NovelToon NovelToon
Chased By Love: My Hot Ex'S Uncle

Chased By Love: My Hot Ex'S Uncle

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

Keputusan berlibur selama sebulan penuh untuk memulihkan patah hati sukses besar. Rhea De Santiago tidak lagi menyalahkan dirinya atas perselingkuhan yang dilakukan oleh mantan kekasih. dia benar-benar sudah pulih dan siap menjalani kehidupan baru.

Namun sehari sebelum pulang ke Meksiko, Rhea menghabiskan malam panas tanpa paksaan dengan William Riagen. Paman dari mantan kekasihnya. Setelah bercinta dengan intens, Rhea langsung terbang ke Meksiko dengan anggapan William tidak mungkin peduli dengan hubungan satu malam yang telah terjadi. Dia tidak tahu tentang William yang sudah menaruh rasa sejak lama.

“... Usai bertemu lagi dengan Mu setelah sekian lama, bahkan menghabiskan malam panas bersama, Aku ingin memiliki Mu seutuhnya. Aku ingin Diri Mu. Rhea De Santiago, Aku akan mengejar Mu tidak peduli jika harus sampai ke ujung Dunia sekalipun. Aku akan menangkap Mu dengan kedua tangan ini, dan menjadikan Mu milik Ku. Milik William Riagen!”

=>Kalau suka, Silahkan dibaca♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26

Mentari secara perlahan mulai mengendap-ngendap untuk sampai di posisi tertinggi cakrawala, menandakan hari telah berganti. Namun Rhea tak kunjung keluar dari dalam kamar.

Dengan ijin Hesperia, William melakukan segala macam kesibukan yang berhubungan dengan pekerjaan nya di Kediaman De Santiago.

Sejauh ini, William dan Rhea belum memberitahu terkait kehamilan. Masih menjadi rahasia Mereka berdua, lantaran ini pilihan yang terbaik saat ini. William tidak mau membuat keluarga Rhea mendesaknya untuk mempertahankan janin, Dia akan berusaha untuk meyakinkan Rhea. Walau kemungkinan nya amat kecil.

Walau kedua nya tengah mengalami perang dingin, William tiada henti-hentinya memenuhi kamar Rhea dengan berbagai jenis bunga. Tiada henti-hentinya mengantarkan makanan yang pernah di sukai Rhea ke kamar, entah di makan ataupun tidak. William selalu duduk di depan pintu kamar Rhea dan berbicara banyak hal. Banya sekali perkataan yang keluar dari mulut Pria itu, namun tidak ada jawaban dari Rhea.

Dia tercekik dengan keadaan di dalam kamar, lantaran semua nya dari William. Sang Ibu tidak mau ikut campur dalam permasalahan yang Rhea sendiri enggan untuk bersuara. Pilihan terbaik untuk menyelesaikan hal ini sendiri saja.

Rhea mencoba untuk kabur, namun tidak pernah berhasil. William akan menahan diri nya, para pekerja akan melihat nya berkeliaran di halaman dan tentu akan mencengah Rhea.

Satu minggu berlalu seperti itu, membuat Rhea tidak punya cara lain untuk menghadapi William.

Tap tap tap

Langkah yang tercipta dari anak tangga menarik atensi William yang tengah terfokus ke layar laptop.

“Kita harus bicara.” Ucap Rhea saat sudah tiba di hadapan William yang sudah berdiri di ujung anak tanggan sambil mengulurkan tangan, membantu Rhea menjaga keseimbangannya.

“Sudah larut, para pekerja tidak ada lagi dan Nyonya Hesperia tidak ada di Kediaman saat ini. Kau ingin membahas tentang bayi Kita kan ?” Timpal William sambil merapi kan rambut terurai milik Rhea yang nampak acak-acakan. Belaian tangannya sungguh penuh dengan ketulusan. Belaian lembut itu tersampaikan dengan jelas pada Rhea, namun entah kenapa keputusannya sudah bulat.

“Umm... Aku akan mengatakan alasannya pada Mu, Uncle William."

“Akan ku dengarkan,” jawab William tidak melepaskan untaian tangan satu nya dari milik Rhea.

“Karena bayi ini, Rissha di perk*sa di hadapan Ku. Pelakunya adalah Zion... Dia ingin Aku menjauh dari Mu, Uncle William. Jika tidak, Dia akan melakukan hal bejat itu pada wanita lain lagi. Entah Dia akan melakukannya pada kenalan Ku atau wanita asingyang tdak Aku ketahui, yang pasti Dia akan menjadikan Aku penontonnya. Aku akan menyaksikan hal itu lagi...”

“..” William menyaksikan liquid bening terjun bebas dari pelupuk Rhea dengan derasnya.

“...Aku tidak sanggup, sungguh... Uncle William, menjauh lah dari hidup Ku. Kau bilang sangat mencintai Ku kan ? Ku mohon, pergilah.” Sambung Rhea sambil memukul dada William berkali-kali. William mencoba menyeka air mata nya, namun Rhea menepis dengan rasa frustasi.

Sentuhan William masih sangat lembut, masih mengantarkan kehangatan yang menenangkan. Hal ini semakin membuat Rhea membenci diri sendiri.

“Oh, tidak! Aku sudah jatuh hati dengan Uncle ini... Ugh, bagaimana Aku menjalani hari kedepannya tanpa sosok ini ? Sosok yang sudah Ku sangkal berkali-kali, namun sebesar diri Ku yang menyangkal nya, sebesar itu pula Aku mencintai Nya... Aku menyukai Nya, Aku menyukai pria ini..” Batin Rhea dibarengi dengan luapan air mata yang semakin deras.

“Baiklah... Lakukan hal yang sudah Kau putuskan itu.”

“!” Lingkar mata Rhea membesar. Dia yang menginginkan hal itu, namun saat mendapat lampu hijau dari William, Dia merasa seolah ada yang runtuh di relung hati.

Srukh

William sudah membawa Rhea dalam pelukan nya. “...Maaf, hanya sebentar saja... Aku akan memeluk Mu sebagai perpisahan. Aku pasti akan merindukan tubuh kecil ini. Aku pasti akan merindukan Mu, Rhea.”

Dengan jemari yang bergetar, Rhea balas memeluk William. Tangis nya makin pecah. Ini juga merupakan pelukan terakhir nya.

...*** ...

Usai memastikan Rhea masuk ke dalam kamar, William pun menenteng semua barang-barangnya dan keluar dari Kediaman De Santiago.

Keesokan hari nya, Rhea sudah bangun dalam keadaan kacau. Pagi ini, tidak ada lagi bunga segar yang bertengger di atas nakas. Tidak ada lagi menu makanan kesukaannya yang mengeluarkan kepulan uap karena baru selesai di buat.

Dengan langkah hampa, Rhea bersiap-siap untuk kembali ke rumah sakit tempat Dia dan William bertengkar hebat beberapa waktu silam. Semalam ia sudah membuat janji dengan pihak rumah sakit.

Saat berada di mobil, pesan dari Zion masuk. Nomor nya tidak di simpan, namun pesan sebelumnya belum terhapus dari ponsel Rhea.

...‘Kau patuh juga ternyata. Walau berlama-lama dalam mengambil keputusan, terimakasih karena sudah membuat William mau menerima wanita lain. Kau melakukan nya dengan sangat baik. Katakan pada Ku jika Kau menginginkan sesuatu, Aku akan memberikannya sebagai hadiah.’...

DEG

DEG

DEG

“...Wanita lain ? Secepat ini ?” Gumam Rhea dengan lingkar mata yang memanas. Berkali-kali Dia menarik nafas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Saat mobil yang Dia naiki sampai di Rumah sakit, barulah Rhea bisa mengontrol perasaannya.

Rhea ingin menceritakan semua ini pada Seleste, namun Sahabatnya itu pasti akan membenci keputusan Rhea. Saat ini, Rhea merasa tidak akan ada seorang pun yang ada di pihak nya.

Usai bercakap-cakap dengan suster bagian meja resepsionis, Rhea kembali melangkah ke ruangan yang pernah Dia masuki.

Jack, sahabat William sudah menunggu kedatangannya dengan duduk sambil memasang senyuman.

“Selamat pagi, Rhea De Santiago. Kondisi Mu jauh lebih kacau dari terakhir kali rupanya.”

“Hmm.. Berkat Anda, semua nya menjadi semakin kacau.” Timpal Rhea yang sudah mendaratkan tubu nya di aas kursi.

“Mau bagaiamana lagi ? Aku tidak bisa melakukan pengangkatan janin jika itu berhubungan dengan milik Sahabat Ku.. Ayo berbicara sejenak sebelum Kita melakukan pengangkatan janin itu.”

“...” Rhea terdiam dengan alis yang di tautkan. Ada firasat tidak bagus mengalir dalam tubuh nya. Jack, Dokter ini pasti akan mengatakan sesuatu yang sangat merepotkan.

“Uwaah, Kau berhasil sampai di sini, artinya William sudah memberi izin. Rhea, apa Kau sungguh tidak mau mempertimbangkan William ? Teman Ku itu memang sudah tua bangka, namun Dia sangat tergila-gila pada Mu. Dia sangat mencintai Mu padahal tidak melakukan percakapan panjang, percakapan yang ada pun palingan hanya sekedar basa-basi saja. Tapi Kau tau ? Telinga Ku hampir berdarah karena mendengar cerita yang sama berkali-kali. Dia itu sungguh tidak normal, padahal banyak wanita yang mengantri untuk berada di sisi nya... Namun, Dia hanya memikirkan Mu.”

“...” Rhea masih bungkam. Namun mulut Jack tidak ada niatan untuk berhenti berkicau.

“Setelah melihat Mu, Ku akui Kau memiliki paras yang cantik nan mempesona, tubuh Mu juga indah, Kau punya latar belakang keluarga yang sebanding dengan William, tetapi Aku masih tidak tahu apa yang membuat William tergila-gila pada Mu. Karena jujur saja, banyak gadis yang mendambakan William dengan semua hal yang juga Kau miliki. Aku tidak bisa mengerti jalur pikiran William sedikit pun. Yang membuat Ku heran adalah diri Mu. Apa Kau tidak—”

“Aku tahu!” Potong Rhea sambil meremas dua tangan yang Dia pangku.

...*** ...

...Jangan lupa like dan komen Guys. Thank You so much♥️...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!