Tak pernah terbayangkan oleh Nabila saat ini, saat ini ia tengah bersanding dengan seorang laki laki yang mengisi hidupnya selama beberapa tahun
Rian Rivaldo, laki laki yang kini yang akan menjadi suami Nabila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Caramel_Machiato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
Setelah beberapa hari dirawat akhirnya Nabila bisa pulang kerumahnya dan beristirahat, Rian masih tetap memantau keadaan Nabila hingga sembuh total.
" Akhirnya pulang juga " Nabila merebahkan tubuhnya diatas ranjang miliknya
Rian pun masuk kedalam kamar Nabila, ia duduk di sudut ranjang milik Nabila.
Nabila pun bangun, ia mendekati Rian yang tengah menatap dirinya.
" Makasih banyak yah " ucap Nabila
" Makasih untuk apa ? "
" Ya makasih untuk semuanya "
" Iyah sama sama, yaudah istirahat sana "
" Iyah "
Rian keluar dari kamar Nabila, ia ingin membiarkan Nabila untuk beristirahat.
....
Setelah tidur yang cukup Nabila merasa tubuhnya lebih baik, Nabila keluar dari kamar dan melihat Rian yang tengah berbaring di sofa.
Nabila mendekat kearah Rian, dengan lembut ia mengusap kepala Rian.
" Bil, udah bangun" Rian pun terbangun dari tidurnya
" Kenapa tidur disini ? "
" Ketiduran, dan takut kamu butuh apa apa nanti"
Nabila duduk di samping Rian, ia bersandar dibahu laki laki yang berada disampingnya.
" Jangan bikin aku ngerasa bersalah ian "
" Kenapa gitu ? "
" Ya karena aku ga pernah denger apapun dari kamu "
" Bil, dengerin aku. Biar yang udah ya udah, aku udah bilang kan kita mulai semuanya dari awal. "
Nabila memeluk erat tubuh Rian, rasanya begitu nyaman.
" Kalau kamu bilang ngerasa bersalah begitu pun aku Bil, harusnya begitu kamu putusin aku dan memblokir semua aksesku harusnya aku pulang dan mencari kamu. Jadi sekarang kamu ga usah ngerasa bersalah yah "
Nabila mengangguk, ia semakin mempererat pelukannya.
" Kita makan yah, aku pesan. Kamu harus minum obat, aku udah kasih izin kamu pulang jadi kamu harus nurut sama aku " ucap Rian
" Oke Pak Dokter " jawab Nabila dan Rian mencubit pipi Nabila.
...
Malam hari saat Nabila tengah bersantai, Nabila mendengar suara ketukan dari pintu rumahnya.
Nabila pun bangkit dan membuka pintu, dan ia melihat Dion yang tengah berdiri sambil membawa sesuatu.
" Mas Dion " ucap Nabila
" Aku ganggu Nab ? "
" Engga ko mas, yaudah masuk aja "
Dion pun masuk kedalam, begitu Dion masuk Nabila pun langsung mengambilkan minuman untuk Dion.
" Engga usah repot-repot Nab, aku cuma mau jenguk ko " ucap Dion
" Engga ko Mas, cuma air putih aja maaf yah "
" Gimana kondisi kamu ? Maaf ya kemarin aku harus keluar kota, jadi ga bisa jenguk selama kamu dirumah sakit "
" Engga apa apa mas, aman ko "
" Dokter udah izinin kamu pulang Nab ? "
" Udah Mas, tapi ya gitu harus istirahat belum bisa kerja "
Disaat keduanya tengah berbicara bersama, Rian datang sambil membawa makanan.
" Oh ada tamu " ucap Rian melihat Dion
" Gue cuma mau jenguk Nabila, gue seneng dia udah jauh lebih baik "
" O ya jelas, siapa dulu dokternya "
Rian pun duduk ikut bergabung bersama Dion dan Nabila
" Mas Dion dari Kalimantan lagi ? " tanya Nabila
" Iyah, cuma kali ini Kalimantan Barat. Tapi cuma sebentar aja sih, soalnya lagi ga banyak kerjaan "
" Ya lumayan lah Mas buat tambah tambahan "
" Iyah, biaya nikah kan mahal Nab. Belum nanti rumah beserta isinya "
" Nah iya bener tuh mas "
Rian yang berada disana merasa diabaikan, ia pun bangun dari tempat duduknya.
" Mau kemana Ian ? " tanya Nabila
" Pulang " jawab Rian singkat kemudian pergi
Rian pun pulang kerumah dengan rasa kesal, bisa bisanya Nabila mengabaikan dirinya dan asik berbincang dengan Dion.
Saat tengah asik dengan ponselnya, Rian melihat Nabila yang sudah berdiri diambang pintu kamarnya
" ngapain kesini ? " tanya Rian dengan kesal
Nabila masuk kedalam kamar Rian, ia duduk di tepi ranjang Rian.
" Maaf, tapi kan Mas Dion yang datang duluan "
" Hmm " Rian hanya bergumam
" Marah ? "
" Engga, biasa aja "
" Terus kenapa jutek gitu ? "
Rian meletakkan ponselnya, ia pun mendekati Nabila.
" Kamu suka sama Dion ? " tanya Rian
" Engga, aku sukanya sama kamu " jawab Nabila
" Cemburu Bil "
" Iyah tau, makanya aku kesini nemuin kamu ian "
" Ga bisa kita pacaran sekarang Bil ? "
" Engga bisa, nanti kapan kapan kapan kapan "
Rian bangun dan berjalan meninggalkan Nabila.
" Mau kemana ? " tanya Nabila
" Makan, laper " jawab Rian dan Nabila segera menyusul.
Nabila senang menggoda Rian, apalagi jika Rian kesal membuat Nabila semakin senang menggodanya
