NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Nisa

Perjalanan Cinta Nisa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Syari Ba

Lupa ingatan?

Mana mungkin aku mau menerima jika ke dua orang tua ku menyuruh ku untuk menerima kekasih ku sendiri jadi adik angkat ku sekarang.
Baru kemarin diri nya melamar gadis yang akan menjadi adik angkat nya.

" Aku menolak, aku tidak mau jika dia menjadi adik ku" Tolak Wafa menahan kesal.

Halo semua nya, minta dukungan nya ya...biar semangat nulis nya. Thank you.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari Ba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mengembalikan ingatan

" Kenapa aku harus menyetujui nya,,,Nisa adalah kekasih ku yang sebentar lagi akan ku lamar menjadi istri ku,,,jadi kakak tidak setuju lah dengan acara penyambutan nya di keluarga ini" Jelas Wafa.

" Kami tidak setuju" Kompak Papa Arga dan Mama Zahra.

" Mah,,,Pah,,,,Wafa sudah memberikan alasan dan penjelasan tadi,,,kenapa sekarang tidak setuju" Ucap Wafa.

" Mama sama Papa memang tidak setuju dengan alasan mu itu, maka nya kami selalu mengelak jika kamu mau memberikan alasan" Ucap Papa Arga.

" tapi Pa,,,kan sama saja,jika Nisa menjadi istri ku, nanti kan Nisa tetap akan menjadi putri di keluarga ini juga" Ucap Wafa.

" Bukan itu yang kami berdua ingin kan,,,,kami berdua ingin Nisa resmi sebagai putri kami,,,bukan menjadi putri menantu" Jelas Mama Zahra dan Papa Arga pun mengangguk setuju.

Di sisi lain,, Nisa hanya diam mendengarkan perdebatan antara ke dua orang tua dan anak nya itu.

Tidak ada ikut campur diri nya dalam hal itu, karena diri nya saja bingung.

" Stop...stop...jangan bertengkar,,,lebih baik kita cari solusi yang terbaik untuk saat ini" Ucap Vani.

Mereka semua diam sejenak memikirkan solusi apa yang paling tepat.

" Kita tanyakan saja pada Kak Nisa?,,,bagaiman keinginan nya,,,, apakah mau jadi putri keluarga ini?,,atau jadi putri menantu?" Ucap Vani.

" Benar, kita tanya pada orang nya langsung saja"

Mereka mengejutkan pertanyaan pada Nisa. Semua mata menatap ke arah Nisa. Nisa bingung mau menjawab apa.

Mata nya memandang ke arah ke dua orang tua yang sungguh - sungguh ingin mengadopsi diri nya.

Lalu beralih menatap Wafa yang menatap nya serius dengan muka datar nya.

Diri nya harus memilih siapa?. Nisa takut nanti gara - gara diri nya ada pertengkaran di rumah ini.

" Nisa....

Nisa benar - benar bingung saat ini.

" ayo sayang,,,berikan jawaban mu,,,,tidak perlu takut..." Ucap Mama Zahra.

Belum ada tanda - tanda Nisa akan menjawab, karena masih bingung ingin menjawab apa.

" Baiklah,,,,aku tangan akan bicara" Ucap Wafa menunggu Nisa yang dari tadi malah diam tidak menjawab.

" Aku akan meminta waktu setengah bulan untuk mengembalikan ingatan Nisa, meskipun nanti tidak sepenuh nya ingatan nya kembali,,,,Nisa akan menjadi istri ku....

" Tapi jika tidak ada yang kembali ingatan nya sedikit pun,,,maka Nisa akan menjadi putri Mama dan Papa,dan menjadi adik perempuan ku" Ucap Wafa memberikan usulan.

" Baiklah,,,kami berdua setuju" Ucap Papa Arga beserta istri nya.

" Liam ikut Papi,,,,Liam mau jadiin Mami Nisa,,,jadi istri Papi" Ucap Liam membuat Wafa tersenyum.

Itulah akhir dari perdebatan malam ini. Solusi yang di buat Wafa cukup masuk akal, jadi Papa Arga dan Mama Zahra menyetujui nya, begitupun Vani yang setuju.

Setelah itu, mereka pergi ke ruang makan untuk menyantap makan malam yang sudah tersaji di ruang makan.

Setelah selesai, baru mereka kembali ke kamar masing - masing.

Wafa masih lengkap dengan pakaian kerja nya, masuk ke dalam kamar nya.

Sedangkan Nisa kini berada di kamar Liam.

Kamar nya tidak jauh dari kamar milik Nisa dan Wafa.

" Mami?"

" Iya,,ada apa Liam?" Jawab Nisa sedang mengambil kan baju tidur di lemari untuk Liam.

" aku mau tunjuk kan sesuatu pada Mami" Ucap Liam.

Nisa menutup pintu lemari lalu berjalan ke arah ranjang, di mana Liam duduk di atas nya.

" Mau nunjukin apa?" Tanya Liam.

" Bukti " Jawab Nisa sembari tangan nya melepas baju yang di pakai Liam.

" Bukti?,,bukti apa?" Penasaran Nisa.

" Bukti jika Papi benar - benar suka sama Mami" Jawab Polos Liam.

" Kak Wafa?"

" Iya Mami...!,,Liam kan udah pernah bilang sama Mami mau kasih bukti kalau kita bertemu kembali, tapi Mami malah melupakan Liam" Ucap Liam sedih.

" Maaf ya,,,tapi Mami nggak dengan sengaja melupakan mu,,,Mami juga tidak menginginkan nya melupakan anak kecil seimut ini " Ucap Nisa mencium sebelah pipi Liam setelah selesai menggantikan baju tidur anak ini.

" Benarkah?,,jadi Mami masih sayang Liam kan,,,?, meskipun tidak ingat?"

" Iya dong,,,Mami sayang Liam " Jawab Nisa tersenyum.

Tidak bisa di pungkiri,meskipun diri nya sedang hilang ingatan saat ini, tapi di hati nya ingin merasa lebih dekat dengan anak ini, rasa sayang nya pun begitu besar untuk nya.

" Sekarang ayo tidur lah sudah malam" Suruh Nisa.

" Iya Mami" Jawab Liam mengangguk - angguk lalu membaringkan diri nya dengan tubuh di peluk oleh Nisa.

Di sisi lain di kamar Wafa,....

Wafa baru saja selesai mandi. Selesai memakai pakaian ganti nya, Wafa berjalan ke arah berkas - berkas dan laptop yan tadi di bawa nya pulang ke rumah.

Di ambil nya semua itu,,,lalu berjalan ke arah balkon kamar.

" Bruk....

Semua nya di letak kan di tas meja setelah sampai di balkon.

Wafa memposisikan diri nya duduk dengan nyaman untuk mengerjakan pekerjaan kantor yang belum selesai.

Menyelesaikan di suguhi pemandangan malam di balkon seperti ini, membuat pikiran nya jauh lebih tenang. Suasana malam yang senyap, membuat Wafa nyaman.

dok....dok...dok....dok....

" Papi...

Teriak Liam dari luar kamar, memanggil Papi nya, dengan tangan menggedor - gedor pintu berulang kali.

" Liam pelan - pelan,,,nanti tangan mu sakit " Ucap Nisa di belakang nya.

" Tapi nanti Papi nggak denger Mami" Jawab Liam.

" Pasti denger, suara mu saja kenceng manggil nya "

" Masuk aja,,Papi nggak kunci pintu nya" Jawab Wafa dari balkon dengan suara keras agar terdengar di telinga Liam.

" Tuh kan Papi mu dengar"Ucap Nisa.

" Iya Mami" Jawab Liam.

Kemudian Nisa membuka pintu kamar Wafa.

Liam berlari mencari keberadaan Papi nya yang tak terlihat di dalam kamar.

Nisa berkata permisi dengan lirih ketika memasuki kamar Wafa.

" Papi....Papi di mana?" Teriak Liam kembali.

Wafa menggelengkan kepala nya. Dasar putra nya ini, suka sekali berteriak.

" balkon" Jawab Wafa.

" Mami ayo ke balkon,,,Papi ada di sana" Ucap Liam lalu ke dua nya pergi ke arah balkon.

" Permisi Kak Wafa,,aku masuk tanpa ijin" Ucap Nisa ketika melihat Wafa sedang mengecek dokumen di tangan nya.

" Masuk saja kapan pun kamu mau ke kamar ku,,,pintu nya tidak pernah ku kunci " Ucap Wafa tanpa melihat ke arah orang nya.

" Mami duduk di sini,..." Ucap Liam menunjuk bangku di samping nya.

" Papi,,,,aku mau pinjem ponsel Papi" Ijin Liam.

" Buat apa?" Tanya Wafa mengangkat wajah nya melihat ke arah Liam. Tapi mata nya melirik orang yang lain, yaitu Nisa yang duduk di samping Liam.

1
Jangan lupa mampir yah di Cerita Irene dengan judul "Istri Dan Ibu Sambung" Terima kasih
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Shinn Asuka
Jlebbbbb!
tao shin
Suka banget!
Amai Kizoku
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!