol waniya ini liciknya minta ampun
mawar 🌹
yup bener Bahar kata kampol Arya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!