NovelToon NovelToon
Seniman Jalanan Ternyata CEO

Seniman Jalanan Ternyata CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO
Popularitas:105.3k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Cerita ini lanjutan Aku Yang Tidak Sempurna.

Bakat yang di milikinya adalah warisan dari sang mama yang seorang pelukis terkenal.

Namun ia lebih memilih menjadi pelukis jalanan untuk mengisi waktu luangnya. Berbaur dengan alam itu keinginannya.

Dia adalah Rafan Nashif, seorang pelukis jalanan dan sekaligus seorang CEO di perusahaan.

Namun tidak banyak yang tahu jika dirinya seorang CEO, bahkan pacarnya sendiri pun tidak tahu.

Sehingga ia di hina dan di selingkuhi karena di kira hanya seorang seniman jalanan yang tidak punya masa depan.

Bagaimana kisah selanjutnya? Jika penasaran, mampir yuk!

Cerita ini hanyalah fiksi belaka, jika nama tempat, nama orang ada yang sama itu hanya kebetulan semata dan tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17

"Bos, kita di kepung," ucap salah satu dari mereka dengan nada pelan.

Mereka tidak bisa apa-apa, mau melawan pun mereka cuma empat orang. Sementara para ibu-ibu ada puluhan orang.

Rafan datang dan langsung memarkirkan motornya sembarangan. Kemudian ia berlari menghampiri kerumunan ibu-ibu.

"Sebaiknya Mas jangan ikut campur," kata Lestari.

"Mereka?" tanya Rafan.

"Mereka preman Mas, datang untuk merusak kios jualan ku," jawab Lestari.

Para ibu-ibu yang sudah emosi pun menghajar mereka berempat. Mereka menjerit-jerit minta ampun, namun tidak diendahkan oleh ibu-ibu.

"Ampun-ampun, kami cuma di suruh!" pekik si bos.

"Siapa yang menyuruh kalian?" tanya Rafan. Para ibu-ibu berhenti memukuli preman itu saat mendengar Rafan bertanya.

"Kami tidak tahu namanya, tapi dia berpakaian seksi," jawab pria itu. Pria itu menceritakan ciri-ciri perempuan yang di menyuruh mereka.

Rafan langsung menebak jika itu adalah Renata. Karena ciri-ciri itu lebih mendekati Renata.

Setelah di tanyai oleh Rafan, para ibu-ibu ternyata belum puas dan kembali memukuli mereka.

"Cukup ibu-ibu, jangan sampai mereka nanti mati. Kita serahkan saja kepada yang berwajib," kata Rafan.

Rafan kemudian menelepon polisi. Setelah menelepon polisi, ia melihat kios Lestari yang hancur berantakan.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Rafan.

Lestari menggeleng. "Tapi kios ku," jawab Lestari.

"Nanti aku akan menyuruh orang memperbaikinya," ujar Rafan.

Tidak berapa lama mobil polisi pun datang, para ibu-ibu tidak ada satupun yang beranjak dari situ.

"Selamat sore," ucap salah satu polisi.

"Sore Pak," balas Rafan.

"Mereka membuat onar di sini Pak," kata salah satu ibu-ibu.

"Biar kami yang tangani, ibu-ibu lain kali jangan main hakim sendiri. Nanti bisa di tuntut balik," ucap pak polisi.

Mereka semua terdiam, tempat mereka di usik tentu saja mereka tidak akan tinggal diam. Mereka ibarat lebah, tidak suka mengganggu, tapi saat di ganggu akan menyerang beramai-ramai.

Keempat preman itu pun di bawa ke kantor polisi. Wajah mereka sudah tidak bisa di kenali lagi. Bahkan ada yang hitam karena terkena teflon.

Setelah preman itu di bawa, mereka pun membubarkan diri kembali ke rumah masing-masing.

Sementara Lestari mengemasi barang-barang nya yang berantakan. Walau pun bahan ketoprak nya tinggal sedikit, tapi sangat di sayangkan karena di buang oleh preman.

"Aku sudah menghubungi orang untuk memperbaikinya, sebentar lagi mereka datang. Soal bayaran biar aku yang tanggung," kata Rafan.

"Tidak usah Mas, Mas juga kesulitan mencari uang. Maaf Mas, bukan aku meremehkan Mas," ujar Lestari.

"Sudahlah, aku ikhlas kok membantu," ujar Rafan.

"Mas, kemarin cewek itu datang menemui aku, dia mengancam aku," kata Lestari.

"Cewek?" tanya Rafan.

"Itu, yang ketemu di cafe. Aku curiga kalau preman-preman itu adalah suruhannya," jawab Lestari.

Rafan mengangguk. "Soal itu biar aku yang urus. Jika benar dia orangnya, maka dia tidak akan lolos."

Rafan sebenarnya ingin mengajak Lestari untuk pergi ke Jogja, namun ia ragu. Nanti identitasnya terbongkar jika dirinya sebenarnya orang kaya.

Tidak berapa lama orang yang di minta Rafan untuk memperbaiki kiosnya pun datang. Mereka membawa bahan-bahan yang di perlukan untuk membuat kios ini semakin bagus.

"Oh ya Mas, aku masuk dulu ya untuk membuatkan mereka minuman," kata Lestari.

Rafan mengangguk mengiyakan. Rafan juga ingin ke masjid terlebih dahulu untuk sholat ashar.

Setelah beberapa menit Rafan kembali lagi dan melihat mereka sedang minum. Rafan pun ikut bergabung dengan mereka.

"Oh ya Pak, bisakah kios ini selesai sebelum malam?" tanya Rafan.

"Bisa Pak Rafan. Itu sebabnya saya membawa beberapa orang agar bisa cepat selesai," jawab pria itu.

"Terima kasih Pak," ucap Lestari. Pria itu hanya tersenyum lalu mengangguk. Kemudian mereka melanjutkan pekerjaannya agar cepat selesai.

Sementara Rafan sedang ngobrol bersama Lestari, sambil minum kopi dan makan makanan ringan.

"Oh ya Mas, sebutkan nomor rekening Mas untuk mengganti uangnya," kata Lestari.

"Tidak perlu, asal nanti malam temani aku jalan-jalan. Bagaimana?" tanya Rafan.

"Gak janji ya Mas, tapi kalau Mas jemput ya apa boleh buat," jawab Lestari.

Rafan pun permisi karena hari sudah sore. Kios tempat Lestari jualan pun sudah selesai di kerjakan.

Terlihat kiosnya lebih luas dan lebih bagus dari sebelumnya. Lestari cukup berpuas hati melihatnya.

"Terima kasih Pak, berapa bayarannya Pak?" tanya Lestari.

"Sama-sana, semua sudah di bayar Nona," jawab pria itu.

"Rafan, Rafan, baik banget sih kamu. Semoga Allah membalas semua kebaikan mu," batin Lestari.

Malam harinya ...

Rafan tidak ikut makan malam bersama keluarganya. Karena ia akan keluar jalan-jalan. Setelah sholat magrib, Rafan pun berpamitan kepada keluarganya.

"Jangan lupa cari pacar biar gak jomblo terus," kata Seruni.

"Ah mama ada-ada saja," ujar Rafan.

Rafan pun mencium pipi sang mama, kemudian ia pamit kepada semua yang ada di situ untuk keluar. Rafan jarang keluar malam-malam, kecuali kalau di ajak oleh Farrel.

Baru beberapa menit Rafan pergi, Farrel datang ingin mengajaknya jalan-jalan. Namun Saskia mengatakan jika Rafan sudah pergi beberapa menit yang lalu.

"Sialan tuh anak, tadi di ajak tidak mau. Sekarang malah pergi sendiri," umpat Farrel.

"Heh jangan mengumpat, biar bagaimanapun Rafan lebih tua daripada kamu," tegur Jovan.

"Iya Pa maaf," ucapnya.

Farrel pun pamit hendak menyusul Rafan. Ia menghubungi Rafan terlebih dahulu, namun sayang ponselnya tidak aktif.

"Tuh 'kan, di hubungi malah tidak aktif," gumam Farrel.

Namun Farrel tetap ingin menyusul Rafan. Ia akan pergi ke tempat yang biasa mereka kunjungi.

Saat menyetir Farrel teringat, jika Rafan seperti ini pasti dia sudah memiliki pacar. Karena sewaktu bersama Renata Rafan juga seperti itu.

"Masa iya dia balikan lagi sama Renata? Hah cewek matre itu masih saja Rafan mau," gumam Farrel.

Farrel lebih dulu datang ke tempat yang biasa mereka datangi kalau jalan-jalan. Namun ia tidak menemukan Rafan di situ.

Farrel menunggu, kalau-kalau Rafan akan datang nantinya. Farrel memesan sate kambing sambil menunggu Rafan datang.

Sementara di tempat lain ...

Rafan masih di tempat Lestari, mereka juga hendak berangkat ke tempat yang biasa mereka datangi.

"Pakai jaketnya, nanti akan dingin," ucap Rafan. Lestari di perlakukan seperti itu tentu saja merasa tersentuh.

Namun dia tidak ingin memperlihatkan kepada Rafan. Sebagai seorang perempuan, Lestari sebisa mungkin menjaga harga dirinya.

Perempuan mana yang tidak akan tersentuh hatinya saat di perlakukan seperti itu? Hanya sedikit perhatian saja sudah membuatnya baper.

Apalagi Lestari baru kali ini di perlakukan seperti itu oleh seorang laki-laki. Walau pun jaket nya agak kebesaran, namun Rafan tidak ingin Lestari kedinginan malam ini.

1
Dewiendahsetiowati
time travel thor
ㅤㅤㅤ
ditunggu update terbaru Thor, kalau mau ngelunjak aku pengen Lestari & Rafan punya anak terus dijodohkan salah satu cucu/cicit Opa kembar 7 / Oma triple / anak dari Carlos juga boleh🙈🙈🙈🙈🙈ngelunjak kan aku Thor✌️✌️✌️✌️
ㅤㅤㅤ
ditunggu kabar baiknya Lestari & Rafan untuk keluarga kalian 🥳🥳🥳🥳🥳🥳🤭🤭🤭🤭
Azahra Rahma
benar apa kata rafan dan lestari kalau suka buruan tembak,,keburu di tikung yg lain
kaylla salsabella
bikin cerita transmigrasi Thor
Pa'tam: 🤭🤭🤭🤭🤭
Azahra Rahma: transmigrasi dari pulau Jawa ke Sumatera, Sulawesi atau ke Kalimantan kak,, biasanya yg suka transmigrasi itu org Jawa ke luar Jawa karena di Jawa sudah padat penduduk
total 2 replies
ㅤㅤㅤ
ulet kadut ulet kadut🐽🐽🐽🐽🐽🐽🐽
ㅤㅤㅤ
mecum mecum mecum otak ku😩😩😩😩😩😩😩😩😩😩😩😩😩😩😩😩
ㅤㅤㅤ
otw Rafan junior / Lestari junior 🥳🥳🥳🥳🥳🥳
ㅤㅤㅤ
masih tahan toh 🤭🤭🤭🤭🤭🤭aku udah bayangin aja deh unboxing unboxing gitu, maafkan pikiran mecuuum aku tooor🙏🙏🙏🙏✌️✌️✌️✌️
ㅤㅤㅤ
wooo, waktunya unboxing Lestari bukan Rafan 😀😀😀😀😀😀🤭🤭🤭🤭🤭🤭
kaylla salsabella
lanjut Thor
ㅤㅤㅤ
ganbage
ㅤㅤㅤ
Jodoh Laksmi & Farrel udah otw, ya Allah jodoh aku kpan datangnya🤲🏻🤲🏻🤲🏻🤲🏻😭😭😭😭
ㅤㅤㅤ
maaf yah Lestari & Rafan aku ndak bisa ke acara nikahan kalian, aku baru aja sembuh dari kesehatan mental aku, sedih sih rasanya ada yang silih nikah dan aku belum nikah juga di umur 32tahun, dianggap perawan tua sama tetangga dan yang lainnya, butuh ketabahan hati dan mental yang sekuat baja, semoga aku segera didekatkan jodohnya, bukannya malu tapi aku juga ingin punya pasangan. wanita kalau sudah tua rentan kesuburannya, aku yang sudah melewati kepala 3 khawatir dengan kesuburan aku, maaf yah torr aku jadi curhat🙏
Pa'tam: Sabar. Lambat menikah bukan berarti tidak laku, hanya saja belum menemukan orang yang tepat.
total 1 replies
ㅤㅤㅤ
makanya jangan memandang melihat menilai orang dari kulit luarnya aja,
banyak loh dari look penampilan kaya mentereng eh aslinya nol besar keuangannya
lebih baik penampilan biasa aja, biarin dibilang kismin tampilannya tapi mampu beli makanan yang dipinggir jalan+bisa santunin anak yatim-piatu
ㅤㅤㅤ
soto ayam atau daging enaknya pas masih hangat²+ nasi hangat+taburan bawang merah goreng+kerupuk udang+minumnya air mineral hangat+jangan kelupaan sambal bawang yang enak🤤🤤🤤🤤🤤🤤🤤🤤
ㅤㅤㅤ
masih ada di dunia nyata kok yang menginginkan harta kekayaan berlimpah padahal udah pas sama warisan yang dibagikan, buktinya ada loh uwa aku sampe mau banteeeiii bapak aku, padahal uwa aku tuh udah banyak ambil bagian dan uang mendiang nenek (ortu dari pihak bapak) semasa masih hidup
ㅤㅤㅤ
sedih banget pasti deh perasaannya Lestari kalau tau kejadian yang sebenarnya, hemmm menyakiti tanpa menyentuh bisa x
ㅤㅤㅤ
harta kekayaan kekuasaan tahta gak dibawa mati kok,
ㅤㅤㅤ
kapan yah bisa beli tiket kereta api aja, bus ada selalu mabuuuuk perjalanan 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!