Setelah Empat Tahun Berlalu ( Luka)

Momen yang di nanti kan pun akhirnya datang juga,rasa gelisah itu kini berganti dengan rasa bahagia yang tiada tara.

Acara resepsi pernikahan Naima dan Bagas benar-benar sangat mewah.banyak sekali tamu yang datang.terutama nya dari karyawan Haditama grup yang tidak perlu susah payah membawa amplop untuk bos mereka karena bos mereka sudah kaya tanpa harus menunggu sumbangan dari mereka yang serba pas-pasan.

Di antara rombongan tersebut tampak Siska yang ikut bahagia melihat sahabatnya bahagia,Naima sudah menjelaskan semua nya kepada Siska bagaimana dulu ia mengenal Bagas jauh sebelum merantau ke kota ini dan di kampung sana Bagas sudah pernah menyatakan cinta kepada nya tetapi malah ia tolak, Siska tidak menyangka kalau selama ini ternyata Naima sudah mengenal Bagas.ada satu hal yang tidak Naima cerita kan kepada Siska termasuk yang lain nya juga yaitu tentang perjanjian nya bersama Anjani.

" Kayak nya tamu yang datang ada tiga ribu lebih deh, banyak sekali orang-orang di sini.habis berapa ya bos kita buat ngadain resepsi semewah ini.belum lagi souvenir yang di berikan mahal sekali."ucap salah satu karyawan Haditama mulai kepo.

" Yang pasti setelah selesai acara Pak Bagas tidak akan jatuh miskin,Mbak."sahut yang lain, sekarang kepala nya mulai terasa pusing karena tidak terbiasa berada di tempat ramai seperti ini.

Meskipun tidak berdesakan dan ballroom hotel ini sangat luas sekali, tetap saja membuat anak rumahan ini keringat dingin.berbagai macam makanan sudah mereka cicipi tanpa ada yang terlewati.kapan lagi mereka menikmati makanan enak secara gratis sesuka hati pula.

Awal nya mereka sangat kaget mengetahui siapa istri dari bos mereka, setelah nya mereka tidak bisa bergosip dengan bebas di kantor karena sudah di larang dengan tegas oleh Dimas asisten dari Bagas.pria itu juga sengaja mengumpulkan semua karyawan Haditama grup secara bertahap untuk menjelaskan kapan dan kenapa bos mereka bisa menikah dengan Naima, Bagas benar-benar mengurus karyawan nya dengan baik supaya nanti Naima tidak merasa canggung ketika bertemu dengan mereka di luar sana.

Supaya tidak terlihat menyedihkan di antara para tamu undangan yang hadir di sini, beberapa karyawan wanita bahkan rela membeli baju mahal dari sebuah butik dan menyewa Mua terkenal demi hanya bisa terlihat berkesan di pesta pernikahan bos mereka.

Sayang nya karena terlalu banyak tamu yang datang, kecantikan yang sejak tadi mereka bangga kan lenyap begitu saja sama sekali tidak di lirik oleh para pengusaha kaya .niat untuk mencari jodoh kaya pun gagal sudah.

Yang ada tamu undangan yang datang malah memuji kecantikan yang Naima miliki,bahkan meskipun sudah memiliki pasangan tetap saja mata mereka tak mau terlepas dari wajah cantik Naima,Bagas yang menyadari itu hanya bisa menggerutu kesal dalam hati,tangan Bagas terus merangkul mesra pinggang istri nya bahkan sesekali begitu berani mencium pipi Naima di hadapan para tamunya.ia ingin menunjukkan kepada mereka semua bahwa Naima hanya akan menjadi milik nya selama nya.

" Mbak Naima seperti nya tidak berasal dari bumi deh,dia bidadari dari langit pemilik selendang yang ketinggalan itu.beruntung banget yang jadi suami nya adalah Pak Bagas."ucap tamu yang hadir masih sibuk membahas tentang Naima dan Bagas.

" Ngawur banget ngomong nya,mana ada bidadari yang suka turun ke negri Konoha yang penuh drama ini,tapi masalah beruntung kedua nya sama-sama beruntung sih.semoga nanti kita juga menemukan jodoh yang sesuai dengan harapan kita." semua yang ada di sana dengan sigap mengiyakan ucapan teman nya.

Siska sudah pindah duduk di meja yang di tempati oleh Dito dan Lara.keluarga lara juga mendapatkan undangan dari Naima karena Naima yang tidak pernah bisa melupakan jasa mereka terhadap keluarga nya.

" Alhamdulillah ya Ra, akhirnya Naima menikah juga, setelah ini Kamu wajib menyusul Naima." ujar Reva ibu dari Lara.

" Iya Mbak Lara!Jangan mau kalah sama Mbak Naima." sahut Dito sambil cekikikan di balas tatapan mata tajam dari Lara .

Lara sebenarnya Senang melihat sahabatnya akhirnya menemukan pendamping hidup yang menurut nya sangat cocok untuk mendampingi sahabat nya,tapi tanpa ia duga dengan menikah nya Naima malah membuat ia di buru target yang sama oleh orang tua nya,ia bingung harus menjawab apa sementara saat ini saja ia belum memiliki calon suami.

Kembali ke pesta pernikahan.

Meskipun sudah dua jam lama nya berdiri dengan high heels yang bertengger di kaki nya, tetapi Naima terus menebar senyum manis di hadapan tamu yang datang mengucapkan selamat kepada nya.berulang kali Bagas menawarkan ia untuk istirahat saja di kamar tetapi Naima menolak nya, karena tidak mau di anggap manja padahal pesta baru saja di mulai.

" Ternyata seperti ini rasa nya di rayakan."batin Naima bergumam lirih di dalam sana.

Cium..

Cium..

Cium..

Suara heboh dari para tamu membuat Naima tersentak setelah sempat tenggelam dalam isi pikiran nya sendiri.ia kembali menatap suami nya yang kini berdiri berhadapan dengan nya.

Bagas tersenyum lebar karena semua orang kini berada di pihak nya , padahal sejak tadi tidak terhitung lagi jumlah ciuman yang dia darat kan di pipi Naima.

Cup..

Bagas sangat cerdik,kali ini ciuman hangat nya sengaja ia labuhkan di bibir Naima yang begitu menggoda di hiasi lipstik berwarna merah muda.

" Biar adil." ucap Bagas tepat di depan wajah istri nya.

Hua...Teriak Siska dan tamu yang lain di iringi dengan tepuk tangan yang begitu nyaring dan heboh.

Suara alunan musik romantis kembali terdengar , situasi pun semakin hangat.Anjani terbahak-bahak keras bahkan melompat - lompat tanpa sadar.

Naima masih mematung di sana menatap pria nakal yang sedang mengumbar senyum jahil kepada nya.

" Nanti malam waktu nya berbuka puasa." batin Bagas dan Naima sangat paham dengan isi hati suami nya.

Para pejabat bahkan berlomba lomba untuk naik menemui Bagas karena mereka sangat tahu seberapa besar pengaruh Bagas di negara ini.

Usai berjabat tangan dan mengucapkan selamat kepada pasangan pengantin ini,lalu di lanjutkan dengan sesi foto bersama,

Sejak tadi para pejabat ini sudah menunggu momen ini, bahkan mereka rela mengantri di antara tamu yang hadir hanya demi bisa berfoto bersama Bagas.

"Mbak! Ngapain menjauh,sini kita foto dulu sama para pejabat.santai saja Mbak jangan sungkan begitu."Anjani berpindah tempat berdiri ke samping besan nya demi membuat besan nya merasa nyaman dengan pesta pernikahan anak mereka.sedangkan Zalendra hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan istri nya.

Untuk pertama kali nya Maryah merasa begitu di rangkul.entah mimpi apa ia tadi malam sehingga bisa berdiri berjajar dengan para pejabat negara.

" Kita makan dulu ya mbak,jangan sampai kita pingsan karena tidak sempat mengisi perut." seloroh Anjani membuat Maryah tertawa mendengar nya.

Sedangkan di atas meja kecil yang ada di dalam kamar nya,Agam tertegun menatap undangan pernikahan dari sepupu dan wanita di taksir nya.undangan ini bisa sampai ke kamar Agam bukan inisiatif dari Bagas melainkan ulah dari Dimas .pria itu sangat suka melihat wajah sedih dari Agam yang menurut nya sangat lucu dan menjadi hiburan tersendiri bagi nya.

" Bagas....Apa maksud nya undangan ini." geram Agam yang sama sekali tidak berniat untuk datang ke pesta pernikahan sepupunya itu.

" Sekali saja Aku melihat Naima tidak bahagia bersama Kamu,jangan salah kan Aku nanti karena Aku akan membawa Naima menghilang dari pandangan mata mu."

Bersambung.

Jangan lupa untuk like dan tinggal kan jejak kalian di kolom komentar ya guys