NovelToon NovelToon
Menolak Miskin Di Dunia Lain

Menolak Miskin Di Dunia Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Bepergian untuk menjadi kaya / Harem / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: MuTaz

Aku yang selama ini gila kerjaan, saat ini juga akan angkat kaki dari dunia kerja untuk menikmati kekayaanku. Aku sudah menyia-nyiakan masa mudaku dan kini usiaku bahkan sudah 45 tahun namun masih belum menikah juga karena terlalu sibuk mencari harta.

"Aku sungguh menyesal hidup hanya mendekam di ruang operasi!" Seketika mataku berkunang-kunang lalu..

'Klap'.

"Argh... uangku! Hidup mewahku! Dimana kalian semua."

Untuk kelanjutannya, yuk ikuti perjalanan ku di dunia lain untuk mendapatkan kembali harta, tahta dan lelaki tampan.

Lelaki tampan manakah yang akan ku pilih dan lelaki tampan mana yang kalian pilih?



Info ~

Karya yang saya buat ini hanya untuk hiburan semata dan berdasar pada karangan imajinasi penulis MuTaz. Saya membagikan hasil karya ini agar pembaca bisa menikmatinya.

Selamat membaca.. dan salam kenal..

Terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MuTaz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tunangan Ke lima Putri Rubelo

Semua orang yang berada di dalam tenda tampak terkejut dan dipenuhi rasa takut dengan apa yang telah dilakukan oleh lelaki itu.

"Gila, dia benar - benar gila." Ucapku dalam hati.

Lelaki bertudung itu terlihat biasa - biasa saja seperti tidak memiliki belas kasihan, walaupun sehabis memenggal kepala orang. Wajahnya datar dan dia hanya berdiri sambil memandangi satu persatu wajah kami semua yang berada di dalam tenda.

"Hikk.. kenapa dia menatapku." Ucapku dalam hati.

Lelaki itu berjalan mendekat ke arahku membuat jantungku berdegup sangat kencang. Aku memejamkan mataku sebentar berusaha menguatkan hatiku.

"Bantu aku bersihkan darah menjijikan yang menempel di tubuhku." Ucapnya padaku.

Aku hanya diam dan mengangguk menurutinya, aku merasa jika aku menolaknya bisa saja kepalaku saat ini juga akan bernasib sama dengan pengawal itu.

Dia sangat mengerikkan, kenapa aku bisa bertemu dengan seseorang sepertinya. Dosa apa yang sudah aku perbuat di kehidupanku sebelumnya.

Setelah sadar dari keterkejutannya pengawal milik wanita itu segera membawa tuannya pergi meninggalkan tenda dengan wajah ketakutan.

"Akh.. rasanya aku ingin ikutan lari dari sini." Teriakku dalam hati sambil menatap lelaki menyeramkan di depanku ini.

Dia terus menatapku, membuatku kesulitan bernafas. Jantungku berdegup sangat kencang rasanya seperti mau melompat keluar.

"Apakah dia manusia yang sama seperti diriku?" Ucapku dalam hati.

"Kenapa kamu hanya diam saja nona?" Tanyanya yang kini berdiri tepat di hadapanku.

"Ma-maafkan Tuan, apa maksud anda?" Ucapku tersadar dari lamunan.

"Sebelunya, perkenalkan nama saya Sakta. Siapa nama anda nona?"

"Perkenalkan nama saya Rayna Tuan." Ucapku.

"Tuan, mari saya bantu anda untuk mengganti pakaian yang anda kenakan." Lelaki bertubuh besar itu berbisik ke telinga Sakta.

"Tidak perlu, biarkan wanita ini yang membantuku. Kamu keluar saja dari sini." Ucapnya sambil terus menatapku.

"Kya.. dasar bajingan sinting! Apa ini akhir hidupku di dunia ini?" Teriakku dalam hati.

"Ada apa nona?" Ucapnya sambil tersenyum padaku.

"Em.. tidak Tuan, aku hanya sedikit terkejut tadi." Ucapku sambil memalingkan pandanganku.

Sakta tersenyum melihatku yang tampak seperti kelinci ketakutan.

"Maafkan aku nona, aku tidak bermaksud menakutimu. Hanya saja, dari tadi pagi mereka terus menggangguku dengan mempeributkan cap tanganku untuk perjanjian pernikahan dengan putri - putri mereka." Ucap Sakta dengan ekspresi wajah sedih.

"Jika boleh tau memangnya ada berapa putri dari pemimpin dagang itu?" Tanyaku penasaran.

"Sepertinya ada lima orang, dan wanita tadi yang berulah denganmu adalah yang termuda." Ucapnya.

"Wah.. sekali nikah langsung dapat lima istri dong. Hihihi.. rasanya bagaimana ya saat malam pertama mereka?" Gumamku dalam hati.

"Em.. ya wajar saja karena anda memang tampan. Selamat yah Tuan.. anda pasti akan bahagia dengan mereka." Ucapku sambil menahan tawa.

Sakta hanya terdiam, wajahnya tiba - tiba seperti menahan marah.

"E-eh.. dasar bodoh, kenapa aku terlalu santai berbicara di hadapan lelaki yang seperti binatang buas ini." Gumamku dalam hati.

"Selamat? Apa sebegitu inginnya kamu melihatku menikah dengan mereka? atau.. ada maksud lain yang sedang kamu fikirkan." Tanyanya sambil diam - diam mengepalkan tangannya.

"Hm.. apa maksud anda Tuan, mana mungkin aku berani memikirkan yang tidak - tidak mengenai anda." Ucapku.

Sakta hanya diam dan tersenyum tipis, dia benar - benar lelaki yang sangat sulit ditebak.

"Maukah kamu menjadi tabib pribadiku?" Ucap Sakta.

"Tidak, maaf aku menolak tawaran anda." Ucapku langsung karena tidak ingin hidup terikat apalagi menjadi bawahan orang lagi.

"Baiklah, aku tidak akan memaksamu." Ucap Sakta.

"Jika sudah tidak ada lagi hal ingin dibahas, saya harus segera pergi Tuan." Ucapku.

"Tunggu, kamu bahkan belum membantuku untuk mengganti pakaianku ini. Kenapa kamu buru - buru sekali seperti berusaha menjauh dariku." Ucap Sakta.

"Maaf Tuan, bukan begitu maksudku. Masih ada banyak hal yang harus segera aku tangani." Ucapku.

Tiba - tiba Sakta menarik lenganku, kini tidak ada jarak di antara kami berdua. Aku segera mundur menjauh darinya.

"Mohon jangan melakukan tindakan yang melebihi batas Tuan." Ucapku sambil menunduk.

Sakta tersenyum sinis, aku pun segera membantunya melepas pakaiannya yang kotor.

"Hah, luka anda. Pantas saja anda sudah bisa bergerak bebas. Tapi.. kenapa anda tidak diam saja di tempat tidur. Jika terus bergerak, luka anda akan terbuka kembali." Ucapku.

"Pasti masih terasa sangat sakit karena luka anda belum sembuh total." Ucapku lagi.

Tiba - tiba seseorang menarik lenganku saat hendak memapah Sakta untuk berbaring.

"Rayna, kenapa kamu ada di sini? aku sudah bilang padamu untuk jangan berurusan dengan kelompok dagang Rubela." Ucap Bara.

Aku mengerti maksud Bara, karena Sakta aku jadi terlibat masalah dengan putri dari pemimpin kelompok dagang Rubela.

"Aku hanya sedang mengobati lukanya." Ucapku.

"Serahkan pada tabib lainnya. Mereka juga sudah memiliki tabib pribadi." Ucap Bara sambil menatap Sakta tajam.

1
Aiden Pratama Tungga
bahasa nya gaul bet cok🤣
Dania
lanjut torr
Dewi hartika
saingan bara bertambah lagi nich lanjuttt,😁😁😁
Dania
lanjut min
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjit
Pecinta Gratisan
mantap💞 jiwa
Pecinta Gratisan
mantap💞 thor cerita nya💞
Pecinta Gratisan
wait and see🤭
Suzana Diro
hmmm dah macam j********
malas nak cakap cerita bagus tapi tolong jangan banyak adegan 18sx
tolong yang athor
jadi nak baca tidak syok kalau banyak sangat 18sxnya
/Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Fransiska Husun
sudah punya kekuatan kok lemah sekali
Fransiska Husun
up up lagi
Fransiska Husun
up up lagi semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!