NovelToon NovelToon
Pernikahan Darah Sang Raja Mafia

Pernikahan Darah Sang Raja Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Nikah Kontrak / Pelakor jahat
Popularitas:473
Nilai: 5
Nama Author:

Islana Anurandha mendapati dirinya terbangun di sebuah mansion besar dan cincin di jemarinya.

​Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk keluar dari rumah istana terkutuk ini. “Apa yang sebenarnya kamu mau dari aku?”

​“Sederhana. Pernikahan.”

​Matanya berbinar bahagia saat mengatakannya. Seolah-olah dia sudah lama mengenalku. Seakan-akan dia menunggu ini sejak lama.

​“Kalau aku menolak?” Aku bertanya dengan jantung berdebar kencang.

​Mata Kai tidak berkedip sama sekali. Dia mencari-cari jawaban dari mataku. “Orang-orang terdekatmu akan mendapat hukuman jika kamu menolak pernikahan ini.”

Islana berada di persimpangan jalan, apakah dia akan melakukan pernikahan dgn iblis yg menculiknya demi hidup keluarganya atau dia melindungi harga dirinya dgn lari dari cengkraman pria bernama Kai Itu?

CHAPTER 29

Chapter 29

Delapan tahun yang lalu

POV – Islana

“Kamu nggak tau kalau aku ingin jadi kaya? Kalau kamu kerja di perusahaan itu kita nggak akan bisa hidup!” Ibu berteriak tepat di tengah malam saat aku mengambil minum di lantai bawah.

Aku tahu salah untuk menguping pembicaraan orang dewasa. Aku masih anak kecil yang tidak tahu apa-apa.

Dengan segelas susu di tanganku, aku mendekatkan diri di dinding sebelah pintu. “Benar-benar keterlaluan, kamu nggak bisa ngeliat semua orang itu berjuang di hidup mereka. Kita bisa buat bisnis kecil kalau memang materi yang jadi tujuan kamu. Tapi tolong, anak-anak kita. Mereka butuh kamu!”

Hatiku hancur mendengar itu. Suara Ayah yang tidak pernah mengeluh dan sedih di depan kami, semuanya tidak ada sekarang. Hanya ada rasa kecewa dan takut kehilangan seseorang yang bisa aku rasakan.

Aku mencoba menggenggam gelas dengan lebih kuat. Aku berharap mereka tidak sadar aku ada di sini.

“Nggak, aku nggak mau hidup susah! Kamu tau kan kalau kamu janji buat bikin hidup aku mewah?! Tapi apa nyatanya? Sampai kita punya Tiyana, semuanya kosong! Cuman omong kosong!”

Apa cuman itu yang dipikirkan Ibu?

“Tapi semuanya nggak mudah Ayara.” Ayah sudah putus asa.

“Kenapa kamu nggak minta bantuan sama sahabat kamu itu? Siapa namanya...Rian...”

“Jangan sebut namanya!” Ayah tidak ingin membahas nama itu sepertinya.

“Ya udah, kalau kamu nggak mau minta tolong dia, pernikahan kita selesai sampai di sini! Ingat semuanya aku urus besok dan kamu harusnya bahagia karena aku nyerahin tiga anak itu sama kamu!”

Nada bicaranya begitu sinis dan tidak berperasaan sama sekali. Bagaimana bisa seorang Ibu bisa begitu kejam?

“Kamu nggak pikirin mereka lagi? Kamu pergi gitu aja? Kalau kamu memang benci sama aku, oke aku terima,” suara Ayah terdengar berusaha tegar. “tapi jangan telantarkan ketiga putri kita. Apalagi Tiyana baru sembilan tahun.”

Ibu mengeluarkan napas panjang dan berat. Lalu aku bisa melihat dia tersenyum tanpa beban di wajahnya. “Aku nggak peduli sama mereka. Aku pingin anak laki-laki tapi justru yang lahir sampai tiga anak perempuan, Ckck...bisa-bisanya aku nggak punya anak laki-laki. Harusnya bukannya Islana yang lahir, tapi anak laki-laki yang melengkapi keluarga ini.”

Mataku membelalak tidak percaya. Apa yang baru saja aku dengar? Teganya seorang Ibu mengatakan itu! Aku sama sekali tidak diinginkan di dunia ini! Ibu mau anak laki-laki. Bukan anak perempuan kedua!

Oh Tuhan...apakah aku begitu tidak ‘berguna’?

“Apalagi Tiyana,” ucapannya begitu bernada sadis. “dia cuman bikin sulit hidupku selama ini. Dia yang paling suka membuat masalah. Cuman menghabiskan waktu aku aja kalau membesarkan dia.”

Tangisanku pecah.

Gelasku terlepas dari genggaman. Pecahan kaca di mana-mana. Cairan susu menempel di kaki, karpet dan bahkan dinding.

Ayah keluar dari kamar. Dia kaget melihatku. “Isla?”

Ibu keluar dan dia melihatku dan sepertinya sadar aku sudah menguping. “Liat anak ini, malam-malam bikin masalah.”

“Cukup!” Ayah menunduk dan melihat kondisi kakiku.

Kak Kiran dan Tiyana ternyata bangun dan keluar dari kamar mereka. Mereka terlihat sudah tertidur dari tadi. Berarti aku membangunkan mereka.

Ketika Ayah membantu membersihkan kakiku bersama Kak Kiran, aku hanya bisa berdiri dan tidak bergerak. Mataku masih mengeluarkan air mata.

Kak Kiran tidak berani bertanya padaku. Dia hanya mengusap mataku dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja.

Tapi bukan sampai situ cerita malam ini. Ibu keluar dengan membawa satu tas travel berukuran sedang. Ibu juga ternyata sudah memakai pakaian untuk pergi ke luar rumah.

“Ibu mau kemana?” Tiyana berjinjit ke arahnya.

Ibu tidak melihatnya. Tidak melihat anak yang paling dia ‘benci’. “Nginap di hotel. Rumah ini sumpek!”

Ibu melangkahi kami yang sibuk membereskan semua kekacauan di karpet.

“Ibu! Kakak lagi luka gini tapi Ibu malah keluar!” teriak Tiyana.

​Ibu pergi dan membanting pintu di lantai bawah. Tiyana yang marah langsung kembali ke kamarnya dan membanting pintu dengan cara kasar yang sama.

​Aku masih menangis saat Ayah membalut kakiku.

​Saat semuanya sudah bersih, Ayah memelukku. Menepuk pundakku dengan cara yang sama dia lakukan sejak aku kecil. “Islana, kamu anak perempuan yang sempurna. Bagi Ayah kamu sempurna.”

​Aku menangis di pelukan Ayahku.

​Orang yang paling berarti di hidupku.

***

Masa Kini

POV – Islana

Entah aku harus kaget atau tidak. Tapi aku memeriksa kebenaran itu di wajah Ibu Ayara. Dia tidak mengelak sama sekali.

​Oh...sekarang wanita yang bergelimang harta ini sudah jatuh miskin. Bisa-bisanya wajah memelas ini dia tampilkan di depan aku ketika dunia dia sudah jungkir balik!!!

​“Terus apa hubungannya dengan aku?”

​Mata Oza membelalak sejenak. Wajah anak kecil itu hanya tambah murung dan wajah Ibu Ayara seperti tertampar.

​Memang ini yang harusnya kamu dapatkan!

​Lidahku tidak bisa menahan diri. “Dia yang berhutang, bukan berarti aku harus menanggung penderitaan bersama.”

​Ini memang menyakitkan.

​Tapi aku tidak bisa melupakan apa yang Ibu perbuat!

​Dunia akhirnya membuat hidupnya menjadi berantakan.

​Oza tidak bisa membalas perkataanku karena pelayan membawa beberapa makanan pembuka.

​Selama pelayan menata makanan, suhu di ruangan terasa sangat panas seperti bara api. Aku sudah tidak tahan berlama-lama di meja ini. Aku tidak sanggup melihat wajahnya.

​Setelah pelayan pergi, Oza melanjutkan pembicaraan sebelumnya. “Kamu tidak mau tau berapa besar Mama Ayara meminjam uang kami?”

​Aku memutar bola mataku dengan kesal.

​Tapi Oza tidak menungguku. “Dia berhutang satu Milyar.”

​Aku memicingkan mataku ke arah Oza. Berharap dia bercanda. Tapi lagi-lagi dia berwajah serius. Dan ketika mataku bertatapan dengan Ibu lagi dia kali ini mendongak dengan mata berkaca-kaca.

​“Maaf, anakku. Aku memang berhutang sebanyak itu.”

​“Anakku?” cibirku.

​Ibu mengangguk dengan tergesa-gesa. Takut kehilangan momen ketika aku berbicara dengannya. “Kamu anak kesayangan Ibu. Kamu selalu pintar di sekolah. Kamu nggak pernah buat masalah.”

​Aku tertawa kecil dengan rasa miris yang luar biasa. “Bisa-bisanya seorang Ibu berkata sebaliknya jika dia merasa dalam musibah atau masalah besar. Dulu bukannya Ibu nggak pingin punya aku.”

​Ruangan itu hening.

​Tidak ada suara apapun.

​Oza sepertinya juga tidak ingin menyela.

​Adik kecil itu hanya memandang Ibu dan aku bergantian. Dia sepertinya berusaha memproses apa yang aku ucapkan.

​Aku tidak akan menahan diri meskipun ada anak kecil di sini. Dia harus bisa menerima keburukan Ibunya sendiri.

​Dia sepertinya melihatnya sebagai malaikat.

​Ya, dia memang malaikat. Tapi malaikat pencabut nyawa!

​Perkataannya bisa mencabut jiwa anak-anaknya yang tumbuh tanpa cinta dari dia.

​“Di mana ayah anak ini?”

​Ibu melirik sebentar anak itu dan dengan keringat di semua wajahnya, dia berkata. “Ayahnya sudah meninggal.”

​Dan Ibu sekarang menjadi janda...?

1
danisya inlvr
Gemes banget 😍
Irisa_Sherenada: Gemes* Sama Kai ya? 😊
Irisa_Sherenada: Genes Sama Kai ya Kak? 😘
total 2 replies
Inari
Baru baca beberapa chapter aja udah pengen rekomendasiin ke temen-temen semua!
Irisa_Sherenada: Makasih kakak. Stay tuned yah 😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!