NovelToon NovelToon
Ternyata Aku Mencintainya

Ternyata Aku Mencintainya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: iqueena

Kelvin muncul dari dapur sambil mengelap tangan dengan handuk kecil. Ia berdiri tegak di depan Wilona.

“Semua piring sudah bersih dan mengkilat!” ujarnya penuh percaya diri.
“Sekarang waktunya penyerahan hadiah!”

Wilona melirik geli ke arahnya.
“Iya, iya … sini sini”

Kelvin langsung duduk di samping Wilona, wajahnya mendekat dengan ekspresi penuh harap. Wilona tertawa kecil dan memberikan ciuman ringan di pipinya.

Ikuti ceritanya dari awal sampai akhir yuk✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iqueena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29 Ternyata Aku Mencintainya

Setelah sarapan selesai, Kelvin akhirnya berpamitan dengan mereka untuk berangkat kerja.

"Aku berangkat kerja dulu ya. Mah, tolong jaga Wilona ya," ucapnya seraya menatap lembut pada ibunya.

Mamahnya mengangguk penuh keyakinan. "Tanpa kamu minta pun, Mamah sudah pasti jagain dia."

Ayahnya terkekeh kecil.

"Iya, Vin. Ayah juga sudah menganggap Wilona sebagai bagian dari keluarga kita, sudah kewajiban kita untuk menjaganya."

Kelvin tersenyum puas mendengar jawaban itu. Lalu ia menggenggam tangan Wilona yang masih berada di pangkuannya.

"Aku berangkat yah. Jangan kemana-mana, sebentar lagi Pak Dimas bawakan kursi roda buat kamu."

Wilona tersenyum lembut sambil mengangguk.

"Iya, kamu hati-hati yah."

Kelvin juga mengangguk singkat, lalu melangkah menuju pintu keluar. Di belakangnya, orang tuanya dan Wilona menatapnya seakan mengantarnya melalui tatapan mata.

****

Di kantor Kelvin.

Suasana kantor hari itu cukup hangat. Kelvin membawa kantung berisi roti dari toko Wilona, seperti kebiasaannya, untuk dibagikan pada karyawan yang belum sempat sarapan.

Senyum-senyum kecil terlihat dari wajah para staf saat menerima roti itu, membuat Kelvin merasa puas karena bisa menjaga kedekatan dengan mereka.

Setelah itu, Kelvin kembali tenggelam dengan tumpukan berkas di meja kerjanya. Ia bekerja dengan fokus, sesekali menjawab telepon dan memberikan instruksi pada timnya.

Hingga menjelang siang, pintu ruangannya diketuk. Tanpa menunggu jawaban, seorang perempuan masuk sambil membawa kotak makan siang. Kelvin sontak mengangkat wajahnya, kaget sekaligus tidak nyaman melihat siapa yang berdiri di sana.

"Viona?" ucap Kelvin, dingin.

Perempuan itu tersenyum manis, berusaha menutup rasa bersalahnya di masa lalu, dan mencoba menggoda Kelvin lagi dengan rencana lainnya.

"Hai, Vin. Aku bawain makan siang buat kamu. Aku tahu kamu pasti sibuk, jadi mungkin lupa makan." Ia meletakkan kotak itu di meja, lalu duduk begitu saja tanpa dipersilakan.

Kelvin menarik napas panjang.

"Kamu nggak perlu repot. Aku bisa urus diriku sendiri."

Viona mencondongkan tubuhnya sedikit, menatap Kelvin dengan sorot mata menggoda.

"Vin… aku tahu aku salah dulu. Tapi aku sungguh menyesal. Apa nggak ada kesempatan… untuk kita lagi?"

Kelvin menatapnya lekat-lekat, kali ini tanpa ragu.

"Bukankah aku sudah bilang kemarin? Kesempatan itu hilang saat kamu memilih berkhianat. Jangan datang lagi dengan harapan yang sama. Aku sudah selesai dengan masa lalu."

Viona menelan ludah, lalu tersenyum miris.

"Aku cuma kasihan aja, Vin. Iya ... mungkin sekarang kamu punya Wilona. Tapi … aku dengar dia masih sakit, kan? Apa dia bisa benar-benar perhatikan kamu? Apa dia bisa pastikan kamu makan tepat waktu, sementara dirinya sendiri aja belum sepenuhnya sembuh?"

Wajah Kelvin langsung menegang, tatapannya semakin dingin.

"Hentikan, Viona. Jangan sekali-kali bawa nama Wilona untuk alasanmu mendekatiku," ucap Kelvin lalu menunjuk wajah Viona.

"Kamu nggak berhak meremehkan dia. Justru dia lah yang paling peduli sama aku, dengan caranya sendiri. Lebih dari siapa pun, termasuk kamu."

Viona terdiam, tapi masih berusaha menyelipkan lirikan penuh harap.

"Aku hanya ingin kamu bahagia, Vin. Itu saja."

Kelvin berdiri, menunjuk pintu dengan tegas.

"Kalau kamu masih punya harga diri, tolong pergi sekarang. Aku nggak mau Wilona atau siapa pun, tercampur dengan masa lalu yang seharusnya sudah tertutup."

Keheningan memenuhi ruangan. Viona menggigit bibirnya, menahan perasaan yang bercampur antara malu dan kecewa. Namun, tatapan tegas Kelvin membuatnya akhirnya bangkit, lalu pergi meninggalkan ruang kerja itu tanpa kata lagi.

Kelvin menghela napas panjang, menatap pintu yang baru saja tertutup.

"Aku nggak akan biarkan orang kayak dia mengusik hidupku lagi." gumamnya pelan, sebelum kembali menatap pekerjaannya.

****

...~POV VIONA~...

Saat keluar dari ruangan Kelvin, Viona melangkah dengan wajah yang sulit ditebak. Tumit sepatunya berderap pelan saat keluar dari pintu lift yang tiba di lobi utama.

Langkahnya tiba-tiba terhenti tepat di depan meja resepsionis. Tatapannya menyapu singkat, lalu berhenti pada salah satu perempuan yang tengah bertugas di sana. Senyum tipis namun sarat arti mengembang di bibir Viona.

Perlahan ia mendekat, tubuhnya tegak dengan keangkuhan yang tersirat jelas. Setibanya di hadapan resepsionis itu, Viona mencondongkan tubuh sedikit, suaranya terdengar lembut tapi mengandung tekanan.

“Bisa kita bicara sebentar?” ucapnya, lirih namun menusuk.

Resepsionis itu sempat terkejut, tapi tetap memasang senyum sopan. Ia mengangguk sekali.

“Tentu, Nyonya. Mari.”

Keduanya pun melangkah menuju sofa tamu yang terletak tidak jauh dari meja resepsionis. Suasana lobi yang ramai seakan tak berarti, karena tatapan tajam Viona kini terkunci pada perempuan itu.

Senyum ramah yang tadi melekat di wajah Viona telah berubah. Kini sorot matanya menyiratkan sesuatu yang lebih dalam niat tersembunyi yang belum terucap, namun jelas terbaca dari aura yang ia pancarkan.

Resepsionis itu menelan ludah, merasakan hawa dingin dari lawan bicaranya. Sementara Viona menyilangkan kaki dengan anggun, menatapnya penuh perhitungan.

Ada sesuatu yang jelas tengah direncanakan Viona. Sesuatu yang tidak baik.

...----------------...

...~VISUAL VIONA~...

1
Pandandut
jangan tinggalin dedek bang/Grin/
Pandandut
iya sayang/Proud/
drpiupou
ini cinta segi tiga kah Thor
Iqueena: Segi banyak kak, tapi Mira gak ikut di cinta2 itu kok😅
total 1 replies
drpiupou
wkwkw kan aku udh feeling si Mira bakal ngereog/Facepalm/
sjulerjn29
aduh sweet banget deh cuple ini,buat aku yg baca jadi ngiri nih🤭
sjulerjn29
thor aku juga pernah nonton running Man seru banget 🤭
Iqueena: Buangettt, sekarang anggotanya pada tua jadi gabisa banyak main fisik😅
total 1 replies
Xlyzy
weh cepet bener luluh nya
Nurul An-nisa
tapi kalian cepet banget nggak sih move on nya
Sarifah Aini
Kelvin beneran sweet banget, nemenin Wilona sambil nunggu hasil dokter, bikin hati anget💕
Seblak Ceker Onta
Jiakhh ilah, pantesan bae kelvin ke sem² ama wilona, urang wilona na geuliss pisan kitu 😻
Iqueena: Itu cuman visual dress-nya dek 🤭, visual Wilona di bab 20 keatas
total 1 replies
Aquarius97 🕊️
Wil, cepetan sadar.... Kasihan si Kelvin,,
Aquarius97 🕊️
Lah...Wilona kenapa?
Drezzlle
Eleh, udah mau bahagia malah Dateng lagi nih uler
Drezzlle
Bikin Kelvin dag Dig dug nih
TokoFebri
ya Ampun viona!! Kenapa nggak besyukur sih!! gemes.
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
kiw kiw baper brutal nggk tuh si wilo,🤣🤣🤣
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
bikin ngiri, aku kn jg mau bng di cup dikit🤏 wkwkwk
Muffin🧚🏻‍♀️
Iyeee bang jangan tinggalin akuuu
Muffin🧚🏻‍♀️
Kenapa nggak nikah ajaaaa sih biar nggaj pulang-pulang 👉🏾👈🏾
@dadan_kusuma89
Wah wah, ini sampai terjadi ehem-ehem, antara Kelvin dan Wilona? haduh, panas dingin aku bacanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!