NovelToon NovelToon
Kebohongan Pertama : Tunangan Palsu

Kebohongan Pertama : Tunangan Palsu

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Fantasi Wanita / Gadis Amnesia
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Valentine Lee mengalami malam terburuk dalam hidupnya. Ia diperkos4 oleh pria yang mencintainya selama ini, lalu mendapati tunangannya berselingkuh. Dalam kepedihan itu, ia mengalami kecelakaan dan kehilangan ingatannya.

Saat sadar, seorang pria tampan dan berkuasa bernama Vincent Zhao mengaku sebagai tunangannya dan membawanya pulang untuk tinggal bersamanya.

Namun ketika ingatannya pulih, Valentine akhirnya mengetahui siapa Vincent Zhao sebenarnya. Akankah ia memilih Vincent yang selalu melindunginya, atau kembali pada tunangan lamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Valentine yang ditemani oleh Samantha pergi ke sebuah butik busana mewah yang menjual gaun-gaun cantik dan berkelas tinggi. Lampu kristal yang menggantung di langit-langit menambah kesan elegan ruangan itu, sementara para pramuniaga menyambut mereka dengan penuh hormat.

"Valentine, pilihlah gaun yang kau suka," kata Samantha lembut sambil menepuk punggung menantunya. Nada suaranya penuh kasih, membuat Valentine sedikit canggung.

"Bibi, Vincent sudah membelikan banyak pakaian untukku, jangan beli lagi," jawab Valentine dengan ragu, matanya menelusuri deretan gaun yang dipajang dengan tatapan bimbang.

Samantha tersenyum hangat, matanya menatap Valentine penuh kelembutan. "Dia berbeda denganku, aku adalah mertuamu. Sebagai ibu mertua, sudah seharusnya aku memberi hadiah untuk menantu."

Valentine menunduk, menahan rasa haru yang menyelinap di hatinya. "Bibi, terima kasih atas niat baikmu."

"Kita adalah sekeluarga, jangan sungkan. Apa yang dimiliki keluarga Zhao juga adalah milikmu," jawab Samantha dengan senyum yang tulus, seolah ingin meyakinkan Valentine bahwa ia sudah diterima sepenuhnya sebagai bagian keluarga.

Setelah memilih beberapa gaun, Samantha dan Valentine melangkah keluar dari toko busana itu. Udara sore terasa sejuk, dan Valentine masih memikirkan kebaikan hati mertuanya.

"Valentine, bagaimana kalau malam ini makan di rumah?" tanya Samantha, suaranya terdengar hangat dan penuh ajakan tulus.

"Bibi, sebentar lagi Vincent akan datang menjemputku," jawab Valentine dengan nada lembut.

"Baiklah kalau begitu, kalian harus lebih sering bersama. Untuk menjalin hubungan agar lebih dekat," ujar Samantha. Ia tersenyum sebelum melambaikan tangan. "Kalau begitu, bibi pulang dulu!" Ia kemudian masuk ke dalam mobil yang telah ditunggu oleh asistennya, meninggalkan kesan anggun dan berwibawa.

Sesaat kemudian mobil Samantha telah menjauh. Valentine berdiri di trotoar butik sambil membuka ponselnya, sebuah pesan baru masuk.

"Aku dalam perjalanan, 10 menit lagi aku sampai." Pesan singkat itu dikirim oleh Vincent, membuat bibir Valentine tanpa sadar melengkungkan senyum kecil.

Namun senyumnya sirna seketika saat terdengar suara sindiran di dekatnya.

"Valentine, hebat sekali, pergi belanja dengan mertua kaya sehingga lupa dengan ibu sendiri," sindir Sandra yang tiba-tiba muncul bersama Arnold dan Katty. Tatapannya penuh iri, seolah keberhasilan Valentine adalah sebuah dosa.

Valentine terkejut, matanya menajam menatap keluarganya itu. Sebelum ia sempat membuka mulut, Arnold menimpali dengan suara dingin.

"Valentine, kau memang sudah salah besar, mama yang melahirkanmu dan membesarkanmu. Tapi kau lihatlah apa yang sudah kau lakukan? Membiarkan kami dan menikah dengan keluarga kaya," ejek Arnold, kedua tangannya terlipat di dada, menatap Valentine dengan penuh kebencian.

"Apa yang kalian ingin katakan?" tanya Valentine tenang, meski dadanya berdegup kencang.

"Anak perempuan yang akan menikah, sudah seharusnya membayar uang kepada keluarganya. Kau malah pergi begitu saja," kata Katty, matanya menatap tajam seolah menuntut sesuatu yang besar.

Valentine menghela napas panjang, suaranya dingin namun bergetar. "Rupanya karena uang, bagaimana kalian bisa tahu aku di sini?"

Arnold terkekeh meremehkan. "Aku memiliki banyak teman, kalau kami tidak ikut, kami tidak akan tahu hidupmu sangat mewah," jawabnya dengan nada penuh dengki

Valentine yang tidak ingin melayani mereka memilih untuk melangkah pergi. Namun langkahnya terhenti ketika ibunya menghadangnya dengan wajah penuh amarah.

"Berikan uangnya dulu sebelum pergi!" kata Sandra, nada suaranya keras dan menuntut.

"Aku tidak ada uang," jawab Valentine tegas, meski hatinya bergetar melihat tatapan haus dari keluarganya.

"Tidak ada uang bisa membeli banyak pakaian," ketus Sandra sambil meraih belanjaan dari tangan Valentine. Gerakannya kasar, seakan ingin mempermalukan putrinya di depan umum.

"Kembalikan padaku, itu adalah pemberian mertuaku," kata Valentine dengan panik, mencoba merebut kembali belanjaannya. Namun Arnold segera mendorong tubuh Valentine dengan kasar hingga wanita itu tersungkur ke lantai marmer butik yang dingin.

Beberapa orang yang melihat dari kejauhan mulai berbisik-bisik, menatap adegan itu dengan tatapan heran.

Katty, yang sejak tadi hanya menonton, segera meraih salah satu gaun indah itu dari tas belanja. Matanya berbinar penuh keserakahan saat jemarinya menyusuri kain halus yang mahal.

"Gaun ini harganya sangat mahal, siapa yang percaya kau tidak ada uang," kata Sandra dengan nada mengejek, seolah kemenangan ada di tangannya.

Valentine perlahan bangkit dengan wajah pucat, kedua tangannya mengepal menahan sakit sekaligus emosi. "Ternyata ini sifat kalian yang sebenarnya, hanya ada uang," ujarnya dengan suara bergetar, menahan kekecewaan.

Arnold menyeringai penuh kebencian. "Selama ini kau bersama pria kaya, tapi tidak pernah sudi memberi kami uang. Uang yang kau berikan tidak seberapa. Dulu kau bersama cucu orang kaya, dan sekarang kau bersama pewaris keluarga Zhao. Dan kau masih saja pelit. Jangan lupa, tanpa kami kau bukan siapa-siapa."

Valentine menatap mereka dengan mata berkaca-kaca. "Bagaimana kehidupanku dulu sebenarnya? Keluarga hanya nama, yang kalian inginkan hanya uang dariku. Kalian sudah tahu kondisiku saat ini. Aku tidak bekerja dan tidak ada uang. Selain itu aku juga belum sembuh," ujarnya dengan suara lirih namun penuh perlawanan.

Sandra melotot marah, lalu berteriak dengan sengaja agar semua orang menoleh. "Belum sembuh bukan berarti kau bisa menjauh dari keluarga sendiri, selagi kau bisa tidur dengan pria kaya, itu artinya kau baik-baik saja!" teriaknya lantang.

Beberapa pejalan kaki langsung berhenti, memperhatikan keributan itu dengan tatapan ingin tahu. Sandra lalu berpura-pura menangis, menyeka mata tanpa air mata. "Kalian lihatlah anak ini, dia adalah putriku, tapi dia meninggalkan aku yang adalah ibunya. Sangat tega dan kejam!"

Arnold menimpali dengan nada menyindir sambil menunjuk Valentine. "Adikku ini sering pacaran dengan pria kaya, dan kini dia akan menikah. Tapi tidak ingin mengundang kami karena tidak mengakui keluarga sendiri."

Valentine merasa darahnya mendidih. "Jangan bicara sembarangan! Kalian yang memanfaatkan aku selama ini!" serunya dengan suara tegas meski hatinya terluka.

Katty menyeringai licik. "Dulu dia pacaran dengan seorang pria, dan kini dia malah bertunangan dengan paman dari pacarnya. Bukankah itu sangat menyedihkan dan memalukan sekali?" ejeknya, membuat Valentine sontak menunduk menahan rasa malu saat bisik-bisik orang sekitar makin keras.

"Kalian menuduhku sembarangan, aku bisa menuntut kalian karena mencemarkan nama baikku!" ujar Valentine, wajahnya memerah karena marah dan terhina.

Arnold melangkah maju, mendekatkan wajahnya ke arah Valentine dengan senyum penuh provokasi. "Valentine, sejak pacaran kau sudah bukan perawan, apakah paman pacarmu itu tahu soal ini?" tanyanya dengan nada sinis, sengaja dilontarkan keras agar semua orang yang menonton bisa mendengar.

Tanpa ragu Valentine menampar wajah kakaknya itu dengan keras, Plak!

1
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Naufal Affiq
lanjut thor
Isnanun
makanya percaya sama Vincent dan berdoa biar hati mantap menerima Vincent
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Akai Kakazain
bda val, vin justru yg bener2 mncintai mu. thor smngat! utk bnyk2 up. tq thor
Lydia
iyaa betul n jangan mau sm jacky. Lanjut Author. Terima Kasih.
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Isnanun
tindakan yg bagus jangan di beri ampun,,, lanjutkan Thor
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Naufal Affiq
bagus
Isnanun
katanya keluarga tapi kok sukanya memeras kasian Valentine
Bu Kus
jadi penasaran banget siapa sebenarnya keluarga valentine sampe segitu mau buat malu valentine sih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Bu Kus
Jacky jangan banyak dendam takut nya malah rugi sendiri jacky
Isnanun
sudahlah Jacky gak usah dendam dan iri malah ngerugikan dirimu sendiri
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Naufal Affiq
aku suka gaya mu bos,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!