Caca Cantika berniat membalas dendam pada Julie Abraham yang telah mengkhianati kakaknya Baim sampai sang kakak meninggal karena gantung diri.
Tak rela Julie berbahagia di atas penderitaan keluarganya, Caca pun berniat merebut suami Julie, Azhar Malik.
Berbagai cara Caca lakukan demi membalas dendamnya, namun sayangnya Caca malah benar-benar jatuh hati dengan Azhar. Bagaimana kelanjutan kisah Caca?
Dukung karya ini dengan add favorit, like, komen dan ⭐⭐⭐⭐⭐
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Flashback Off
Baim baru pertama kali mencium Julie. Selama mereka berpacaran, tak pernah sekalipun Baim mencium Julie. Ia begitu menyayangi dan menjaga Julie.
"Bisa kita bicara di tempat lain?!" bisik Julie.
Baim yang masih setengah sadar sehabis dicium Julie pun mengangguk patuh. Julie lalu mengajaknya ke rumah mungil miliknya.
Di dalam rumah, Julie langsung mencium Baim. Meski tak siap, Baim membalas ciuman Julie. Tangan Julie dengan lihai mengunci pintu dan terus memojokkan Baim.
Mereka masuk ke dalam kamar dan Julie terus mencumbu Baim. Meski ingin menolak, namun hasrat Baim begitu kuat. Ia juga menginginkan apa yang Julie rasakan. Persetan dengan norma. Ia mencintai Julie dan ingin memilikinya.
Mereka lalu menghabiskan waktu selama beberapa jam melakukan hubungan terlarang yang seharusnya tak dilakukan sebelum menikah. Sampai Julie kelelahan dan tertidur lelap.
Baim semakin banyak pikiran. Apa yang ia lakukan dengan Julie adalah sebuah dosa besar. Namun ia tahu Julie sangat mencintainya.
Baim menatap lukisan wajah Julie saat menangis di taman sehabis dilabrak oleh istri sah bosnya dulu. Julie begitu bersedih, dan itu menyakiti hati Baim.
Baim kini menatap Julie yang tertidur tanpa sehelai benang pun sehabis melakukan penyatuan cinta mereka. Benaknya penuh tanda tanya.
"Apakah Julie akan bersedih seperti itu jika menikah dengan Azhar nanti? Apakah Julie akan bahagia menikah karena hutang budi? Andai aku bisa membayar hutang tersebut, setidaknya Julie akan hidup bahagia dengan pernikahannya sambil mengangkat wajahnya. Tak perlu menundukkan kepala karena malu memiliki hutang." batin Baim.
Baim lalu menuliskan sebuah surat dan menaruhnya di dalam laci nakas yang berada di samping tempat tidur Julie. Ia lalu pergi meninggalkan rumah Julie setelah sebelumnya menyelimuti tubuh sang kekasih. Ia mengunci pintu dan memasukkan kunci ke dalam lubang pintu.
Baim berjalan tak tentu arah. Ia pun memutuskan pergi ke hotel dimana seharusnya mereka menghabiskan malam pengantin mereka. Rencana staycation saat malam pengantin yang kini hanya tinggal kenangan.
Baim melipat undangan Julie dan memasukkan dalam sakunya. Ia lalu membuka Hp miliknya dan mulai menulis email. Sengaja email tersebut ia setting dalam waktu dua hari kemudian.
Dear adikku Cantik tersayang,
Saat membaca pesan ini, Kakak sudah tak ada lagi di dunia ini. Kakak tahu keputusan yang Kakak buat salah namun Kakak terpaksa.
Kakak punya satu permintaan sama kamu. Maukah kamu membantu Kakak?
Kamu pasti mau karena kamu adik Kakak yang pasti baik.
Kamu kenal dengan Julie Abraham calon istri Kakak bukan? Julie terpaksa menikah dengan Azhar karena butuh uang untuk membayar hutang Om-nya. Kakak tak punya uang untuk membantu Julie. Namun Kakak punya asuransi yang bisa dicairkan kalau Kakak meninggal, apapun keadaannya.
Tolong kamu claim asuransi tersebut dan berikan uangnya pada Julie. Katakan padanya kalau ia tak perlu menjalani hidup menyedihkan lagi. Ia bebas menikah dengan siapa saja asal ia bahagia. Kalau ia bahagia, Kakak akan jauh lebih bahagia.
Tolong juga kamu katakan maaf pada Mama dan Papa. Maafkan karena Kakak berbuat bodoh seperti ini. Anggap saja ini sebagai penyesalan atas kesalahan yang Kakak perbuat pada Julie.
Jika Kakak meninggal lebih bermanfaat dibanding Kakak hidup, maka Kakak memilih menjadi orang yang bermanfaat. Sekali lagi, maafkan Kakak. Terima kasih kamu sudah mau menjalankan permintaan terakhir Kakak. Kakak harap kamu hidup bahagia. Titip Mama dan Papa.
Dari Kakakmu yang bodoh ini. Baim.
Sambil menangis, Baim pun memilih mengakhiri hidupnya. Ia pergi membawa kesedihan dan meninggalkan luka untuk semua orang.
****
Keesokan harinya, Julie menikah dengan Azhar. Ia merasa bahagia karena kemarin sudah memadu kasih dengan Baim. Meskipun Baim menolak menjadi simpanannya, ia akan membujuk Baim nanti.
Acara pernikahan diadakan dengan mewah. Om yang menjadi pendamping Julie, tersenyum bahagia sepanjang acara. Hutang anaknya sudah lunas. Azhar bahkan memberinya uang sebagai tanda terima kasih sudah merawat Julie selama ini.
Mommy Azhar benar-benar tak datang ke acara pernikahan anaknya. Azhar tak peduli. Baginya menikahi Julie adalah impiannya. Toh ia tak akan tinggal dengan Mommy-nya lagi setelah menikah!
Azhar sudah memiliki rumah yang akan ia dan Julie tempati nanti. Tak perlu khawatir Julie akan ribut dengan Mommy karena tinggal satu atap.
Pesta pernikahan mereka didatangi dengan banyak tamu undangan. Julie terus tersenyum bahagia atas semua kemewahan yang ia rasakan hari ini. Ia akan menjadi nyonya Azhar dan tak perlu pusing lagi memikirkan uang.
Selepas pesta, Azhar memboyong Julie ke Singapura. Honey moon sekaligus perjalanan bisnis Azhar. Sebuah kamar hotel mewah sudah disediakan untuk menyambut pengantin baru.
Sehabis membersihkan diri, Azhar yang sudah tak tahan langsung mencumbu Julie. Sebagai istri, Julie pun melayani Azhar.
Julie terus terbayang Baim. Rupanya bercumbu dengan Baim lebih berkesan baginya. Ia pun mulai berfantasi tentang Baim, sampai Azhar mulai melakukan penyatuan dan berhenti.
"Kenapa tidak dilakukan?!" tanya Julie heran.
Azhar terdiam. "Kamu... Sudah tidak perawan lagi?!" tanya Azhar.
Wajah Julie pun pucat. Ternyata Azhar menyadarinya. Azhar pun mengurungkan niatnya meniduri Julie. Ia memakai bathrope miliknya dan memilih untuk merokok di teras hotel.
Julie memakai bathrope miliknya dan berjalan mendekati Azhar. Ia memeluk suaminya dari belakang. Azhar hendak melepaskan pelukannya dari Julie namun perkataan Julie membuatnya mengurungkan niatnya.
"Kamu benar. Aku memang tak lagi suci. Waktu kita putus, aku bekerja di perusahaan. Bos tempat aku bekerja memasukkan obat ke dalam minumanku. Saat aku terbangun, aku sudah berada di dalam kamar hotel dengannya. Aku kehilangan kesucianku. Bosku pun mengancam jika aku masih mau bekerja, maka aku harus patuh dan tak boleh melawan. Aku butuh uang. Semua barang pemberian kamu sudah aku jual. Bagaimana aku hidup nanti? Akhirnya aku bertahan, namun rupanya bosku tergila-gila padaku. Ia melakukan lagi hal serupa dan aku kembali tidur dengannya." Julie pun mulai meneteskan air mata, sumber kelemahan Azhar agar kebohongannya tidak ketahuan.
Azhar mematikan rokok miliknya. Ia lalu berbalik badan dan merengkuh wajah Julie. "Kenapa kamu tidak lapor polisi?!"
"Untuk apa? Semua CCTV menunjukkan kalau aku pergi tanpa paksaan karena saat itu aku setengah mabuk. Tak ada bukti dan aku... Aku kehilangan mahkotaku huaaa...."
Azhar memeluk Julie dan merasa kasihan dengan istrinya. Ia merasa bersalah sudah melukai hati istrinya dan membuat trauma masa lalu Julie kembali lagi.
"Maafin aku ya! Maafin aku! Aku sudah salah paham sama kamu! Maaf! Kalau kamu mau aku bisa membuatnya membayar semua perbuatannya sama kamu!"
Julie menggelengkan kepalanya. "Aku tak mau teringat hal itu lagi. Aku sudah susah payah melupakannya. Aku hanya ingin kamu menerima aku apa adanya! Hanya kamu yang aku cinta!"
Azhar pun menerima keputusan Julie. Mereka pun kembali masuk ke dalam kamar dan melanjutkan honey moon mereka yang penuh gairah.
Flashback Off
****
daripada panjang bertele tele
juli boleh la😊
yg di dukung😅