Kisah Kyra Maheswari, seorang wanita jenius yang meninggal karena kecelakaan pesawat.
Jiwanya memasuki raga seorang gadis berusia 17tahun yang bernama Kyra Danuartha. Gadis malang yang dibenci oleh ayah dan kakak laki-lakinya karena kelahirannya membuat istri dan ibunya meninggal.
Maka inilah kisah Kyra yang akan menjungkir balikkan kehidupan mereka yang sudah membuatnya tidak bahagia.
Dengan dibantu oleh SISTEM tanpa misi-misi yang tidak jelas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisa Wibowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Tak Tahu Malu
🌻🌻🌻
Eve dan yang lain mengernyit heran melihat Sione senyum-senyum sendiri.
"Kenape lu?" Tanya Arion.
Sione segera menggeleng, "Gue pingin ngajak Eve jalan berdua."
Arion melotot mendengar ucapan Sione, "Hah?"
Lebih tepatnya bukan hanya Arion, tapi semua yang berada disana, benar-benar dibuat terkejut dengan ucapan Sione.
"Sebagai permintaan maaf gue, gue mau ngajak Eve nge-date. Lu mau kan Eve?" Sione mengatakannya dengan kepercayaan diri setinggi harapan orang tua.
Eve merinding dengan perubahan sikap Sione, ketempelan dimana sih ni anak.
Kyra hanya diam saja, dia ingin melihat bagaimana tanggapan Eve dengan ajakan Sione. Jika Eve menyetujuinya, maka dia hanya tinggal mengambil lagi mobilnya.
Tapi Kyra yakin jika Eve tidak akan melakukan hal bodoh lagi setelah mengetahui kenyataan tentang Sione.
"Sorry ya Sione, gue ga bisa. Eh bukan ga bisa sih, lebih tepatnya gue ga mau." Jawab Eve dengan santai.
"Kenapa Eve?" Sione terkejut dengan jawaban Eve.
"Ya gapapa, suka suka gue dong."
"Apa karena Sandra? Gue ga da hubungan apapun sama dia. Sekarang gue mau ngasih lo kesempatan Eve. " Ucap Sione dengan keyakinan penuh.
Denta merasa perutnya mual saat melihat sikap tak tahu malunya Sione. Ingin rasanya dia menjadikan Sione tumbal pesugihan proyek jalan tol.
"Tapi masalahnya gue udah ga mau lo kasih kesempatan." Eve semakin jijik dengan sikap percaya diri Sione. Kenapa dulu dia bisa menyukai cowok kayak Sione ya?
"Bukankah selama ini lo selalu ngejar-ngejar gue?" Tanya Sione tidak percaya dengan penolakan Eve.
"Diih, itu dulu ya, sekarang gue sudah tobat." Eve menjawab dengan keyakinan penuh.
Jawaban Eve membuat Arion terkikik, udah tobat katanya, dikata Sione ini apaan ya.
"Ayolah Eve, gue tahu selama ini gue selalu kasar sama lo. Mangkanya gue pingin nebus semua sikap jahat gue." Sione masih berusaha meyakinkan Eve.
"Dikata gue barang gadaian apa, pake acara ditebus."
"Gue cuma ingin memulai semuanya dari awal Eve."
Jika bukan karena Kyra melarang mengatakan tentang kelakuan menjijikkan Sione, mengkin saat ini Eve akan berteriak di depan Sione jika dia sudah tahu tentang rahasianya.
"Udahlah, yang dulu-dulu lupain aja. Gue udah ga perduli lagi." Padahal Eve masih ingin pamer mobil, tapi gara-gara kedatangan Sione, dia jadi hilang mood untuk nongkrong di parkiran.
"Tapi Eve, gue_"
"Ssttt, udah ye, gue mau masuk ke kelas dulu. Gara-gara lo, misi gue jadi gagal mau nampang sama mobil baru."
Eve mengarahkan telapak tangannya kearah Sione. Eve segera berjalan melewati Sione dan diikuti oleh yang lain.
"Padahal kan gue mau pamer ke si Arsha, biar dia kepingin mobil kayak punya gue. Gara-gara tuh kampret, hilang kesempatan lihat muka iri Arsha." Eve terus menggerutu dalam perjalanan ke kelas.
"Ya udah sih, ntar juga ketemu Arsha pas balik sekolah." Hibur Denta.
"Tapi gue kepingin lihat muka dia pas pertama lihat mobil keren gue dooong. " Eve berkata dengan nada sebalnya.
"Lu kan udah lihat muka iri gue Eve. " Ucap Arion.
"Kan si Arsha beluuum, ga lengkap kalo ga kalian berdua. Semalam itu gue udah ngebayangin muka iri kalian berdua."
"Terus gue dengan sombongnya muter-muterin kunci mobil gue sambil lewat di depan kalian." Eve mengacak-acak rambutnya.
Kyra dan Denta hanya menghela nafas dengan tingkah konyol Eve. Sedangkan Arion hanya melongo mendengar niat Eve.
"Jahat lu Eve. " Ucap Arion lemah.
Eve terbahak melihat respon Arion, dia lalu merangkul Arion. "Sekali-kali nyenengin hati gue yaaa. "
Arion hanya diam saja dengan perlakuan Eve.
Sedangkan Sione memandang kepergian Eve dengan perasaan campur aduk. Kenapa Eve sekarang sangat berbeda, jujur saja Sione menjadi sedikit tertarik dengan perubahan Eve.
Mungkin Eve saat ini sedang merasa marah karena sikapnya selama ini. Sione akan berusaha untuk mendekati Eve, dengan begitu Eve pasti segera luluh kembali.
Sepulang sekolah Kyra berniat untuk mampir ke cafenya. Tapi saat berada di jalan yang sepi, tiba-tiba sebuah mobil menyalip dan berhenti mendadak di depan Kyra.
Sontak saja Kyra mengerem motornya, Kyra menatap tajam kearah mobil yang berhenti didepannya.
Lalu keluar empat orang pria kekar dari mobil tersebut. Dari penampilannya, sepertinya mereka ini preman.
Kyra menaikkan sebelah alisnya, melihat keempat preman yang berjalan kearahnya.
Keempat preman itu lalu berdiri berjajar di depan Kyra yang masih asyik nangkring diatas motornya.
"Lu yang namanya Kyra?" Tanya salah satu dari mereka.
"Iya, nape Om? Mau minta foto sama gue?" Tanya Kyra dengan santai.
Preman yang bertanya tadi mendengus, "Sombong sekali lu."
"Dih, suka-suka gue lah."
"Sudah jangan banyak bacot, cepat tangkap anak ini, lalu kita bawa ke markas." Suruh preman lainnya yang memiliki bekas lupa di wajahnya.
"Eits, bentar dulu nih Om. Kalian mau apa? Mau nyulik gue apa ngerampok gue? Dijelaskan dulu, jangan main tangkap aja." Kyra melepaskan helm dan meletakkan tas sekolahnya.
"Jangan banyak tanya." Dua orang dari mereka mendekati Kyra.
"Oh karena ga mau ngomong, ok mari kita gelut Om."
Kyra segera turun dari motornya, Kyra langsung meninju salah satu preman yang mendekatinya, setelahnya Kyra melakukan gerakan tendangan memutar kearah preman satunya lagi.
Dua preman itu langsung terjatuh, mereka tidak menyangka jika pukulan Kyra sangat kuat. Dua preman yang tersisa terkejut melihat dua temannya terjatuh.
"Ga usah kaget gitu Om, bentar lagi juga ga penasaran kok kenapa teman Om bisa terjatuh gitu." Segera Kyra melakukan hal yang sama pada keduanya.
Dua orang itu tidak sempat mengindari pukulan Kyra, karena gerakan Kyra yang sangat cepat. Tidak ingin membuang waktu, Kyra melanjutkan tindakan menghajar para preman itu.
Membanting, meninju, menendang, pokoknya segala bentuk serangan sudah Kyra terapkan untuk para preman tersebut.
Karena pukulan dari Kyra, keempat preman tersebut berteriak kesakitan, mereka terus-terusan meminta ampun karena merasa kesakitan oleh pukulan Kyra.
Segera keempat preman itu tergeletak tidak berdaya karena dihajar Kyra. Wajah mereka terlihat babar belur, Kyra lalu mengeluarkan ponselnya mengaturnya dengan mode rekam.
Kyra menginjak salah satu tangan mereka, "Sekarang katakan siapa yang sudah nyuruh kalian? "
"Tidak ada yang nyuruh kami, ini inisiatif kami sendiri." jawab preman dengan bekas luka di wajahnya.
Preman itu berfikir jika mereka dilaporkan ke polisi, orang yang membayar mereka pasti akan membantu membebaskan mereka.
"Oh ok, karena ini inisiatif kalian sendiri, jadi hukumannya juga inisiatif gue sendiri." sambil tersenyum miring, Kyra menginjak dada preman dengan bekas luka tersebut.
'krakk'
Kyra dapat merasakan jika tulang rusuk preman itu patah.
"Aaah, gue katakan gue katakan." teriak preman itu kesakitan.
"Cepet bilang!" Kyra mengangkat kakinya dari dada preman itu, tapi dia memindahkan kakinya di tangan preman itu.
"Kami-kami disuruh oleh Nyonya Stella." jawab preman itu terbata-bata, dia merasakan sakit menusuk di dadanya.
Kyra mengernyit, siapa Stella?
"Siapa Stella sist?"
***Stella ada ibu dari Nella, wanita yang pernah bertemu anda di tempat makan beberapa waktu yang lalu nona***
"Oh, si sugarmommynya Sione?"
***Benar nona***
"Tsk, dasar indukan musang." Kyra mendengus kesal.
"Disuruh ngapain?" Kyra lalu melanjutkan wawancaranya pada preman-preman itu.
"Itu, kami disuruh nangkap kamu terus memperkosa kamu beramai-ramai. Aaaahh."
Mendengar ucapan preman itu membuat Kyra menendang perut preman itu. "Sialan, dasar tante-tante bau silikon."
"Ampun, stop. Kami sudah jawab pertanyaan kamu. Jadi tolong lepasin kami." preman dengan wajah luka itu benar-benar merasa sekarat.
"Huh, jangan harap gue bakal lepasin kalian. Pejabat macam kalian ini, penjarapun terlalu mudah."
"Sist."
***Ya nona***
"Tolong buat mereka pingsan, lalu ikat mereka di pohon. Kasih semut rangrang sama ulat bulu yang banyak."
"Setelah mereka sekarat, baru serahin ke polisi. Pastikan saja, tidak ada pihak yang membantu membebaskan mereka."
***Siap nona, lalu akan nona apakan wanita bernama Stella itu***?
"Enaknya diapain ya? Kurang ajar sekali berniat nyelakain gue pake cara kayak gitu."
***Bagaimana dengan menyebarkan video asusilanya dengan para pria muda itu nona***.
Kyra diam berfikir, "Boleh lah, sekalian blokir semua akun banknya, terus sisanya biar di urus sama Om Naresh sajalah."
***Baik nona***
Kyra lalu mengirim video rekaman pernyataan preman itu ke Naresh.
Om Ganteng🐺
Video sent
*Stella itu emaknya Nella temannya Raya yg ketemu kita di restoran tempo hari*.
*Kyra gapapa, Kyra kan* **setrong**
Kyra mengirim foto selfie ke Naresh, jika tidak, bisa dipastikan seheboh apa pria itu nanti.
*Posisi preman ada dijalan XXX*
*JANGAN TELFON, UDAH* *DIJALAN*
*Mau ke cafe, keburu laper*.
*🥰🥰🥰*
Kyra lalu segera memasukkan ponselnya ke saku jaketnya lagi. Dia ingin segera pergi ke cafenya, dia sangat lapar.
🌻🌻🌻
\#***Terimakasih banyak buat semua yang selalu kasih author Semangat, buat yang selalu Rajin Like, sama buat semua Komenan kalian😇😇😇***
\#***Semoga kita semua Diberikan Kesehatan Lahir Batin, Dilancarkan Rezekinya, dan Dimudahkan Segala Urusannya 🙏🙏🙏🤲***