NovelToon NovelToon
Ayah Untuk Ayasya

Ayah Untuk Ayasya

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:129.5k
Nilai: 5
Nama Author: ShasaVinta

Tak pernah terpikirkan bagi Owen jika dirinya akan menikah dengan selebgram bar-bar semacam Tessa. Bahkan di sini dialah yang memaksa Tessa agar mau menikahinya. Semua ia lakukan hanya agar Tessa membatalkan niatnya untuk menggugurkan kandungannya.

Setelah keduanya menikah, Tessa akhirnya melahirkan seorang putri yang mereka beri nama Ayasya. Kehadiran Ayasya, perlahan-lahan menghilangkan percekcokan yang awalnya sering terjadi di antara Tessa dan Owen. Kemudian menumbuhkan benih-benih cinta di antara keduanya.

Empat tahun telah berlalu, satu rahasia besar akhirnya terungkap. Seorang pria tiba-tiba datang dan mengaku sebagai ayah biologis Ayasya.

Bagaimana kelanjutan rumah tangga Owen dan Tessa?

Apakah Ayasya akan lebih memilih pria yang mengaku sebagai ayah biologisnya dibanding Owen, ayah yang merawatnya selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShasaVinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Calon mantu ideal

Tok … tok … tok ….

Terdengar suara ketukan di pintu. Owen menghela napas berat, dipikirannya mungkin saja yang datang kali ini adalah dokter atau perawat. Yang pasti Owen bersyukur, karena ketukan di pintu itu akhirnya bisa membuat Ibu dan Istrinya berhenti berdebat.

“Heh! Buka pintunya sana!” Perintah Bu Damira.

“Dasar lelet banget! Jadi orang kok nggak ngerti aturan hormat pada orang tua. Masa pintu diketuk, harus orang tua juga yang bukain!” Lirih terdengar Ibu Damira yang tak henti merutuki Tessa.

“Bu, kan aku bilang, sudah … jadi tolong hentikan dong, Bu. Kumohon mengertilah keadaan, kita sedang di rumah sakit,” tegur Owen. Namun kali ini lebih lembut dari sebelumnya.

“Bang, tolong gendong Aya … biar aku yang bukain pintunya,” pinta Tessa.

Owen membelai lembut puncak kepala istrinya. “Nggak usah, biar aku yang bukain.” Tessa mengangguk setuju sebelum Owen beranjak untuk membuka pintu.

Setelah pintu terbuka, kening Owen mengernyit manakala melihat sosok wanita cantik yang tak ingin ia temui, kini telah berdiri di hadapannya.

“Nawra!” Seru Owen.

Mendengar nama Nawra disebutkan oleh suaminya, ingatan Tessa mengenai kejadian semalam kembali terbayang.

Benarkah Nawra yang datang? Apa Owen mengabarinya?” Batin Tessa.

Sebenarnya di dalam hatinya, dia berharap jika indranya salah mendengar. Semoga orang lain saja yang datang, harapnya.

“Owen,” balas Nawra. “Maaf, aku datang tanpa mengabari. Aku sangat khawatir pada Aya,” imbuhnya.

Cih! Alasan! Dalam hati Tessa berdecih.

Mengapa harus memberi kabar? Apakah kini mereka mulai dekat kembali setelah pertemuan semalam? Apa mereka juga mulai saling bertukar kabar? Batin Tessa kini dipenuhi tanda tanya.

Karena Owen cukup lama, Bu Damira pun menyusulnya. Jiwa-jiwa kepo wanita paruh baya itu meronta-ronta, apalagi pendengarannya menangkap ada suara lembut seorang wanita.

“Wen, siapa yang datang?” Tanya Bu Damira basa-basi ketika sudah berdiri tak jauh dari belakang punggung Owen

“Hem … ini tetangga kami,” jawab Owen.

Bu Damira berjalan semakin mendekat. Dengan tatapan menelisik, ia pandangi Nawra mulai dari atas kepala turun hingga ke kaki.

Cantik, tapi sayang pakaiannya terlalu terbuka, komentar Bu Damira dalam hati.

“Loh kenapa nggak disuruh masuk,” komentarnya.

“Ayo, Neng … silakan masuk,” ajaknya ramah.

Karena Ibunya telah mempersilakan Nawra masuk, terpaksa Owen membuka pintu lebih lebar agar wanita itu bisa masuk.

Nawra tentu saja tak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Segera ia langkahkan kakinya masuk ke dalam ruang perawatan VIP itu. Berbagai macam kotak kue dan juga buah yang ia tenteng sejak tadi, segera ia letakkan di atas meja.

“Maaf, aku hanya bisa bawa ini. Aku sebenarnya cukup sibuk hari ini. Tapi saat tahu Aya sakit, aku bergegas kemari,” ungkap Nawra.

“Tidak apa-apa. Sebenarnya kamu tak perlu repot-repot membawa apa-apa. Doamu yang tulus untuk kesembuhan putri kami, itu sudah sangat kami syukuri,” balas Tessa.

Melihat banyaknya buah tangan yang dibawa Nawra, Ibu Damira semakin penasaran dengan sosok wanita yang dirasa wajahnya cukup tak asing. Apalagi dia melihat raut wajah menantunya yang tak bersahabat saat melihat sosok Nawra. Bu Damira semakin tertarik ingin tahu lebih banyak mengenai sosok wanita seksi itu.

“Ih, kau itu harusnya bilang terima kasih! Orang sudah repot-repot bawain. Dasar, malu-maluin saja kau itu!” Bu Damira menegur Tessa. Entah memang dia sengaja atau tidak, walaupun volume suaranya telah ia kecilkan namun Nawra bisa mendengar jelas.

Senyum licik tampak di wajah Nawra. Sepertinya semesta memang mendukungnya untuk kembali mendapatkan Owen, pikirnya. Di saat ada Tessa yang akan menghambat jalannya juga Owen yang terang-terangan menolaknya, ada sosok wanita paruh baya yang sepertinya akan memuluskan jalannya.

Ibu Damira kembali duduk di sofa, setelah menghidangkan sebuah minuman kotak untuk Nawra. “Ayo Neng … di minum,” ucapnya ramah.

“Jadi, Neng ini tetangga anak Ibu?” tanya Bu Damira membuka obrolan.

Nawra mengangguk dengan lembut. “Iya Bu, saya pindah baru beberapa hari yang lalu.”

“Itu pun karena toko kue saya yang baru, lokasinya di ruko pertokoan di depan kompleks perumahan. Itulah mengapa saya memutuskan pindah ke sana. Maksud saya biar dekat ke toko, eh … tau-taunya malah ketemu Owen,” jelas Nawra panjang lebar disusul tawanya.

Owen hanya menggeleng melihat Nawra dan Ibunya. Bukannya ikut bergabung dengan mereka, Owen menyibukkan dirinya dengan menata makanan yang ia bawa ke atas piring.

“Wah, pemilik toko kue dong, ya.” Gumam Bu Damira, “Pantas saja bawa buah tangannya segini banyak.”

“Ah, iya Bu. Semua kue-kue ini dari toko kue saya. Saya yang buat sendiri dengan tangan saya,” ucap Nawra dengan manja.

Sengaja dia mengangkat tangannya ke atas, menunjukkan pada Bu Damira. Tujuannya jelas satu, dia ingin melihat respon wanita paruh baya itu saat melihat deretan perhiasan emas dan berlian yang menghiasi jari dan pergelangan tangannya.

Benar dugaan Nawra, Bu Damira bagai tersihir melihat perhiasan di kedua tangan Nawra. Matanya silau oleh kilauan berlian pada cincin yang melingkari jemarinya. Apalagi, benda berkilau itu tak hanya ada satu atau dua.

Bu Damira semakin terpukau oleh tetangga baru putranya. Ia semakin penasaran dengann sosok wanita yang dia duga adalah wanita kaya. Dari caranya menyapa dan berbicara dengan Owen, sepertinya mereka sudah kenal lama, pikirnya.

“Wah … sudah ngobrol banyak, tapi Ibu belum tau namanya Neng cantik,” tanya Bu Damira diikuti pujian yang ia berikan.

Tessa yang melihat sikap ramah Bu Damira kepada Nawra, hanya bisa menggeleng. Sesekali ia akan menunduk atau memalingkan wajahnya ke arah lain. Tessa tak ingin, kedua wanita beda usia yang tampak akrab itu tahu jika Tessa ikut mendengar obrolan mereka.

“Nama saya Nawra, Bu. Toko kue saya, namaya Nawra Cakes,” jawab Bu Nawra.

“Nawra? Naw-ra … Neng ini teman sekolah Owen dulu kan?” Bu Damira menatap Nawra dan Owen secara bergantian. Wanita paruh baya itu seperti tak sabar mendapat jawaban pasti dan meyakinkan dari putra atau wanita di hadapannya.

“Iya, Bu. Ibu bener banget. Aku kira Ibu sudah lupa padaku,” balas Nawra.

“Ibu, membuatku iri … dari dulu hingga sekarang, wajah Ibu tak banyak berubah. Cantiknya Ibu itu tak termakan usia,” puji Nawra.

Bu Damira tergelak saat menerima pujian dari Nawra. “Kamu itu yang semakin cantik saja,” balasnya memuji.

“Astaga, takdir benar-benar nggak bisa ditebak, ya.” Celetuk Bu Damira seraya menoleh ke arah Owen.

Sementara Owen seakan tak peduli dengan pembicaraan Ibu dan teman lamanya. Ia tetap fokus menyiapkan makanan untuk dirinya juga istrinya.

Seakan paham dengan maksud dari ucapan Bu Damira, Nawra menunduk sambil tersipu. “Ah, Ibu benar banget. Aku juga nggak menduga akan dipertemukan lagi dengan Owen.”

Tessa yang sudah tahu apa maksud pembicaraan mereka, hanya menunduk. Ia kembali teringat apa yang dilihat dan didengarnya malam itu. Terbayang bagaimana Nawra yang duduk bersampingan seraya merangkul suaminya, rasanya air mata Tessa ingin kembali menggenangi kedua netranya.

Bu Damira menyadari gelagat tak nyaman menantunya, kini ia merasa puas. Dia mulai berpikir untuk menjadikan Nawra sebagai senjata untuk memisahkan Owen dan Tessa.

Apalagi di matanya kini, Nawra adalah sosok calon menantu ideal. Cantik, kaya, dan pastinya memiliki pekerjaan yang bisa ia banggakan pada orang sekitarnya.

Ah, Bu Damira sudah membayangkan bagaimana bangganya dia saat memberitahu orang lain jika menantunya adalah pemilik sebuah toko kue.

“Bagaimana denganmu, Nak?”

Sengaja Bu Damira bertanya pada putranya. Ia ingin tahu bagaimana reaksi Tessa saat mengetahui hubungan Owen dan Nawra di masa lalu.

“Bagaimana apanya?” jawab Owen dengan malas. Pria itu sudah duduk di depan istrinya dengan memangku sebuah piring yang berisi banyak makanan.

“Bagaimana rasanya bertemu kembali dengan Nawra?”

Owen berdecak, tentu ia paham maksud Ibunya. “Bu, sudahlah. Jangan bertanya hal-hal yang tidak penting.”

“Nggak penting gimana?!”

Bu Damira tak memedulikan peringatan putranya. Yang dia inginkan saat ini adalah Tessa harus tahu jika ada wanita lain yang lebih pantas untuk putranya.

“Tentu saja Nawra ini penting. Dia kan cinta pertamamu!” ucap Bu Damira dengan gamblang.

...-----------...

1
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
akhirnya setelah melalui beragam.rintangan kebahagian itu datang juga...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
benarkah???
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
keguguran keknya...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
saatnya kamu panen apa yg kamu tanam nawra...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
good job ben.. wis alih profesi jd aktor aja ...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
hhmmm gmn buuuu calon menantunya hamil anak laki lain mboh siapa bapaknya.....
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
iiihh dasar ben sedeng 11 12 sm.nawra
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
mungkiniah owen diauruh danira bertanggung jawab pd nawra? kalo.iya .. angel wis angel....
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
weh dasar nawra stress berat menjurus depresi... dah bawa aja nawra ke rsj...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
kok.melu panas bacanya 🙈🙈
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
sabar owen dengerin penjelasan alfio dl... tp jgn syok ya nanti...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
mereka lg sibuk anu bang alfio 🤭😅😅✌
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
wis waktunya bezuk debay 🤭😅😅✌✌
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
yah danira gampang pisan dihasut nawra... bgtulah kalo di hatinya tertanam kebencian ga punya pendirian ..
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
makanya alfio jan krn ambisi/nap su ingin bertemu/ merebut ayasya sembarangan milih patner kan runyam...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
ben ga usah kepo gitu urus aja urusan sendiri gmn caranya tobat dr maksiat...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
tessa menikah dg owen stelah melahirkan bkn saat hamil.. makanya ben jgn mudah percaya sm omongan nawra
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
ben percaya sama nawra.. syirik 🤭😅😅✌✌
nawra wanita licik, ben..
༄⃞⃟⚡𝙼𝙰𝙼𝙰ᶠᵉⁿᶦ𒈒⃟ʟʙᴄ 🍒⃞⃟🦅
Ye akhirnya happy ending. selamat ya tes doa dan harapan akhirnya tercapai dengan smua kejadian yang sudah kamu lalui akhirnya bisa berakhir bahagia.

wah alfio serius kamu suka ama qanita aunty dari putri mu, takdir cinta seseorang ga ada yang tau sih ya.

kak shasa setelah ini kasih bonchap kak pengen tau momen tessa melahirkan anak kedua nya, pengen tau raut bahagia dari owen, aya dan semua menyambut kelahiran adik nya aya...
zhA_ yUy𝓪∆𝚛z
mewek betulan lah aku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!