NovelToon NovelToon
Istri Pengganti Tuan Mark Ternyata Milyarder

Istri Pengganti Tuan Mark Ternyata Milyarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:22.3k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Brakk
"Tidak becus! aku bilang teh hangat. Kenapa panas sekali? kamu mau membakar tanganku?"
Alisa tidak mengatakan apapun, hanya menatap ke arah suaminya yang bahkan memalingkan pandangan darinya.
"Tahunya cuma numpang makan dan tidur saja, dasar tidak berguna!"

Alisa menangis dalam hati, dia menikah sudah satu tahun. Dia pikir Mark, suaminya adalah malaikat yang berhati lembut dan sangat baik. Ternyata, pria itu benar-benar dingin dan tak berperasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Pembalasan

Rena sudah menangis karena tubuhnya terasa sakit semua di pukul cambukk oleh Paula. Namun mau pergi dia juga tidak bisa, Paula mengunci kedua tangan Rena di belakang panggung Rena. Membuat Rena tidak berdaya.

"Ibu! ibu tolong aku! wanita ini tidak waras hiks... hiks... ibu tolong!"

Bett Bett

Paula masih terus memukuli Rena dengan cambuk yang di bawa oleh Rena tadi. Yang akan digunakan untuk memukul Paula.

"Rasakan ini! rasakan anak manja! ini cambuk buatanmu, kamu juga harus tahu apa kegunaannya untuk dirimu. Yang namanya barang buatan tangan, harus di taster dulu pada tubuh sendiri. Aku sedang membantumu!"

Bett Bett

"Aduh, sakit! ibu!"

"Kenapa panggil ibu? mau ibumu juga mencoba? aku sih tidak keberatan!" kata Paula yang mencoba meratakan sabetan itu di kaki Rena yang tampak putih itu, sekarang menjadi merah-merah bekas cambukan.

"Dasar tidak waras! sakit bodohh!" teriak Rena yang masih berusaha menghindar tapi tidak bisa.

"Astaga! sudah babak belur seperti ini lidahmu masih tajam. Sebagai kakak ipar yang baik, aku harus mengajarimu!"

Bett Bett Bett

Cambukan Paula bahkan semakin kuat. Rena berteriak kesakitan.

"Agkhh! sakit!"

Berta yang berlari ke arah halaman belakang langsung terkejut sampai menutup mulutnya dengan kedua tangannya, dan matanya nyaris mau lepas dari tempatnya.

"Apa yang kamu lakukan! lepaskan anakku! lepaskan!" kata Berta yang berusaha mendekat, tapi juga takut kena cambukan dari Paula.

"Kamu, bagaimana kamu memukul Rena seperti ini. Mark pasti akan mengusirmu!" kata Karina.

Mendengar itu, Paula malah senang sekali.

'Bagus, usir aku kalau bisa!' batinnya.

"Maria, Leni! bibi Dini, pak Mamat, Sukri!" Berta berteriak memanggil semua orang.

Ketika Maria dan Leni berusaha menarik tubuh Rena. Paula masih terus menggunakan cambuk itu. Bahkan saat Maria ada di sana, Paula sengaja mengarahkan cambuk itu pada Maria.

"Agkhh!" pekik Maria yang langsung melepaskan Rena.

"Nyonya, tolong hentikan nyonya. Tubuh nona Rena sudah merah-merah semua. Nanti tuan Mark marah pada nyonya!" ujar bibi Dini yang menghawatirkan Paula.

Bibi Dini takut, Paula akan menjadi sasaran kemarahan Mark nanti. Karena memang Marka sangat menyayangi adik-adiknya.

Mendengar dan melihat bibi Dini memohon. Paula pun melepaskan Rena dan melemparkan cambuk itu ke lantai.

Brakk

"Rena, Rena..." Berta segera menangkap tubuh anaknya, memeluknya dan menyeka air matanya.

Dengan mata merah dan basah, Berta melotot ke arah Paula.

"Dasar tidak waras! kamu memukul anakku seperti ini. Lihat saja! aku pastikan Mark akan mengusirmu dari rumah ini!" kata Berta kesal.

"Bibi, ayo bawa Rena ke rumah sakit!" kata Karina cari muka.

"Pak Mamat, kenapa diam saja. Bantu Rena!" pekik Berta yang masih melotot ke arah Paula.

Karina juga mengintruksikan pada Maria. Agar wanita itu mengawasi Paula.

"Tamatlah kamu wanita gelandangan!" kata Karina sebelum pergi menyusul Berta dan pak Mamat.

Bibi Dini segera mendekati Paula.

"Nyonya..." ucapnya khawatir.

Tapi Paula segera menepuk bahu bibi Dini perlahan.

"Bibi, jangan khawatir. Bibi sudah makan siang belum? aku punya menu Chinese food di kamarku. Ayo makan siang denganku!" ajak Paula pada bibi Dini.

Maria yang mendengar itu langsung tidak senang.

"Heh, kata nyonya besar. Kamu itu tidak boleh makan siang sama makan malam hari ini. Kamu mimpi ada Chinese food di kamarmu?" tanya Maria.

Paula yang mendengar itu itu segera membuka kamarnya. Ketika pintu kamar itu terbuka lebar, terlihat jelas di atas meja ada berbagai macam hidangan Chinese food yang begitu menggugah selera. Bebek Peking dengan warna coklat tua keemasan membuat air liur Maria nyaris menetes.

"Ayo bibi, biar dia melihat saja!" kata Paula menggandeng tangan bibi Dini masuk ke kamarnya.

Tapi Maria masih mengganggunya dan menghadang pintu itu.

"Heh, darimana kamu dapat semua ini. Kamu mencuri ya? lihat saja nanti saat nyonya besar pulang. Aku akan laporkan...."

Brukk

Paula yang malas mendengar ocehan Maria, mendorong wanita itu sampai tersungkur di lantai. Lalu mengajak bibi Dini masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu kamar itu juga menguncinya.

"Aduh, dasar kamu wanita kampungan! aduh sakit!" keluh Maria.

Sementara itu bibi Dini yang berada di dalam kamar Paula cukup terkejut dengan pemandangan yang ada di kamar Paula.

Semua peralatan di ganti, matras kecil berubah menjadi kasur terbaik yang bahkan lebih bagus dari kasur di kamar utama. Televisi dengan segala peralatan canggih.

AC terbaik, dengan penyaring udara. Hingga tak ada aroma tak sedap apapun di ruangan itu. Bahkan sangat segar, dan bersih.

Belum lagi rak makanan yang menempel di dinding seperti rak minimarket. Minuman dengan berbagai jenis memenuhi showcase, yang entah kapan masuk ke kamar itu.

"Nyonya, semua ini.... " bibi Dini menjeda ucapannya. Tapi kemudian dia mendekati Paula, "nyonya, apa tuan sudah berubah sikap pada nyonya? semua ini..."

"Jangan mimpi di siang bolong Bi. Mau sampai bulu kakinya semua rontok. Pria itu mana mungkin berubah sikap padaku. Dia hanya memuja simpanannya itu. Tapi perduli apa, kita makan siang saja. Nanti kalau sudah dingin tidak seenak saat hangat begini, Bi. Ayo ayo!"

Meski sangat penasaran, tapi bibi Dini juga tidak mau merusak suasana hati nyonyanya itu. Yang kelihatannya bahkan lebih baik dan lebih bahagia dari sebelumnya. Mereka pun makan siang bersama dengan tenang.

Sementara itu di salah satu rumah sakit kota B. Rumah sakit Pertiwi, yang jaraknya paling dekat dengan kediaman Austin menolak menerima Rena.

"Penuh bagaimana?" tanya Karina pada salah satu petugas.

"Mohon maaf, tolong dibawa ke rumah sakit lain saja Bu. Ruangan di rumah sakit ini semuanya sudah penuh!" jelas petugas itu.

"Diperiksa saja dulu, di tangani dulu itu semua luka-lukanya!" kata Berta yang sudah sangat menghawatirkan Rena yang terus merintih dan menangis.

"Maaf Bu, tolong di bawa ke rumah sakit lain. Maaf!"

Pak Mamat yang menggendong Rena sudah sangat keberatan.

"Nyonya, bagaimana?" tanya pak Mamat.

"Bagaimana lagi? pindah ke rumah sakit lain!" kata Berta dengan cepat.

Mereka pun menuju ke rumah sakit Medika. Dan belum juga masuk. Satpam sudah menghadang jalan Berta dan Karina.

"Mohon maaf, rumah sakit tidak menerima pasien hari ini. Semua dokter sedang rapat umum!"

"Ini tidak masuk akal. Biar semua dokter rapat, pasti ada dokter jaga kan? ini keadaan darurat! lukanya sudah merah-merah lihatlah!" Kata Karina.

"Maaf, silahkan cari rumah sakit lain!"

"Apa? bagaimana bisa? ini rumah sakit terbesar di sini kan. Mana mungkin tidak ada satupun dokter!"

"Maaf Bu, silahkan pergi. Jangan buat keributan!"

"Aku akan bayar berapapun!"

"Bukan masalah uang. Memang tidak ada dokter yang akan menangani pasien ini. Silahkan pergi!" kata satpam itu dengan tegas.

Pak Mamat menyeka keringatnya.

"Nyonya, bagaimana?" tanyanya.

"Cari rumah sakit lain!" pekik Berta yang sudah kalang kabut.

Sebenarnya, mau pergi ke rumah sakit manapun. Rena tidak akan diterima, karena Joyce bahkan sudah menghubungi semua pemilik rumah sakit di kota B ini. Agar jangan menerima Rena. Seperti keinginan Paula, mereka setidaknya harus merasakan rasa sakit yang pernah mereka ciptakan untuk Paula.

***

Bersambung...

1
Ma Em
Karina blm berhasil merayu Mark sekarang Mark nya sdh luluh sama Paula, lagian pelakor mau menguasai suami orang apah ga malu Karina seperti tdk lelaki lagi didunia ini cuma Mark satu2 nya, Mark buat Karina dan Hesti pergi dari rumahmu , oh iya apa yg tabrak Paula sehingga jadi lupa ingatan adalah Karina kalau benar Karina yg nabrak Paula hati2 saja Karina bisa mati kamu sama Paula
Noer: ho'oh
total 1 replies
Sulati Cus
wajib istri menghabiskan uang suami 😂 drpd yg ngabisin ulet bulu😂
Sulati Cus: lah iya kepanjangan suami
semua
uang
anda
milik
istri 😂
Noer: iya dong wkwk 🤣🤣🤣
total 2 replies
Sulati Cus
weh emak satu ini otak nya geser rupanya
Noer: konslet udah, gak tertolong keknya
total 1 replies
Azahra Rahma
Paula aku mau tong bantuin kamu habisin duit Mark
Noer: sini sini kak, aku tunggu di tanah abang ya 🤭
total 1 replies
Azahra Rahma
waduuhhh bahaya nih kalau Paula sampai hamil anak Mark,,bisa sulit terlepas dari Mark dong
Noer: ho'oh, di galak punya niat terselubung nih kayaknya
total 1 replies
Azahra Rahma
semakin yakin wanita yg menabrak Alisa adalah Karina
Noer: wah marveolus marveolus kakak, sarangheo 💜
Azahra Rahma: itu karena aku membaca novel dengan sangat menghayati
total 4 replies
Ummi Sulastri Berliana Tobing
ayo Alisa hbis kan uang nya 😄😄
Noer: habiskan 🤣🤣
total 1 replies
Azahra Rahma
Alisa itu suamimu mau di jebak sama ulet bulu,,di tolongin dong,, walaupun belum cinta, tapi masa iya si Mark harus masuk jebakan si ulat bulu
Noer: jangan dong 🤣🤣
total 1 replies
Ariany Sudjana
memangnya Karina sama Hesti bisa apa? yang jadi nyonya rumah kan Paula. belum tahu saja para nenek lampir itu siapa Paula sebenarnya
Noer: ho'oh, bisa di sebul mereka kek laler ya 🤣
total 1 replies
Adinda
buat Mark mengusir pelakor dan buat karina jadi tawanan pria tua thor
Noer: wkwk 🤣🤣🤣
total 1 replies
Risty Afiha
Bagus
Adinda
buat karina nikah sama pria tua mata keranjang Thor /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Noer: ho'oh ya biar tahu rasa
total 1 replies
Adinda
kalau menurutku Mark tipe pria setia sama istri buat Mark bucin sama paula thor
Noer: aseeek
total 1 replies
Ariany Sudjana
hahaha.. semangat Paula
Noer: semangat 🔥🔥🔥
total 1 replies
Ariany Sudjana
kenapa ga sekalian saja Mark dengan karina yah, pas sudah dimasukkan obat perangsang? supaya Paula tidak semakin sulit posisinya, dan lebih mudah untuk bercerai dengan Mark
Noer: ho'oh ya
total 1 replies
Lula
Semangat terus berkarya thor
Ma Em
Semangat Paula untuk balas perbuatan mereka buat mereka kapok dan tdk akan mengulangi perbuatannya lagi , Thor jgn sampai Paula hamil anaknya Mark , lbh baik Paula berpisah saja dgn Mark .
Noer: akan di pikirkan 🤭
total 1 replies
Ariany Sudjana
hahaha bagus Paula, segera kasih pelajaran buat nenek lampir dan si penjilat Maria itu
Noer: ho'oh
total 1 replies
Azahra Rahma
semakin yakin Karina dan ibunya hanya mengincar harta keluarga Mark saja
Noer: ho'oh tuh
total 1 replies
Adinda
bagaimana kalau alisa hamil ya Thor,waktu itu kan Alisa dipaksa oleh Mark,pasti tambah seru buat mark bucin sama Alisa thor
Noer: ehekkkk
Azahra Rahma: sebenarnya,, sepertinya Mark sudah ada rasa ya ke Alisa,,cuma karena selama ini dia terlalu menuruti apa kata ibunya ,,dan terlalu memanjakan adik²nya,,jadi ke Alisa seperti tidak peduli
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!