NovelToon NovelToon
Kepincut Pesona Pengasuh Keponakanku

Kepincut Pesona Pengasuh Keponakanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dosen / Cintamanis / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fega Meilyana

Perempuan yang sangat menyukai anak kecil yang dibesarkan di panti asuhan lalu mendapat pekerjaan sebagai pengasuh dan guru les untuk anak laki-laki berumur 5 tahun. Namun tidak disangka, ia menemukan jodohnya yang tidak lain om dari anak tersebut. Berawal dari rasa jengkel lalu menjadi cinta .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fega Meilyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Syifa bertemu Raka (2)

"Aku udah lama banget gak ngobrol sama Hanna, kalau aku ajak ketemu malam ini Hanna bisa gak ya? Coba aku chat aja deh"

Syifa: Hanna kamu ada waktu gak malam ini? Cafe yuk! Kakak kangen.

Hanna: oke, kita ketemu di cafe biasa ya kak!

Hanna yang sudah mendapatkan izin dari keluarga Narendra segera pergi menemui kakak sepupunya itu, Syifa Latifa.

Sudah lama rasanya mereka tidak saling bertukar cerita. Beberapa menit kemudian Hanna tiba di cafe dan di sudut Syifa sudah menunggu.

Hanna langsung memeluk sepupunya itu, "aku kangen kak!"

"Sama dong, aku juga kangen sama kebawelan kamu"

"Bagaimana kabar tante dan panti ka?"

"Alhamdulillah baik baik saja"

"Hem tumben nih ngajak ketemu kayanya ada yang mau curhat ya!" Ledek Hanna.

"Kamu nih sok tau! Tapi iya sih hehe"

"Jadi apa sekarang? Punya pacar ya" Hanna mencolek dagu Syifa.

"Kamu masih ingat kan cinta pertama kakak semasa sekolah? Beberapa minggu lalu kakak ketemu sama dia di panti jompo. Dia lagi ada penyuluhan disana, semenjak itu kami jadi dekat deh"

"Hem bukankah kata kakak dia sudah menikah?"

"Memang, tapi istrinya sudah meninggal. Dan beberapa hari yang lalu dia ngajakin kakak nikah"

"Wah, i'm so happy! Finally, cinta yang kakak pendam selama ini berlabuh juga. Pokoknya aku mau kakak kenalin aku sama pria itu"

"Nanti ya, dia maunya kakak kenal dulu sama keluarganya setelah itu dia langsung datang ke rumah ketemu mama"

"Aku bahagia banget kak dengernya, sudah saatnya kakak bahagia!" Mata Hanna berkaca-kaca

"Hanna, kamu juga harus bahagia ya. Ketemu seseorang yang bisa melupakan rasa trauma kamu"

Hanna hanya tersenyum.

***

Keesokan harinya, di rumah tante Dewi. Syifa diminta mamanya untuk mengantar salah satu anak panti untuk pergi ke sekolah TK Nurul Yaqin disana sedang diadakan lomba melukis bagi anak-anak disana dan terbuka untuk umum.

Walaupun untuk umum tapi tetap dipilih khusus anak-anak yang bukan dari kalangan atas.

Luna, anak panti yang terpilih itu. Usianya 6 tahun tapi sudah lihai menggerakkan tangan dan jemarinya untuk membuat lukisan yang indah.

Sesampainya Syifa mengantar Luna, mereka langsung masuk ke dalam. Tidak banyak peserta yang ikut hanya ada 20 peserta.

"Luna, kakak pulang dulu ya. Nanti biar bu Dewi yang jemput kamu"

"Baik kak"

"Semangat ya" Ucap Syifa sambil mengelus rambut Luna.

Saat Syifa hendak pulang, ia melihat anak laki-laki yang sedang murung di taman sekolah. Ia merasa kenal dengan anak laki-laki itu dan menghampirinya.

"Hai, kamu Raka ya?"

Raka mendongakkan wajahnya, "tante?" Raka mengingat wajahnya yang tampak tak asing, "tante yang waktu di mall bukan?" Tanya Raka.

"Betul sekali, alhamdulillah masih ingat sama tante. Kamu sekolah disini? Senang sekali ketemu kami lagi"

"Iya aku sekolah disini, aku juga senang ketemu tante lagi"

"Terus kenapa kamu tampak murung gitu, kamu ikut lomba juga?"

"Aku ikut tante tapi aku takut, harusnya aku tidak usah daftar waktu itu"

Syifa mengernyitkan alisnya, "loh kenapa?"

Raka menangis tersedu, sontak membuat Syifa memeluk Raka.

"Sebenarnya papa aku tidak pernah mengizinkan aku melukis tante, aku tidak tau kenapa alasannya. Aku suka sekali melukis seperti almarhum mama dulu. Aku udah janji sama papa tapi aku malah ingkar".

Jujur sebenarnya Syifa bingung apa yang harus ia lakukan, Syifa merasa kasian dengan Raka.

"Raka sayang, sudah ya jangan menangis. Jika Raka memang bersungguh-sungguh ingin seperti mama, jadi Raka juga harus membuktikan ke papa Raka bahwa Raka bisa. Raka ikut lomba ini dan harus jadi juara! Mungkin dengan Raka menang papa bisa melihat kesungguhan usaha Raka jadi papa bisa tidak akan marah dan mengizinkannya"

"Kalau papa masih marah gimana tante? Raka takut"

"Sayang, papa pasti marah tapi kamu itu anaknya, marahnya tidak akan lama kok. Kalau masih marah nanti Raka bilang ya sama tante, tante yang akan bicara"

"Baiklah, Raka akan masuk, terimakasih ya tante" Raka memeluk Syifa.

"Kembali kasih sayang"

Saat Raka masuk, ia teringat belum menanyakan nama tante itu. Raka balik ke taman namun tante itu sudah pergi.

"Yah aku lupa lagi nanya nama tante itu, semoga suatu saat aku bisa ketemu tante itu lagi".

1
Rian Moontero
mampiiirr/Good//Good/
Rista Ismi Utami
Semangat 💪🏻
lontongletoi
🤣🤣🤣 saingn g tuh
lontongletoi
kenangan yng indah dn sulit untuk di lupakan 🫂
lontongletoi
wah wah hati2 ya Hanna jangan sampai ucapan mu jdi bumerang untukmu 🤣🤣🤣🤣
lontongletoi
ga tau aku yang ngeleg atau emng crtnya aga blibet kurang jelas ketika perkenalan keluarganya 🤣🤣 spertinya aku yang lagi loading Thor
Fegajon: maaf ya aku masih newbie, support terus ya 🙏🏻
total 1 replies
lontongletoi
mampir thor 💪
iqbal nasution
oke
lyPoppy
Wah, mantap!
🍧·🍨Kem tình yêu
Dijamin ngakak mulu!
Fegajon: terimakasih 🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!