NovelToon NovelToon
Tantrum Girl

Tantrum Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintamanis / Teen School/College / Basket
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Daisyazkzz

⛔ jangan plagiat ❗❗
This is my story version.
Budayakan follow author sebelum membaca.

Oke readers. jadi di balik cover ungu bergambar cewek dengan skateboard satu ini, menceritakan tentang kisah seorang anak perempuan bungsu yang cinta mati banget sama benda yang disebutkan diatas.
dia benar-benar suka, bahkan jagonya. anak perempuan kesayangan ayah yang diajarkan main begituan dari sekolah dasar cuy.
gak tanggung-tanggung, kalo udah main kadang bikin ikut pusing satu keluarga, terutama Abang laki-lakinya yang gak suka hobi bermasalah itu.
mereka kakak-adik tukang ribut, terutama si adik yang selalu saja menjadi biang kerok.
tapi siapa sangka, perjalanan hidup bodoh mereka ternyata memiliki banyak kelucuan tersendiri bahkan plot twist yang tidak terduga.
salah satunya dimana si adik pernah nemenin temen ceweknya ketemuan sama seseorang cowok di kampus seberang sekolah saat masih jam pelajaran.
kerennya dia ini selalu hoki dan lolos dari hukuman.

_Let's read it all here✨✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daisyazkzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

•Victoria•

Zyle buru-buru lagi. Terus saja nyaris setiap hari. Ia selalu telat mandi, bangun, sarapan pun tak sempat.

Gadis itu masuk kelas lewat pintu belakang, menunduk diam-diam demi bersembunyi dari sang dosen yang jelas-jelas mengulum senyum dibalik masker melihat tingkahnya.

Zyle pun duduk, badannya agak dingin, entah kenapa perutnya terasa sakit.

rasa sakit itu semakin tak tertahankan di detik-detik terakhir jam kuliah selesai, Zyle meringkuk sepanjang waktu diatas meja.

"Baik, saya permisi." begitu ucapan yang ditunggu-tunggu terdengar dari mulut sang dosen, Zyle cepat-cepat menyambar tas berlari keluar menuju kantin untuk makan tanpa memedulikan apapun lagi.

Kantin agak ramai, wajar saja. Zyle memesan makanan dengan porsi banyak paling cepat, ia duduk sendirian ditemani rasa sakit perutnya.

"Lama banget sih..." rengek Zyle jengkel. Meremas perut.

"ini punyamu." tiba-tiba saja Devano datang membawakan pesanan Zyle sembari duduk di hadapannya. "apa kau sakit?"

dahi Zyle sampai berkeringat, kepayahan mengangguk pelan, langsung menyantap makanannya.

"mau ku belikan obat?" tanya Devano khawatir.

"nggak...ini cuma karena laper kok." Zyle takzim melanjutkan makan sampai mulut itu penuh.

kalau dipikir-pikir, setiap ada tingkah aneh yang tak wajar darinya, Devano selalu memiliki insting untuk membantu.

Tanpa disadari, dengan kedua mata tenang, Devano menatap lekat tanpa berkedip. Memandang wajah lawan bicaranya itu.

Mendadak hp Zyle berdering, dengan ekspresi antusias Zyle mengangkat telfonnya, "Hehe....iya....kan om yang gak mau! Om belum ngasih hadiah tau.."

Percakapan yang terdengar menyenangkan itu membuat Devano malah berpikir aneh-aneh. Melihat Zyle senyum-senyum memanggil 'om' dengan suara manja yang jarang ditunjukkan di depannya pertama kali.

Devano mengernyit. Tapi tak berkomentar apa-apa.

Setelah telfon ditutup, Zyle makan lebih cepat sambil bilang, "Zizi mau pergi dulu ya! Makasih Depan!"

Devano bersandar di kursi, wajah itu berubah tanpa ekspresi. "ya...tapi...maaf bertanya, siapa dia?"

"dia?"

"yang barusan membuatmu terlihat seperti orang aneh."

Zyle menunjukkan senyum tak habis pikir, tertawa, "seseorang laaahh~" gadis itu melambai lalu berlari dengan langkah melompat sedikit.

Seseorang?

***

seseorang itu tidak lain dan tidak bukan adalah om nya sendiri, adik terakhir dari ayah, sekaligus anak ketiga neneknya.

pria berusia tiga puluh lima berparas manly dengan wajah bergaris jelas, hidung mancung, rahang kokoh, kumis tipis. Rambut khas cukuran bergaya taper fade.

Cara berjalannya kelihatan bergaya dengan setelan kemeja putih dua kancing terbuka dibalut jas hitam, kacamata warna senada. Aroma parfum khas bermerk semerbak tercium.

dia tampan, berduit dari bisnis game online yang dikembangkan besar-besaran. Pekerjaannya hanya santai, liburan, sesekali memeriksa laporan bisnis.

Siapa sangka orang yang dulunya suka bermain ala-ala mafia malah sukses. Itu adalah om Victor Bramasia.

sang om yang melihat ponakan tersayangnya muncul sambil berlarian langsung menunjukkan tarian akrab buatan mereka berdua.

Yang pasti memalukan dan aneh. (padahal mukanya kayak orang bener).

Victor memakai kacamata hitam, siapapun mengiranya dia om-om kaya penculik yang mau berbuat macam-macam. karena Zyle kelihatan seperti anak baik-baik, tubuhnya mungil pula.

Padahal dua orang ini benar-benar gila saat bertemu, rasa malu menangis melihat mereka.

"Victoriaa~~~" ledekan itu selalu dinyanyikan Zyle saat bertemu sang paman. "Yo, bos!!"

"Hei ponakan, apa ini kampusmu?" Victor bertanya balik dengan gaya.

"bukan kok, ini pabrik mie ayam." Zyle meninju sang om. "kenapa om kesini tiba-tiba?"

"Hah, kau melupakan keberadaan om ganteng ini? memangnya kenapa kalau om keren ini datang melihat ponakan nakalnya?"

"Om serius dong!"

Victor mengangkat alis, "pokoknya rahasia besar."

"Cih, dasar. Yaudah ayo jajan!!!"

Tanpa disuruh dua kali pun Zyle langsung masuk mobil dan duduk manis. "Om, mau beli yang mahal-mahal biar om bangkrut mendadak!"

Victor memberi isyarat 'no' sambil menyeringai, "Aku ini seorang master pendiri game, tidak akan pernah bangkrut ponakan bodoh~~"

"mobil om Yoi banget. Mau dong satu." ceplos Zyle sambil duduk rusuh di jok.

"beli sana." timpal Victor.

Zyle terkekeh, "yeh gimana sih! Ini mesin ATM nya rusak kali ya? Harusnya jawabannya oke.."

Sejak umur lima tahun, Victor memang begitu dekat dengan Zyle. Sampai-sampai dia dipandang sebagai ATM berjalan oleh sang ponakannya yang tidak tahu diri ini.

mobil mewah itu akhirnya berhenti di restoran makanan ala barat, tentu saja kesukaan Victor sendiri.

"mau apa kau ponakan nakal?" Tanya Victor sambil membaca menu begitu mendapat meja di dalam.

"mau itu aja." tunjuk Zyle pada kartu hitam yang dipegang sang om.

Victor mementung kepalanya, "dasar ponakan tidak punya hati, pantas saja kau jomblo sampai sekarang."

Zyle balas senyum meremehkan, "hah?! Memangnya paman punya pacar?!"

"Hei jangan bercanda, pamanmu ini idola para wanita-wanita." belagu Victor.

Tiba-tiba Zyle jadi galau mendadak. Teringat nasibnya yang bertepuk sebelah tangan. "om, apa laki-laki itu benci perempuan yang suka menyusahkan?"

Victor mengaitkan jari-jarinya diatas meja, sok profesional. "apa kau sedang membicarakan dirimu sendiri?"

Zyle memukul lengan Victor, "ah, pokoknya jawab saja!"

"tidak mungkin ponakan keren ini ditolak. Walaupun kau memang menyusahkan....banyak minta jajan...makan..." Victor menggeleng sendiri, "padahal kau jago skateboard..ckckck."

"hah? Apa hubungannya skateboard dan perasaan laki-laki?!" ribut Zyle jengkel.

"tentu saja ada hubungannya!" potong sang paman. "hobimu itu terkadang mengganggu beberapa orang."

"tidak semua orang bisa memaklumi sifat-sifat anehmu itu. Bahkan aku sendiri,"

"om kan lebih aneh." potong Zyle. Namun diam-diam berpikir ucapan itu ada benarnya juga.

"diam dulu ponakan." "intinya...jangan terlalu peduli soal cinta...jadi saja dirimu sendiri.." ucap Victor malas. "hei, memangnya laki-laki seperti apa yang kau taksir itu?"

"ckckck, tidak berguna curhat dengan orang ini.." gumam Zyle. "dia ganteng..."

"itu wajib."

"dia pintar...pendiam...suka belajar.."

"kenapa suka yang begitu wahai ponakan?! Harusnya pilih saja yang berkepribadian asyik dan humoris sepertiku!!" Victor malah resah. "apa gunanya menyukai laki-laki pintar. Padahal orang pintar sering botak.."

"om sih keseringan nonton kartun." ledek Zyle. "dasar pria aneh, wajahnya menyebalkan, gayanya juga norak. Kenapa om bisa jadi begini sih.."

Victor mengacak rambut Zyle. "tidak semua perempuan paham~~~"

"ah!! Jangan diacak-acak!"

Pesanan mereka berdua dalam porsi besar dihidangkan tak lama kemudian. Zyle sangat puas meminta apa saja pada Victor, semuanya diberikan.

sang om juga mendapat tatapan hangat dari orang-orang (karena good looking) di semua tempat yang mereka kunjungi.

Nyaris seharian Zyle diajak jalan-jalan sampai mual, belanja, makan, dan jajan dibayarkan Victor. Pokoknya seru parah.

Pukul delapan malam Zyle di pulangkan di depan pintu asramanya dengan mobil, Victor tertawa melihat wajah gadis itu berubah suram.

"gak mau kuliahhh lagiii~~" rengek Zyle, tidak mau melepas pegangannya di pintu mobil. "masa besok kuliah lagi....om enak banget sih, banyak uang...bisa jalan-jalan.."

Victor ikut turun, menjitak kecil dahi Zyle. "Zizi, sana masuk. nanti om kesini lagi kalo kamu lulus."

"GAK!!" spontan Zyle, "pokoknya setiap hari harus kesini..."

"Dasar bocah banyak mau. Saat seumuranmu aku sudah cari uang tahu." seringai Victor. "makanya sana belajar yang benar. Biar bisa menggaet cowok taksiranmu itu.."

"ah om sesat! Emangnya om juga belajar seumuranku? Om kan sibuk bikin game..." Zyle protes, padahal sang paman inilah yang paling awal membuat Ren dulu tertarik pada video game, bahkan sampai sekarang.

Victor tutup mulut. "yah... pokoknya aku juga berusaha...sudah sana pergi. apa kamu benar-benar kangen berat dengan om-om aneh ini?...hahahah.."

Zyle malah duduk di tangga depan asrama, menarik lengan Victor. "pokoknya besok main lagi."

"Kayaknya otakmu sudah gak beres. Apa kata bundamu kalau anaknya menolak belajar? Ha, kau pasti mati digantung!!" Victor membuat isyarat dengan jari di lehernya. "dan aku bisa bebas!!! HAHAHAHAH!!"

"ada apa sih ini ribut-ribut?" dari dalam asrama, keluar sosok Damara yang hanya memakai slim fit ketat dan celana pendek, rambutnya dijepit, menatap dengan dahi mengernyit.

"Hei...ngapain kau disi-"

Victor menatap Damara, mengangkat alisnya. Sedangkan yang ditatap langsung terdiam membeku.

"apa lagi ini..apa aku jadi gila?" Celetuk Zyle di tengah momen absurd itu. "Maaf ya Damara...ini gara-gara om vic-"

"WAAA!!" secepat kilat Damara menarik Zyle masuk dengan wajah merah.

Victor terkekeh, melambai. "ya..hahah...adios.." lalu ia pun menaiki mobilnya dan pergi dari area kampus.

Di sisi lain, Damara kelihatan aneh, malu-malu tidak jelas sambil menggenggam erat pergelangan tangan Zyle.

Zyle yang terpaksa duduk di kasur dengan wajah lemas jadi sebal. "apa ini? Lepaskan dong....aku mau tidur..capek.."

Damara tersenyum, "hei, bilang padaku siapa laki-laki tadi?!"

"Y-ya? Tapi lepas dulu tanganku...aku mau mati kelelahan.." Zyle merebahkan punggungnya di kasur tanpa berganti baju. "yang tadi itu pamanku..."

"paman?! kau serius?!"

"dua rius..lima riuss.." Zyle malah perhitungan.

"DIA BENAR-BENAR TIPEKU!! YA AMPUN!!" tiba-tiba saja Damara menahan jeritan excited nya, "hei, bagaimana cara pdkt dengannya? Apa dia sibuk? Apa dia sudah punya pasangan?"

Jujur saja Zyle agak terkejut. Dia sama sekali tidak tahu bahwa Damara yang didefinisikan sebagai all-in-one and perfect woman malah jatuh hati pada seorang Victor. padahal di matanya si paman menyebalkan walaupun loyal.

(tipe yang cuek, cuma mengingat keburukan wkwk).

"Setahuku om belum punya pasangan.." Gadis itu mulai merasa mengantuk.

"oh iya, apa kemarin kalian, kamu dan kakakku membuat kerajinan pot?" tanya Damara.

"Ng....mmm..."

"tahu tidak? ada sebuah pot yang ditulisi namanya di apartemen, berwarna kuning. Ahhaha!! Padahal itu jelek...tapi bisa-bisanya kakakku terus menatap benda itu. Dia juga menyimpannya di dalam lemari!" Damara tertawa heran.

Zyle yang jelas tahu pot yang dimaksud Damara adalah hasil buatannya langsung membuka mata, "apa Devano begitu?"

"iya! Lucu sekali! Bahkan seharian kemarin dia terus bertingkah aneh. Memangnya kamu nggak sadar? Saat di kantin tadi pagi aku melihatnya terus menatapmu dalam-dalam... jangan-jangan...make up mu luntur?!"

Zyle berdecak. kenapa pikiran Damara selalu mengarah pada kecantikan.

"aku nggak pakai make up tebal..."

"apa iya? Berarti wajah kecilmu ini memang cantik ya?"

"sudah...aku ngantuk...."

***

1
Siti Arbainah
happy ending ya thor
Daisyazkzz: maunya sih gtu (;
total 1 replies
Jeremiah Jade Bertos Baldon
Ngangenin
Daisyazkzz: baca terus ya!
total 1 replies
Aono Morimiya
karya ini bikin gue ketagihan baca terus!
Daisyazkzz: makasih💌
jangan lupa baca karya author yang lain juga ya!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!