NovelToon NovelToon
Mantan Terindah

Mantan Terindah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:32.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lailatus Sakinah

Menikah sekali seumur hidup hingga sesurga menjadi impian untuk setiap orang. Tapi karena berawal dari perjodohan, semua itu hanya sebatas impian bagi Maryam.
Di hari pertama pernikahannya, Maryam dan Ibrahim telah sepakat untuk menjalani pernikahan ini selama setahun. Bukan tanpa alasan Maryam mengajukan hal itu, dia sadar diri jika kehadirannya sebagai istri bagi seorang Ibrahim jauh dari kata dikehendaki.
Maryam dapat melihat ketidaknyamanan yang dialami Ibrahim menikah dengannya. Oleh karena itu, sebelum semuanya lebih jauh, Inayah mengajukan agar mereka bertahan untuk satu tahun ke depan dalam pernikahan itu.
Bagaimana kelanjutan pernikahan mereka selanjutnya?
Ikuti kisah Maryam dan Ibra di novel terbaru "Mantan Terindah".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lailatus Sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keyakinan Yang Tak Sederhana

Sore itu langit mendung, tapi hati Agam justru penuh semangat. Ia duduk di teras sebuah kafe langganan bersama Rizky, sahabatnya sejak SMA, yang juga orang yang pertama kali mengenalkan Maryam padanya.

Rizky dan Maryam mereka sodara iparan, karena kedua kakak mereka menikah.

“Gue nggak pernah lihat lu seserius ini, Gan.” Rizky menyeruput kopi.

“Biasanya, kalau deketin cewek, dua bulan juga selesai.”

Agam tertawa kecil, tapi tak sepenuhnya bahagia.

“Ya, kali ini beda, Ky. Maryam itu… bukan orang yang gampang untuk miliki. Dia bukan perempuan yang bisa di dekati cuma dengan rayuan. Dia penuh luka, tapi juga penuh wibawa. Dan itu yang bikin gue ngerasa… gue harus lebih dari sekadar ‘niat’.”

Rizky mengangguk. “Gue tahu. Dan makanya gue kenalin lu ke dia. Karena lu nggak main-main. Walau pun gue masih sedikit sangsi."

"Apa yang membuat lu sangsi?" Agam menegakkan tubuhnya, menatap tajam sahabatnya menuntut jawaban.

"Status Maryam Gam, dia bukan gadis. Kalau lu bisa nerima dia apa adanya, bagaimana dengan keluarga lu?"

"Yang gue tahu, pernikahan itu bukan hanya menyatukan dua hati yang memiliki perasaan yang sama, dua jiwa dengan karakter yang berbeda. Tapi, pernikahan itu juga menyatukan dua keluarga dengan latar belakang dan kebiasaan yang berbeda tentunya."

"Gue hanya tidak ingin Maryam kembali terluka, sebelumnya masa lalu mantan suaminya yang menjadi bayang-bayang kehancuran rumah tangganya."

"Dan gue gak mau hanya karena statusnya sebagai seseorang yang pernah menikah dan berakhir dengan perceraian itu menjadi dasar penilaian negatif dari keluarga lu. Dan pastinya akan berdampak pada kenyamanan rumah tangga kalian nantinya."

Ilham menatap langit sebentar, lalu kembali memandang Rizky.

“Gue udah ngobrol sama Maryam beberapa kali. Dia sopan, terbuka, tapi juga hati-hati banget. Gue ngerti. Dia pernah jatuh, dan jatuhnya dalam. Jadi sekarang setiap langkahnya penuh perhitungan.”

"Selain Garut menjadi tempat pertemuan pertama gue dengan Maryam, gue juga dikenalin sama adik gue sama dia."

"Maksud Lu?"

"Adik gue adalah penggemar produk-produk Maryam, dia menjadi pelanggan exclusive butik Maryam. Menurut dia Maryam cocok banget buat jadi pendamping gue, makanya dia ngenalin gie ke dia."

"Urusan nyokap dan bokap, dia yang paling intens meyakinkan keduanya tengang betapa istimewanya Maryam."

"Syukurlah." Rizky mengangguk anggukan kepalanya.

Rizky meletakkan gelas kopi yang baru diseruputnga.

“Lu tahu nggak… mantan suaminya, si Ibra, lagi nyoba balik.”

Agam mengangguk perlahan.

“Gue denger. Dari lu juga, dari beberapa obrolan di balik layar. Bahkan adik gue yang sering belanja di butik Maryam bilang, Ibra sekarang jadi bahan omongan. Banyak yang bilang dia berubah.”

“Lu nggak gentar?” Rizky memicing penuh selidik.

Agan tersenyum.

“Gentar, iya. Tapi mundur, nggak. Gue tahu Ibra punya sejarah panjang sama Maryam. Tapi sejarah nggak selalu jadi jaminan buat masa depan, kan? Gue datang bukan untuk menghapus masa lalunya. Gue datang untuk menawarkan masa depan yang baru.”

***

Beberapa hari kemudian, di dalam kamar apartemennya, Agam duduk berdampingan dengan adik perempuannya, Aulia, yang sedang mencoba dress dari butik Maryam.

“Mas, aku tuh suka banget liat Mas Agam serius kayak sekarang. Biasanya kan kerja-kerja-kerja terus, sekarang mukanya sering keliatan tenang, tapi juga kayak… lagi suka sama seseorang.” Aulia menggoda.

Agam tersenyum sambil membetulkan kancing lengan baju adiknya.

“Ya, karena sekarang mas punya alasan buat pulang dengan semangat. Maryam bikin mas ngerasa… kayak mau jadi versi terbaik dari diri sendiri.”

Aulia duduk bersila di depan kakaknya.

“Teh Maryam tuh keren, Mas. Tapi dia juga dingin. Maksudku… bukan dingin nggak peduli, tapi dia kayak punya tembok. Mas yakin bisa lewatin itu?”

“Mas nggak mau ‘lewati’ temboknya, Li.” Agam memandang lurus.

“Mas mau duduk di depan tembok itu dan bilang: aku di sini, kapanpun kamu siap buka pintu.”

Aulia terdiam, matanya berkaca-kaca.

“Mas, Teh Maryam itu nggak butuh laki-laki yang sekadar hadir. Dia butuh orang yang tahan diuji. Yang tahan ditolak pelan-pelan. Mas yakin siap kalau suatu hari dia milih balik ke masa lalunya?”

Pertanyaan itu menghantam Agam dengan pelan tapi tajam. Ia menarik napas dalam.

“Kalau Maryam milih Ibra, itu hak dia. Mas akan sakit, iya. Tapi mas juga akan ikhlas… karena yang mas tawarkan bukan cinta yang ingin memiliki. Tapi cinta yang ingin menemani, selama Maryam mengizinkan.”

Aulia memeluk kakaknya pelan.

"Mas, jangan berhenti ya. Meskipun Teh Marham belum jawab, aku yakin dia ngerasa kok, Mas tulus banget.”

"Tentu, Li. Mas akan berikhtiyar untuk itu."

**

Seminggu kemudian, Rizky kembali mengajak Agam bertemu. Kali ini di tempat berbeda—sebuah taman kota tempat mereka dulu sering nongkrong.

“Gam,” Rizky mulai hati-hati,

“Gue ngobrol sama Maryam kemarin. Dia cerita, dia lagi bingung. Antara lu dan Ibra.”

Agam menunduk. Tak ada kejutan di situ.

“Sudah gue duga. Gue bisa lihat itu di matanya.”

“Gue juga nanya, dia condong ke siapa. Tapi dia cuma bilang, ‘Aku sedang menakar ulang hatiku. Bukan soal siapa yang lebih dulu, tapi siapa yang paling membuatku merasa aman.’”

Agam terdiam lama, lalu mengangguk.

“Berarti gue harus terus jadi tempat yang aman, walaupun pintunya belum terbuka.”

Rizky menepuk pundak Ilham.

“Dan kalau ternyata dia balik sama Ibra?”

“Gue tetap bersyukur, Ky. Karena Tuhan ngasih kesempatan buat gue ngerasain cinta yang niat. Cinta yang bukan buat menang, tapi buat ngerti.”

"Syukurlah, semoga pemikiran lu itu istiqamah."

**

Malam itu, Agam menulis pesan yang tak ia kirim.

"Maryam, kamu tak perlu buru-buru memilih. Tapi jika kamu merasa lelah berdiri di tengah, ketahuilah bahwa di sisi ini, aku tak akan menuntutmu berlari. Aku hanya ingin kau tahu, aku sungguh-sungguh hadir untuk membangun, bukan sekadar datang untuk singgah.”

Pesan itu hanya disimpan. Karena Agam yakin, terkadang cinta paling dalam bukan yang paling keras suaranya, tapi yang paling sabar menunggu di senyap. Walau semua itu tidaklah sederhana.

1
Mawar
semoga bisa rujuk lagi ma kang ibra...😁😂
Suhainah Haris
layaklah di beri kesempatan, dengan berusaha menjadi lebih baik itu usaha yang patut di apresiasi dengan menerimanya kembali
Rabiatul Addawiyah
Wah..Ibra bahagia banget neh klo jadi di undang sm Maryam
Mutiara Nisak
beneran bkln rujuk lg,pasti akan ada yg patah hatinya....seseorang yg mengetuk pintu hatinya iam secara perlahan,meski blm d izinkan masuk....siapkan mental y bang agam....klo si iam blm.mengizinkan dirimu masuk.....
Uthie
Wahhh... bakalan rujuk lagiiii niii 🤩
skyvanita iriani
alur ceritanya enak dibaca.semangat terus thor..
Suhainah Haris
sepertinya mas Ibra harus usaha lebih keras kalau mau Iam kembali,
Uthie
Wadduuhhhh... sepertinya antara menyongsong cinta masa depan aja niiii daripada cinta masa lalu 😂😂
Ibra siap-siap patah hatii seperti nya....

semoga up nya gak lama-lama lagi yaa Thor 🤩🤩🤩🙏🙏🙏
dyah EkaPratiwi
siapa yg akhirnya dipilih maryam?
Rabiatul Addawiyah
Masih ragu terus ya Maryam dgn Cinta Ibra sekarang ini😁
Uthie
Mana Up nya lagiiii 🙏🙏🙏🙏😢
Uthie
Mana lagiii niii kelanjutannya 🤩🤩🤩🙏🙏
Anonymous
bab ini kalimat2nya dalem banget...
Rabiatul Addawiyah
Banyak Typo utk nama pemeran di novel ini thor 😀
Lailatus Sakinah: maafkan belum selesai edit kakak.
total 1 replies
Adiba Shakila Atmarini
lnjut..
Uthie
Cerita yg bisa bikin emosi... terharu... dan memotivasi bacanya 👍👍👍👍👍
Uthie
Lanjjjjuuuuttttttt dongggg 🤩🤩🤩🙏🙏✌️
Mutiara Nisak
aq kok jd bingung sendiri y,sebenernya yg lg curhat k langit itu siapa y,raka apa si ibra...trs yg jd 7 an curhat itu nayla apa si iam..../Hey//Hey/
Lailatus Sakinah: hhe ...maafkan belum selesai edit kakak.
adelina rossa: sama kak ....pas baca binggung juga nih 😭
total 2 replies
Mawar
lnjut kak namanya jngn diubah2 kak jd bingung kdng2.
Lailatus Sakinah: siap kakak
total 1 replies
Uthie
nyebelin 😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!