Akibat menentang restu, Kamila harus menanggung derita yang dilakukan oleh orang-orang suruhan Hendro yang merupakan Ayah dari Bayu kekasihnya.
Tidak main-main dengan ancamannya, Hendro tega menyuruh sejumlah orang menoda! gadis yang baru berusia 18th itu. Dan sialnya lagi, karena peristiwa itu, Kamila hamil dan tidak tau benih siapa yang ada dirahimnya.
Lalu bagaimana nasib Kamila selanjutnya dan bagaimana sikap Bayu saat mengetahui Kamila hamil anak orang lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenyataan Pahit
"Kamila... kenapa kamu menyalahkan Bayu?" tanya Ningsih mendekati putrinya.
"Jelas ini kesalahannya Ibu, dia tidak mengangkat telpon dariku, dia juga tidak menjemputku, jika saja dia menjemputku tepat waktu, ini semua tidak akan terjadi padaku, hiks... hiks...." saut Kamila disela tangisnya.
"Kamila, bukankah sehari sebelumnya aku sudah mengaatakan jika aku akan pergi bersama Andi dan anak-anak? waktu itu kamu tidak masalah dan mengatakan akan pulang dengan tukang ojeg langgananmu?"
Mendengar jawaban Bayu, Kamila menjadi bingung. Memang benar jika malam itu mereka sepakat tidak bertemu seperti biasanya, tapi jika sekarang Kamila menceritakan kebenaran yang sudah menimpanya apakah Bayu akan menerimanya?
Pertanyaan itu, terbersit dipikirkan Kamila sehingga membuatnya kembali terdiam memikirkan bagaimana reaksi Bayu jika ia mengatakan kalau dirinya sudah ternoda oleh beberapa pria yang tidak ia kenal.
"Tidak mungkin Bayu bisa menerima gadis yang sudah ternoda, aku bukan hanya ternoda oleh satu pria tapi oleh lima pria." mengingat itu semua, hatinya menjerit sakit sehingga Kamila merasa tak tahan lagi dan menjadi histeris. Kamila berteriak dengan sangat keras sembari memegangi kepala dengan kedua tangannya.
"Pergiiii... pergiiiii...." teriak Kamila yang seakan melihat kembali orang-orang yang menoda! dirinya.
Melihat sang adik histeris, Kalila langsung keluar memanggil Dokter. Sementara itu, Bayu berusaha menenangkan Kamila dengan sabar.
"Kamila... Kamila tenanglah," ucap Bayu, memegangi kedua tangan Kamila yang terus mengenggam erat rambutnya. Namun Kamila semakin histeris dan tidak mau disentuh oleh Bayu yang dirasanya orang-orang yang telah menoda! nya.
Melihat itu, Bayu tertegun dan mulai merasa curiga peristiwa pilu apa yang menimpa kekasihnya. Namun belum sempat Bayu menanyakan itu pada Ningsih, Kalila datang bersama Dokter dan satu orang perawat.
"Biarkan pasien istirahat, jangan tanya sesuatu yang mengingatkan tentang peristiwa yang membuatnya trauma," ucap Dokter setalah memberi obat penenang pada Kamila.
Sepertinya obat penenang yang Dokter berikan bekerja dengan cara menekan sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan Kamila mengantuk dan langsung tertidur.
Setelah Dokter dan perawat pergi, Bayu yang sejak tadi sudah merasa penasaran apa yang sudah menimpa Kamila sehingga membuat Kamila histeris ketakutan, melangkah mendekati Ningsih.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada Kamila Bu?"
Mendengar pertanyaan Bayu, Ningsih merasa bingung apakah ia harus menceritakan yang sebenarnya atau menyembunyikan kebenarannya.
"Ibu, katakan apa yang sudah terjadi pada Kamila?"
Ningsih masih tidak menjawab pertanyaan Bayu, Ningsih justru melihat Kalila seolah ingin bertanya jawaban apa yang harus diberikan.
"Ibu kenapa diam saja, Kak Lila?" Bayu beralih pada Kalila yang juga terlihat bingung menjawab pertanyaan Bayu.
"Kenapa kalian diam saja, kalian tau betul aku sangat mencintai Kamila, lalu kenapa kalian tidak mau mengatakan apa yang sudah terjadi padanya? jika aku tidak tahu masalahnya bagaimana aku akan membantu Kamila?"
Karena terus didesak akhirnya Ningsih dan Kalila saling menganggukkan kepala, sepakat untuk mengatakan apa yang sebenarnya.
"Nak Bayu..." lirih Ningsih yang masih sedikit ragu-ragu.
"Ibu akan mengatakan apa yang sudah terjadi pada Kamila, tapi Nak Bayu janji harus berasa disisi Kamila, Nak Bayu jangan langsung meninggalkan Kamila,"
Mendengar ucapan Ningsih yang penuh permohonan, Bayu mengernyitkan keningnya, mulai berpikir jika apa yang dialami Kamila amatlah sangat serius.
"Y-a... katakan." saut Bayu dengan keragu-raguan.
Sambil menundukkan kepala dan diiringi air mata yang mengalir, Ningsih mulai menceritakan kata demi kata seperti yang warga ceritakan kepadanya. Tidak itu saja, Ningsih juga mengatakan hasil visum yang menyatakan jika Kamila telah kehilangan kesuciannya akibat pemerk0saan itu.
"Dan lebih parahnya lagi, Dokter mengatakan ada kemungkinan jika yang melakukannya lebih dari satu orang," lanjut Ningsih sekaligus mengakhiri ceritanya.
Mendengar itu semua seketika Bayu mematung, Hatinya seketika terasa hancur mengingat saat-saat bahagia mereka merencanakan masa depan yang indah penuh cinta. Bahkan tak terasa buliran bening menetes jatuh ke punggung tangannya sehingga membuyarkan lamunan itu.
"Nak Bayu, Ibu tau ibu tidak pantas meminta ini padamu, tapi ibu mohon jangan langsung meninggalkan Kamila disaat kondisi Kamila seperti ini," tangis ibu dengan penuh permohonan.
"E-aku keluar dulu, M-mau cari minum." ujar Bayu yang langsung meninggalkan ruangan tanpa menjawab permintaan Ningsih.
Bersambung...
biarkan saja,, suka suka Lo deh Defandra mau ngapain. Yg penting Kamila dan anaknya aman untuk saat ini.
lanjut mbak Noor
Harus nya DEFA lebih obyektif mengembangkan penyelidikan jangan hanya Kamila saja yang dia salah kan
supaya bisa mengarah ke bapak walikota zalim itu
ada kacang dibalik peyek 😊