NovelToon NovelToon
Tumbuh Di Tanah Terlarang

Tumbuh Di Tanah Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Poligami / Duniahiburan / Matabatin
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Adra

Aruna telah lama terbiasa sendiri. Suaminya, Bagas, adalah fotografer alam liar yang lebih sering hidup di rimba daripada di rumah. Dari hutan hujan tropis hingga pegunungan asing, Bagas terus memburu momen langka untuk dibekukan dalam gambar dan dalam proses itu, perlahan membekukan hatinya sendiri dari sang istri.

Pernikahan mereka meredup. Bukan karena pertengkaran, tapi karena kesunyian yang terlalu lama dipelihara. Aruna, yang menyibukkan diri dengan perkebunan luas dan kecintaannya pada tanaman, mulai merasa seperti perempuan asing di rumahnya sendiri. Hingga datanglah Raka peneliti tanaman muda yang penuh semangat, yang tak sengaja menumbuhkan kembali sesuatu yang sudah lama mati di dalam diri Aruna.

Semua bermula dari diskusi ringan, tawa singkat, lalu hujan deras yang memaksa mereka berteduh berdua di sebuah saung tua. Di sanalah, untuk pertama kalinya, Aruna merasakan hangatnya perhatian… dan dinginnya dosa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Adra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TDT 29

Dalam hening malam, suara ponsel Aruna bergetar pelan di meja kecil di samping tempat tidurnya. Nama Raka tertera di layar.

Dengan tangan gemetar, Aruna mengangkatnya.

“Halo, Bu.... gimana keadaan kaki Ibu? Masih sakit? Bisa jalan sedikit?”

Suara Raka terdengar pelan tapi penuh perhatian. Bukan suara basa-basi. Ada kehangatan yang membuat dada Aruna kembali bergetar.

Aruna menarik napas. “Sudah agak mendingan, Raka... terima kasih.” Suaranya lirih.

“Syukurlah...” Raka terdengar lega. “Ibu udah makan? Udah ganti baju? Tadi kehujanan, kan...?”

Saat pertanyaan itu keluar, air mata Aruna tumpah tanpa ia sadari. Tangisnya pecah, tersedu. Ia coba menahan, tapi tak bisa.

“Bu Aruna?” suara Raka terdengar panik, “Saya... saya salah ngomong, ya? Maaf kalau saya...”

“Bukan, Raka... bukan salahmu...” Aruna menyela di sela tangisnya. “Kamu terlalu baik...”

Raka terdiam. Ia tak tahu harus berkata apa.

“Barusan... Bagas nelpon,” lanjut Aruna. Suaranya pecah, berat. “Dia marah... karena dari siang aku nggak angkat telponnya. Aku cerita soal kaki ini, soal aku terpeleset, tapi yang dia pikirkan bukan kondisiku. Dia malah marah... cemburu buta.”

Ada jeda panjang di antara mereka. Hanya suara napas pelan yang terdengar di ujung telepon.

“Aku sakit, Raka. Tapi yang dia pikirkan malah... siapa yang bersama aku. Bukan tentang aku-nya.”

Raka mengatupkan rahangnya. Ia menunduk, menggenggam ponselnya erat. “Saya minta maaf, Bu... saya nggak bermaksud memperburuk keadaan.

Raka terdiam beberapa saat sebelum akhirnya berkata dengan nada pelan namun tegas,

“Apa Ibu bisa terus bertahan dalam kondisi rumah tangga seperti ini? Maaf kalau saya lancang, tapi saya rasa... Ibu terlalu banyak menahan.”

Aruna menarik napas panjang. “Bagas bilang... aku harus percaya. Katanya, dia akan berhenti dari pekerjaannya. Dia janji nggak akan jauh-jauh lagi dariku.”

Raka hanya bisa menghela napas. Hatinya sesak mendengar itu. Tapi ia tahu, ia bukan siapa-siapa dalam hubungan rumah tangga mereka. Namun hatinya tak bisa lagi diam.

“Ibu...” Raka menunduk sejenak, lalu kembali menatap layar ponselnya meski hanya suara yang bisa ia dengar. “Saya tahu ini salah waktu. Tapi saya harus jujur. Saya sungguh mencintaimu.”

Suasana di ujung telepon sunyi. Tak ada jawaban.

“Perasaan ini... bukan karena kasihan. Bukan juga karena kekosongan. Tapi karena setiap kali bicara dengan Ibu, setiap kali saya ada di dekat Ibu... saya merasa tenang.”

Aruna masih terdiam. Matanya kembali berkaca-kaca.

Raka melanjutkan dengan suara lebih pelan, “Saya tahu posisi saya. Dan saya tahu, hati Ibu masih berada di dalam ikatan yang sah. Tapi saya... ingin Ibu tahu, kalau Ibu memilih untuk bahagia, saya akan selalu ada, tanpa harus mengganggu atau memaksa.”

Di seberang, suara Aruna akhirnya terdengar lirih, “Raka... kenapa kamu harus datang di saat hatiku sedang rapuh.

Setelah mengucapkan kata-kata terakhirnya, Raka tak sanggup menunggu respons Aruna lebih lama. Bukan karena kecewa melainkan karena takut harapannya justru menyakiti perasaan wanita itu. Ia menatap layar ponselnya sejenak, lalu menekan tombol "end call."

Aruna masih memegang ponselnya yang kini sudah gelap. Nafasnya tercekat. Ia tidak menyangka Raka benar-benar menutup telepon. Air matanya mengalir lagi, bukan karena marah, bukan juga karena sedih tapi karena hatinya sedang kalut, diguncang oleh kenyataan bahwa ada orang lain yang tulus mencintainya di saat ia merasa paling rapuh.

Ia tahu Raka bukan pria sembarangan. Ia tahu Raka tidak akan bertindak gegabah. Tapi justru itu yang membuatnya semakin bimbang...dan semakin takut pada keputusannya sendiri.

Aruna menatap keluar jendela.

Langit malam terlihat kelabu. Hatinya pun demikian.

1
ovi eliani
ayo aruna waktunya bertindak , tlp bagus agarbmemberikan bukti ke polisi, biar bagas tau senjata makan tuan, biar dia yg masuk polisi biar tau rasa kamu bagas , biar bagas tau dingin nya jeruji besi, aku mwndukung mu aruna jgn kasih ampun bagas dan biar mata mak lampir juga terbuka bahwa kamu wanita yg baik aruna. semangat thor up nya tambah hreget ini.
R 💤
betul sih ini Thor...
R 💤
kok aku ikut seneng ya Raka gitu, dosa gak sih 🙈
Dee: Tenang, itu tandanya kamu punya hati yang peka. Raka emang bikin suasana jadi adem ya~ Yuk terus ikuti kisahnya, siapa tahu kamu makin sayang sama dia 🤭💕"
total 1 replies
R 💤
bisa dikatakan ia lagi puber kedua gak sih
Dee: Siap Kakak, nanti aku coba mampir ya,🥰
R 💤: ditunggu Thor,, jika berkenan mampir di lapakku juga Thor hehe 👋🏻 CINTA TUAN MAFIA , terimakasih
total 3 replies
R 💤
acieee...Aruna berbunga bunga tuhh
R 💤
selamatkan juga hati ibu hehe
ovi eliani
up lagi dong thor ketemuain aruna dan raka ,pingin melihat bicara , mak lampir suruh pulang dulu sama pak lampir biar ngak nganggu...semangat thor up lg malam ini, ceritanya bikin penasaran
ovi eliani
ayo aruna kamu harus membela yg benar, suami mu sdh mulai gila, kasian raka dia tak bersalah. terus buat mak lampir minta maaf sama kamu sampai mengemis maaf mu karena sdh kurang ajar mulutnya
Daniah A Rahardian
puitis banget☺️
ovi eliani
sedih amat sih thor , seng sabar ya aruna, alon alon waton kelakon , awas aja kamu nyamuk nenek lampir tak sedot ubun2 mu, wes tue belagu , semangat thor kasihbpelajaran itu nyamuk mak lampir karo bagas laki2 tak berguna.
Daniah A Rahardian: Beneran deh tuh nyamuk mak lampir sama si Bagas emang udah kelewatan. Aruna tuh udah sabar banget, tapi ya gimana... kadang orang baik tuh malah disakitin mulu 😤.
total 1 replies
Daniah A Rahardian
Wow.. keren and puitis banget. Author emang pinter ya memilih kata2.
O ya aku udah jg ngeliat visual mereka di ig mu Thor, Aruna cantik banget dan Raka guanteng abis 🫶
Dee: Makasi Kakak, aku nyari yg pos buat karakter mereka.
total 1 replies
xia~xiaoling
ngena banget kata2 e aruna...kyk e aruna ini puitis banget deh...suka ma karakter aruna
Dee: Makasii! Senang banget Aruna bisa nyampe di hati Kakak😍
total 1 replies
Daniah A Rahardian
Suami 🤬🤬
Dee: Sabar... sabar...☺️
total 1 replies
ovi eliani
aku suka kesal sama nyamuk nyamuk ini selalu heboh embok ya di dengarkan dulu, no sono laporin aja bagas nya biar tau rasa, nyamuk sama bagas memang cocok kumpulan manusia pencinta hutan jadi hifup seenaknya aja. lho kate kebun binatang, semangat thor aku jd gregetan bacanya, sholat dulu ya.
Dee: Memang ya nyamuk dan Bagas tuh kombinasi bikin emosi, tapi tenang... nanti ada kejutan buat mereka, ditunggu terus yaa~ Makasih banyak udah baca dan komen seru begini, semangat terus dan selamat beribadah juga ya kak ,💚🙏
total 1 replies
ovi eliani
aruna aruna saksi ya kan ada para pekerja kan melihat, twrutama kamu melihat sendiri, ngaoain hidup dgn bagas yg egois, lupa kan hempaskan masih banyak laki laki yg lain, semangat aruna ..
ovi eliani
thor up dobble biar tambah semangat bacanya, maunya aruna urusi raka aja, bagas buang aja ke laut
Daniah A Rahardian
Thor pliss...jgn kamu buat kayak di "Ternyata Hanya Kamu Cintaku", nanti aku nangis lagi nih! Aku jadi inget Alex😭
ovi eliani
wah wah mulai agak panas in ceritanyai seperti panas nya matahari di siang hari , bagas2 sekarang aja cemburu orak dewasa dewasa diri mu son son, udah raka laporkan bagas dengan tindak pidana main hakim sendiri biar mampus terkubur di penjara sepertih aruna yg hatinya tetpenjara di hati raka, Hidup adalah perjalanan, jangan lelah untuk terus berjuang. semangat thor buat ceruta yg lebih panas wkwkwwk
ovi eliani
belum greget ini thor, mau yang jeng jeng disaat aruna raka berdua, suami yg tak berguna datang. maaf ya thor bukan berarti aku setuju dhn perselingkuhan tp manusia punya batas kesabaran karena kelah nya wanita akan berujung dengan ke tidak pedulian. wahar klo bagas diberi pelajaran buat sadar diri , dobble up atuh thor semabgat benar bacanya.
xia~xiaoling
baca kayak nak muda lg kasmaran thor..pd hal ini yg bc emak2 berdaster..wkwkwk
Dee: Hahahaha... emak berdaster juga boleh dong kasmaran lagi!, semoga tetap bikin hati deg-degan yaa 😄💖
Tapi justru pembaca setia kayak emak-emak berdaster lho yang paling tulus menikmati cerita😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!