HASIL KARYA SENDIRI❗PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI❗BUKAN PLAGIATISME❗
Az Zahra wanita muda BERJUANG demi keluarganya, lika-liku kehidupan dijalani tanpa berkeluh kesah. Focus dirinya hanya pekerjaan Dan keluarganya, kisah percintaannya tidak selalu berjalan dengan indah. Tetapi dia tidak memikirkan itu semua, prinsipnya siapa yang memperjuangkannya maka dia akan BERJUANG untuknya.
Zahra hanya membuka hati bukan untuk memberikan cintanya, tetapi untuk memberikan kesempatan untuk lelaki yang mengatakan Cinta padanya. Cinta bukan sekadar retorika Dan kamuflase semata, tetapi pembuktian dengan versi dirinya.
Tak ada yang tau dengan siapa cinta itu akan berlabuh ditempat terakhir, bahkan pertemuan Zahra dengan seorang lelaki bernama Hassan Abraham menjadi titik balik dirinya. Hassan mampu meyakinkan Zahra bahwa Cinta sejati memang benar ada.
Ikuti kisah selanjut dinovel ku yang kedua yuk 💞🌹💓💐🌸
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BHDJ-BAB-34-PENGKHIANAT!
Kabut hitam itu kembali lagi untuk ketiga kalinya menerpa dalam hidup Zahra, Allah tidak akan meguji hambanya diluar kemampuannya. Allah telah memilih Zahra untuk menjadi kuat dengan segala macam ujian, rasa kehilangan yang dicinta bukan perkara yang ringan.Takdir hidup Zahra sudah menjadi ketetapan-Nya, jangan dilawan dan jangan ditolak
Airmatanya tidak pernah mengering mengingat semua cinta, dan pengorbanan suaminya selama ini untuk dirinya dan keluarganya. Seperti mimpi saja yang dirasakan Zahra, tetapi ini faktanya yang harus dihadapi dan dijalankan.
"Aku sangat merindukanmu, mas!" Tangis Zahra terdengar dari luar kamarnya karena pintu tidak tertutup rapat
Zahra berjalan melihat anaknya yang tertidur nyenyak, dia meminta Adelia untuk menjaga. Adelia sudah datang ke Singapore, Xeena yang menyuruhnya agar dia pulang tanpa beri tau Abimana
Xeena mengikuti Zahra, dia membawa busur dan panah. Rasa khawatir sangat besar padanya.Ternyata Zahra mengambil kuda, Xeena terus perhatikan gerak-gerik Zahra. Pertama kalinya dia melihat Zahra berkuda, ini caranya keluarkan emosi dalam jiwanya.
Xeena mulai khawatir dengan Zahra, dia memacu kudanya sangat kencang dan sambil memanah. Xeena mulai mengeluarkan kudanya menyusul Zahra, Zahra terus memacunya dan memanah sesuka hatinya. Lalu dia berteriak dan menangis, Xeena menghapus airmatanya dengan kasar melihat yang dicinta begitu rapuh. Zahra belum sadar kalau Xeena ada ditempat yang sama.
"Aku merindukannya Yaa Allah! Sangat merindukannya! Tolong aku Yaa Allah!" Teriak Zahra dengan tangisnya, dipacu lagi kudanya sangat kencang.
Xeena langsung dekati kuda Zahra dipegangnya pinggang Zahra dengan kuat dipindahkan dikuda Xeena. Zahra terkejut melihat Xeena, ditatapnya wajah Xeena justru airmata Xeena terus keluar tanpa suara.
"Menangislah sebanyak yang kamu mau, setelah itu aku hanya ingin melihatmu tersenyum sayang! Aku tidak meminta kamu untuk melupakan kakakku karena kakakku punya ruang khusus dihatimu, begitu juga dengan aku ada dihatimu. Aku hanya meminta padamu, kita didik dan bahagiakan Alfarizi" Ujar Xeena lembut pada Zahra, Zahra mengangguk pelan. Xeena memacu kuda nya lagi dengan kencang keluar dari mansion, mengajak kesuatu tempat yang belum pernah Zahra lihat agar hatinya sedikit pulih.
Dua bulan sudah kepergian Hassan, Zahra masih terus mengingat walau tidak lagi meratapi. Zahra sudah membuka kembali konselingnya, dia sudah mulai sedikit ceria.
Xeena terus mengamati gerak gerik Zahra, Arya sudah kembali keindonesia mengurus perusahaan yang diwariskan untuknya. Dia nggak mau perusahaan itu hancur, karena kakaknya yang membangun dari nol. Xeena meyakinkan Arya semua akan bersih, Zahra dan Alfarizi dalam penjagaannya. Arya percaya dengan Xeena, guru spritualnya sekaligus sahabatnya.
Xeena mulai menyebar orang-orang kepercayaannya yang datang dari Beijing, untuk menghabisi para pengkhianat. Zahra meminta pada Xeena perusahaan yang ada di Aussie dijual saja, uangnya disedekahkan atas nama Daddy dan Hassan.
Zahra juga meminta pada Xeena agar meninggalkan kehidupan bawah tanah, sudah cukup banyak korban. Kedua orangtuanya, suami dan ayah mertuanya.
Zahra ingin hidup normal bersama dirinya dan anaknya, Xeena menyanggupi semua permintaan Zahra setelah menghabisi para pengkhianat dan Zahra setuju.
Mata dibayar mata, darah dibayar darah. Begitu kata musuh-musuhnya dan Xeena menyambutnya, mereka yang memulai dan Xeena yang mengakhiri.
Zahra tidak habis pikir, Abimana bisa berkhianat. Apakah Grace juga berkhianat? Rasanya sulit untuk Zahra menerima kenyataan, selama ini Daddy dan Suaminya begitu mensejahterakan kehidupan mereka. Sungguh diluar akal sehat, begitu pikir Zahra.
"Ga perlu dipikirkan sayang, karena pengkhianat itu datang dari orang yang kita percaya! Orang yang kita tolong! Rata-rata mereka dari golongan orang yang tamak! Kita tunggu kabar sebentar lagi, kamu akan terkejut siapa saja para pengkhianatnya!" Tegas Xeena, tangannya mengangkat Alfarizi dari Zahra. Zahra menatap wajah Xeena
"Anak Abi makin embul, makin ganteng" Ucap Xeena pada Alfarizi, Alfarizi tertawa terkekeh dan Zahra ikut tertawa mendengar tawa anaknya.
Ditengah-tengah keceriaan mereka, HP Xeena
"Finish them all off, leave none left!" Tegas Xeena, Xeena menatap Zahra, Zahra tersenyum dan Alfarizi juga tersenyum lebar seakan dia tau Abinya membalaskan kematian Daddy nya (Hassan maunya dipanggil itu).
~~~~~♥️♥️🤍♥️♥️~~~~~
Adelia memutuskan untuk kuliah diindonesia saja, Zahra dan Xeena setuju. Xeena memperlihatkan Abimana menyiksa Grace, tapi Adelia sendiri nggak tau kalau Grace disiksa suaminya, Abimana menyiksa istrinya. Karena Grace mengetahui rencana licik suaminya untuk mencelakai Hassan. Grace kalah karena disuntik lehernya hingga tidak sadarkan diri, Zahra terkejut mendengar penjelasan Xeena.
"Sejak awal aku ga yakin kalau Grace mengkhianati aku dan Hassan, tolong mas lakukan sesuatu untuk sahabatku! Tolong sayang! Ayoo cepat tolong!" Ucap Zahra memegang kedua lengan Xeena, Xeena tersenyum melihat dan mendengar Zahra memanggilnya
"Cilla sudah dalam perjalanan kesini besok malam dia akan tiba. Cilla, aku dan Abraham dibesarkan dan tumbuh bersama sampai Daddy mensupport kami menjadi Atlit bela diri taekwondo. Aku sangat mengenal Cilla dengan baik sayang" Jelas Xeena tersenyum
"Alhamdulillah kalau gitu mas, sekarang aku mau masak dulu yaa. Kamu mau makan apa?" Tanya Zahra, Xeena menatap zahra lalu mendekatinya
"Persiapkan dirimu untuk kehidupan yang baru sebentar lagi, apapun yang kamu masak aku makan sayang" Ujar Xeena, Zahra mengangguk pelan
~~~~~♥️♥️🤍♥️♥️~~~~~
Malam telah tiba, Zahra meminta Adelia satu kamar dengannya. Adelia dan Alfarizi ada didalam kamar, Zahra dari tadi mondar-mandir menggigit kuku dijarinya. Sesekali dia melihat jam dinding, begitu terus sampai Xeena yang menghentikannya.
Baru saja Xeena mau mengatakan sesuatu, pintu rumah terbuka dan Zahra langsung berlari memeluk sahabatnya. Tak ada kata sambutan kecuali tangisan keduanya, bahkan tangisan mereka terdengar sangat memilukan bagi siapapun yang mendengarnya.
Setelah puas menangis mereka berjalan menuju ruang utama, ART membawakan minuman dan cemilan. Xeena masih terdiam membiarkan keduanya, melepas rasa yang menghimpit dihati kedua wanita dihadapannya.
"Ra, aku minta maaf yang sebesar-besarnya. Aku terlambat mencegahnya, aku bodoh Ra!" Jelas Grace tangisnya pecah lagi
"Bukan salah kamu, aku ga pernah salahkan aku Cee! Udah yaa jangan menyalahkan diri terus, aku insya Allah udah ridha" Ucap Zahra
"Cilla, bisa tolong jelaskan kronologi nya?" Tanya Xeena, Grace mengangguk pelan
Dia mulai menceritakan awal mula dia tau suaminya kerja sama dengan Abey dan Max, Zahra terkejut menutup mulutnya
"Max?! Awwi maksudnya??!" Tegas Zahra
"Iyaa Ra, Max tetap berambisi untuk merebut kamu dari Abraham, dia pikir dengan kematian Abraham. Kamu akan mudah untuk dia miliki, tapi dia salah prediksi ternyata Abraham memilih Xeena yang pantas untuk kamu. Dia bilang jika tidak dengannya, maka tidak boleh dengan siapapun. Rencana selanjutnya adalah Xeena!" Jelas Grace, Xeena tidak terkejut
Grace masih melanjutkan ceritanya "Tapi Abey ga setuju, akhirnya Max memberikan distrik 9 untuk dia asalkan Abey membatalkan menculik kamu.Tadinya mereka mau mencelakai Adelia, tapi aku sudah lebih dulu menyuruhnya pergi. Xeena yang atur semuanya" Jelas Grace, Zahra masih shock
"Kesalahan fatalku satu! Aku beritau Hassan rencana licik Abim dan Max untuk menculik kamu Ra!" Jelas Grace, Xeena dan Zahra sama terkejutnya
Bersambung
RIP Prof Dadang Hawari