Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama dan kedua sebelum ke novel ini...
Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya sepert
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 22 — Kekacauan Sekte Bulan Biru II
"Kau bilang memalsukan kematianmu, untuk apa kau harus repot-repot melakukannya?"
"Bersembunyi dan meningkatkan kekuatan, bukankah semua kultivator pernah melakukan hal serupa."
"Jadi kenapa kau muncul saat ini, karena kau merasa bisa mengalahkanku sekarang?!" Niu Sashuang mengangkat alisnya.
Niu Sashuang bisa melihat dengan bola matanya sendiri Ma Bianfu hanya mengalami dua peningkatan kultivasi setelah ia bersembunyi tujuh puluh tahun lamanya, kekuatannya bahkan masih lebih lemah dari Niu Sashuang yaitu Alam Kaisar Tahap 6.
"Usia kita sudah sama-sama tua, seharusnya kau menyadari tingkatan kultivasi bukan penentu kemenangan..." Ma Bianfu tertawa mengejek. "Lagi pula aku bertambah kuat bukan untuk mengalahkanmu saja tetapi juga sesuatu yang berada di belakangmu."
Ma Bianfu melirik semua anggota Sekte Bulan Biru dibelakang Niu Sashuang. "Mendengar ada penyerangan ke sektemu hari ini, aku langsung keluar dari latihan tertutupku dan menuju kesini. Aku tidak melewatkan kesempatan ini untuk menghancurkan sektemu!"
"Kau pikir bisa mengalahkan sekteku!" Jawab Niu Sashuang dingin.
"Kita lihat, apa perkataanku hanya gertakan semata atau sebaliknya." Selepas berkata demikian, Ma Bianfu bersiul dengan kencang, ia mengalirkan qi pada suaranya hingga jangkauan suara itu mencapai beberapa kilometer.
Tidak lama kemudian, segerombolan kelelawar muncul di salah satu arah dan bergerak cepat menuju Ma Bianfu.
Kedatangan kelelawar-kelelawar itu bukan sesuatu yang mengejutkan bagi Niu Sashuang ataupun yang lain karena mereka mengetahui bahwa kemampuan Ma Bianfu terkenal karena bisa mengendalikan kelelawar.
Kelelawar yang dipelihara Ma Bianfu merupakan spesies kelelawar yang memiliki racun ketika digigit, ditambah mereka semua sudah menjadi siluman, racun dari setiap kelelawar jadi jauh lebih mematikan
Yang mengejutkan dari semua itu adalah jumlah kelelawar yang dimiliki Ma Bianfu, Niu Sashuang sampai menahan nafasnya melihat gerombolan kelelawar itu perlahan menutupi langit.
"Berapa lama kau bisa mengembang biakkan mereka hingga sebanyak ini?!" Niu Sashuang merapatkan giginya.
"Lebih lama dari yang kau pikirkan sampai aku merasa mereka cukup untuk membinasakan sektemu." Ma Bianfu tersenyum lebar sebelum menoleh pada para Patriark sekte aliran hitam yang kini masih mematung melihat gerombolan kelelawar miliknya. "Apa yang kalian tunggu, gerakkan anggota kalian untuk menyerang Sekte Bulan Biru sekarang juga."
"Senior Ma, ini..."
"Kita kesini hanya mengincar artefak, Senior."
"Benar Senior Ma, bagaimana kalau kita meminta artefak misterius padanya, bukankah itu jauh lebih mudah."
Para Patriark sekte itu mencoba berkelit, memberi alasan agar pasukan sekte mereka tidak melakukan pertempuran. Andai peperangan terjadi, meski menang sekalipun kekuatan sekte mereka akan berkurang signifikan.
Ma Bianfu berdecak pelan dengan reaksi para Patriark itu. "Jika kalian tidak mau menggerakkan pasukan maka yang pertama kali kelelawarku incar adalah sekte kalian terlebih dahulu! Mau mencobanya?!"
Para Patriark itu menelan ludah ketika gerombolan kelelawar tersebut kini bergerak ke arah anggota sekte mereka. Para Patriark itu ketakutan, dengan penuh keterpaksaan mereka kemudian memberi aba-aba agar pasukannya maju.
Niu Sashuang mengigit bibirnya, ia mengetahui jika pertempuran ini terjadi maka sektenya akan diposisi yang kalah. Melihat pasukan aliran hitam sudah bergerak, Niu Sashuang tak punya pilihan lain selain memberi arahan anggota Sekte Bulan Biru untuk bergerak juga.
Apalagi kelelawar yang dikendalikan Ma Bianfu juga ikut membantu pesukan aliran hitam, hanya soal waktu Sekte Bulan Biru binasa.
Niu Sashuang berniat membantu anggota sektenya namun langsung dihadang oleh Ma Bianfu serta para Patriark Sekte.
"Mau kemana? Kita harus melanjutkan urusan kita puluhan tahun yang lalu..." Ma Bianfu tersenyum mengejek sebelum mengalirkan qi ke telapak tangannya, membuat tapaknya terselimuti cahaya kemerahan.
"Jangan halangi aku Bianfu!"
"Oh, kau ternyata bisa panik juga tapi sayangnya tidak bisa, aku ingin melihat bagaimana anggota sektemu binasa didepan matamu sendiri!" Ma Bianfu terkekeh.
Niu Sashuang mengepalkan tangannya keras, ia bisa melihat dalam waktu singkat pasukan sektenya sudah menjadi korban kelelawar-kelelawar tersebut.
Niu Sashuang ingin membantu mereka tetapi situasinya tidak memungkinkan dirinya berbuat demikian.
Dengan penuh keterpaksaan akhirnya Niu Sashuang meladeni Ma Bianfu dan beberapa Patriark Sekte lain namun ia kesulitan untuk berkonsentrasi karena memikirkan kondisi sektenya.
Jika bukan karena teknik pertahanan tubuhnya yang tinggi, mungkin Niu Sashuang sudah mengalami beberapa luka tetapi kenyataannya, selain nafasnya yang sudah tidak beraturan, Niu Sashuang belum mengalami luka apapun.
"Sebaiknya kau fokus pada keselamatan dirimu, karena sesudah pasukan sektemu, kau yang akan menjadi incaran kelelawar-kelelawarku..." Ma Bianfu mendengus kesal.
"Senior Ma, bisakah kau arahkan kelelawarmu untuk tidak menyerang anggota Sekte Sungai Tengkorak."
"Benar Senior Ma, sekteku juga."
"Aku harap Senior Ma berbelas kasih pada Sekte Menara Tanduk."
Para Patriark Sekte nyaris mengumpat pada Ma Bianfu karena melihat anggota-anggota sekte mereka juga malah menjadi incaran kelelawar itu meski tidak terlalu banyak seperti pasukan Sekte Bulan Biru.
"Kalian hanya perlu merekrut anggota baru, kehilangan belasan atau puluhan orang tidak akan membuat sekte kalian hancur." Jawab Ma Bianfu membalas komentar para Patriark sekte tersebut dengan nada geram.
Niu Sashuang mendadak memperbesar tubuhnya kembali seperti raksasa saat lawannya sedang sibuk berdebat.
Ma Bianfu dan lainnya buru-buru mengambil jarak ketika Niu Sashuang mengayunkan tangan besarnya ke arah mereka.
Pukulan itu menciptakan retakan besar pada tanah, Ma Bianfu dan Para Patriark sekte segera melebarkan jarak lebih jauh saat melihat Niu Sashuang menggunakan teknik raksasanya.
Ma Bianfu mengetahui meski mode raksasa itu Sashuang sangat kuat tetapi dia tidak bisa mempertahankan teknik tersebut dalam waktu yang lama.
Ketika Ma Bianfu dan lainnya berpikir Sashuang akan terus mengincar mereka, nyatanya Sashuang mempunyai rencana yang berbeda.
Masih dalam teknik raksasanya, Sashuang berusaha menyerang gerombolan kelelawar milik Ma Bianfu.
Dalam satu tepukan tangan besarnya, Sashuang mampu membunuh ratusan kelelawar itu sekaligus.
Ma Bianfu tersedak nafasnya sendiri, tidak menyangka Sashuang akan mengincar kelelawar peliharaannya. Ma Bianfu buru-buru bersiul, menyuruh kelelawar itu menjauhi Sashuang karena hanya dalam beberapa kali tepukan, Sashuang sudah membunuh hampir seribu kelelawarnya
Tiga menit kemudian tubuh Sashuang kembali menyusut hingga ke kondisi semula, nafas Sashuang sudah memburu, menggunakan teknik raksasanya selalu menguras banyak sekali qi'nya.
Ma Bianfu kembali mendekati Niu Sashuang setelah pria gendut itu ke kondisi normalnya, ekspresi wajah Ma Bianfu terlihat begitu murka karena Sashuang sudah membunuh kelelawar-kelelawar nya.
"Menyerah lah alkemis tua, akan kuberikan kematian yang cepat jika berlutut sekarang." Ma Bianfu menatap Sashuang dengan penuh kebencian.
Niu Sashuang tersenyum kecut, saat ia ingin membalas perkataan Ma Bianfu, tiba-tiba ada seseorang yang muncul di hadapannya, memunggunginya.