Dikhianati suami dan sahabatnya sendiri, Seraphine Maheswara kehilangan cinta, kepercayaan, bahkan seluruh harta yang ia perjuangkan. Malam itu, ia dijebak dalam kecelakaan maut oleh Darian Wiranata dan Fiora Anindya.
Namun takdir memberinya kesempatan kedua untuk kembali ke masa lalu. Kini, Seraphine bukan lagi wanita naif, melainkan sosok yang siap membalas dendam kepada paraa pengkhianat.
Di tengah jalannya, ia dipertemukan dengan Reindra Wirajaya, CEO muda yang perlahan membuka peluang takdir baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 AKU AKAN MELINDUNGIMU SERA
"Reii...Hei Rei kok bengong"Sera menepuk nepuk pipi Reindra.
"Tuan...tuan reindra ini saya sudah siapkan pakaian untuk nyonya Sera"panggil asisten Reindra.
"Ah baiklah pak, terimakasih"Reindra mengambil satu kotak pakaian khusus untuk Sera.
"Ini sera pakai ya,aku tunggu kamu disini" Reindra menyodorkan pakaian itu ke Sera.
"Kok kamu tadi aku panggil panggil ga denger sih" Sera menatap ke arah Reindra meminta penjelasan.
"Itu...itu tadi lagi kepikiran aja kenapa bumi bulat"kata Reindra agak gugup.
"Iya kah?ya sudah aku ganti pakaian dulu" Sera berjalan ke arah toilet untuk mengganti pakaiannya yang sudah kotor oleh kuah bakso.
Sedangkan Reindra hanya diam sambil menatap punggung Sera. Saat sedang menunggu di depan toilet tiba tiba Darian datang menghampiri Reindra.
"Gue mau ngomong sama lo"Darian menatap tajam ke arah Reindra.
"Urusan apa gue harus ngomong sama lo"ucap Reindra datar.
"Ini masalah Sera"Darian langsung berjalan pergi,Reindra mengikutinya di belakang hingga sampailah mereka di rooftoop.
"Kenapa tentang Sera?"tanya Reindra saat sudah sampai di rooftoop
"Gue nggak suka cara lo deketin Sera," ucap Darian dingin.
"Mulai sekarang lo harus jauhin dia"
Reindra hanya mengangkat alis, wajahnya datar. "Dan kalau gue nggak mau?"
Darian mendekat, nadanya lebih menekan. "Gue serius, Rei. Sera itu gue yang jagain, gue yang paling kenal dia. Lo nggak berhak campur urusan dia"
Mata Reindra berkilat tajam. Ia melangkah maju hingga jarak mereka hanya tinggal setengah meter. Suaranya pelan, tapi dengan nada ancaman.
"Lo salah satu hal terburuk yang pernah terjadi di hidupnya, Darian. Jadi jangan pernah sok ngomong seakan lo pahlawan yang selalu lindungi dia"
Darian mengepalkan tangannya, berusaha menahan amarah. "Jangan bikin gue anggap lo musuh, Rei. Gue bisa ngelakuin apa aja biar Sera nggak pernah milih lo"
Reindra tersenyum tipis, tapi senyum itu dingin dan menusuk. "Lo kira gue takut sama ancaman lo? Denger baik-baik, Darian. Kalau lo berani nyakitin atau bahkan nyentuh Sera dengan cara apapun sampai lo ngelukai Sera. Lo bakal berhadapan langsung sama gue"
"Ga usa sok deh lo, dari dulu juga gue yang selalu ada buat Sera dan sekarang lo muncul sebagai pahlawan" ucap Darian dengan tatapan tajam.
"Hahaha,kalau lo selalu ada buat Sera. Kenapa lo malah selingkuh sama Fiora" Reindra terkekeh.
Darian terdiam menatap tajam ke arah Reindra, Reindra hanya terkekeh lalu tersenyum sinis ke arah Darian. Suasana rooftop semakin mencekam, seperti badai yang siap pecah kapan saja.
Akhirnya Reindra menepuk bahu Darian keras, membuatnya sedikit terhuyung.
"Jangan pernah coba-coba dekati gadis kecilku lagi. Karena kali ini, gue nggak akan biarin lo ambil dia dari gue lari" Reindra bergegas pergi untuk ke bawah.
Tangan Darian mengepal kuat,tatapannya tajam menatap kepergian Reindra.
"Sialan"gumamnya.
Sera yang sudah selesai berganti pakaian keluar dari dalam toilet mencari cari keberadaan Reindra.
"Dimana Reindra berada"gumam Sera.
Sera berjalan kesana kemari mencari keberadaan Reindra. Sera melangkah dengan tenang, matanya sibuk menyapu sekeliling mencari keberadaan Reindra. Namun baru saja ia ingin menuruni tangga, sebuah dorongan keras dari belakang membuat tubuhnya oleng ke depan.
"Aaaa" teriak Sera, panik saat tubuhnya hampir terhempas jatuh.
Namun tepat di detik itu, sepasang tangan kokoh menarik pinggangnya dan memeluknya erat. Tubuhnya berhenti di udara, tertahan dalam dekapan seseorang.
"Nggak apa-apa, aku lindungi kamu Sera" suara Reindra terdengar dalam begitu dekat di telinga Sera.
Sera menoleh, wajahnya begitu dekat dengan Reindra. Napas mereka hampir beradu, jantung Sera berdegup kencang, sementara Reindra menatapnya dengan tatapan penuh cemas bercampur lega.
Reindra memeluknya erat, seolah dunia bisa runtuh kapan saja jika ia melepasnya.
"Kalau aku terlambat sedetik saja" gumamnya, suaranya bergetar.
"Aku nggak bakal pernah maafin diri aku sendiri"
Sera terdiam, wajahnya memerah. Ia bisa merasakan betapa kuatnya tangan Reindra mencengkram pinggang nya.
Dari kejauhan, Fiora yang berdiri di balik tembok meremas tangannya dengan kesal. Matanya melotot penuh amarah.
"Kenapa selalu aja ada yang menghalangi rencanaku" desisnya.
Sera akhirnya sadar masih berada di pelukan Reindra, ia buru-buru melepaskan cengkraman Reindra.
"Rei lepasin aku" bisiknya malu-malu.
Reindra menatapnya lama, sebelum akhirnya perlahan melepas cengkramannya dengan lembut.
"Baiklah,aku akan cari tahu siapa yang berani nyakitin kamu Sera"Reindra berkata dengan tegas.
"Sudahlah mungkin aku tadi tidak sengaja kepleset"Sera menenangkan.
"Tetapi kalau aku terlambat sebentar saja kamu bisa kenapa napa Sera"Reindra tampak khawatir.
"Tapi kan aku baik baik saja,sudahlah aku mau ke ruang administrasi"keta Sera lembut meninggalkan Reindra.
Reindra menatap Sera,lalu segera merogoh ponselnya dan menelepon seseorang.
"Halo pak,cari tahu kenapa Sera bisa terjatuh" ucap Reindra.
Seseorang dari balik telepon segera menjawab "Baik tuan saya akan urus"
Telepon dimatikan oleh Reindra,Fiora yang dengar itu merasa panik takut kalau ulahnya diketahui oleh Reindra. Fiora segera berlari mencari dimana Darian berada untuk menolongnya. Langkah kakinya cepat melihat kesana kemari untuk mencari Darian.
"Darian"panggil Fiora sambil berlari menuju ke arah Darian yang sedang meminum kopi.
"Hmm?"ucap Darian datar.
"Darian tolonglah aku" Fiora memelas di hadapan Darian.
"Pergi lah kau aku sudah muak mendengar omong kosongmu"Darian menatap tajam ke arah Reindra.
Fiora menelan ludah, matanya mulai berkaca-kaca.
"Darian aku serius kali ini. Kalau Reindra tahu aku yang mendorong Sera, semuanya hancur. Aku butuh kamu"ucap Fiora bergetar
Darian mengangkat alis, menatap Fiora tajam. Senyum sinis perlahan terukir di bibirnya.
"Kamu ingin aku menolongmu? Bisa saja. Tapi tentu saja tidak ada yang gratis di dunia ini"
"Baiklah kamu mau apa,tubuhku?atau apa aku akan menurutimu"
Darian meletakkan cangkir kopinya di meja, lalu mencondongkan tubuhnya ke arah Fiora.
"Cihh aku tidak membutuhkan tubuhmu. Syaratnya sederhana. Kamu harus membuat Sera datang menemuiku di bar tempat kita biasa berkumpul. Aku ingin bicara dengannya secara pribadi"
"Kamu gila Darian??Aku ini milikmu kenapa selalu aja Sera...Sera. Aku tidak mau" Mata Fiora menatap tajam ke arah Darian.
"Itu urusanmu, bukan urusanku. Aku hanya memberi penawaran. Kamu yang butuh aku, bukan sebaliknya" Darian menyeringai menatap tajam Fiora.
Fiora menggigit bibirnya keras, hatinya berdebar tidak karuan. Tapi jika dia menolak, Darian tidak akan menolongnya. Ia bisa kehilangan segalanya jika Reindra membongkar ulahnya.
"Sera..Sera kenapa kaamu terus yang selalu aja menganggu hidupku"batin Fiora kesal.
"Tapi aku dan Sera sudah tidak dekat,aku takut kalau dia menolakku"ucap Fiora.
"Itu urusanmu"kata Darian datar
Visual Seraphine Maheswara
Mohon dukungannya buat author biar semangat update jangan lupa like dan komen sebanyak banyaknya ya terimakasih❤️❤️😚