Kiara Aqilla putri .. seorang Yatim piatu yang memilik wajah cantik dan senyum yang manis.. tapi tidak dengan kepribadian nya yang memiliki dua sisi .. siang seperti kucing malam seperti singa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queenvyy27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memukau
" Ingat janji mu, setelah malam ini aku bebas ." bisik Leo.
" Jika aku mau membebaskan mu, jika tidak selama nya kau akan terkurung ." ucap Leo sambil masuk ke dalam mobil .
" Ibu di depan ." ucap Kiara.
" Tidak bisa, kau yang di depan ." ucap Melia lalu masuk ke dalam mobil bagian belakang.
" Ibu ." ucap Kiara.
" Cepat masuk ." ucap Leo.
Kiara pun masuk ke dalam mobil bagian belakang bersama Leo.
Pakaian mini Kiara membuat Leo sulit menelan saliva nya sendiri saat melihat paha Kiara terekspos saat duduk.
" Apa aku perlu membeli sesuatu untuk kakek, Bu." tanya Kiara.
" Terserah, sangat bagus jika kau membawa sesuatu." ucap Melia.
" Baik lah, berhenti di toko bunga dan buah buahan ." ucap Kiara.
Leo menuruti nya tanpa banyak bicara, setelah membeli apa yang Kiara ingin kan, mereka pun melanjutkan perjalanan nya hingga mereka pun sampai di kediaman mewah kakek Leo.
" Kau terlihat sangat berseri sayang." ucap Melia pada Kiara.
" Tentu saja Bu, setelah pulang dari sini aku akan terbang bebas." ucap Kiara lalu keluar Dari dalam mobil.
" Apa yang dia katakan ." tanya Melia pada Leo.
" Aku akan membebaskan nya dengan syarat dia mau ikut malam ini ." ucap Leo.
" Jika kau tidak bisa mendapatkan nya maka aku akan mengangkat nya jadi anak ku dan kau tidak akan bisa mendekat atau pun menyentuh nya, karena dia akan menjadi adik mu ." ucap Melia lalu keluar dari mobil.
" Tidak ada yang tidak bisa Leo dapat kan ." ucap Leo lalu keluar dari dalam mobil.
Kiara mendekati Leo, lalu menggandeng tangan Leo.
" Aku tidak suka menjadi pusat perhatian, tapi malam ini aku ingin menjadi pusat perhatian ." ucap Kiara.
Kedua nya berjalan masuk ke dalam sambil bergandengan dengan Melia di depan.
Ternyata semua orang sudah menunggu, Vivi memutar bola mata nya malas melihat Melia datang dengan putra nya dengan sangat elegan.
" Ayah mu akan menyesal telah menyiapkan nyiakan wanita secantik ibu mu ." ucap Kiara.
" Kamu bisa aja sayang ." ucap Melia dari depan.
Tidak hanya keluarga Darren dan Vivi, ada juga putra kakek yang ikut hadir , anak perempuan kakek yang sudah menikah.
" Apa kabar kakak ipar ." sapa anak perempuan kakek, saudara Darren.
" Aku baik Ara." ucap Melia.
" Kau terlihat sangat cantik dan elegan ." ucap Ara pada Melia.
" Terimakasih ." ucap Melia.
" Putra mu sudah tumbuh dengan pesat menjadi pengusaha muda yang sukses, coba lihat siapa yang beruntung mendapat kan nya ." ucap Ara melihat ke belakang.
" Menantuku Queen Kiara Aquila putri." ucap melia.
" Salam kenal aunty ." ucap Kiara dengan tersenyum manis dan suara lembut nya.
" Sangat cantik dan manis , di mana kamu menemukan nya Leo ." ucap Ara.
" Di pelelangan, sudah pasti, lihat saja penampilan nya." ucap Ara.
" Memukau bukan, lihat saja putra mu sampai tidak berkedip menatap ku padahal istri nya ada di samping nya ." ucap Kiara Lalu semua orang berbalik menatap putra Vivi.
" Tidak, aku bahkan tidak melirik sedikit pun ." ucap putra Vivi bernama Aksa.
Leo tak menyapa siapa pun di sana, bahkan Leo tetap dengan wajah nya yang datar dan dingin.
" Tidak hanya di dalam bisnis bersih nya, tapi cucu ku sukses di dunia malam." ucap kakek bangga.
" Apa kabar kakek, ini untuk mu ." ucap Kiara sambil memberikan bunga dan buah buahan segar.
" Terimakasih nak, kau sangat cantik malam ini ." ucap kakek.
" Tentu saja, aku harus tampil cantik untuk membujuk kakek agar semua warisan nya jatuh pada tangan Leo ." ucap Kiara.
" Itu juga hal yang aku ingin kan, tapi aku tetap harus bersikap adil." ucap sang kakek.
" Baik lah aku duduk dulu ." ucap Kiara lalu berjalan mendekati Leo dan duduk di sisi nya.
" Bukan kah ibu ku sangat cantik." ucap Kiara pada Darren yang terus menatap Melia membuat semua orang langsung beralih menatap Darren.
" Apa kau menatap nya." kesal Vivi pada Darren.
" Sudah, ayok kita mulai makan malam nyaa sebelum kita mulai pembicaraan nya." ucap sang kakek.
Vivi menatap tajam Melia dan Kiara, tapi Kiara menatap dengan bibir tersenyum.
" Senang sekali kamu Melia memiliki orang yang membela mu, padahal dulu kau hanya bisa diam ." ucap hati vivi.