NovelToon NovelToon
Tergoda Pesona Istri Pengganti

Tergoda Pesona Istri Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:21.1k
Nilai: 5
Nama Author: Tianse Prln

“Oke. Tapi, there's no love and no *3*. Kalau kamu yes, saya juga yes dan serius menjalani pernikahan ini,” tawar Linda, yang sontak membuat Adam menyeringai.



“There’s no love? Oke. Saya tidak akan memaksa kamu untuk mencintai saya. Karena saya juga tidak mungkin bisa jatuh cinta padamu secepat itu. Tapi, no *3*? Saya sangat tidak setuju. Karena saya butuh itu,” papar Adam. “Kita butuh itu untuk mempunyai bayi,” imbuhnya.


***

Suatu hari Linda pulang ke Yogyakarta untuk menghadiri pernikahan sepupunya, Rere. Namun, kehadirannya itu justru membawa polemik bagi dirinya sendiri.

Rere yang tiba-tiba mengaku tengah hamil dari benih laki-laki lain membuat pernikahan berlandaskan perjodohan itu kacau.

Pihak laki-laki yang tidak ingin menanggung malu akhirnya memaksa untuk tetap melanjutkan pernikahan. Dan, Linda lah yang terpilih menjadi pengganti Rere. Dia menjadi istri pengganti bagi pria itu. Pria yang memiliki sorot mata tajam dan dingin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tianse Prln, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Desah Malam Penuh Hasrat (18+)

Adam menatap Linda dalam diam. Hujan di luar semakin deras, menciptakan irama lembut yang mengisi ruang tamu. Lampu gantung di atas mereka memancarkan cahaya hangat, membingkai wajah Linda yang tampak ragu namun penuh harap.

“Aku enggak butuh perasaan yang tumbuh sempurna sekarang,” bisik Adam. “Aku cuma butuh kamu... di sini. Malam ini.”

Linda menelan ludah pelan. Ada sesuatu dalam nada suara Adam yang membuat jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya. Dia bisa merasakan udara di antara mereka berubah, lebih intim, dan lebih hangat.

Adam mengangkat tangan, menyentuh pipi Linda dengan lembut. Sentuhan itu membuat Linda menutup mata sejenak, membiarkan dirinya larut dalam kehangatan yang jarang dia izinkan masuk. Sentuhannya terasa candu. Tangannya mengandung kehangatan yang memabukkan.

“Boleh aku....” Adam tidak menyelesaikan kalimatnya. Dia hanya menatap bibir Linda, lalu kembali ke matanya, seolah meminta izin tanpa kata.

Linda mengangguk pelan. Dia seolah mengerti apa yang diinginkan oleh suaminya itu.

Dan dalam satu gerakan yang nyaris tak bersuara, Adam mendekatkan wajahnya, pelan tapi pasti, dia mencium Linda.

Deg!

Detak jantung mereka berdebar beriringan, penuh irama yang mengiringi getaran penuh hasrat.

Awalnya pelan, ragu, seperti menyentuh permukaan air yang tenang. Tapi, ketika Linda membalas, ciuman itu berubah menjadi lebih dalam dan penuh hasrat yang selama ini mereka pendam.

Tangan Adam berpindah ke pinggang Linda, mengusapnya pelan, lalu menariknya agar lebih dekat. Linda merasakan tubuhnya bersandar pada dada Adam yang hangat meski bajunya sedikit basah, mungkin terkena tetesan air hujan saat keluar dari mobil tadi.

Linda menarik napas di sela ciuman, matanya berkabut. “Mas....”

“Hm.”

Adam masih melanjutkan.

Mereka berdiri di sana, di tengah ruang tamu, di bawah cahaya lampu dan suara hujan. Dunia luar seolah menghilang. Yang tersisa hanya dua hati yang akhirnya berani saling mendekat.

Adam menyentuh rambut Linda yang panjang. “Kalau kamu izinkan... aku ingin kamu melayaniku malam ini. Bukan karena paksaan, tapi karena kamu juga menginginkannya.”

Linda menatapnya, ada keraguan tapi juga keinginan yang tergores dalam matanya. “Aku takut... tapi aku juga ingin.”

Adam tersenyum, lalu mengecup keningnya. “Kita lakukan perlahan. Aku tidak akan melanjutkan jika kamu berubah pikiran.”

Linda mengangguk, lalu memeluk Adam erat. Dalam pelukan pria itu, Adam merasa aman. Dan untuk pertama kalinya, dia membiarkan dirinya percaya bahwa mungkin cinta bisa tumbuh dari sesuatu yang tak direncanakan.

Dan malam itu, di antara dinginnya angin yang berembus dan kehangatan di tengah keintiman, mereka memulai sesuatu yang baru, bukan sebagai dua orang asing yang menikah karena keadaan, tapi sebagai dua jiwa yang akhirnya saling memilih.

Adam menggenggam tangan Linda, hangat dan mantap. “Ayo,” ucapnya pelan, hampir seperti bisikan. “Kita bicara di kamar.” Ajakan itu penuh arti yang tersirat.

Linda menatapnya sejenak, lalu mengangguk. Mereka berjalan berdampingan menaiki tangga, langkah-langkah mereka pelan, seolah tak ingin membangunkan malam yang sedang tenang. Hujan masih turun di luar, menjadi latar yang sempurna untuk keheningan yang mendalam.

Sesampainya di kamar, Adam membuka pintu dan membiarkan Linda masuk lebih dulu. Lampu kamar menyala hangat, terang tapi tak benderang, menciptakan bayangan samar di dinding.

Linda berdiri di tengah ruangan, jantungnya berdebar, bukan karena takut, tapi karena akan menghadapi sesuatu yang baru.

Adam mendekat, berdiri di belakangnya, lalu memeluknya perlahan.

Linda sempat tersentak kaget, tubuhnya sempat menegang, tapi perlahan dia rileks ketika Adam berbicara.

“Kalau kamu berubah pikiran, katakan padaku. Aku enggak mau ada paksaan sama sekali.”

Linda menjawab dengan senyuman kecil, lalu mengangkat wajahnya.

Cup!

Entah keberanian dari mana, tapi Linda memulainya. Ciuman mereka kembali terjadi, kali ini lebih dalam, lebih penuh makna.

Tapi mendadak Adam melepaskannya. Menghentikan ciuman yang baru saja ditumbuhi gairah yang membara.

Linda mengernyit, dia pikir pria itu tidak menyukai caranya, yang mungkin terlalu... agresif. Seketika Linda merasa malu karena terlalu berinisiatif. Seharusnya dia menunggu Adam untuk memulai.

"Kamu yakin?" Pertanyaan itu meluncur dari bibir Adam.

"Yakin apa?" Linda menatap bingung.

"Melakukannya. Aku takut kamu menyesal setelah ini."

"Aku istrimu, dan kamu suamiku. Pikirkan saja itu."

Adam terdiam. Dia menatap lekat mata Linda, mencari keraguan di sana. Tapi sekarang tatapan itu sangat serius, penuh keyakinan yang seolah tidak akan goyah.

Setelah merasa cukup yakin, tangan Adam menyentuh wajah Linda dengan lembut, seolah menghafal setiap lekuknya. Linda membalas dengan sentuhan yang tak lagi ragu, membiarkan dirinya terbuka, membiarkan nalurinya bergerak.

Mereka melangkah ke ranjang, bukan sebagai dua orang asing yang terikat oleh pernikahan paksa, tapi sebagai dua jiwa yang akhirnya saling menerima.

"Mas...." Linda bersuara. Suaranya bagaikan alunan melodi yang membuai telinga Adam, membuatnya semakin ingin lebih.

Malam itu, mereka ‘menyatu’, dalam keheningan, dalam pelukan, dalam desah yang hanya mereka yang tahu artinya.

Tak ada kata yang cukup menggambarkan momen itu. Hanya rasa. Hanya keintiman yang tumbuh dari hasrat yang semakin liar.

Sentuhan demi sentuhan yang memabukkan membuat mereka tenggelam dalam syahdu hasrat yang membara.

Dan ketika hujan berhenti, mereka berpelukan, berbagi kehangatan dalam keadaan tubuh yang tak mengenakan sehelai benang pun, hanya berbalut selimut tebal.

“Terima kasih....” Bisikan itu membelai telinga Linda, rasanya halus tapi mampu membuat bibirnya mengukir senyum hangat.

1
Cicih Sophiana
udah dewasa tp seperti remaja yg baru pacaran aja kelakuan nya
Cicih Sophiana
MP nya gak seru thor...🤭
Cicih Sophiana
pelan tapi pasti tentu aja Lin...
Cicih Sophiana
Jesika keluar aslinya
Cicih Sophiana
cium tangan Adam dong Lin... dan untuk Adam cium kening Linda dong
Cicih Sophiana
dasarJesika perempuan gak tau malu gak punya harga diri...
Cicih Sophiana
aq suka gaya mu Lin... keren 👍
lanjutkan begitu... biar dia sakit jantung klo tau siapa kamu sebenar nya
Cicih Sophiana
menyesal itu emang belakangan Zaka😂😂😂
Cicih Sophiana
good Job Linda kamu berani dan kamu tegas menghadapi Zaka...
Cicih Sophiana
ya bagus Lin harus tegas... dan bilang ke Zaka klo dia harus bertanggung jawab atas perbuatan ke anaknya yg Rere kandung...
Cicih Sophiana
ayo Lin kamu harus tegas... kamu kan sdh bersuami walau blm ada cinta di antara kalian...
Cicih Sophiana
ayo dong Dan kata kan cinta... apa harus aq ajari Dan😁
Cicih Sophiana
itu sih si Jesika aja yg buat gosip sendiri... emang itu mau nya
Cicih Sophiana
ada ada aja nih pak bos... bilang aja klo cemburu pake malu segala 😂😁
Cicih Sophiana
siap thor... semoga aja Linda jd merasa nyaman dgn ada nya Adam
Cicih Sophiana
jaga jarak dgn Andre Lin...kamu sdh bersuami
Cicih Sophiana
Adam suami yg baik Linda walau blm ada cinta di antara kalian... baru jg seminggu yg sabar aja dulu Lin... susah cari suami sebaik dia walau nikah tanpa cinta
Cicih Sophiana
hayo Linda persiapkan diri mu dgn baik... suami akan menagih jatah nya dia lg cemburu tau🤭
Cicih Sophiana
mempersiapkan kan apa Dam... boleh tau gak?
Cicih Sophiana
bagus Linda suami harus di jaga dgn baik... klo nggak di ambil pelakor dgn seenaknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!