Shapire tanpa sengaja telah menabrak calon istri Axel hingga tiada. Karena kesalahannya Saphire terpaksa menikahi seorang mafia kejam. Pria itu menghukum Saphire dengan pernikahan yang tidak pernah ia bayangkan. Pernikahan yang membuat hari-harinya seperti di neraka.
"Aku akan menghukummu dengan sebuah pernikahan. Akan kubuat hari-harimu seperti berada di dalam neraka" ucap Axel.
"Hari-hariku seperti di neraka sejak aku menikahi pria kejam itu" Shapire mencoba menahan air mata yang sejak tadi berontak ingin keluar dari tempatnya.
Akankah Saphire berhasil menaklukkan hati sang Mafia? Atau ia yang akan terjerat oleh cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Shapire dan Axel sampai di rumah saat malam hari, mereka melihat suasana rumah sangat ramai. Axel lupa apabila keluarga mereka mengadakan pesta barbeque, sudah tradisi mereka para The K mengadakan pesta itu sejak mereka muda. Axel selalu menghindari acara seperti ini, ia tidak suka berada di keramaian.
"Sebaiknya kau saja yang masuk, aku akan menginap di markas saja," ucap Axel.
"Kenapa kau tidak mau masuk?" tanya Shapire merasa aneh dengan suaminya ini.
Axel menggelengkan kepala, "Aku tidak suka kerumunan, aku lebih suka sendiri di markas. Selain itu, aku tidak ingin berinteraksi dengan banyak orang saat ini."
Shapire memandang suaminya dengan penuh pengertian. "Ku rasa tidak perlu pergi ke markas, kita bisa berdiam di rooftop sambil menikmati angin malam hari" usul Shapire.
Axel menyipitkan matanya, "Kau ingin terus berdekatan denganku, apa kau ingin melanjutkan yang tadi?" goda Axel.
Pria dispenser ini sekarang sudah pandai bercanda tidak kasar lagi. Shapire mencubit lengan Axel dengan gemas, "Tidak mau, kakiku masih sangat lemas sekarang."
"Baiklah, ayo kita masuk!" ajak Axel lalu menggenggam tangan istrinya.
Shapire dan Axel masuk ke dalam rumah yang penuh dengan suara tawa dan musik, sementara Axel memilih untuk menghilang ke atap rumah yang sunyi. Shapire mengambil beberapa makanan yang tersaji di sana, ia menyiapkan makanan dan minuman untuk ia nikmati bersama Axel.
"Axel mana?" tanya Jasmine ketika bertemu dengan Shapire.
"Kau tahu kan dia tidak pernah mau ikut bergabung apabila ada acara seperti ini" ucap Mom Keyzia sembari menyiapkan buah-buahan segar.
"Iya, aku mengajaknya berdiam diri diatas. Aku boleh menemani Axel dan tidak ikut bergabung, Mom?" tanya Shapire kepada ibu mertuanya.
"Iya, tidak apa-apa. Bawa makanan yang banyak kalian pasti sangat lapar." Mom Keyzia membantu Shapire mengambil makanan untuk ia bawa ke atas.
"Aku lupa kalau dia itu introvert." Jasmine ikut membantu Shapire.
Ratu yang sejak tadi sudah sampai, melihat sekeliling ia seperti mencari sesuatu namun tidak menemukannya. Biasanya Martin selalu menginap di rumah Axel, Ratu melihat mobil Axel sudah sampai itu artinya Martin pun ada bersama dengannya. Namun Ratu tidak tahu apabila Axel seharian ini bersama istrinya bukan dengan Martin.
"Kau mencari siapa Ratu?" tanya Rein Bundanya Ratu.
"Enggak, Bun. Aku enggak cari siapa-siapa" elak Ratu.
"Apa ada pria inceran kamu di sini?" tanya Kean penasaran.
"Apaan sih, Ayah. Ratu cuma cari Shapire dia belum kelihatan" jawab Ratu sedikit berbohong.
"Shapire menemani Axel, kau tahu kan Axel introvert. Dia tidak suka dengan keramaian" sahut Mom Keyzia menimpali ketika ia datang menghampiri mereka.
"Mereka semakin lengket saja, aku rasa kau akan cepat mendapatkan cucu," kata Rein menggoda Mom Keyzia.
"Aku juga berharap seperti itu," balas Mom Keyzia lalu terkekeh. "Kamu juga Ratu cepat menikah, kasihan Bundamu juga ingin cepat punya cucu!"
"Kalau Ratu masih belum menemukan jodoh yang cocok. Entah aku tidak tahu pria seperti apa yang dia inginkan" Kean ikut bersuara perihal putrinya.
"Nah, calon suami masa depan aku datang!" gumam Ratu ketika Martin baru saja datang.
Martin baru saja sampai dari luar kota, ia menyapa semua orang. Meskipun Martin terlihat dingin, namun ia tetap bersikap sopan di depan para orang tua.
"Kau menyukai Martin, Ratu?" tanya Bunda Rein berbisik.
"Dia gagah sekali Mom, boleh aku bungkus enggak sih?" ucap Ratu membuat kedua orangtuanya merasa bingung putrinya ini mirip dengan siapa.
"Kau tahu dia siapa, Ratu?" tanya Kean dengan nada tidak suka.
"Dia Martin, Jodoh masa depan aku." Mom Keyzia dan Dad Kaivan tergelak melihat Kean dan Rein yang terkejut dengan sikap Ratu yang bertolak belakang dengan mereka.
"Apa kau menemukan anak ini, sayang? Mengapa dia tidak mirip dengan kita sama sekali?" tanya Kean membuat Ratu merenggut.
"Dia putri kita, enak saja! Kau tidak lihat dia mirip dengan Oma Nichole" protes Rein.
"Ratu yang sempurna mulai sengklek terbawa arus," ejek Shireen lalu tergelak.
"Senang sekali melihatku seperti ini? Ku sumpahin anakmu mirip sekali denganku!" cibir Ratu.
"Abang suami, Ratu nyumpahin bayi kita!" rengek Shireen kepada Vano suaminya.
"Dasar lebay!"
"Kalian ini kalau ketemu pasti berantem, tapi kalau berjauhan pasti saling kangen," kata Bunda Rein yang selalu pusing apabila putri dan keponakannya selalu bertengkar.
"Amit-amit!" jawab Ratu dan Shireen bersamaan.
Kean masih terdiam, ia masih bingung harus bersikap seperti apa ketika ia mengetahui Ratu putrinya menyukai Martin. Kean sangat tahu apa pekerjaan Martin dan bagaimana pria itu dengan kejam menghabisi nyawa orang. Entah mengapa rasanya ia tidak setuju apabila Ratu harus berakhir seperti Shapire dan Keyzia.
"Bagaimana aku bisa melindunginya?" Kean bertanya pada dirinya sendiri. "Aku tidak ingin Ratu memiliki hubungan dengan seorang mafia."
Kean memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang hubungan Ratu dan Martin, dan mencari cara untuk melindungi putrinya dari bahaya yang mungkin mengancamnya. Ia tidak akan membiarkan Ratu terjebak dalam situasi yang tidak diinginkan.
"Aku tidak melihat tiga pengacau, biasanya mereka tidak pernah melewatkan acara makan-makan seperti ini," sahut Marvel mencari keberadaan Romeo, Regan dan Felix.
"Mereka sedang main detektif-detektifan," jawab Junior dengan santai.
"Apa terjadi sesuatu?" tanya Mom Keyzia selidik.
"Tidak ada Mom, tidak usah dipikirkan." Junior mencoba menangkan ibunya agar tidak memikirkan yang tidak-tidak.
Sementara itu Shapire dan Axel berbaring berdampingan, menatap ke atas langit yang penuh dengan bintang-bintang yang berkelap-kelip. Mereka menikmati keheningan dan keindahan alam semesta.
"Lihat, ada bintang jatuh," kata Axel, sambil menunjuk ke arah bintang yang melintas di langit.
Shapire tersenyum, "Buatlah permohonan, mungkin akan terkabul."
Axel tersenyum juga, "Aku sudah memiliki semua yang aku inginkan, apa lagi yang perlu aku minta?"
Shapire memandang suaminya dengan bibir mengerucut, "Sombong sekali!"
Axel terkekeh ketika melihat istrinya nampak menggemaskan dengan wajah seperti itu. Ia lalu membawa Shapire ke dalam pelukannya. Terasa damai dan hangat rasanya, tiba-tiba saja suasana romantis seketika ambyar ketika terdengar suara perut mereka yang meronta-ronta.
"Ayo, sebaiknya kita makan" Shapire menyuapi Axel dengan daging yang baru saja ia ambil.
Shapire sangat memuji kepandaian Mom Keyzia dalam memasak, semua masakan yang ia buat tidak ada yang gagal sama sekali. Keduanya menikmati indahnya malam ini sambil menikmati hidangan lezat buatan Mom Keyzia.
Malam semakin larut, semua orang sudah tertidur ke kamar masing-masing. Rumah Axel memiliki banyak kamar sehingga dapat menampung banyak orang ketika mereka menginap. Ratu berjalan sendiri mencari kamar kosong, namun tak kunjung dapat.
"Hoaaam!"
Ia sejak tadi terus menguap, ia sudah tidak tahan lagi ingin merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ratu memasuki kamar yang tidak di kunci, ia melihat kamar itu sangat rapi sepertinya ini kamar tamu juga. Ratu mengunci pintu lalu melepaskan pakaian yang ia kenakan menyisakan tanktop dan celana pendeknya.
Ratu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, merasa sangat lelah setelah mendengarkan nasihat Ayah Kean yang panjang dan melelahkan. Ia tidak bisa tidak merasa sedikit frustrasi karena Ayahnya tidak mengerti tentang perasaannya terhadap Martin.
Perlahan-lahan, Ratu mulai terlelap, pikirannya masih dipenuhi dengan gambaran Martin yang membuatnya merasa nyaman dan bahagia. Meskipun Ayahnya tidak setuju, Ratu tidak bisa tidak merasa bahwa dia memiliki perasaan yang kuat terhadap Martin. Tidur nyenyak membawanya ke dalam mimpi yang indah.
Pagi harinya, Ratu mulai membuka kedua matanya perlahan ketika merasakan sesuatu melingkar pada pinggangnya. Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat ketika ia membuka kedua matanya. Pria yang ia impikan ada didepannya dengan mata tertutup, sungguh mimpi yang indah pikir Ratu.
Manik mata Ratu membelalak ketika merasakan sesuatu yang bergerak di bawah sana. "Aaaaarrrgggghh!"
Selalu seperti itu bukan.. yg tua honeymoon ke 2..
semoga berhasil misi kalian
Boleh lah tu mereka diungsikan ditempat Ratu disembunyikan ayahnya biar semua bisa menemani Ratu disana 🤭
Persiapannya juga harus besar2an dong ya biar bisa mengimbangi kekuatan musuh.
Ratu kok dilawan.. nggak akan bisa.. Selamat berjuang kembali Martin 🤣🤣🤣