NovelToon NovelToon
Kutukan Cinta Terlarang

Kutukan Cinta Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Duniahiburan / Cinta Terlarang / Office Romance / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:896
Nilai: 5
Nama Author: Cerita Tina

Luna tak pernah bermimpi bekerja di dunia hiburan, ia dipaksa pamannya menjadi manajer di perusahaan entertainment ternama.

Ia berusaha menjalani hidup dengan hati-hati, menaati aturan terpenting dalam kontraknya. Larangan menjalin hubungan dengan artis.

Namun segalanya berubah saat ia bertemu Elio, sang visual boy group yang memesona tapi kesepian.

Perlahan, Luna terjebak dalam perasaan yang justru menghidupkan kembali kutukan keluarganya. Kejadian aneh mulai menimpa Elio, seolah cinta mereka memanggil nasib buruk.

Di saat yang sama, Rey teman grup Elio juga diam-diam mencintai Luna. Ia justru membawa keberuntungan bagi gadis itu.

Antara cinta yang terlarang dan takdir yang mengutuknya, Luna harus memilih melawan kutukan atau
menyelamatkan orang yang ia cintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cerita Tina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyemangat

Pagi itu, Luna menjalani aktifitas seperti biasa. Tapi ia mulai sedikit kerepotan karena menerima beberapa tugas baru.

Ia harus mengantar Elio ke tempat bakti sosialnya. Seminggu sekali Luna harus mengantar Rey ke studio TV untuk menjadi MC menggantikan Elio yang hiatus.

Dan setiap dua minggu sekali ia harus memdampingi anggota Neonix ikut battle di acara survival. Ia bahkan rutin menyiapkan makanan sehat untuk mereka, mengatur jadwal istirahat dan memberikan bimbingan konseling kesehatan mental.

Itu semua dilakukan sebagai penunjang untuk laporan tesisnya. Yang membuat Luna semangat adalah ia bisa meminta gaji berapapun yang ia mau pada pamannya. Serta waktunya bersama Elio menjadi lebih banyak.

"Yah..Sudah terlanjur menyelam, sekalian saja minum yang banyak." gumamnya pada diri sendiri sambil terkekeh.

Padahal tangannya sibuk membalikkan omelette diwajan depannya. Namun pikirannya berisik memikirkan beban hidupnya akhir-akhir ini.

Rey yang muncul dipintu dapur, tak sengaja mendengarnya berbicara sendiri. "Sepertinya kau sudah mulai gila ya." serunya.

Luna terkejut dan refleks menoleh, "Apa maksudmu?"

Rey tersenyum miring, "Kau sudah mulai bicara sendiri."

"Oh, i..itu hanya untuk menyemangati diri sendiri saja." balas Luna tergagap.

"Oh, kupikir kau sudah mulai error karena terlalu capek menghadapi kami belakangan ini." ucap Rey terkekeh.

"Ya itu juga." kata Luna dengan sedikit manyun.

"Mau ku semangati sedikit?" tanya Rey, kata itu keluar begitu saja.

"Silakan saja." Ucap Luna spontan.

Tanpa aba-aba Rey membuka celemek Luna.

Luna yang terkejut langsung menangkisnya, "Apa yang kau lakukan?" serunya.

Rey menahan sakit di area pelipisnya yang tak sengaja terkena siku Luna, "Aku cuma mau mengambil alih pekerjaanmu."

Itu benar, Rey memang mau membantu Luna untuk melanjutkan menyiapkan sarapan. Namun ia berniat sedikit menggodanya untuk melihat reaksi Luna saja.

"Bilang dong." dengus Luna.

"Ya sudah, duduk saja sana." timpal Rey.

"Memang kau bisa? Awas jangan sampai gosong." gerutu Luna.

Rey tersenyum kecil, "Iya, cerewet sekali." gumamnya. Ia pun melanjutkan kerjaan Luna.

***

Mereka hari itu tidak sempat sarapan, Luna membungkus masing-masing omelette itu untuk bekal mereka dan memakannya di perjalanan. Kebetulan mereka ada jadwal syuting untuk keperluan acara survival.

"Kalian duluan saja, nanti aku menyusul." seru Luna pada Marcel. Lalu Marcel pun pergi dengan ketujuh anggota lainnya serta beberapa orang penata rias dan penata kostum.

Luna bergegas, ia harus mengantar Elio. Ia keluar dari dorm dengan memakai tas selempang nya dan membawa sekantong bekal yang belum sempat ia makan.

Begitu sampai ke parkiran, Elio langsung masuk dan duduk di bangku sopir.

"Kau sarapan saja dulu, biar aku yang bawa."

Luna mengangguk dan tersenyum "Baiklah."

Diperjalanan Luna pun memakan sarapannya. Mereka sesekali bercanda ringan dan tertawa kecil.

Beberapa saat, akhirnya mereka sampai ke sebuah panti jompo. Sebelum mereka turun, Elio menahannya.

"Tunggu." ucap Elio.

"Ada apa." tanya Luna.

"Bibirmu belepotan." jawab Elio.

Elio refleks mengusap sudut bibir Luna yang terkena saus mayonaise. Tangannya masih memegang wajah Luna, namun pelan-pelan wajahnya semakin mendekat ke wajah Luna.

"Brak!!"

Tiba-tiba seorang nenek tak sengaja menabrak kap mobil depan mereka. Mereka berdua sangat terkejut dan tentu saja Elio pun tidak jadi melanjutkan niatnya.

Mereka langsung bergegas turun. "Apa Nenek, baik-baik saja?" tanya Luna khawatir.

Elio langsung membantu nenek itu bangun. Tak lama, pengurus panti itu pun keluar.

"Aduh nenek, kenapa melakukan itu lagi?" serunya.

Pengurus panti itu menatap ke arah Luna dan Elio, "Maaf ya, Nenek ini memang latah. Setiap dia melihat mobil berhenti didepan panti, dia selalu pura-pura menabrakkan diri, mungkin untuk mencari perhatian." jelasnya.

Luna dan Elio sekilas saling menatap, lalu mengangguk.

"Oh begitu, Tapi apakah itu tidak sakit?" tanya Luna sambil memeriksa nenek itu.

Namun tidak ada luka ataupun memar akibat benturan. Nenek itu malah menatap tajam ke arah Elio dan menepuk lengannya.

"Hei anak muda, angkat aku kedalam." pintanya

Elio melirik sekilas ke arah Luna. Tapi Luna mencoba menahan senyumnya dan mengangguk.Elio pun mengendong nenek itu.

"Disini otot lengan besarmu itu tidak akan sia-sia." bisik Luna sedikit menggoda.

Elio hanya terkekeh, mereka pun masuk ke dalam panti itu dan melaksanakan tugas selanjutnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!